Apa Saja Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Kasus Perpajakan?

Apa Saja Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Kasus Perpajakan?

Pelatihan Pajak – Semua orang baik individu maupun sebuah badan tentu saja akan mempunyai kewajiban untuk menghitung, menyetorkan, dan yang terutang. Tetapi, terkadang ada saja kesalahan perpajakan yang terjadi ketika melakukan kewajibannya sebagai wajib pajak, baik itu kesalahan yang disengaja maupun tidak. Kesalahan perpajakan ini seringkali terjadi di oleh wajib pajak yang kurang mengerti tentang Ketentuan perpajakan atau wajib pajak pemula.

Jangan pernah menyepelekan hal yang satu ini, sebab Perpajakan harus dikelola dengan baik dan benar. Maka dari itu. Untuk sebuah wajib pajak badan sangat perlu untuk mengetahui bagaimana cara menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang. Salah satunya adalah dengan merekrut orang yang telah mempunyai latar belakang pendidikan bidang pajak atau orang yang pernah mengikuti pelatihan pajak.

Seseorang yang telah mengikuti sebuah kursus atau pelatihan pajak ini nanti akan lebih terakreditasi karena telah mempunyai sertifikat brevet pajak. Bukan hanya sebatas sertifikat saja, tetap ketika mengikuti sebuah kursus perpajakan ini, sesuai seseorang mempelajari beberapa hal di dunia perpajakan mulai dari yang dasar hingga perpajakan yang khusus. Sebuah wajib pajak badan tidak boleh menyepelekan hal mengenai kewajiban perpajakan. Apabila Anda mengabaikan hal tersebut, maka anda akan memperoleh sebuah sanksi. Maka dari itu itu untuk sebuah pengetahuan Supaya Anda tidak salah langkah dalam Melaksanakan hal di dunia perpajakan, antara lain:

Salah Memperhitungkan

Kesalahan dalam hal perpajakan yang pertama adalah salah ketika melakukan perhitungan. Tidak jarang bahwa wajib pajak individu maupun wajib pajak badan mengalami sebuah kesalahan ketika melakukan perhitungan pajak. Beberapa kesalahan tersebut dikarenakan oleh salah input atau salah memasukkan data maupun angka, tidak membulatkan tiga angka di belakang, tidak menggunakan PTKP atau penghasilan tidak kena pajak sehingga salah dalam menghitung PTKP, salah menggunakan jenis tarif yang sebaiknya digunakan dan juga masih banyak lagi kesalahan lainnya dalam hal memperhitungkan pajak sendiri yang dikarenakan oleh human error atau hal ini berasal dari kesalahan seseorang yang yang melakukan perhitungan tersebut.

Terlambat Melakukan Penyetoran dan Pelaporan

Kesalahan selanjutnya dari perpajakan adalah terlambat pada saat menyetor dan melaporkan pajak. Batas waktu pembayaran pajak dan pelaporan pajak merupakan alasan yang paling utama yang harus diperhatikan oleh Setiap wajib pajak. Perlu Anda ketahui, bahwa setiap jenis pajak mempunyai batas waktu yang berbeda-beda, Baik itu dilakukan untuk pembayaran maupun pelaporan pajak. Surat pemberitahuan merupakan surat yang dilakukan untuk melaporkan setiap pajak. Ternyata terdapat dua jenis SPT yang berbeda yaitu SPT tahunan dan SPT masa atau bulanan.

Baca Juga: Apakah Benar Tax Planning Membuat Perusahaan Menjadi Lebih Efektif, Efisien, dan Ekonomis?

Terlupa Memberikan Bukti Pemotongan

Setiap bulan wajib pajak badan mempunyai kewajiban untuk melakukan kegiatan pemotongan maupun pemungutan pajak dengan lawan transaksinya yang kemudian dilaporkan dalam SPT bulanan. Jenis SPT bulanan yang menjadi kewajiban untuk dikelola oleh wajib pajak ini sama halnya yang tertulis pada surat keterangan terdaftar atau SKT yang diterima wajib pajak ketika pertama kali mendaftarkan Nomor Pokok Wajib Pajak atau NPWP. Lalu, atas aktivitas yang dilakukan pemotongan atau pemungutan pajak ini sangat harus atau wajib untuk memberikan bukti pemotongan atau bukti pemungutan yang telah terdaftar dalam SPT bulanan Yang dilaporkan.

Supaya perusahaan yang Anda jalankan tidak mengalami beberapa kesalahan diatas, maka anda bisa menyelesaikan hal yang satu ini dengan cara mengikuti kursus atau pelatihan pajak yang terpercaya dan dapat membuat anda memahami bagaimana cara kerja dunia perpajakan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Memahami Peran Pajak di Dalam Pembangunan Ekonomi

Memahami Peran Pajak di Dalam Pembangunan Ekonomi

Brevet Pajak – Edwin R.A Seligman didalam tulisannya dalam Essays in Taxation menyebutkan banyak masyarakat yang tidak memahami peranan dari pajak. Selain itu, ia juga berpendapat bahwa tidak sedikit pula masyarakat yang berpikir jika pemungutan pajak tidak mempunyai manfaat. Tapi apakah benarkah asumsi dari masyarakat tersebut? Berdasarkan Brotodiharjo, uang dari pungutan pajak yang dikumpulkan oleh pemerintah tersebut akan digunakan untuk kepentingan masyarakat dari suatu negara.

Hal tersebut berarti, masyarakat yang membayar pajak atau wajib pajak secara tidak langsung juga memperoleh manfaat dari pajak yang mereka bayarkan. Misalnya pembangunan yang terus berkembang di negara tersebut sampai dengan kondisi perekonomian yang menjadi semakin stabil. Selain manfaat tersebut, pajak juga berperan dalam pembangunan ekonomi. Berikut beberapa peran pajak dalam pembangunan ekonomi suatu bangsa:

1. Sebagai Anggaran (Budgeter)

Pungutan pajak menjadi salah satu sumber pemasukan untuk keuangan negara dimana kemudian digunakan oleh pemerintah guna membiayai pengeluaran dan juga pembangunan negara tersebut. Penerimaan keuangan dari sektor perpajakan tersebut kemudian oleh negara dimasukkan ke dalam anggaran pendapatan negara dan juga belanja negara ke komponen penerimaan dalam negeri.

Fungsi penerimaan atau yang bisa disebut sebagai budgeter tersebut adalah fungsi utama dari pungutan pajak. Tapi, fungsi penerimaan tersebut juga bisa digunakan sebagai sebuah alat untuk memasukan dana negara dengan optimal ke kas negara tersebut sesuai dengan undang-undang pajak yang berlaku di suatu negara.

2. Sebagai Regulator

Peran dari pajak yang kedua adalah untuk mengatur. Maksudnya disini adalah pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur dan juga melaksanakan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan pemerintah pada bidang-bidang khusus, misalnya dalam bidang ekonomi dan juga bidang sosial.

Peranan tersebut juga disebut sebagai fungsi tambahan dan juga fungsi pelengkap dari peran penerimaan sebelumnya. Peran pajak ini bisa digunakan oleh pemerintah untuk dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai yakni melalui kebijakan yang sudah ditetapkan dan juga diberlakukan oleh pemerintah. Misalnya pajak barang mewah pada umumnya akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan pajak untuk barang-barang yang biasa ditemui atau barang yang tidak dijual dengan harga mahal.

Baca Juga: Ini Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Mengikuti Pelatihan Pajak

3. Menstabilkan Kondisi Ekonomi dari Suatu Negara

Pajak juga bisa berperan sebagai stabilitas, artinya pajak bisa digunakan sebagai alat untuk membantu menstabilkan kondisi ekonomi suatu negara. Dalam peranannya tersebut, pajak mempunyai fungsi yang juga bisa digunakan sebagai stabilitas keuangan negara Peranan tersebut bisa dicapai dengan cara mengatur peredaran uang di masyarakat yakni melalui pungutan dan juga penggunaan pajak yang digunakan menjadi lebih efisien dan lebih efektif.

4. Sebagai Redistribusi Pendapatan

Peranan pajak berikutnya adalah pajak sebagai redistribusi pendapatan. Maksudnya pajak mempunyai peran sebagai penerimaan negara melalui pajak yang telah digunakan guna membiayai pengeluaran dan juga pembangunan negara tersebut. Sehingga, bisa membuka kesempatan kerja yang berguna untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang tinggal di negara tersebut.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pajak menjadi sumber pendapatan terbesar yang bisa diperoleh suatu negara. Oleh sebab itu, pajak juga akan digunakan sebagai modal untuk membuka lapangan pekerjaan baru. Sehingga pengeluaran yang digunakan guna membuka lapangan kerja dan juga membayar gaji karyawan tersebut akan berputar secara terus menerus. Dimana dari masyarakat akan kembali lagi ke masyarakat.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Apakah Benar Tax Planning Membuat Perusahaan Menjadi Lebih Efektif, Efisien, dan Ekonomis?

Apakah Benar Tax Planning Membuat Perusahaan Menjadi Lebih Efektif, Efisien, dan Ekonomis?

Kursus Pajak – Biasanya terdapat sebuah tax planning yang akan merujuk pada ada prosedurnya untuk merekayasa usaha dan transaksi wajib pajak supaya utang pajak atau pajak yang dibayarkan berada dalam jumlah yang sangat minim, namun masih dalam batas aturan perpajakan yang berlaku. Tax planning atau perencanaan pajak juga bisa diartikan perencanaan pemenuhan kewajiban pajak dengan lengkap, benar, dan tepat waktu sehingga bisa mengoptimalkan keuntungan yang didapatkan perusahaan dan menghindari pemborosan sumber daya. keuntungan yang didapatkan perusahaan dan menghindari pemborosan sumber daya. Tax planning juga dapat diperoleh ketika mengikuti sebuah kursus pajak.

Dalam sebuah kursus pajak nantinya Anda akan mendapatkan berbagai materi mengenai dasar-dasar perpajakan dan juga memperoleh tambahan seperti materi tax planning. Perlu Anda ketahui bahwa tax planning ini merupakan salah satu hal yang cukup penting untuk berjalannya sebuah perusahaan agar tetap berfungsi secara optimal untuk menghasilkan keuntungan. Teks planning yang dilakukan oleh sebuah perusahaan adalah salah satu titik awal untuk manajemen perpajakan. Perlu Anda ketahui bahwa manajemen pajak itu sendiri adalah sebuah media untuk menempati kewajiban perpajakan dengan benar, namun jumlah pajak yang dibayarkan bisa ditekan dengan seminimal mungkin untuk memperoleh laba serta likuiditas yang diharapkan.

Maka dari itu, supaya sebuah perusahaan dapat memperoleh beberapa hal tersebut maka teks planning dapat dipelajari melalui pelatihan atau kursus pajak. Pada umumnya sebuah perusahaan akan merekrut orang-orang yang telah mempunyai sertifikat kursus pajak atau biasa disebut dengan sertifikat brevet pajak karena memang lebih terpercaya sebab telah mempunyai sebuah sertifikat perpajakan. Namun, terkadang sebuah perusahaan juga memungkinkan untuk membiayai staf karyawannya supaya bisa mengikuti kursus pajak supaya bisa memperoleh pengetahuan mengenai perpajakan itu sendiri.

Karena memang dilihat dari sisi manapun perencanaan pajak ini sangat penting untuk dilakukan dalam setiap perusahaan yang terdapat bisnis di dalamnya. Hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah dengan pelaksanaan kewajiban perpajakan atau biasa disebut dengan tax implementation dan tax control atau pengendalian pajak. Pada tahap tax planning ini akan dilakukan sebuah penelitian dan pengumpulan mengenai peraturan perpajakan. Hal yang satu ini bertujuan supaya bisa dipilih jenis tindakan penghematan pajak seperti apa yang nantinya akan dilakukan ketika melakukan kewajiban membayar pajak. Biasanya, pelaksanaan penekanan pengelolaan pajak ini digunakan supaya dapat meminimalisasi kewajiban pajak yang akan dibayarkan.

Baca Juga: Mengapa Dilakukan Sistem Reformasi di Bidang Perpajakan? Apa Manfaatnya untuk Negara?

Supaya bisa meminimalkan kewajiban pajak dari sebuah perusahaan maka bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik yang masih memenuhi ketentuan peraturan perpajakan yang ada maupun dengan melanggar peraturan perpajakan misalnya seperti tax evasion atau tax avoidance. Tetapi, sangat perlu digaris bawahi, bahwa melanggar peraturan perpajakan ini sangat sangat tidak disarankan. Karena hal tersebut hanya akan menunda Anda untuk membayar pajak, malah nantinya akan merugikan Anda karena Anda akan terkena denda sebab telah mangkir dari kewajiban membayar pajak.

Pada umumnya teks planning akan dimulai dengan cara meyakinkan Apakah sebuah transaksi maupun kejadian memiliki dampak pada perpajakan. Pada saat kejadian yang ada memiliki dampak pada pajak, lalu Apakah dampak tersebut bisa diupayakan untuk diminimalkan jumlah pajaknya. Selain beberapa hal di atas, yang paling penting perencanaan pajak harus memenuhi beberapa syarat seperti, tidak melanggar ketentuan atau peraturan perpajakan, secara bisnis bisa diterima, dan terdapat bukti-bukti mendukung yang memadai.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Ini Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Mengikuti Pelatihan Pajak

Ini Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Mengikuti Pelatihan Pajak

Pelatihan pajak merupakan jenis kegiatan yang dapat memberikan kerangka acuan dalam memahami, mengikuti perubahan dan juga perkembangan serta aplikasi dari aspek-aspek fundamental perpajakan. Diantaranya menyangkut pengertian dan juga penggolongan, pengukuran serta prosedur pembayaran pajak terutang, pengakuan atau pencatatan dan juga penggolongan dokumen. Selain itu pelatihan juga meliputi pelaporan berbagai macam pajak baik pusat ataupun daerah menurut UU dan peraturan pajak yang berlaku saat ini, dan juga dampaknya terhadap laporan keuangan perusahaan.

Materi Brevet Pajak A dan B

Terdapat beberapa macam pelatihan brevet pajak berdasarkan tingkat pembahasannya yakni:

1. Brevet A

Dalam tingkatan ini, peserta akan mendapatkan materi mengenai pajak penghasilan pribadi (PPh 21), ketentuan umum dan juga tata cara perpajakan, bea perolehan hak atas tanah serta bangunan serta pajak bumi dan bangunan.

2. Brevet B

Beberapa penyelenggara kursus pajak memang sering menggabungkan brevet A dan B sebab materi yang diajarkan memang hampir sama. Namun pada brevet B, materi yang diajrakan tentang perpajakan perusahaan yang mencakup pemotongan dan juga pemungutan pajak penghasilan sesuai dengan pasal yang berlaku. Pemeriksaan dan penyidikan pajak, pajak penjualan barang mewah, dan juga akuntansi pajak juga diajarkan didalam training pajak tahap ini.

3. Brevet C

Brevet yang satu ini adalah tingkatan tertinggi didalam kursus pajak. Peserta akan mendapatkan materi mengenai akuntansi pajak, pajak internasional, pajak penghasilan pribadi dan juga perusahaan. Peserta harus mempunyai ilmu perpajakan yang cukup apabila ingin mengambil brevet C. Beberapa penyelenggara pelatihan biasanya memberikan persyaratan kepada peserta apabila ingin mengambil kursus tingkat ini dimana mereka terlebih dahulu harus lulus brevet A dan B.

Siapa yang Boleh Mengikuti Brevet Pajak?

Bagi para penggiat pajak maupun orang-orang yang bekerja dalam bidang akuntansi dan keuangan, brevet pajak ini tentu bisa sangat mendukung. Apalagi sertifikat kelulusannya yang sudah pasti bisa menjadi nilai tambah saat seseorang mencari pekerjaan. Namun, orang awam pun juga boleh mengikuti pelatihan ini sebab brevet pajak mengajarkan ilmu pajak yang memang perlu dipahami oleh setiap wajib pajak. Oleh sebab itu, siapa pun dapat menjadi peserta training pajak.

Baca Juga: Kenali Jenis-Jenis Pajak Badan Usaha

Bagaimana Cara Memilih Jasa Brevet Pajak?

Kini Anda bisa dengan mudah menemukan jasa penataran pajak yang menawarkan berbagai harga dan juga fasilitas. Yang perlu Anda cermati adalah bagaimana cara menentukan tempat kursus yang aman dan juga terpercaya.

  1. Pilih tempat brevet pajak yang kredibel dan juga ahli di bidang pajak, akuntansi serta keuangan.
  2. Sebelum Anda memutuskan untuk mendaftar ke tempat kursus, lebih baik Anda melakukan research terlebih dahulu untuk memastikan kualitas dari tempat pelatihan tersebut.
  3. Yang tidak kalah penting adalah Anda perlu menanyakan materi yang diajarkan supaya peserta bisa mempertimbangkan materi sesuai dengan kebutuhan.

Apa Saja Manfaat Mengikuti Brevet Pajak?

  1. Karena bisa diikuti oleh masyarakat umum, maka masyarakat yang termasuk wajib pajak tersebut tentu bisa lebih memahami dan juga merencanakan pajak yang sesuai dengan keadaan dirinya.
  2. Untuk masyarakat umum yang ingin menjadi konsultan pajak dapat memanfaatkan pelatihan pajak ini.
  3. Bagi konsultan pajak yang ingin meningkatkan kemampuannya, juga bisa mendapat manfaat dari brevet pajak ini.
  4. Peserta akan jauh lebih terampil didalam menghitung dan juga melaporkan pajak.
  5. Sertifikat kelulusan brevet pajak bisa menjadi nilai tambah ketika Anda ingin melamar pekerjaan, baik untuk lulusan baru ataupun pekerja yang berada dalam bidang akuntansi, keuangan dan juga perpajakan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

fbae624b617876ffd5707d0527598db1

Fasilitas yang Diberikan di Kawasan Berikat

Kawasan berikat merupakan suatu tempat, bangunan atau kawasan yang sepenuhnya dibawah pengawasan Direktorat Jenderal Pajak dan Cukai, dengan memiliki batasan-batasan tertentu di wilayah Pabean Indonesia yang di dalamnya telah diberlakukan ketentuan khusus terkait bidang Pabean terhadap barang-barang yang dimasukkan dari luar daerah Pabean atau dari dalam daerah Pabean di Indonesia. Kawasan berikat sebagai tempat untuk penyimpanan barang impor dan atau barang yang berasal dari tempat lain di dalam daerah pabean untuk diolah terlebih dahulu sebelum hasilnya akan di ekspor impor. Kegiatan utama yang dilakukan di kawasan berikat adalah pengolahan atau pemrosesan bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi yang memiliki nilai tinggi untuk penggunanya. Continue Reading

Mengapa Dilakukan Sistem Reformasi di Bidang Perpajakan? Apa Manfaatnya untuk Negara?

Mengapa Dilakukan Sistem Reformasi di Bidang Perpajakan? Apa Manfaatnya untuk Negara?

Brevet Pajak – Salah satu visi Indonesia yang ada pada saat ini adalah mewujudkan impiannya menjadi sebuah negara maju dengan berbagai hal seperti reformasi yang dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari reformasi struktural sampai fiskal yang termasuk juga, HPP atau sebuah undang-undang harmonisasi peraturan perpajakan yang akan menjadi salah satu bagian penting dari PPh yang direformasi baik dari sisi kebijakan atau administrasinya.

Dalam hal yang satu ini, brevet pajak juga ditentukan terutama untuk para pelaku ekonomi nasional seperti pengusaha yang perlu melakukan kewajibannya untuk membayar pajak. Brevet pajak bukan dikhususkan hanya untuk orang-orang yang ingin bekerja di di bidang perpajakan, tetapi juga untuk seseorang yang mempunyai sebuah bisnis.

Pasangnya, UU HP ini juga mempunyai kaitan dengan maraknya bisnis yang pada saat ini berbasis digital atau online yang mengikuti kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat. Dengan adanya sebuah UU HPP yang juga merupakan kebijakan perpajakan maka hal tersebut akan memperkuat berbagai hal, seperti misalnya aspek keadilan dalam hal beban pajak yang perlu ditanggung oleh seorang wajib pajak atau wajib pajak badan. Serta hal tersebut akan berpihak pada dukungan penguatan sektor UMKM yang juga merupakan pelaku utama dari ekonomi nasional. Besarnya keinginan pemerintah untuk melakukan perubahan atau reformasi kebijakan fiskal secara menyeluruh ini tercermin dengan adanya UU HPP.

Indonesia terus-menerus Mengalami berbagai perbaikan dari sisi belanja melalui sebuah usaha penguatan Efisiensi dan efektivitas anggaran yang tentu saja harus dibarengi dengan penguatan di sisi pendapatan atau pemasukan. Keberhasilan dari menjalankan UU HPP tersebut adalah sebuah kebijakan fiskal yang cukup krusial karena bisa memfasilitasi reformasi struktural lainnya misalnya seperti reformasi di bidang kesehatan dan pendidikan untuk penguatan sumber daya manusia dan keberlanjutan penguatan infrastruktur negara.

Tujuan yang utama dari reformasi pajak penghasilan dalam undang-undang harmonisasi peraturan perpajakan adalah supaya bisa membentuk sistem PPh yang lebih adil dan pasti hukum sehingga bisa memperluas dasar perpajakan dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Tentu saja Setiap wajib pajak perlu mengetahui mengenai Sistem pajak penghasilan atau PPH itu sendiri.

Salah satunya adalah dengan mengikuti sebuah kursus perpajakan yang biasa disebut dengan brevet pajak. Nantinya, ketika anda mengikuti kursus perpajakan yang satu ini anda akan mempelajari berbagai hal mengenai perpajakan misalnya seperti Pajak orang pribadi (PPh), Pajak bumi dan bangunan (PBB),  PPh Pemotongan dan pemungutan, pajak penghasilan dari berbagai pasal.

Baca Juga: Apakah Benar Sistem Administrasi Pajak Modern Bisa Memaksimalkan Penerimaan Pajak?

Efektivitas fungsi APBN juga akan diperkuat dengan adanya undang-undang yang satu ini, karena distribusi, alokasi, dan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dari ketiga fungsi APBN yang telah disebutkan maka akan dilakukan dengan baik apabila disokong dengan pendapatan negara yang kuat, pengelolaan pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan, serta pengelolaan Belanja Negara yang berkualitas.

Perlu Anda ketahui bahwa sebagian besar atau mayoritas dari negara maju, di bidang bidang pajaknya pendapat negara. Keberhasilan reformasi perpajakan adalah salah satu faktor di balik tingginya angka rasio penerimaan pajak terhadap PDB di negara-negara maju tersebut. Maka dari itu, reformasi perpajakan sangat dibutuhkan dengan terbentuknya UU HP ini karena memperhatikan berbagai praktik administrasi dan kebijakan perpajakan yang paling baik dan berhasil di seluruh dunia, di samping dengan mengikuti dinamika bisnis yang ada pada saat ini.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Kenali Jenis-Jenis Pajak Badan Usaha

Kenali Jenis-Jenis Pajak Badan Usaha

Training Pajak – Masing-masing wajib pajak memang mempunyai kewajiban perpajakan yang tidak sama. Begitu juga dengan Wajib Pajak Badan yang tidak terlepas dari urusan Pajak Badan Usaha. Sebagai Wajib Pajak Badan, sudah seharusnya mengerti dan juga memahami setiap kewajiban perpajakannya, yakni salah satunya pajak badan usaha. Hal tersebut bertujuan agar bisnis yang dijalankan juga bisa berjalan dengan baik dan lancar tanpa muncul sandungan perpajakan yang tentu saja bisa menghambat urusan bisnis.

Pajak Badan Usaha adalah jenis pajak yang dikenakan atas penghasilan suatu badan usaha atau perusahaan. Penghasilan yang dimaksud tersebut adalah setiap penambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau didapatkan oleh Wajib Pajak Badan, baik dari dalam ataupun luar negeri. Penghasilan tersebut dipakai untuk keperluan apapun termasuk untuk menambah kekayaan, investasi, konsumsi, dan lain sebagainya.

Lalu, sebenarnya apa saja jenis-jenis pajak badan usaha yang menjadi kewajiban Wajib Pajak Badan? Terdapat banyak jenis pajak badan usaha yang dikenakan atas aktivitas bisnis Wajib Pajak Badan berdasarkan jenis transaksinya. Apakah terkait dengan pemberian upah karyawan atau pekerja, penghasilan yang diperoleh perusahaan, transaksi yang dikenakan pajak, dan lain sebagainya. Berikut daftar jenis pajak yang erat kaitannya dengan Wajib Pajak Badan:

1. Pajak Penghasilan Pasal 15 (PPh Pasal 15)

PPh Pasal 15 adalah laporan pajak yang berkaitan dengan Norma Perhitungan Khusus untuk golongan wajib pajak tertentu.

2. Pajak Penghasilan Pasal 21

Pajak atas penghasilan berupa gaji, honorarium, upah, tunjangan, dan juga pembayaran lain dengan nama serta dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan pekerjaan maupun jabatan, jasa, dan juga kegiatan yang diterima oleh Wajib Pajak dalam negeri maupun karyawan Anda yang harus dibayar setiap bulannya. Perusahaan melakukan pengelolan terhadap pemungutan pajak dengan memotong secara langsung penghasilan para pegawai atau pekerja untuk kemudian menyetorkannya ke kas negara melalui bank persepsi.

3. Pajak Penghasilan Pasal 22

Pemungutan pajak badan usaha dari Wajib Pajak yang melakukan kegiatan impor atau dari pembeli terhadap penjualan barang mewah.

4. Pajak Badan Usaha Penghasilan Pasal 23

Pajak yang dikenakan pada wajib pajak ketika transaksi meliputi transaksi dividen (pembagian keuntungan saham), bunga, royalti, hadiah dan penghargaan, sewa dan juga penghasilan lain yang berhubungan dengan penggunaan aset selain tanah /bangunan, atau jasa.

5. Pajak Penghasilan Pasal 25

Merupakan angsuran pajak yang diperoleh dari jumlah pajak penghasilan terutang sesuai dengan SPT Tahunan PPh yang dikurangi PPh yang dipotong dan juga PPh terutang di Luar Negeri yang diperbolehkan untuk dikreditkan.

Baca Juga: Memahami Apa Itu Pajak Bumi dan Bangunan

6. Pajak Penghasilan Pasal 26

Pajak yang dikenakan terhadap penghasilan yang berasal atau bersumber dari Indonesia yang diterima oleh Wajib Pajak (WP) luar negeri selain dalam bentuk usaha tetap (BUT) di Indonesia.

7. Pajak Penghasilan Badan Usaha Pasal 29

PPh Pasal 29 diperoleh dari nilai lebih pajak terutang (pajak terutang yang dikurangi kredit pajak) yakni ketika jumlah pajak terutang suatu perusahaan dalam 1 tahun pajak lebih besar dibandingkan jumlah kredit pajak yang telah dipotong oleh pihak lain dan juga telah disetor sendiri.

8. Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2)

Pajak yang diambil dari penghasilan yang dipotong dari bunga deposito dan juga tabungan lainnya, bunga simpanan yang dibayarkan koperasi, bunga obligasi serta surat utang negara, hadiah undian, transaksi saham dan sekuritas lainnya, dan juga transaksi lain sebagaimana telah diatur dalam peraturan.

9. Pajak Penghasilan Badan

Sebagai Wajib Pajak Badan akan selalu dikenakan PPh Badan menggunakan tarif normal sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan terbaru dalam UU No. 7 Tahun 2021 mengenai Harmonisasi Peraturan Perpajakan. Untuk Wajib Pajak Badan yang tergolong UMKM yang memiliki omzet di bawah Rp50 juta juga bisa memilih menggunakan tarif PPh Final PP 23/2018.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Memahami Apa Itu Pajak Bumi dan Bangunan

Memahami Apa Itu Pajak Bumi dan Bangunan

Kursus Pajak – Sebuah usaha yang berjalan pasti membutuhkan lokasi fisik sebagai pusat operasi yang digunakan untuk menjalankan suatu usaha tersebut. Pada dasarnya, sebuah perusahaan memerlukan biaya pengeluaran supaya bisnis atau usaha yang djakankan bisa berjalan di lokasi tersebut secara sah/ legal secara hukum. Biaya yang dibutuhkan tersebut adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Sebagai perusahaan yang didirikan di lokasi tertentu wajib membayarkan pajak untuk gedung atau tanah yang mereka manfaatkan untuk kegiatan usahanya yakni melalui Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Lalu Apa itu Pajak Bumi dan Bangunan?

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah sebuah biaya yang harus disetorkan terhadap keberadaan tanah dan juga bangunan yang memberikan keuntungan serta kedudukan sosial ekonomi untuk seseorang maupun badan. Sebab Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bersifat kebendaan, oleh karena itu besaran tarifnya ditentukan berdasarkan keadaan objek bumi atau bangunan yang ada.

Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan

Definisi untuk objek Pajak Bumi serta Bangunan (objek PBB) sendiri adalah tanah atau bangunan yang wajib untuk dikenakan pajak. Objek bumi didalam Pajak Bumi dan Bangunan meliputi: sawah, ladang, kebun, tanah, pekarangan dan tambang.

Sedangkan untuk objek bangunan pada Pajak Bumi dan Bangunan meliputi: rumah tinggal, bangunan usaha, gedung bertingkat, pusat perbelanjaan, pagar mewah, kolam renang dan juga jalan tol.

Sedangkan definisi dari subjek Pajak Bumi dan Bangunan (subjek PBB) itu sendiri adalah orang pribadi atau badan yang secara sah dan nyata mempunyai hak atas bumi, mendapatkan manfaatnya, memiliki dan juga menguasai bangunan tersebut, dan juga merasakan manfaatnya.

Yang Tidak Termasuk Objek Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Setelah Anda mengetahui apa saja yang menjadi objek Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), perlu diketahui bahwa tidak setiap tanah dan bangunan yang ada bisa menjadi objek dalam Pajak Bumi dan Bangunan.  Terdapat  beberapa yang tidak masuk ke dalam objek Pajak Bumi dan Bangunan yaitu bisa dikelompokkan berdasarkan penggunaannya berikut ini:

Baca Juga: Memahami Pajak Terhadap Penjualan Saham

  1. Dipergunakan untuk kepentingan umum dan juga tidak mendapatkan keuntungan dalam bidang sosial, ibadah, kesehatan, kebudayaan, pendidikan dan juga sejarah.
  2. Dipergunakan untuk menjaga flora dan juga fauna, seperi Hutan suaka alam, Hutan lindung dan Taman nasional.
  3. Dipergunakan oleh perwakilan negara maupun organisasi internasional, seperti Konsulat dan Kedutaan

Apa Dasar Hukum Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)?

Pada dasarnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) diatur didalam beberapa UU di Indonesia, yakni:

  1. UU No.12 Tahun 1994 terkait Perubahan atas Undang-Undang (UU) No. 12 Tahun 1985 mengenai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang mengatur semua tentang pungutan atas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
  2. UU No. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak DAN JUGA Retribusi Daerah yang menjelaskan bahwa:
  • Pemerintah kabupaten ataupun pemerintah kota mempunyai wewenang untuk melakukan pemungutan atas Pajak Bumi dan Bangunan pada sektor pedesaan dan perkotaan (PBB-P2)
  • Pemerintah atau pusat mempunyai wewenang terhadap sektor Pertambangan, Perhutanan, dan juga Perkebunan (PBB-P3)

Apakah Anda tertarik untuk menjadi seorang ahli pajak? Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Apakah Benar Sistem Administrasi Pajak Modern Bisa Memaksimalkan Penerimaan Pajak?

Apakah Benar Sistem Administrasi Pajak Modern Bisa Memaksimalkan Penerimaan Pajak?

Training Pajak – Banyak orang yang berpendapat bahwa Indonesia dinilai masih cenderung kurang maksimal mengenai penerimaan pajak yang biasanya dijadikan sebagai sumber pembangunan negara. Maka, salah satu hal yang Dapat dilakukan sebagai upaya ya untuk meningkatkan hal tersebut adalah dengan melalui administrasi pajak terhadap masyarakat yang wajib pajak. Seorang pegawai administrasi pajak adalah termasuk Pegawai pajak pula, maka dari itu sendiri.

Wajib untuk mengetahui atau setidaknya penting untuk tahu mengenai berbagai dasar tentang perancangan atau perihal perpajakan itu sendiri. Berbagai pengetahuan pajak dapat didapatkan melalui menempuh pendidikan khusus tentang perpajakan atau mengikuti training pajak di sebuah lembaga profesional.

Mengoptimalkan Perpajakan dengan Pegawai Administrasi Pajak

Seorang pegawai administrasi pajak akan melakukan proses administrasi pajak dengan modern supaya dapat terancam dengan baik karena hal tersebut merupakan salah satu faktor yang cukup berpengaruh dalam meningkatkan pelayanan di dunia perpajakan. Administrasi merupakan sebuah proses dimana penyelenggaraan dilakukan secara bersama atau proses kerjasama antara pihak individu dalam sebuah kelompok untuk mencapai suatu tujuan tertentu Administrasi juga merupakan salah satu jenis manajemen tertentu yang yang sistematis seperti pengolahan dan penghasilan input tertentu, meliputi input dengan memerlukan kemampuan dan keterampilan.

Penggolongan, pencatatan, penyimpanan, dan layanan mengenai kewajiban serta hak wajib pajak yang dilakukan di kantor pajak maupun di kantor wajib pajak adalah sebuah proses administrasi perpajakan. Administrasi pajak ini dapat dilakukan oleh seorang yang bekerja dalam sebuah Kantor Pajak maupun Seseorang yang bekerja dalam sebuah perusahaan Dimana merupakan wajib pajak badan.

Administrasi pajak juga bagian dari kepentingan baik untuk negara sebagai pemungut pajak dan wajib pajak sebagai pelaksanaan hak dan kewajiban pajak. Tahapan yang penting dalam administrasi pajak adalah proses pengisian SPT dengan benar dan lengkap yang sesuai dengan ketentuan.

Hal tersebut dapat terjadi karena berawal dari pengisian SPT yang tidak lengkap dan tidak sesuai maka akan menimbulkan sebuah sanksi fiskal baik yang bersifat administratif maupun pidana. Apabila seorang Wajib Pajak telat lapor SPT maka akan diancam dengan menggunakan sanksi administrasi yang berupa denda. Apabila wajib pajak menyampaikan sebuah SPT tetapi tidak lengkap maka akan diancam dengan menggunakan sanksi pidana.

Baca Juga: Mengapa Membayar Pajak Menjadi Sangat Penting untuk Seorang Pengusaha?

Maka, semua hal tersebut akan kembali kepada seseorang yang mengelola administrasi pajak itu sendiri. Sangat penting untuk mengetahui seluk-beluk perpajakan dan berbagai hal mengenai pajak apa yang pada saat ini sedang berjalan untuk seorang pegawainya. Maka dari itu dengan mengikuti training pajak seseorang akan menjadi lebih paham mengenai dunia perpajakan.

Bagaimana Ciri Administrasi Pajak yang Baik?

  • Berjalan berdasarkan dengan aturan UU perpajakan yang sah dan berlaku.
  • Harus bisa mengamankan penerimaan negara yaitu pajak itu sendiri.
  • Dapat menyelenggarakan sistem perpajakan dengan efektif dan efisien.
  • Melakukan pelaksanaan administrasi pajak yang sesuai dengan peraturan dan transparan.
  • Merealisasikan berbagai hal tentang perpajakan yang sah.
  • Dapat meningkatkan kepatuhan para wajib pajak.
  • Bisa mencegah berbagai tindak penyelewengan perpajakan dan mampu memberikan sanksi serta hukuman yang adil.

Teknologi informasi pada saat ini telah menjadi basis atau dasar dari sistem administrasi perpajakan, halte akan memper lain pengawasan pada watch pajak. Bukan hanya itu saja, tetap meningkatkan produktif produktivitas para pegawai pajak. Dengan adanya sistem teknologi informasi pada bidang administrasi pajak maka hal tersebut akan memungkinkan Setiap proses pajak menjadi lebih terukur dan terkontrol.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Memahami Pajak Terhadap Penjualan Saham

Memahami Pajak Terhadap Penjualan Saham

Brevet Pajak – Saham adalah suatu surat yang akan menjadi bukti bagi seseorang tentang kepemilikan modal  atau suatu bagian pada suatu perusahaan. Jadi dapat diartikan bahwa saat seseorang mempunyai suatu saham atas suatu perusahaan tertentu, maka orang tersebut mempunyai hak atas sebagian aset dari perusahaan tersebut. Untuk sebagai contoh kecil adalah

Kita misalkan sebuah perusahaan menerbitkan 1000 lembar sahamnya lalu kemudian seseorang mempunyai 200 lembar saham tersebut, maka orang tersebut mempunyai 20% kepemilikan terhadap aset perusahaan tersebut.

Didalam perpajakannya, seperti yang dijelaskan dalam UU PPN No. 42 tahun 2009 pasal yang ke 4A yang membahas tentang tidak dikenakannya pungutan PPN dimana salah satunya termasuk dengan saham. Walaupun pada dasarnya saham bukan merupakan objek pajak pertambahan nilai, tetapi bukan berarti keseluruhan proses transaksi yang ada pada saham tidak mempunyai hubungan dengan perpajakan.

Untuk salah satu proses transaksinya akan dikenakan pajak, yakni pajak penjualan sahamnya.  Mengapa demikian? Sebab sebenarnya akan terdapat jasa yang dipakai untuk setiap mata rantai penjualan saham yang akan dimasukkan ke dalam objek pajak pertambahan nilai. Perlakuan terhadap proses pengenaan pajak penjualan saham tersebut bukan hanya dalam bentuk pajak penghasilan saja tetapi juga dengan bentuk pajak pertambahan nilai.

Pajak penjualan yang dikenakan dalam saham tersebut dikenakan atas jasa pialang. Apa itu jasa pialang? Jasa pialang atau yang biasa disebut dengan broker ini adalah suatu perusahaan maupun individu yang memiliki tanggung jawab sebagai perantara terjadinya transaksi antara investor dalam hal ini yang bertindak sebagai konsumen dengan pasar modal.

Jasa pialang tersebutlah yang nantinya akan dikenakan pajak penjualan atas saham, sebab memang pada dasarnya jasa pialang termasuk dalam jasa kena pajak yang akan dikenakan didalam PPN, seperti yang telah diatur didalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-15/PJ.5/1990 mengenai PPN atas jasa pialang.

Dengan begitu, perusahaan sekuritas pun wajib dikenakan sebagai PKP seperti yang telah tercantum didalam SE 04/PJ.51/1991 yang membahas mengenai Perantara Perdagangan Efek Sebagai PKP. Oleh karena itu, berdasarkan kedua ketentuan tersebut, perusahaan sekuritas akan diwajibkan untuk mendaftar ke KPP yang kemudian akan dikukuhkan sebagai PKP. Kemudian akan diwajibkan untuk memungut, menyetor dan juga melaporkan PPN terutangnya atas setiap penyerahan jasa pialang yang telah dilakukan.

Baca Juga: Objek Pajak Penghasilan yang Perlu Diketahui

Lalu Bagaimana Pengenaan Pajaknya?

Mengenai pengenaan pajak didalam penjualan saham akan dikenakan PPN yakni sebesar 10%. PPN didalam hal pajak penjualan saham tersebut menggunakan dasar komisi sebagai DPPnya. Setidaknya ada 3 komponen pungutan didalam transaksi saham, yakni sebagai berikut:

  1. Komisi Transaksi

Yakni biaya yang akan dipungut perusahaan sekuritas kepada investor dimana besarannya sudah ditentukan dari frekuensi dan juga nilai transaksinya.

  1. IDX Levy

Yakni pungutan yang dasarnya dibebankan kepada investor atas penggunaan fasilitas transaksi di BEI dan besar nya ditentukan oleh direksi BEI

  1. Sales tax

Yakni pajak penghasilan atas transaksi penjualan efek yang dipungut atas dasar cakupan dalam UU PPh pasal yang ke 4 ayat 2. Nantinya penghasilan atas penjualan tersebut dikenakan pajak penghasilan yakni sebesar 0,1%.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.