konser pajak 15%

Nonton Konser Bayar Pajak 15%, Pajak Apa Itu?

Setelah situasi Covid-19 dinyatakan dicabut dari status kedaruratannya di Indonesia, kehidupan masyarakat mulai kembali bangkit seperti semula dan acara-acara hiburan di lahan terbuka mulai kembali digelar, salah satu contohnya yaitu konser musik. Konser musik yang sedang marak diperbincangkan akhir-akhir ini adalah konser band grup musik rock asal Inggris yaitu Coldplay yang akan hadir di Indonesia bulan November 2023 nanti. Continue Reading

Benarkah Wajib Pajak akan Dapat Surat Tagihan Pajak (STP) Jika Tidak Melaporkan SPT Tahunan?

Benarkah Wajib Pajak akan Dapat Surat Tagihan Pajak (STP) Jika Tidak Melaporkan SPT Tahunan?

Training Pajak – Pajak merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Wajib Pajak di negara ini. Salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh Wajib Pajak adalah melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Mengikuti training pajak adalah salah satu solusi yang bisa dilakukan oleh wajib pajak. Karena dengan training pajak tersebut akan diberikan berbagai materi mengenai regulasi perpajakan. Namun, masih banyak pertanyaan di kalangan masyarakat tentang apa yang akan terjadi jika seseorang tidak melaporkan SPT Tahunan.

Salah satu kabar burung yang beredar adalah bahwa Wajib Pajak yang tidak melaporkan SPT Tahunan akan langsung mendapatkan Surat Tagihan Pajak (STP) sebagai tanda bahwa mereka memiliki utang pajak. Namun, apakah benar demikian? Sebelum kita membahas lebih jauh tentang hal ini, penting untuk memahami konsep dasar perpajakan. Setiap Wajib Pajak memiliki kewajiban untuk melaporkan penghasilan mereka kepada DJP. Hal ini bertujuan agar DJP dapat menghitung pajak yang seharusnya dibayarkan oleh Wajib Pajak berdasarkan pendapatan yang diterima. Dengan demikian, SPT Tahunan adalah instrumen yang digunakan untuk melaporkan pendapatan dan aset yang dimiliki oleh Wajib Pajak.

Namun, jika seseorang tidak melaporkan SPT Tahunan, hal tersebut tidak berarti bahwa mereka secara otomatis akan mendapatkan STP sebagai tanda utang pajak. Proses penentuan utang pajak yang dimiliki oleh Wajib Pajak tidaklah sebegitu itu. DJP memiliki sistem yang cermat dan prosedur yang jelas untuk menghitung jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh Wajib Pajak. DJP akan melakukan pemeriksaan dan penelitian terhadap data yang ada untuk menentukan jumlah pajak yang seharusnya dibayarkan.

Jika DJP menemukan ketidaksesuaian antara data yang ada dengan laporan SPT Tahunan yang tidak dilaporkan, DJP dapat melakukan tindakan pemeriksaan atau penyelidikan terhadap Wajib Pajak tersebut. Dalam kasus seperti ini, DJP akan menghubungi Wajib Pajak untuk menjelaskan situasi dan meminta klarifikasi terkait ketidaksesuaian tersebut. Setelah itu, DJP akan melakukan perhitungan pajak yang seharusnya dibayarkan oleh Wajib Pajak dan memberikan kesempatan untuk membayar pajak yang terutang.

Adapun STP adalah dokumen yang diberikan oleh DJP kepada Wajib Pajak sebagai tanda bahwa mereka telah membayar utang pajak yang terutang. STP diberikan setelah proses pemeriksaan dan perhitungan pajak selesai dilakukan oleh DJP. Oleh karena itu, jika seseorang tidak melaporkan SPT Tahunan, mereka tidak akan secara otomatis menerima STP, melainkan mereka akan menjalani proses pemeriksaan dan perhitungan pajak oleh DJP terlebih dahulu.

Baca Juga: Brevet Pajak Tingkat Menengah, Seperti Apa Manfaat dan Peluang Karirnya?

Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa tidak melaporkan SPT Tahunan adalah pelanggaran terhadap ketentuan perpajakan. Setiap Wajib Pajak memiliki kewajiban hukum untuk melaporkan pendapatan mereka kepada DJP. Jika seseorang sengaja tidak melaporkan SPT Tahunan atau dengan sengaja menyembunyikan pendapatan, mereka dapat dikenakan sanksi dan denda yang diatur dalam peraturan perpajakan.

Selain itu, penting untuk dicatat bahwa DJP memiliki kewenangan untuk melakukan pemeriksaan dan penegakan hukum terhadap Wajib Pajak yang melanggar ketentuan perpajakan. Jika DJP menemukan adanya pelanggaran, mereka dapat melakukan tindakan penagihan pajak yang terutang, termasuk sanksi administratif dan denda. Dalam beberapa kasus yang lebih serius, DJP juga dapat meneruskan kasus tersebut ke penegak hukum untuk penuntutan pidana.

Dalam hal ini, penting bagi setiap Wajib Pajak untuk memahami dan memenuhi kewajiban perpajakan mereka dengan baik. Melaporkan SPT Tahunan secara tepat waktu adalah langkah yang penting dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Selain itu, melaporkan SPT Tahunan dengan jujur dan akurat akan menghindarkan Wajib Pajak dari masalah dan komplikasi hukum di masa depan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Mengenal Tax Amnesty dan Tujuan Pelaksanaannya

Mengenal Tax Amnesty dan Tujuan Pelaksanaannya

Training Pajak – Tax amnesty atau pengampunan pajak merupakan salah satu program yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan Indonesia. Yang mana tujuan dari program tersebut ialah untuk meningkatkan kepatuhan membayar pajak. Mungkin beberapa dari Anda sudah sering mendengar istilah yang satu ini. Tapi, apakah Anda sudah paham apa sebenarnya pengertian dan juga tujuan dari dilakukannya program tax amnesty tersebut? Jika Anda ingin menegtahuinya lebih lanjut terkait program tersebut, sebaiknya baca terus ulasan berikut ini.

Apa itu Tax Amnesty?

Tax amnesty merupakan suatu penghapusan pajak terutang yang tidak terkena sanksi di bidang perpajakan dan juga sanksi administrasi perpajakan. Cara melakukan penghapusan pajak tersebut ialah dengan mengungkap jumlah harta serta membayarkan sejumlah uang dengan nominal berdasarkan ketentuan yang telah diatur didalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 yang membahas terkait dengan Pengampunan Pajak.

Lantas, siapa yang dapat memperoleh program tax amnesty? Ternyata setiap Wajib Pajak (WP) atau Badan Usaha yang memiliki kewajiban dalam melakukan penyampaian SPT Tahunan PPh dapat mengikuti program tersebut.

Sebenarnya program pengampunan pajak bukan hanya dilakukan di Indonesia. Selain Indonesia ada beberapa negara yang juga menerapkan program yang sama, seperti Amerika Serikat, Jerman, Australia, Kanada, sampai dengan Spanyol.

Sementara itu, di Indonesia sendiri program tax amnesty jilid I, pertama kali diselenggarakan di tahun 2016. Lalu berselang 6 tahun yakni pada pada 1 Januari-30 Juni 2022, pemerintah kembali mengadakan program tax amnesty jilid II.

Tujuan Diselenggarakannya Tax Amnesty

Tujuan umum pemerintah melaksanakan program tax amnesty ialah untuk mengumpulkan uang dari Wajib Pajak yang dianggap mempunyai harta yang mereka simpan di luar negeri. Sehingga melalui penyelenggaraan program ini diharapkan para wajib pajak bersedia untuk mengalihkan hartanya dari luar negeri ke dalam negeri.

Dengan hal tersebut negara bisa memperoleh lebih banyak pemasukan yang bermanfaat dalam meningkatkan perekonomian serta bisa menjaga stabilitas ekonomi makro negara.

Baca Juga: Konsekuensi dan Landasan Hukum Terkait Ingkar Kewajiban Pajak

Dilansir dari Pajak.go.id, terdapat beberapa tujuan lain yang perlu diketahui dari diberlakukannya program tax amnesty di antaranya ialah sebagai berikut:

  1. Tax amnesty diharapkan bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi, yang dilakukan melalui pengalihan harta yang memberikan dampak pada peningkatan nilai tukar rupiah, likuiditas domestik, dan investasi. Kemudian, juga bisa mengalami penurunan terhadap suku bunga.
  2. Tujuan berikutnya ialah untuk mendorong terjadinya pembaruan didalam sistem perpajakan. Dan juga bisa memperluas basis data perpajakan yang lebih komprehensif, terintegrasi dan juga lebih valid.
  3. Selain itu, tax amnesty juga bertujuan untuk meningkatkan penerimaan jumlah pajak yang bisa dipakai untuk pembiayaan pembangunan.

Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh wajib pajak jika mereka ingin mengajukan tax amnesty, diantarnya ialah sebagai berikut :

  • Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;
  • Melunasi seluruh Tunggakan Pajak;
  • Membayar Uang Tebusan;
  • Menyampaikan SPT PPh Terakhir untuk Wajib Pajak yang sudah mempunyai kewajiban dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan; Melakukan pelunasan pajak yang tidak/ yang kurang dibayar, atau melunasi pajak yang seharusnya tidak dikembalikan untuk Wajib Pajak, yang tengah dilaksanakan pemeriksaan bukti permulaan dan/atau penyidikan; dan
  • Mencabut permohonan atas: pengembalian kelebihan pembayaran pajak; pengurangan ataupun pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar; banding; keberatan; pembetulan atas surat ketetapan pajak serta surat keputusan dan lain sebagainya.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Brevet Pajak Tingkat Menengah, Seperti Apa Manfaat dan Peluang Karirnya?

Brevet Pajak Tingkat Menengah, Seperti Apa Manfaat dan Peluang Karirnya?

Kursus Pajak – Tingkat Menengah merupakan salah satu sertifikasi pajak yang diakui secara resmi di Indonesia. Program ini ditujukan bagi mereka yang ingin memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai peraturan perpajakan dan mengembangkan karir di bidang perpajakan. Mengikuti program Kursus pajak Tingkat Menengah memberikan sejumlah manfaat dan peluang karir yang menarik. Berikut ini adalah gambaran mengenai manfaat dan peluang karir dari sertifikasi ini:

Pemahaman Mendalam tentang Perpajakan

Salah satu manfaat utama dari mengikuti program Kursus pajak Tingkat Menengah adalah pemahaman yang lebih mendalam tentang peraturan perpajakan. Anda akan mempelajari berbagai aspek perpajakan, termasuk pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai (PPN), serta ketentuan dan prosedur perpajakan lainnya. Dengan pemahaman yang lebih baik, Anda dapat mengelola kewajiban perpajakan dengan lebih efisien dan mengoptimalkan strategi perpajakan.

Program Kursus pajak Tingkat Menengah selalu diperbarui mengikuti perkembangan terkini dalam peraturan perpajakan. Anda akan mendapatkan informasi terbaru mengenai perubahan peraturan perpajakan, kebijakan pemerintah, dan tren terkini dalam praktik perpajakan. Dengan pengetahuan yang terkini, Anda dapat memastikan kepatuhan yang tepat terhadap peraturan perpajakan yang berlaku.

Meningkatkan Kualifikasi dan Nilai Tawar

Sertifikasi Kursus pajak Tingkat Menengah dapat meningkatkan kualifikasi dan nilai tawar Anda di pasar kerja. Mempunyai pemahaman yang mendalam tentang perpajakan dan memiliki sertifikasi yang diakui akan membuat Anda menjadi kandidat yang lebih menarik bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga ahli perpajakan. Ini memberikan Anda keunggulan dalam persaingan untuk mendapatkan pekerjaan atau naik pangkat di bidang perpajakan.

Peluang Karir yang Luas

Kursus pajak Tingkat Menengah membuka peluang karir yang luas di berbagai sektor industri. Setiap organisasi maupun perusahaan pastinya mempunyai kewajiban perpajakan, sehingga keahlian dalam bidang perpajakan sangat diperlukan. Anda dapat bekerja di kantor akuntan publik, perusahaan konsultan perpajakan, perusahaan multinasional, perusahaan-perusahaan besar, atau bahkan menjadi konsultan perpajakan independen. Selain itu, Anda juga dapat berkarir di bidang pengajar atau penelitian perpajakan.

Baca Juga: Apakah Seorang Wajib Pajak Juga Harus Menjadi PKP (Pengusaha Kena Pajak)?

Pengembangan Jaringan Profesional

Mengikuti program Kursus pajak Tingkat Menengah memberikan kesempatan untuk memperluas jaringan profesional Anda. Anda akan bertemu dengan rekan seprofesi, instruktur yang berpengalaman, dan praktisi perpajakan lain dalam industri perpajakan. Ini dapat membantu Anda memperluas pengetahuan Anda, mendapatkan wawasan baru, dan menjalin hubungan yang berharga dalam karir Anda.

Perkembangan Karir yang Berkelanjutan

Program Brevet Pajak Tingkat Menengah juga dapat menjadi langkah awal untuk pengembangan karir yang berkelanjutan di bidang perpajakan. Setelah memperoleh sertifikasi ini, Anda dapat melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi, seperti Brevet Pajak Tingkat Lanjutan atau mengikuti program pelatihan lain yang lebih spesifik. Dengan demikian, Anda terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda, yang pada gilirannya membuka peluang karir yang lebih baik di masa depan.

Menghadapi Perubahan Peraturan Pajak

Peraturan perpajakan sering kali mengalami perubahan dan penyesuaian. Dengan memiliki sertifikasi Brevet Pajak Tingkat Menengah, Anda akan lebih siap menghadapi perubahan ini. Anda akan memiliki pemahaman yang solid tentang konsep perpajakan dan dapat dengan cepat beradaptasi dengan perubahan peraturan baru yang diterapkan. Hal ini akan membantu Anda mengoptimalkan strategi perpajakan dan menjaga kepatuhan terhadap aturan perpajakan yang berlaku.

Salah satu tantangan dalam mengelola perpajakan adalah memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan menghindari pelanggaran pajak. Dengan sertifikasi Brevet Pajak Tingkat Menengah, Anda akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang aturan perpajakan, sehingga dapat mengurangi risiko pelanggaran dan kesalahan perpajakan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Konsekuensi dan Landasan Hukum Terkait Ingkar Kewajiban Pajak

Konsekuensi dan Landasan Hukum Terkait Ingkar Kewajiban Pajak

Brevet Pajak –  Hak dan kewajiban memang sudah melekat dalam setiap warga negara. Tidak berbeda dari negara, yang mana mempunyai hak serta kewajiban untuk warga negaranya. Perlu diketahui jika hak serta kewajiban di antara keduanya mempunyai sifat timbal balik untuk mewujudkan kehidupan bernegara yang sejahtera dan makmur.

Tapi, tidak menutup kemungkinan didalam praktiknya memang terkadang salah satu pihak tidak bisa terlepas beberapa masalah, terutama kita sebagai warga negara. Masalah yang sering kali terjadi adalah sikap egois yang mana menuntut banyak hak tetapi banyak yang melupakan kewajibannya, sehingga menyebabkan pengingkaran kewajiban.

Tentu saja semua tahu jika pajak menjadi salah satu sumber utama pendapatan negara. Pajak sendiri ialah pungutan wajib untuk masyarakat terhadap penghasilan/sumber kekayaan yang didapatkan. Berkaitan dengan pemungutan pajak, dua sisi yang saling berhubungan tentu saja perlu sama-sama saling menyepakati.

Pengenaan pajak dipertimbangkan oleh negara atas saran/aspirasi yang diberikan oleh rakyat untuk tujuan atau kepentingan bersama. Atau dengan kata lain pengenaan pajak yang dilakukan oleh pemerintah akan digunakan kembali untuk kepentingan rakyat. Begitu pula dengan rakyat yang wajib untuk mematuhi kewajibannya sesuai ketentuan yang telah disepakati atau yang telah tertuang didalam peraturan perpajakan.

Kewajiban perpajakan sudah disepakati dan juga tercantum didalam peraturan perundang-undangan, sehingga mempunyai kekuatan hukum. Walaupun demikian, ada beberapa Wajib Pajak yang masih melanggar/tidak melaksanakan kewajibannya perpajakan mereka. Ada beberapa tindakan yang sering kali dilakukan oleh Wajib Pajak yang mencerminkan pengingkaran kewajiban pajak, diantaranya ialah sebagai berikut:

  • Tidak Melakukan Pembayaran
  • Melakukan Pelanggaran yang Merugikan Negara.
  • Telat Melaporkan Pajak
  • Terlambat Melaporkan SPT

Terhadap pengingkaran atau menghindari kewajiban tersebut, tentu saja Wajib Pajak akan memperoleh konsekuensinya yakni bisa dikenakan sanksi, bahkan sampai dengan hukuman pidana. Kaitannya dengan hal tersebut, sanksi yang dikenakan bisa berupa sanksi administrasi. Yang mana sanksi tersebut akan dikenakan terhadap tindakan pelanggaran yang berkaitan dengan kewajiban perpajakan. Sanksi administrasi tersebut terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:

Baca Juga: Manfaat Program Pemutihan Pajak dari Pemerintah

Sanksi Bunga

Sanksi tersebut berupa bunga, yang ditentukan berdasarkan Pasal 9 Ayat 2(a) dan juga 2(b) UU KUP. Mengacu pada peraturan yang berlaku, penerapan tarif bunga akan mengikuti acuan suku bunga BI didalam setiap bulannya. Oleh sebab itu, tarif bunga yang dikenakan akan berbeda untuk setiap bulannya. Sementara untuk penetapan, yang akan menentukannya ialah Kepala BKF (Badan Kebijakan Fiskal) atas nama Menteri Keuangan.

Sanksi Kenaikan

Sanksi yang satu ini akan diberikan untuk Wajib Pajak yang telah melakukan pelanggaran tertentu. Sebagai contoh melakukan tindak pemalsuan data misalnya dengan mengurangi jumlah pendapatan di SPT sebelum terbit SKP sesudah lewat 2 tahun. Pengenaan dari sanksi tersebut bisa berupa kenaikan jumlah pajak yang harus dibayarkan, yakni dengan besaran nilai yang bekisar antara 50 persen dari pajak yang kurang dibayar.

Sanksi Denda

Sanksi yang satu ini berbentuk denda yang diberikan karena pelanggaran kewajiban pelaporan. Sedangkan untuk jumlah dendanya bervariasi, tapi tetap sesuai dengan aturan undang-undang. Wajib Pajak bisa terkena hukuman pidana jika mereka melakukan pengingkaran yang tergolong sangat merugikan negara, seperti halnya melakukan penggelapan pajak.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti vrevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Apakah Seorang Wajib Pajak Juga Harus Menjadi PKP (Pengusaha Kena Pajak)?

Apakah Seorang Wajib Pajak Juga Harus Menjadi PKP (Pengusaha Kena Pajak)?

Brevet pajak dapat berguna untuk para wajib pajak yang ingin mengelola kewajiban perpajakannya dengan lebih efektif dan efisien. Karena brevet pajak tersebut akan memberikan banyak materi mengenai regulasi perpajakan dan segala informasi di dalamnya. Pajak adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap wajib pajak sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku di suatu negara. Di dalam sistem perpajakan, terdapat beberapa kategori wajib pajak, salah satunya adalah Pengusaha Kena Pajak (PKP). Namun, apakah setiap wajib pajak juga harus menjadi PKP?

PKP adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pengusaha atau entitas bisnis yang terdaftar sebagai pemungut dan penyetor pajak. PKP bertanggung jawab untuk mengumpulkan, memotong, dan menyetor pajak atas transaksi yang dilakukan dalam operasional bisnisnya. Status PKP diberikan kepada pengusaha yang memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkan oleh otoritas pajak. Dalam banyak negara, terutama di Indonesia, PKP juga memiliki kewajiban untuk melaporkan pajak secara periodik dan memenuhi persyaratan administrasi perpajakan yang berlaku.

Namun, penting untuk memahami bahwa tidak semua wajib pajak harus menjadi PKP. Kewajiban pajak dapat berlaku untuk semua individu atau entitas yang memenuhi kriteria sebagai wajib pajak, terlepas dari status mereka sebagai PKP. Sebagai contoh, seorang karyawan yang menerima penghasilan dari pekerjaan tetap juga merupakan wajib pajak, tetapi tidak diwajibkan untuk menjadi PKP. Mereka masih harus melaporkan dan membayar pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Status PKP lebih relevan untuk pengusaha atau entitas bisnis yang terlibat dalam transaksi komersial yang melibatkan penjualan barang atau jasa. PKP memiliki kewajiban tambahan untuk mengenakan dan menyetor Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas transaksi tersebut. Status PKP memungkinkan pengusaha untuk memotong pajak PPN dari pembayaran yang diterima dari pelanggan dan menyetorkannya ke otoritas pajak. Hal ini mendorong pengusaha untuk terlibat dalam administrasi pajak yang lebih kompleks, termasuk pelaporan dan audit pajak yang lebih rinci.

Baca Juga: Tips dan Trik yang Perlu Anda Tahu untuk Mengurangi Pajak secara Legal

Meskipun menjadi PKP memiliki keuntungan, seperti dapat memotong pajak PPN dan mendapatkan fasilitas perpajakan tertentu, status ini bukanlah kewajiban mutlak bagi setiap wajib pajak. Kriteria untuk menjadi PKP dapat berbeda-beda di setiap negara, dan tergantung pada jenis usaha, tingkat omset, dan peraturan perpajakan yang berlaku. PKP juga dapat memberikan beberapa keuntungan bagi pengusaha. Beberapa di antaranya adalah:

  • Potongan Pajak Masukan (Input Tax Credit): Sebagai PKP, pengusaha dapat memotong pajak PPN yang dibayarkan atas pembelian barang dan jasa sebagai pajak masukan. Pajak masukan ini kemudian dapat dikreditkan atau dikurangkan dari pajak keluaran yang harus disetorkan kepada otoritas pajak. Dengan demikian, PKP dapat mengurangi beban pajak yang harus dibayarkan.
  • Posisi Kompetitif: Dalam beberapa kasus, menjadi PKP dapat memberikan keunggulan kompetitif. Beberapa pelanggan atau mitra bisnis mungkin hanya bekerja dengan PKP, karena mereka memiliki mekanisme dan kepatuhan yang lebih baik terhadap perpajakan. Oleh karena itu, status PKP dapat memberikan reputasi yang lebih baik di pasar dan memungkinkan pengusaha untuk memenangkan peluang bisnis yang lebih baik.
  • Fasilitas Pajak: Di beberapa negara, PKP memiliki akses ke fasilitas pajak tertentu, seperti skema pembebasan atau penundaan pembayaran pajak, penilaian pajak yang lebih ringan, atau tarif pajak yang lebih rendah. Fasilitas ini dirancang untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan memberikan insentif kepada PKP. Namun, menjadi PKP juga berarti memiliki tanggung jawab tambahan terkait administrasi perpajakan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Ingin Berkarir Sebagai Staff Pajak? Ini Tugas yang Perlu Anda Ketahui

Ingin Berkarir Sebagai Staff Pajak? Ini Tugas yang Perlu Anda Ketahui

Kursus Pajak – Staff pajak merupakan bagian penting didalam suatu perusahaan. Staff tersebut memang digolongkan sebagai pegawai yang khusus bekerja atau bertugas di divisi keuangan. Tugas dari staff pajak tentu saja tidak bisa diremehkan sebab membutuhkan ketelitian maksimal dalam menjalankan tugasnya

Mulai dari pembayaran, pencatatan, sampai dengan pengawasan proses administrasi. Pada umumnya, staff pajak harus menghadapi bidang administrasi pajak yang mencakup beberapa hal, diantaranya PPN, PPh badan,  PPh 21/26, PPh 23/26, PPh 22, PPh 24, serta PPnBM.

Dengan melihat hal tersebut, maka Anda sudah bisa mengakui jika tugas yang diemban tersebut cukup berat serta memerlukan fokus yang kuat.  Namun, Walaupun perpajakan sendiri sudah diakui sebagai bidang yang terbilang cukup rumit, tapi untuk Anda yang berminat mendalaminya tentu bukan menjadi masalah yang besar. Berikut beberapa rincian dari tugas dari profesi staff pajak yang perlu Anda ketahui:

Mencatat serta Menghitung Pajak yang Harus Dibayar oleh Perusahaan

Setiap perusahaan mempunyai kewajibannya sendiri untuk melapor dan juga menyetorkan pajak pada periode tertentu. Itulah pentingnya fungsi dari staff pajak, tidak lain ialah untuk mencari tahu berapa jumlah atau besaran pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan dalam satu periodenya.

Selain itu, tugasnya juga berkaitan dengan hitung-menghitung dari potensi munculnya pengurangan pajak yang mungkin saja sudah dilakukan secara legal. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi adanya pengeluaran dari suatu perusahaan.

Dengan demikian maka secara otomatis para staf yang bekerja pada bagian pajak harus paham betul terkait dengan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan pendapatan perusahaan. Sampai dengan modal yang harus masuk untuk dijadikan sebagai dasar perhitungan hingga ke pengelolaan operasional.

Melaporkan serta Membayar Pajak dalam Waktu yang Sesuai

Ini menjadi tugas yang paling umum dari seorang staff pajak, karena memang bagian tugas tersebutlah yang termasuk tugas utama dan paling penting dari seorang staff pajak. Mengapa demikian? Ini karena seorang staff bagian pajak harus memiliki tingkat disiplin yang kuat dan juga harus mempunyai keahlian serta pengetahuan yang mumpuni supaya perusahaan tikda terkena sanksi atau terkena denda tertentu.

Baca Juga: Mengenal Pemungutan dan Perhitungan Pajak Hotel

Membuat Rencana Pajak

Rencana tentu saja menjadi bagian yang tidak bisa terlewatkan. Karena dengan adanya hal tersebut, maka perusahaan bisa mengerti dan memahami terkait dengan nominal besaran pajak yang harus segera dibayarkan. Sehingga perusahaan bisa melakukan persiapan terlebih dahulu, supaya proses pembayaran yang dilakukan bisa berjalan dengan lancar.

Dengan adanya rencana yang matang, maka perusahaan juga akan terhindar dari yang adanya sanksi ataupun denda akibat keterlambatan pembayaran pajak. Bagian yang satu ini tentu saja menjadi bagian yang menguntungkan perusahaan, sebab perusahaan bisa terhindar dari yang namanya pemborosan.

Membuat Laporan Keuangan dan Mencatat Data Transaksi

Segala bentuk laporan keuangan baik itu fiskal maupun komersial dan memang menjadi makanan sehari-hari untuk staff pajak. Tugas lainnya ialah melakukan pencatatan data terkait dengan transaksi bisnis perusahaan, yang termasuk di kegiatan jual, beli hingga pembayaran supplier serta customer.

Itulah beberapa rincian dari tugas staff pajak yang wajib untuk Anda ketahui. Apakah Anda semakin tertarik untuk berkarir dalam dunia perpajakan?

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Manfaat Program Pemutihan Pajak dari Pemerintah

Manfaat Program Pemutihan Pajak dari Pemerintah

Pelatihan Pajak – Setiap pemilik kendaraan memiliki kewajiban perpajakan yakni wajib bayar pajak kendaraan. Sebab apabila telat atau bahkan tidak membayar pajak, maka bisa terkena sanksi/denda. Namun, ada beberapa daerah di Indonesia yang masih menerapkan pemutihan pajak kendaraan bagi wajib pajak yang terkena denda pajak.

Lantas apa sebenarnya pemutihan pajak kendaraan? Di dunia perpajakan, pemutihan pajak ialah sebuah kebijakan penghapusan denda pajak yang mengalami keterlambatan dalam membayar pajak. Penerapan kebijakan tersebut bertujuan untuk mendorong para wajib pajak agar bersedia untuk melaksanakan pembayaran pajak, sebab adanya penghapusan sanksi.

Diharapkan melalui penghapusan denda/sanksi administratif sesudah jatuh tempo, maka WP tidak perlu lagi mengeluarkan uang dalam nominal yang besar, atau dengan kata lain mereka hanya perlu membayar pokok pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta tidak perlu lagi untuk membayar sanksi atas keterlambatan pembayaran yang dilakukan.

Mengenal Pemutihan Pajak Kendaraan

Kebijakan ini pada umumnya dikeluarkan pemerintah daerah. Oleh sebab itu, aturan ataupun persyaratan dari pemutihan pajak kendaraan bisa saja berbeda-beda pada setiap daerah sesuai dengan pemerintah daerah tersebut. Yang mana dalam hal ini termasuk untuk BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor). Pelaksanaan dari kebijakan tersebut juga tidak serentak yang mana setiap daerah menerapkan jangka waktu yang tidak sama.

Tapi sampai saat ini, beberapa masyarakat ada yang masih salah dalam menafsirkan terkait dengan kebijakan penghapusan sanksi pajak tersebut, bahwa banyak yang mengartikan jika pemilik kendaraan tidak perlu membayar pajak mereka. Padahal dalam hal ini pemutihan yang dimaksud ialah hilangnya denda yang seharusnya dibebankan, dan pemilik kendaraan memang harus tetap membayar pajak kendaraan dengan jumlah sesuai dengan ketentuan biasanya

Persyaratan Mengikuti Pemutihan Pajak Kendaraan

Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi jika Anda ingin mengikuti kebijakan pemutihan pajak kendaraan:

  1. KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan fotokopinya
  2. STNK asli dan fotokopi.
  3. BPKB (Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor) asli dan fotokopinya
  4. Map untuk menyimpan semua berkas persyaratan. Untuk jenis kendaraan roda empat memakai map warna merah. Sedangkan untuk jenis kendaraan roda dua memakai map berwarna kuning
  5. Biaya pembayaran pajak pokok sesuai dengan besaran ketentuan yang berlaku.

Baca Juga: Ingin Berkarir Sebagai Staff Pajak? Ini Tugas yang Perlu Anda Ketahui

Manfaat Pemutihan Pajak Kendaraan

Kebijakan pemutihan pajak kendaraan tentu saja memberikan banyak manfaat. Selain bermanfaat untuk pemilik kendaraan atau wajib pajak, kebijakan ini juga bermanfaat untuk pemerintah. Untuk para pemilik kendaraan (wajib pajak), melalui kebijakan pemutihan pajak kendaraan bisa meringankan wajib pajak dalam membayar pajak sebab biasanya denda yang seharusnya dibebankan sebesar 2,5 % akan dikurangi atau bahkan ada yang dihilangkan.

Disamping itu, wajib pajak juga dapat melegalkan kendaraan mereka tanpa harus takut apabila di kemudian hari terjadi masalah terkait dengan legalitas. Oleh sebab itu, dengan adanya pemutihan bisa membantu wajib pajak untuk menyelesaikan masalah kewajiban pajak kendaraan yang mungkin dialami WP.

Pemutihan pajak ini juga bisa membantu pemilik kendaraan yang mungkin ingin membersihkan namanya, apabila mereka tersandung kasus penyalahgunaan pajak kendaraan yang sudah mati. Sementara itu, untuk pemerintah bisa membantu pemerintah untuk menjadikan wajib pajak lebih taat serta patuh dalam melaksanakan kewajiban perpajakan dan juga pendapatan daerah tempat penyelenggaraan pembayaran pajak bisa bertambah.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tips dan Trik yang Perlu Anda Tahu untuk Mengurangi Pajak secara Legal

Tips dan Trik yang Perlu Anda Tahu untuk Mengurangi Pajak secara Legal

Brevet Pajak – Pajak merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap individu atau entitas bisnis dalam sistem perpajakan suatu negara. Namun, bagi banyak orang, upaya untuk mengurangi beban pajak secara legal adalah hal yang wajar dilakukan. Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh wajib pajak adalah dengan mengikuti brevet pajak. Karena dengan mengikuti kelas perpajakan seperti brevet pajak tersebut, nantinya peserta akan memperoleh pengetahuan yang mendalam mengenai regulasi perpajakan dan segala informasi di dalamnya. Sehingga, nantinya akan lebih mampu mengelola kewajiban perpajakannya dengan legal dan efisien.

Memahami Sistem Perpajakan

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah memahami sistem perpajakan negara Anda. Pelajari aturan dan regulasi terkait pajak, termasuk potensi keringanan pajak, pengurangan, atau insentif yang ditawarkan pemerintah. Dengan memahami dengan baik sistem perpajakan, Anda dapat mengidentifikasi peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi beban pajak.

Memanfaatkan Pengurangan Pajak yang Legal

Setiap negara biasanya memiliki pengurangan pajak yang dapat dimanfaatkan oleh individu atau bisnis tertentu. Misalnya, ada pengurangan pajak untuk pendidikan, kesehatan, donasi amal, dan investasi tertentu. Kenali dan manfaatkan pengurangan-pengurangan ini sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan finansial Anda.

Mengoptimalkan Pengaturan Keuangan

Merencanakan keuangan dengan baik dapat membantu mengurangi pajak secara legal. Pahami strategi investasi, diversifikasi aset, dan pengelolaan hutang yang efektif. Beberapa instrumen keuangan, seperti reksa dana atau polis asuransi tertentu, dapat memberikan manfaat pajak tertentu. Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan konsultan keuangan atau akuntan profesional untuk memastikan strategi yang tepat untuk situasi keuangan Anda.

Memanfaatkan Struktur Bisnis yang Optimal

Jika Anda memiliki bisnis, memilih struktur bisnis yang tepat dapat membantu mengurangi pajak secara legal. Misalnya, membentuk perusahaan dengan status badan hukum tertentu atau menjalankan bisnis melalui entitas hukum yang berbeda dapat memberikan manfaat pajak tertentu. Namun, pastikan untuk mematuhi aturan dan regulasi terkait yang berlaku dalam melakukan hal ini.

Mengoptimalkan Penggunaan Pendapatan Pasif

Pendapatan pasif, seperti dividen, bunga, atau sewa, juga dapat dikenakan pajak. Namun, dengan mengoptimalkan pengelolaan pendapatan pasif, Anda dapat mengurangi pajak yang harus dibayarkan. Misalnya, memilih investasi yang memberikan manfaat pajak tertentu atau memanfaatkan strategi perencanaan estate dapat membantu mengurangi pajak yang harus dibayarkan atas pendapatan pasif.

Baca Juga: Bagaimana Pelatihan Perpajakan Membantu Mengembangkan Jaringan Profesional Anda?

Menggunakan Skema Pengurangan Pajak yang Disediakan Pemerintah

Pemerintah sering kali menyediakan skema pengurangan pajak untuk mendorong investasi dalam sektor tertentu atau untuk mempromosikan aktivitas yang dianggap bermanfaat bagi masyarakat. Misalnya, ada insentif pajak untuk sektor energi terbarukan, penelitian dan pengembangan, atau investasi dalam wilayah ekonomi khusus. Mengetahui dan memanfaatkan skema ini dapat membantu Anda mengurangi pajak dengan cara yang legal.

Mengajukan Klaim Pengembalian Pajak yang Sah

Pastikan Anda mengajukan klaim pengembalian pajak yang sesuai dan sah sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku. Pahami persyaratan klaim dan pastikan Anda menyediakan dokumen-dokumen yang diperlukan. Klaim pengembalian pajak yang tidak sah dapat berisiko dan melanggar hukum.

Menggunakan Jasa Konsultan Pajak Profesional

Jika Anda merasa kesulitan atau membutuhkan bantuan dalam mengoptimalkan strategi pengurangan pajak, sebaiknya menggunakan jasa konsultan pajak profesional. Konsultan pajak yang berpengalaman dan terpercaya dapat membantu Anda mengidentifikasi peluang pengurangan pajak yang sesuai dengan situasi keuangan Anda dan memastikan Anda tetap berada dalam batas hukum.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Mengenal Pemungutan dan Perhitungan Pajak Hotel

Mengenal Pemungutan dan Perhitungan Pajak Hotel

Kursus Pajak – Pajak hotel merupakan jenis pajak yang dikenakan atas pelayanan hotel. Pajak hotel sendiri sebenarnya tidak mutlak ada di seluruh Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia. Hal tersebut berhubungan dengan kewenangan yang diberikan pada pemerintah Kabupaten/Kota untuk mengenakan atau tidak suatu jenis pajak Kabupaten/Kota. Oleh sebab itu, jika ingin memungut pajak hotel pada suatu daerah Kabupaten/Kota, maka pemerintah daerah harus menerbitkan peraturan daerah terlebih dahulu terkait dengan pajak hotel.

Dasar Hukum dan Pemungutan Pajak Hotel

Ada beberapa dasar hukum dilakukannya pemungutan pajak hotel di suatu Kabupaten atau Kota, yakni sebagai berikut:

  1. Undang – Undang Nomor 34 tahun 2000 sebagai perubahan dari Undang – Undang Nomor 18 tahun 1997 terkait dengan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
  2. Peraturan daerah Kabupaten/Kota yang mengatur pajak hotel.
  3. Keputusan yang dikeluarkan Bupati/Walikota yang berisi aturan terkait Pajak Hotel yang menjadi dasar pelaksanaan peraturan daerah terkait dengan Pajak Hotel di Kabupaten/Kota yang dimaksud.
  4. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2001 terkait dengan Pajak Daerah.

Objek Pajak Hotel

Terdapat beberapa objek pajak hotel, yakni sebagai berikut:

  1. Fasilitas penginapan. Rumah penginapan termasuk rumah kos yang memiliki jumlah sekitar sepuluh atau lebih kamar dengan fasilitas seperti rumah penginapan.
  2. Fasilitas hiburan dan juga olahraga yang secara khusus disediakan untuk tamu hotel, yang bukan untuk umum.
  3. Jasa persewaan ruangan yang digunakan untuk kegiatan acara maupun pertemuan di hotel.
  4. Pelayanan penunjang yang merupakan kelengkapan fasilitas penginapan maupun tempat tinggal yang berjangka pendek. Yang mana memiliki sifat mampu memberikan kenyamanan dan kemudahan.

Bukan Objek Pajak Hotel

Untuk pajak hotel sendiri sebenarnya tidak semua pelayanan yang disediakan oleh penginapan terkena pajak. Terdapat beberapa pengecualian yang mana tidak termasuk dalam objek pajak, yakni:

  1. Penyewaan apartemen, rumah/kamar, dan/atau fasilitas tempat tinggal lain yang tempatnya menyatu dengan hotel.
  2. Fasilitas hiburan dan olahraga yang disediakan di hotel yang dipakai oleh bukan tamu hotel dengan adanya pembayaran.
  3. Pertokoan, perbankan, perkantoran, dan juga salon yang dipakai oleh umum di suatu hotel.
  4. Pelayanan yang diberikan untuk tinggal di pondok pesantren dan asrama.
  5. Pelayanan perjalanan wisata yang dilakukan oleh hotel serta dimanfaatkan oleh khalayak umum.

Baca Juga: Ketahui Tujuan Tax Treaty atau Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda

Subjek Pajak dan Wajib Pajak Hotel

Yang menjadi subjek pajak dalam pajak hotel ialah orang pribadi maupun badan yang melaksanakan pembayaran terhadap pelayanan hotel. Sedangkan yang menjadi wajib pajak ialah pengusaha hotel, yakni orang pribadi maupun badan dalam bentuk apapun, yang mana didalam lingkungan perusahaan/pekerjaannya menjalankan usaha dalam bidang jasa penginapan.

Dengan begitu dapat disimpulkan jika wajib pajak dan subjek pajak pada Pajak Hotel tidak sama. Subjek pajak hotel merupakan konsumen yang menikmati pelayanan yang diberikan oleh hotel yang membayar pajak. Sementara itu, pengusaha hotel menjadi wajib pajak yang mendapatkan kewenangan dalam memungut pajak dari konsumen serta berwenang untuk mematuhi kewajiban perpajakan lainnya.

Dasar Pengenaan Pajak Hotel

Yang menjadi dasar pengenaan pajak hotel ialah jumlah pembayaran yang dilaksanakan kepada hotel. Apabila pembayaran yang dilakukan dipengaruhi hubungan istimewa, maka harga jual /penggantian dihitung sesuai dengan harga pasar yang wajar ketika menggunakan jasa hotel.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.