Ingin Berkarir Sebagai Konsultan Pajak? Berikut Persyaratan yang Harus Dipenuhi

Ingin Berkarir Sebagai Konsultan Pajak? Berikut Persyaratan yang Harus Dipenuhi

Brevet Pajak – Konsultan pajak merupakan orang atau badan yang memberikan jasa konsultasi didalam bidang perpajakan terhadap Wajib Pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk melaksanakan hak dan juga memenuhi kewajiban wajib pajak didalam dunia perpajakan.

Tentunya untuk menjadi seorang konsultan pajak bukan menjadi hal yang mudah. Terdapat berbagai persyaratan yang harus dipenuhi. Persyaratan untuk menjadi seorang konsultan pajak sendiri bisa dikelompokkan menjadi 3 golongan, yakni sebagai berikut:

  1. Persyaratan umum bagi yang ingin menjadi konsultan pajak:
  • Bersatatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI)
  • Bertempat tinggal atau menetap di Indonesia
  • Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
  • Tidak mempunyai ikatan dengan pekerjaan maupun jabatan pada Pemerintah/Negara ataupun Badan Usaha Milik Negara/Daerah
  • Berkelakuan baik dengan dibuktikan melalui surat keterangan dari Instansi yang berwenang.
  • Terdaftar sebagai anggota di suatu Asosiasi Konsultan Pajak yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak (DJP), misalnya Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI)
  • Mempunyai sertifikat sebagai konsultan pajak, yakni sertifikat pengetahuan profesi konsultan perpajakan yang dapat diperoleh melalui keikutsertaan dengan mengikuti Ujian Sertifikat Konsultan Pajak (USKP).
  1. Persyaratan untuk mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang  telah mengundurkan diri sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebelum masa pensiun:
  • persyaratan umum menjadi konsultan pajak yang disebutkan diatas harus dipenuhi
  • Memang atas dasar permintaannya sendiri, diberhentikan secara hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)
  • Telah melewati jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal keputusan surat pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)
  1. Persyaratan untuk pensiunan pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
  • Persyaratan umum harus dipenuhi
  • Telah mengabadikan diri sekurang-kurangnya untuk masa 20 tahun sebagai pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP),
  • Tidak pernah mendapatkan hukuman disiplin tingkat berat selama mengabdi di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) berdasarkan Undang-Undang (UU) yang berlaku pada bidang kepegawaian.
  • mendapatkan hak pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) ketika mengakhiri masa baktinya dalam lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
  • Telah melewati jangka waktu 2 tahun terhitung sejak tanggal keputusan surat pensiun.

Konsultan pajak yang telah memenuhi berbagai persyaratan tersebut diatas sudah berhak untuk memberikan jasa konsultansi dalam bidang perpajakan. Tapi hak serta kewajibannya dibatasi sesuai dengan sertifikat yang dimilik.

Baca Juga: Inilah Pentingnya Belajar Pajak di Masa Kini

Ada 3 tipe Sertifikat Konsultan Pajak, yakni:

Sertifikat Konsultan Pajak dengan kelas A

Memiliki hak untuk memberikan pelayanan didalam perpajakan untuk Wajib Pajak didalam melaksanakan haknya serta memenuhi kewajiban perpajakannya, kecuali apabila Wajib Pajak tempat tinggal mempunyai perjanjian penghindaran pajak berganda dengan Indonesia.

Sertifikat Konsultan Pajak dengan kelas B

Memiliki hak dalam memberikan pelayanan didalam perpajakan untuk wajib pajak perorangan dan juga badan dalam menjalankan hak serta kewajiban perpajakannya, kecuali untuk wajib pajak yang bergerak dalam bidang penanaman modal asing, bentuk usaha tetap, dan juga wajib pajak yang menetap di negara yang sudah disepakati untuk menghindari pajak berganda dengan Indonesia.

Sertifikat Konsultan Pajak dengan kelas C

Memiliki hak dalam memberikan pelayanan dalam bidang perpajakan saat wajib pajak perorangan dan juga badan menggunakan hak serta kewajiban pajaknya.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.\

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Apa Saja Hal-Hal yang Dilakukan Ketika Training Pajak?

Apa Saja Hal-Hal yang Dilakukan Ketika Training Pajak?

Training Pajak – Terdapat sebuah pendidikan dalam bidang perpajakan dengan mengusung program pendidikan luar sekolah yang bermaksud atau dengan harapan bisa membekali para peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang perpajakan. Tidak lain tidak bukan ini merupakan sebuah program pendidikan dari training pajak atau biasa disebut dengan brevet pajak. Pada umumnya istilah brevet pajak tersebut akan mengacu pada sertifikasi konsultan pajak dimana sertifikatnya nanti akan diberikan untuk konsultan yang telah menguasai berbagai materi menurut dengan tingkatannya. Tingkatan pajak sendiri terbagi menjadi 3, yaitu brevet pajak A, brevet pajak B, dan brevet pajak C.

Pada umumya masyarakat harus mempunyai keterampilan perpajakan supaya para wajib pajak yang dapat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan di bidang perpajakan. Training pajak yang satu ini memiliki tujuan supaya bisa memberikan dan memandu teori serta praktek lembaga pemerintah maupun swasta ke dalam peserta pelatihannya dalam bentuk in house training di perusahaan. Biasanya juga training pajak akan diselenggarakan di berbagai lembaga maupun perusahaan yang pada saat ini atau selama ini sudah sukses dan telah diikuti oleh banyak atau bahkan puluhan ribu orang pelatihan.

Pajak penghasilan atau PPh pasal 21/26 itu merupakan pajak yang pada dasarnya dikenakan atas penghasilan berupa tunjangan, Honor, upah, dan, dan pembayaran lain yang didapatkan atau diterima secara langsung oleh orang pribadi yang berhubungan dengan jasa atau pekerjaan, kegiatan dan jabatan. Tentu saja wajib untuk melakukan pemotongan PPh Pasal 21/26 apabila berkaitan dengan beberapa hal tersebut, Selain itu juga atas pembayarannya terhadap pegawai tetap maupun pegawai yang tidak tetap. Tentu saja semua organisasi tanpa terkecuali juga organisasi nirlaba wajib untuk melakukan pemotongan pajak penghasilan tersebut.

Hal-Hal yang Dilakukan Saat Training Pajak

Diselenggarakan dan dilaksanakan secara lingkup kecil dan sangat fokus, kelas-kelas dalam training pajak ini akan membahas tentang perhitungan perpajakan secara tuntas, yang paling utama adalah sesuai dengan perlakuan umum yang cukup sering terjadi pada beberapa organisasi nirlaba di Indonesia melakukan pelaporan dan penyetoran pajak penghasilan atau PPh Pajak Pasal 21/26.

Sedikit penjelasan mengenai organisasi nirlaba, di Indonesia sendiri terdapat begitu banyak organisasi yang bisa membangun pelayanan masyarakat, perekonomian, dan pendidikan, salah satunya adalah organisasi nirlaba itu sendiri. Organisasi nirlaba dapat bermanfaat untuk membantu pemerintah supaya bisa mewujudkan Negara yang menyejahterakan masyarakatnya, sebab tidak berorientasi pada keuntungan dan organisasi ini biasanya disebut dengan organisasi non profit.

Baca Juga: Alasan Mengapa Pelatihan Pajak Sangat Penting untuk Generasi Z

Maka dari itu, training pajak biasanya seperti simulasi atau studi kasus yang akan dilatihkan sampai tingkat praktek pengisian SPT dan juga akan dibimbing oleh para ahli atau praktisi di bidang perpajakan yang sangat memahami tentang karakteristik bidang ini. Beberapa materi yang akan dipelajari pada sebuah training pajak adalah tata cara pembayaran dan pelaporan, simulasi perhitungan dan pengisian SPT, tarif dan cara penghitungan dan pemotongan pajak, pengantar pajak, dan juga masih banyak lagi materi lainnya yang tentunya akan berkaitan juga dengan hukum atau pasal.

Biasanya bentuk kegiatan training pajak ini akan mencakup materi dan pembahasan seperti workshop yang berbentuk studi kasus menyangkut beberapa hal, seperti Ketentuan dan peraturan pajak terkini, pelaksanaan pajak yang menjadi sebuah kewajiban dari lembaga atau instansi, perencanaan pajak, dan dan melakukan review pelaksanaan pemenuhan kewajiban pajak.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Inilah Pentingnya Belajar Pajak di Masa Kini

Inilah Pentingnya Belajar Pajak di Masa Kini

Kursus Pajak – Semua yang berkaitan dengan pajak memang perlu dipahami oleh semua masyarakat, terutama para wajib pajak. Sudah umum jika masyarakat mengenal pajak hanya sebagai tradisi membayar sejumlah pungutan kepada pemerintah, tanpa mengetahui dan memahami dasar dan juga maksud dan tujuan dari pembayaran pajak tersebut.

Ketidaktahuan atau abai akan pajak tersebutlah yang kemudian membuat banyak orang enggan atau bahkan tidak memenuhi kewajiban untuk membayar pajak secara baik dan juga benar. Dimana pada akhirnya hal tersebut justru bisa membawa potensi resiko salah satunya berurusan dengan hukum dan juga petugas pajak.

Mau atau tidak, sadar atau tidak, saat ini pajak memang memegang peranan utama didalam struktur pembiayaan Negara seluruhnya. Selain itu, pajak juga akan selalu dinamis mengikuti pola bisnis yang saat ini berkembang didalam masyarakat.

Pajak memang tidak akan cukup jika hanya dimengerti, tapi lebih luasnya lagi harus dipelajari dan juga dipahami secara komprehensif, mulai dari aspek hukum pajak, dasar pengenaan pajak, sengketa pajak, penetapan pajak, dan juga hak-hak wajib pajak. Selain bermanfaat untuk kesadaran pribadi, belajar pajak juga bisa memberikan manfaat lain terhadap makna sebenarnya dari pajak, fungsi pajak, sanksi untuk pelanggar serta berbagai hal yang berkaitan dengan perpajakan.

Disamping itu masih banyak manfaat yang bisa diperoleh dari belajar pajak, terutama untuk karir seseorang dimasa depan. Karen alasan tersebutlah, kini banyak orang yang kemudian mengikuti kelas brevet pajak untuk mempelajari serta mendalami perpajakan.

Ada beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari belajar pajak, diantaranya:

  1. Menambah protofolio. Dengan didapatkannya sertifikat karena pernah mengikuti kelas brevet atau belajar pajak, maka hal tersebut bisa menjadi daya tarik tersendiri ketika Anda mungkin ingin melamar kerja di suatu perusahaan. Dengan demikian, peluang untuk diterimapun juga akan semakin besar.
  2. Belajar pajak serta memahaminya tentu bisa semakin memudahkan tugas serta kerja untuk Anda para karyawan yang menjabat sebagai accounting dan pajak.
  3. Untuk para manager maupun pemimpin sebuah perusahaan, mengerti serta memahami ilmu perpajakan dengan baik bisa membuat mereka lebih bisa mengontrol pekerjaan karyawan mereka.
  4. Dengan belajar pajak, Anda sebagai manager maupun pemimpi juga bisa menciptakan staff yang terampil dalam perpajakan. Selain itu, Anda juga bisa memandu wajib pajak didalam pelaksanaan hak serta kewajiban perpajakan.

Baca Juga: Pengelompokan Jenis Pajak yang Perlu Diketahui

Menjadi seorang ahli pajak atau konsultan pajak, baik untuk pribadi ataupun untuk badan memang sangat diperlukan pada saat ini. Di perkembangan jaman saat ini, belajar pajak bisa dilakukan dengan mudah dan lebih efektif sebab banyak sekali lembaga yang menyelenggarakan brevet pajak, tentunya dengan metode-metode yang praktis dan juga  aplikatif. Metode belajar tersebut umumnya memang jauh lebih efisien jika dibandingkan harus belajar secara otodidak dengan menggunakan banyak sumber yang belum tentu terjamin valid.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Alasan Mengapa Pelatihan Pajak Sangat Penting untuk Generasi Z

Alasan Mengapa Pelatihan Pajak Sangat Penting untuk Generasi Z

Pelatihan Pajak – Pajak menjadi suatu yang yang penting bagi suatu bangsa karena pajak dipergunakan untuk kepentingan masyarakat agar sejahtera dan juga bagi pembangunan bangsa. Arti pajak tersendiri juga adalah suatu bayaran wajib yang berupa penguatan dan diberikan oleh negara kepada orang secara pribadi atau kepada sebuah instansi/perusahaan yang berdasarkan kepada undang-undang dasar dan dimanfaatkan untuk kepentingan negara dan juga untuk sejahterakan masyarakat di suatu bangsa tersebut. Maka dari itu, pelatihan pajak bukan hanya diperuntukkan bagi orang yang ingin bekerja di bidang perpajakan, tapi juga untuk masyarakat.

Contoh-contoh dari pajak juga ada banyak contohnya adalah pajak penghasilan atau PPh, pertambahan nilai atau PPN, pajak bumi dan bangunan atau PBB, pajak penjualan barang mewah, pajak daerah, dan lain-lainnya nya.  Berdasarkan tujuannya maka pajak merupakan sebuah bayaran yang sangat penting dan perlu diperhatikan bagi kita agar kita dapat merasakan kesejahteraan dan juga pembangunan bagi bangsa Indonesia tercinta ini.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka kita juga perlu untuk mendapatkan pelatihan pajak, hal ini ini bukan tanpa alasan karena jika kita tidak memperhatikan aturan-aturan dan struktur dalam membayar pajak maka kita bisa saja tidak membayar pajak yang sesuai bagi kita dan bisa saja kita menjadi orang yang melanggar undang-undang perpajakan dan dapat dikenai benda ataupun pidana sesuai dengan kesalahan yang diperbuat.

Apalagi sekarang sudah mulai banyak anak muda yang lalai dalam membayar pajak dan acuh tak acuh dalam membayar pajak, dan juga sekarang sudah mulai banyak remaja yang sudah bertumbuh dan menjadi sebuah generasi Z atau bisa disebut generasi baby bloom yang memiliki arti lonjakan kelahiran anak muda di tahun kelahiran 2000-an. Bayangkan jika Mayoritas penduduk kita adalah generasi Z yang akan menjadi penerus bangsa tidak membayar pajak yang generasinya lebih banyak dibandingkan dengan generasi lain maka negara pun akan terhambat pembangunannya dan juga masyarakat banyak yang tidak sejahtera karena banyak di antara generasi Z yang tidak membayar pajak.

Karena tidak ada ada di suatu negara merdeka manapun yang ada di dunia yang tidak mengumpulkan penerimaan pajak, jika negara ingin kuat maka masyarakatnya harus mampu memberikan pajak secara rutin dan baik. Pajak juga memiliki sebuah konsep yang yang sama saat kita bergotong-royong karena kita sama-sama membutuhkan semua bantuan sebagai kontribusi kepada negara dan menjadi warga negara yang baik, karena pajak yang dibayarkan oleh masyarakat akan digunakan kembali untuk kepentingan masyarakat umum.

Baca Juga: 6 Skill Khusus yang Perlu Dimiliki Oleh Seorang Konsultan Pajak

Tetapi pajak pun tidak selalu  dipergunakan untuk hal yang dapat masyarakat lihat tetapi pajak juga akan dipergunakan untuk hal-hal yang tidak kasat mata contohnya adalah memberikan dana untuk pendidikan, untuk aparatur sipil negara, untuk orang-orang yang berjasa bagi Indonesia seperti zaman ini yang membutuhkan banyak tenaga kesehatan maka dana dari pajak pun akan dipergunakan untuk insentif bagi tenaga kesehatan yang telah berusaha menghilangkan pandemi yang ada di di Indonesia ini. Contoh lain yang dari bentuk manfaat pajak yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas antara lain adalah perlindungan sosial bagi masyarakat masyarakat yang kurang mampu dan masyarakat miskin juga rentan.

Bantuan yang dapat dirasakan antara lain adalah kartu sembako, dana Bansos, subsidi rumah, bantuan kuota dan internet bagi pelajar dan juga pengajar yang total dari kuota tersebut adalah lebih dari Rp 180 triliun.  Seperti yang yang telah anda baca di atas dengan banyaknya manfaat dari pajak maka ayo bagi anak-anak muda untuk membayar pajak ketika mendapatkan penghasilan apapun profesi yang dijalani oleh anak muda karena manfaatnya dapat dirasakan bagi masyarakat dan bagi anda juga sebagai anak muda penerus bangsa Indonesia.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Pengelompokan Jenis Pajak yang Perlu Diketahui

Pengelompokan Jenis Pajak yang Perlu Diketahui

Brevet Pajak – Jenis pajak yang dibebankan kepada wajib pajak terdapat banyak jenisnya. Wajib pajak tentu perlu memahami dengan baik apa saja jenis pajak dan juga ketentuannya. Secara umum, pajak yang ada dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori yang didasarkan pada cara pemungutan, sifat dan juga lembaga pemungutnya.

Pajak bersifat memaksa yang wajib dilaksanakan dengan tidak memperoleh imbalan secara langsung. Dalam hal ini, konsultan pajak sangat berperan penting dalam memberikan penjelasan tentang segala ketentuan pajak kepada para wajib pajak. Sepenuhnya, pajak tersebut akan digunakan untuk keperluan negara untuk menjamin kemakmuran dan juga kesejahteraan rakyat. Pengelompokan jenis pajak dikategorikan sebagaimana berikut ini:

Jenis Pajak Berdasarkan Sifatnya

Pajak berdasarkan sifatnya terbagi atas pajak subjektif dan juga pajak objektif. Pajak Subjektif pada pengenaannya akan memperhatikan keadaan maupun kondisi dari pribadi wajib pajak, yakni wajib pajak yang berstatus kawin atau tidak kawin, serta beberapa kondisi pribadi lainnya. Pada dasarnya setiap orang yang menetap atau bertempat tinggal di wilayah Indonesia mempunyai kewajiban untuk membayarkan pajak.  Pajak Penghasilan (PPh) menjadi salah satu contoh untuk kategori pajak subyektif.

Sedangkan pajak objektif, pada pengenaannya yang diperhatikan hanya pada sifat obyek pajak. Yakni tanpa memperhatikan bagaimana keadaan ataupun kondisi dari wajib pajak yang bersangkutan. Pajak objektif dikenakan untuk setiap warga negara ketika penghasilan yang dimiliki sudah memenuhi syarat yang sesuai dengan peraturan serta ketentuan yang berlaku. Contoh untuk jenis pajak objektif diantaranya adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Jenis Pajak Berdasarkan Pihak Penanggung Pajak

Pengelompokan untuk jenis pajak ini merupakan pembayaran pajak yang dilakukan kepada pihak lain di suatu kondisi tertentu. Sedangkan, pihak yang dikenakan beban pajak ini dapat dikategorikan menjadi pajak langsung serta pajak tidak langsung. Hubungannya dengan hal tersebut, pembayaran pajak langsung tidak dapat dialihkan kepada orang atau pihak lain. Sedangkan untuk pembayaran pajak tidak langsung dalam pelunasannya tidak harus dilunasi oleh pihak wajib pajak. Umumnya, pajak tidak langsung akan dikenakan pada jenis objek pajak tertentu, bukan terhadap wajib pajak. Hal tersebut menunjukkan jika pengenaan pajak tersebut tidak dilakukan secara berkala.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Pajak Daerah: Ciri-Ciri, dan Jenisnya

Jenis Pajak Berdasarkan Pihak Pemungut Pajak

Pengelompokan pajak berdasarkan pihak pemungut pajak dibagi menjadi Pajak Negara dan Pajak Daerah. Pajak Negara atau yang biasa disebut dengan Pajak pusat merupakan pajak yang akan dipungut pihak pemerintah pusat. Pajak tersebut  akan dimanfaatkan untuk pembiayaan seluruh kebutuhan rumah tangga negara. Pajak Pusat ini kemudian dikelompokkan lagi ke dalam beberapa jenis, yakni:

  • Pajak Penghasilan (PPh)
  • Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
  • Bea Materai
  • Cukai
  • Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

Sedangkan Pajak Daerah menjadi salah satu sumber pendapatan daerah (APBD). Pajak ini merupakan sumber pendapatan yang penting untuk pembiayaan pelaksanaan pemerintahan daerah dan juga pembangunan. Pajak daerah adalah bentuk iuran wajib terutang yang dikenakan pada wajib pajak. Dalam hal ini, wajib pajak baik orang pribadi maupun badan harus menyerahkan pajak kepada pemerintah daerah. Pemungutan pajak daerah ini bersifat memaksa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang tengah berlaku.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

6 Skill Khusus yang Perlu Dimiliki Oleh Seorang Konsultan Pajak

6 Skill Khusus yang Perlu Dimiliki Oleh Seorang Konsultan Pajak

Pelatihan Pajak – Memberikan jasa konsultasi pada bidang pajak untuk para wajib pajak dalam upaya melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan merupakan profesi dari konsultan pajak. Dengan artian lain, bahwa seorang konsultan pajak merupakan individu maupun sebuah badan yang bertugas untuk membantu wajib pajak mengurusi berbagai hal mengenai perpajakan.

Supaya pihak yang menggunakan jasa konsultan pajak bisa melaksanakan kewajibannya dengan baik. Oleh karena itu, untuk menjadi seorang konsultan pajak perlu untuk mempunyai pengetahuan yang luas baik dari latar belakang pendidikannya maupun dari pelatihan pajak yang telah dijalani.

Tidak dipungkiri bahwa dalam negeri atau di Indonesia sendiri telah banyak berbagai kantor maupun perusahaan yang menggunakan jasa konsultan pajak ini supaya bisa mengefisiensi perusahaannya. Salah satu syarat untuk menjadi seorang konsultan pajak merupakan tergabung dalam anggota pada salah satu asosiasi konsultan pajak yang telah terdaftar di Ditjen pajak. Terdapat dua asosiasi konsultan pajak yang nantinya akan didaftar oleh Para konsultan pajak, yaitu IKPI  atau au ikatan konsultan pajak Indonesia dan asosiasi konsultan pajak publik Indonesia.

Apa Saja Skill yang Harus Dikuasai untuk menjadi Konsultan Pajak?

Berwawasan Luas dan Komunikatif

Perlu Anda ketahui karena konsultan pajak nantinya akan terjun secara langsung mengurusi berbagai hal mengenai perpajakan milik para wajib pajak, maka seorang konsultan pajak harus mempunyai pengetahuan yang luas tentang prosedur pajak dan menjaga dirinya selalu update mengenai aturan dan perubahan yang ada. Selain itu juga mempunyai kemampuan yang sangat komunikatif supaya bisa menjelaskan dengan baik hal-hal rumit dengan cara yang mudah dipahami.

Kemampuan Penalaran (Analisis) dan Berhitung

Yang tidak kalah penting yaitu adalah penalaran matematika yang merupakan sebuah kemampuan untuk menentukan metode maupun formula matematika yang nantinya akan tepat untuk menyelesaikan sebuah masalah. Tentu saja seorang konsultan pajak harus pandai menganalisis dengan menggunakan nalar dan logikanya ketika mengidentifikasi kekuatan atau kelemahan dari sebuah jalan keluar yang ditemukan. Ketika seorang konsultan pajak telah menjalani pendidikan maupun pelatihan pajak, maka hampir dapat dipastikan ia akan mampu membuat penalaran penalaran untuk jalan keluar sebuah permasalahan.

Baca Juga: Peran Tax Audit Dalam Menertibkan Sumber Pendapatan Negara

Manajemen waktu

Skill atau kemampuan yang satu ini memang lah wajib dimiliki oleh semua profesi, bahkan juga tidak terkecuali untuk menjadi seorang konsultan pajak. Sangat penting untuk memprioritaskan pekerjaan dan dan mengefisiensikan setiap prosesnya dengan teratur. Jangan pernah membiasakan menunda pekerjaan untuk hal-hal yang tidak penting, karena ini dapat menyebabkan Waktu penyelesaian menjadi sangat terbatas dan menjadi tidak maksimal hasilnya.

Memahami Keuangan dan Undang-undang

Karena nantinya seorang konsultan pajak akan berkaitan dengan hukum maupun undang-undang perpajakan yang telah berlaku, Apakah pemahaman mengenai keuangan dan undang-undang sangatlah penting. Aturan atau hukum yang telah dipahami tersebut pada umumnya akan menjadi sebuah kekuatanDan pedoman untuk setiap konsultan pajak dalam bekerja.

Akuntansi dan Ekonomi

Pengetahuan tentang dasar-dasar maupun prinsip praktik kerja akuntansi dan ekonomi adalah sangat penting untuk diketahui. Selain itu juga perbankan pasar keuangan, serta analisis dan pelaporan data keuangan juga sangat penting untuk dipahami bagaimana keberadaannya.

Berpikir strategis

Mengetahui prinsip bisnis dan manajemen sangatlah penting bagi seorang konsultan pajak, misalnya seperti perencanaan yang strategis, pemodelan SDM, alokasi sumber daya, teknik memimpin, metode produksi, bahkan hingga koordinasi antara orang dan sumber dayanya.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Mengenal Apa Itu Pajak Daerah: Ciri-Ciri, dan Jenisnya

Mengenal Apa Itu Pajak Daerah: Ciri-Ciri, dan Jenisnya

Kursus Pajak – Pajak Daerah merupakan sebuah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi maupun badan. Pajak tersebut bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak memperoleh imbalan secara langsung. Pajak daerah digunakan untuk keperluan daerah untuk menjamin kemakmuran rakyat.

Pajak tersebut akan dimanfaatkan untuk kepentingan pemerintahan dan juga kepentingan umum suatu daerah. Misalnya, untuk pembukaan lapangan kerja baru, pembangunan jalan, jembatan, dan juga kepentingan pembangunan dan pemerintahan lainnya.

Selain digunakan untuk pembangunan suatu daerah, penerimaan pajak daerah juga menjadi salah satu sumber Anggaran Pendapatan Daerah (APBD) yang digunakan oleh pemerintah dalam menjalankan berbagai program kerjanya.

Apa Saja Ciri-Ciri Pajak Daerah?

Berikut ciri-ciri pajak daerah yang membuatnya berbeda dengan pajak pusat:

  1. Pajak daerah dapat berasal dari pajak asli daerah ataupun pajak pusat yang kemudian diserahkan ke daerah sebagai pajak daerah.
  2. Pajak daerah hanya diambil di wilayah administrasi yang dikuasai.
  3. Pajak daerah dimanfaatkan untuk membiayai urusan atau pengeluaran untuk pembangunan dan juga pemerintahan daerah.
  4. Pajak daerah dipungut sesuai dengan Undang-Undang dan Peraturan Daerah (PERDA), oleh karena itu pajaknya bisa dipaksakan terhadap subjek pajaknya.
  5. Pada dasarnya, unsur-unsur yang terdapat didalam pajak daerah sama seperti unsur pajak lainnya , yaitu objek pajak daerah, subjek pajak daerah, dan juga tarif pajak daerah.

Apa Saja Jenis-Jenis dan Tarif Pajak Daerah?

Tidak berbeda dari pajak pusat, pajak daerah juga memiliki banyak jenis: Pajak daerah dibagi menjadi 2 bagian yakni Pajak Provinsi dan Pajak Kabupaten/Kota. Masing-masing dari bagian tersebut juga mempunyai jenisnya tersendiri.

Pajak Provinsi

  1. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air
  2. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
  3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB)
  4. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah
  5. Pajak Rokok

Baca Juga: Ketahui Jenis Pajak Penghasilan Badan Usaha

Pajak Kabupaten/Kota

  1. Pajak Hotel
  2. Pajak Restoran
  3. Pajak Hiburan
  4. Pajak Reklame
  5. Pajak Penerangan Jalan
  6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
  7. Pajak Parkir
  8. Pajak Air Tanah
  9. Pajak Sarang Burung Walet
  10. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
  11. Pajak Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan

Selain Pajak Daerah, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui tentang Pajak Pusat Pajak. Pajak pusat merupakan setiap pungutan yang wajib dibayar oleh wajib pajak, baik pribadi ataupun badan, kepada pemerintah pusat. Berikut beberapa jenis pajak pusat yang perlu Anda ketahui:

  1. Pajak Penghasilan (PPh) PPh
  2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
  3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
  4. Bea Meterai
  5. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tertentu

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Peran Tax Audit Dalam Menertibkan Sumber Pendapatan Negara

Peran Tax Audit Dalam Menertibkan Sumber Pendapatan Negara

Training Pajak – Penerimaan pajak akan menjadi salah satu dana untuk melakukan berbagai pembangunan. Pajak mempunyai peranan yang sangat penting untuk negara. Terdapat sebuah pernyataan bahwa perpajakan mendominasi hampir sekitar 14 persen dari seluruh sumber yang diperoleh oleh negara. Hal tersebut tentu saja juga merupakan peran dari berbagai profesi yang ada di bidang perpajakan untuk mengelola segala hal tentang pajak.

Salah satunya adalah tax audit, yang merupakan jasa di bidang perpajakan untuk mendukung para wajib pajak supaya bisa melaksanakan dan memenuhi kewajibannya. Orang-orang yang bekerja di bidang tax audit ini tentunya telah mengikuti berbagai pelatihan dan training pajak untuk bisa memahami segalanya tentang pajak. Mendukung wajib pajak untuk menghadapi pemeriksaan pajak maupun mengajukan berbagai keberatan mengenai surat ketetapan pajak atau pemotongan dan pemungutan pajak oleh pihak ketiga merupakan salah satu tujuan dari tax audit tersebut.

Dukungan yang diberikan tersebut adalah sebuah bentuk pendampingan dengan memberikan pengawasan dan petunjuk kegiatan mengenai persiapan dokumen, data, dan informasi yang dibutuhkan oleh pemeriksa, penyiapan jawaban untuk menjawab pertanyaan pemeriksa, memberikan tanggapan mengenai hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, dan akhir pemeriksa dengan pemberian tim quality assurance, serta pengajuan dan penyelesaian keberatan apabila terdapat sebuah keluhan.

Tax audit dilakukan dengan upaya supaya bisa menghadapi pemeriksaan pajak untuk pemeriksaan pajak dan restitusi pajak sebab kedua hal tersebut termasuk kriteria seleksi namun tidak termasuk untuk pemeriksaan bukti permulaan maupun penyidikan pajak serta pemeriksaan pajak dengan tujuan lain yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pada umumnya, tax audit bisa dilakukan secara terpisah dan khusus hanya apabila menghadapi sebuah pemeriksaan pajak karena terdapat pengajuan keberatan.

Setiap wajib pajak yang melaksanakan kewajibannya tentu saja mempunyai risiko untuk Diperiksa dalam rangka menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakannya atau juga untuk tujuan lain seperti tentang pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan pajak yang telah ditetapkan oleh Dirjen pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak.

Terdapat pemeriksaan untuk tujuan lain misalnya seperti penghapusan NPWP, pemberian NPWP secara jabatan, pengukuhan pengusaha kena pajak, wajib mengajukan berbagai  keberatan, penentuan wajib pajak yang berada di daerah terpencil, dan penentuan satu maupun lebih tempat terutang PPN, Serta pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak dan penentuan ketika mulai berproduksi sehubungan dengan fasilitas pajak yang ada.

Baca Juga: Kenali Secara Pasti Apa Itu Audit Pajak Supaya Tidak Salah Langkah

Memperlihatkan dan meminjamkan catatan atau buku adalah hal wajib yang harus dilakukan oleh para wajib pajak ketika diperiksa Beberapa catatan tersebut adalah dokumen yang akan menjadi dasar dari laporan keuangan dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, pekerjaan bebas wajib pajak, Kegiatan usaha, dan memberikan kesempatan untuk memasuki tempat yang dipandang perlu dan memberikan bantuan supaya pemeriksaan lancar.

Tentu saja semua hal tersebut yang akan dilakukan oleh tax audit adalah sebuah hal yang akan membantu negara memperoleh sumber pendapatannya. Dengan semua hal yang akan dilakukan oleh tax audit, tentu saja perlu untuk mengerti dan memahami secara mendasar mengenai bidang perpajakan yang ada. Oleh karena itu, tax audit biasanya telah mengikuti berbagai pelatihan maupun training pajak. Juga terkadang memiliki latar pendidikan di program studi perpajakan. Semua hal tersebut dibutuhkan supaya bisa bekerja sebagai jasa profesional tax audit.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Ketahui Jenis Pajak Penghasilan Badan Usaha

Ketahui Jenis Pajak Penghasilan Badan Usaha

Brevet Pajak – Selain PPh 21 badan usaha, terdapat beberapa macam pajak perusahaan yang menjadi pajak Wajib Pajak Badan perusahaan. Setidaknya terdapat 8 jenis PPh atau jenis pajak penghasilan badan usaha/pajak perusahaan yang wajib diketahui.

Pengertian Pajak Penghasilan (PPh) secara umum adalah jenis pajak negara yang dikenakan atas setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima oleh Wajib Pajak, baik berasal dari dalam ataupun dari luar negeri, yang bisa menambah kekayaan Wajib Pajak bersangkutan.

Pajak Penghasilan (PPh) selain diberlakukan untuk perseorangan, juga untuk perusahaan atas pengelolaan barang dan juga jasa. Sesuai yang tercantum dalam ketentuan perundang-undangan perpajakan, setidaknya terdapat 8 jenis pajak penghasilan badan usaha / pajak perusahaan yang diberlakukan:

1.     Pajak Perusahaan PPh Pasal 15

Pajak Penghasilan Pasal 15 adalah laporan pajak yang terkait dengan Norma Perhitungan Khusus yang ditujukan untuk golongan Wajib Pajak tertentu. Begitu sebuah perusahaan didirikan, maka pemilik badan usaha atau pengusaha tersebut telah menjadi Wajib Pajak Badan/Wajib Pajak Orang Pribadi yang berprofesi sebagai seorang pengusaha.

2.     PPh Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 21

PPh Pasal 21 merupakan jenis pajak atas penghasilan yang berupa gaji, honorarium, upah, tunjangan, dan juga pembayaran lain dalam bentuk dan dengan nama apapun yang berkaitan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan juga kegiatan yang diterima oleh Wajib Pajak didalam negeri atau karyawan, yang harus dibayar setiap bulan. Pemungutan pajak dikelola oleh perusahaan dengan memotong penghasilan para pegawai secara langsung untuk kemudian disetorkan ke kas negara via bank persepsi.

3.     Pajak Perusahaan Pasal 22

Pajak yang dikenakan pada Wajib Pajak yang melakukan kegiatan impor ataupun dari pembeli atas penjualan barang – barang mewah.

4.     PPh Pasal 23

Pajak yang didapat dari Wajib Pajak yang dipotong oleh pemungut pajak ketika transaksi yang berupa transaksi dividen (pembagian keuntungan saham), bunga, royalti, hadiah dan penghargaan, sewa dan penghasilan lain yang berhubungan dengan penggunaan aset, selain bangunan, atau tanah, atau jasa.  Tarif dari PPh 23 dikenakan terhadap nilai Dasar Pengenaan Pajak (DPP) / jumlah bruto dari penghasilan.

5.     PPh Pasal 25

Pajak yang diperoleh dari jumlah Pajak Penghasilan terutang berdasarkan SPT Tahunan PPh, dikurangi PPh yang dipotong dan juga PPh terutang di Luar Negeri yang boleh untuk dikreditkan. Tujuan dari pajak jenis ini adalah untuk meringankan beban para Wajib Pajak didalam membayar pajak tahunannya.

Baca Juga: Materi yang Akan Dipelajari dalam Kursus Pajak

6.     PPh Pasal 26

Pemungutan pajak atas penghasilan yang bersumber dari Indonesia yang diterima  oleh Wajib Pajak (WP) luar negeri ,selain bentuk usaha tetap (BUT) yang ada di Indonesia. PPh Pasal 26 adalah penerapan asas sumber yang dianut pada sistem pemungutan pajak di Indonesia. Sesuai dengan asas sumber, penghasilan yang berasal dari Indonesia yang kemudian dinikmati oleh orang ataupun badan yang ada di luar Indonesia dapat dikenakan pajak di Indonesia.

7.     Pajak Perusahaan PPh Pasal 29

PPh Pasal 29 didapatkan dari nilai lebih pajak terutang atau pajak terutang yang dikurangi oleh kredit pajak, yakni ketika jumlah pajak terutang suatu perusahaan dalam 1 tahun pajak lebih besar dibandingkan dengan jumlah kredit pajak yang sudah dipotong oleh pihak lain dan juga telah disetor sendiri. Sebelum SPT Tahunan PPh Badan dilaporkan, PPh tersebut harus dibayarkan.

8.     Pajak Perusahaan Termasuk Pajak PPh Pasal 4 ayat (2)

Pajak yang dikenakan pada penghasilan yang dipotong bunga deposito dan juga tabungan lainnya, bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi, bunga obligasi dan surat utang negara, transaksi saham dan juga sekuritas lainnya, hadiah undian, serta berbagai transaksi lain sebagaimana yang telah diatur didalam peraturan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.