Mengapa Training Perpajakan Sangat Penting untuk Menciptakan Wajib Pajak yang Patuh?

Mengapa Training Perpajakan Sangat Penting untuk Menciptakan Wajib Pajak yang Patuh?

Training Pajak – Meningkatkan kesadaran pajak dan kemampuan untuk mengumpulkan penerimaan negara merupakan sebuah tema yang penting. Tentu saja hal yang satu ini adalah sebuah bagian dari usaha untuk melakukan inklusi kesadaran pajak, disalurkan melalui pendidikan nasional maupun melalui berbagai aktivitas seperti Call of Paper yang yang diselenggarakan oleh Dirjen pajak.

Sehingga training pajak dapat dilakukan bukan hanya untuk orang-orang yang ingin memiliki karir di bidang pajak saja, namun juga para wajib pajak yang perlu menerima sebuah pelatihan atau training pajak ini supaya tidak lalai dari tanggung jawab atau kewajiban membayar pajak.

Sejak tahun 2020 terdapat peningkatan inklusi perpajakan di perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Bahkan peningkatan inklusi tersebut berkembang sangat pesat. Jika lebih baik lagi hal tersebut akan meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya tugas dan tanggung jawab kewajiban perpajakan yang sesuai dan diamanatkan oleh konstitusi yang ada di Indonesia, hal tersebut seperti yang diharapkan oleh Menteri Keuangan dalam Konferensi nasional perpajakan tahun 2020. Tentu saja semakin tahun inklusi perpajakan ini diharapkan akan semakin meningkat.

Perlu Anda ketahui, bahwa program yang satu ini adalah program yang diciptakan dan dibawa langsung oleh Direktorat Jenderal Pajak bersama dengan Kementerian yang membidangi pendidikan supaya bisa meningkatkan kesadaran perpajakan oleh para guru, dosen, maupun peserta didik yang yang dilakukan dengan integrasi materi kesadaran pajak dalam sebuah kurikulum, perbukuan, dan yang pasti adalah pembelajaran. Secara tidak langsung ini adalah sebuah upaya yang sangat baik dan hampir sama dengan training pajak. Bahkan untuk mendukung program inklusif perpajakan ini kementerian keuangan juga sudah melakukan kerja sama dengan beberapa lembaga dan kementerian.

Pajak adalah salah satu sumber terbesar penerimaan negara yang berasal dari partisipasi warga negaranya itu sendiri. Sebuah negara mempunyai wewenang untuk memungut pajak dari rakyatnya karena pajak nantinya akan digunakan untuk sarana sejahterakan rakyat itu sendiri. Sistem pemungutan pajak yang dipakai Indonesia pada saat ini adalah self assessment system. Sistem yang satu ini akan memberikan sebuah kepercayaan pada para wajib pajak untuk menghitung, melaporkan pajak yang tertuang dalam SPT, lalu menyetor kewajiban pajak tersebut.

Baca Juga: Mengapa Menjadi Seorang Konsultan Pajak Harus Bersertifikat?

Kepercayaan besar yang telah diberikan pada para wajib pajak tersebut telah sewajarnya harus diimbangi dengan instrumen pengawasan, guna keperluan tersebut Maka para aparatur pajak diberi diberi kewenangan agar melakukan pemeriksaan pajak. Telah disebutkan bahwa pajak merupakan sumber penerimaan dan pendapatan terbesar negara. Penerimaan pajak tersebut akan digunakan untuk meningkatkan berbagai pembangunan Indonesia mulai dari pembangunan pendidikan, infrastruktur, kesehatan, dan banyak lagi sektor lainnya yang memiliki tujuan supaya bisa mendukung kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia. Hal yang satu ini juga disebut-sebut sebagai fungsi anggaran pajak yaitu adalah pajak berperan untuk membiayai berbagai macam pengeluaran negara.

Berdampingan dengan tujuan meningkatkan kesadaran pajak, maka keberadaan generasi muda yang ada pada saat ini atau yang kerap disebut dengan generasi milenial akan menjadi sangat penting supaya bisa mendobrak tujuan tersebut. Sebagaimana menurut sebuah data yang menunjukkan bahwa pada tahun 2045 nanti Indonesia akan mengalami sebuah bonus demografi yaitu penduduk usia produktif nya yang mencapai angka mayoritas di Indonesia. Generasi milenial akan memenuhi bonus demografi tersebut dan tentu saja juga harus dioptimalkan supaya bisa mendukung budaya sadar pajak yang diharapkan bisa menciptakan wajib pajak yang taat pajak.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Peran Tax Officer untuk Pajak Perusahaan

Peran Tax Officer untuk Pajak Perusahaan

Brevet Pajak – Tax officer atau staf pajak merupakan orang yang bertanggung jawab untuk melakukan segala pencatatan, pembayaran, pelaporan, sampai dengan pengawasan proses administrasi yang berhubungan dengan pajak suatu perusahaan. Biasanya pegawai dalam bidang perpajakan bekerja pada divisi ataupun departemen keuangan, yang menjadi salah satu bagian paling penting pada suatu struktur perusahaan.

Apa Tugas Tax Officer di Perusahaan?

Tugas dari seorang staf pajak di suatu perusahaan tentu erat hubungannya dengan urusan pajak, ataupun aspek-aspek yang berpengaruh terhadap pajak suatu perusahaan. Pada umumnya administrasi pajak yang ditangani diantaranya PPh 22, PPh 21/26, PPh 23/26, PPh 24, PPh badan, PPN, dan juga PPnBM. Berikut rincian beberapa tugas dari staf pajak:

Menghitung Pajak yang Perlu Dibayar Perusahaan Pada Periode Tertentu

Sebuah perusahaan memang diwajibkan untuk menyetor dan juga melaporkan pajak dalam periode tertentu, baik itu bulanan ataupun tahunan. Tax officer memiliki tugas untuk mencari tahu besar pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk satu periode. Ia juga bertugas untuk menghitung potensi pengurangan pajak yang mungkin dilakukan secara legal yang dapat mengurangi pengeluaran dari suatu perusahaan.

Staf pajak harus memahami perhitungan tentang pendapatan suatu perusahaan, biaya pengelolaan ataupun operasional, dan juga modal yang masuk sebagai dasar perhitungan pajak. Jadi melalui staf bagian pajak, suatu perusahaan dapat mengetahui berapa persentase pajak yang harus mereka bayar.

Membayar dan juga Melapor Pajak Tepat Waktu

Selain bertugas menghitung potensi nilai pajak yang harus dibayarkan oleh suatu perusahaan, staf pajak juga harus melakukan pembayaran dan juga pelaporan pajak dengan tepat waktu. Tugas ini dapat dikatakan sebagai salah satu tugas utama dari seorang staf pajak. sebab memang tugas tersebut memerlukan keahlian dan juga pengetahuan yang mumpuni supaya perusahaan bisa terhindar dari sanki denda.

Membuat Perencanaan Pajak

Dengan dibuatnya perencanaan pajak/tax planning, perusahaan bisa mengetahui berapa besar pajak yang harus dibayar, dan juga menyiapkan uang sesuai besaran pajak tersebut. Bukan hanya berhubungan dengan nilai pajak, dengan perencanaan pajak perusahaan juga akan terselamatkan dari kemungkinan keterlambatan membayar pajak. Hal tersebut tentu saja akan membawa keuntungan untuk perusahaan, sebab perusahaan bisa terbebas dari pemborosan pengeluaran yang tidak diperlukan.

Baca Juga: Ketahui 3 Sistem Pemungutan Pajak yang Berlaku di Indonesia

Membuat Laporan Keuangan Fiskal dan juga Komersial

Seorang tax officer juga harus bisa mengimplementasikan kegiatan akuntansi terhadap suatu aktivitas perpajakan. Kemudian ia harusa menyajikannya dalam bentuk laporan keuangan fiskal ataupun laporan keuangan komersial. Hal tersebut tentu saja tidak bisa dibilang pekerjaan yang mudah, sebab laporan keuangan pada akuntansi komersial dan juga akuntansi fiskal (pajak) memang tidak sama.

Didalam akuntansi komersial, pendapatan berbeda dengan penghasilan. Tapi pada akuntansi fiskal, pendapatan (revenue) merupakan penghasilan (income), sehingga keduanya adalah hal yang sama.

Mencatat Data Transaksi dari Bisnis Perusahaan

Memang pada dasarnya perpajakan menjadi bagian dari keuangan/akuntansi, oleh sebab itu tidak jarang jika seorang tax officer juga ditugaskan untuk membuat ataupun mencatat data pembelian, penjualan, sampai dengan pembayaran customer dan supplier. Hal tersebut terjadi, senan data-data tersebut juga memiliki kaitan dengan pajak.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Ketahui 3 Sistem Pemungutan Pajak yang Berlaku di Indonesia

Ketahui 3 Sistem Pemungutan Pajak yang Berlaku di Indonesia

Kursus Pajak – Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pajak merupakan sumber pendapatan terbesar Negara yang diperoleh dari para wajib pajak. Pajak memang memiliki peran penting untuk keperluan pembangunan suatu Negara. Berkaitan dengan pajak, pemungutannya tidak dilakukan secara sembarangan. Dalam hal ini diterapkan sistem pemungutan pajak yang dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis.

Sistem pemungutan pajak adalah suatu mekanisme yang digunakan dalam menghitung besarnya pajak yang harus dibayar oleh para wajib pajak ke negara. Sistem pemungutan pajak sendiri bisa dibagi menjadi 3 sistem, yakni:

1.     Official Assessment system

Official Assessment system merupakan suatu sistem pemungutan dimana  pemerintah (fiskus) diberikan wewenang dalam menentukan besarnya pajak terutang untuk para Wajib Pajak.

2.     Self Assessment System

Self Assessment System merupakan sebuah sistem pemungutan dimana Wajib Pajak sendiri mendapatkan wewenang sepenuhnya untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, serta melaporkan besarnya pajak yang terutang.

3.     With Holding System

With Holding System merupakan sebuah sistem pemungutan dimana pihak ketigalah (bukan fiskus dan juga bukan Wajib Pajak bersangkutan) yang mendapatkan wewenang dalam menentukan besarnya pajak yang terutang oleh para Wajib Pajak.

Apa Saja Manfaat Pajak?

Pajak di Indonesia memang terbagi menjadi beberapa jenis, misalnya pajak penghasilan (PPh),  pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak pertambahan nilai (PPN) dan juga pajak daerah. Lalu mengapa sebenarnya kita harus membayar pajak? Apa saja manfaat pajak untuk masyarakat?

Seperti yang sedikit disinggung diatas bahwa pajak menjadi sumber utama penerimaan negara. Tanpa adanya pajak, sebagian besar kegiatan negara tentu akan mengalami hambatan atau kesulitan dalam pelaksanaannya. Pemanfaatan uang pajak mulai digunakan untuk belanja pegawai hingga pembiayaan berbagai proyek pembangunan. Berbagai pembangunan sarana umum misalnya jalan-jalan, sekolah, jembatan, rumah sakit/puskesmas, kantor polisi dan lain sebagainya, semua dibiayai dengan menggunakan uang yang diperoleh dari pajak.

Baca Juga: Ini Dia Manfaat Sertifikat Brevet Pajak untuk Pekerjaan yang Perlu Anda Ketahui

Selain itu, uang pajak juga dipergunakan dalam pembiayaan yang bertujuan untuk memberikan rasa aman untuk seluruh lapisan masyarakat. Semua warga negara mulai dari kelahirannya hingga meninggal dunia, menggunakan berbagai fasilitas atau pelayanan dari pemerintah dimana semua hal tersebut dibiayai dengan uang hasil pajak.

Pajak juga digunakan untuk memberikan subsidi pada barang-barang yang sangat diperlukan oleh masyarakat serta untuk membayar hutang negara ke luar negeri. Disamping itu, pajak juga digunakan dalam membantu UMKM baik dalam itu dalam hal pembinaan maupun modal.

Dengan berbagai manfaat tersebut diatas, jelas jika peranan penerimaan pajak untuk suatu negara menjadi begitu dominan untuk menunjang berjalannya roda pemerintahan serta pembiayaan pembangunan. Selain sebagai fungsi budgeter /fungsi penerimaan seperti yang tersebut di atas, pajak juga memiliki fungsi redistribusi pendapatan dari masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi lebih tinggi untuk masyarakat yang kemampuan ekonominya lebih rendah.

Pajak memang tidak cukup hanya dimengerti, tapi memang lebih dalam perlu dipelajari dan juga dipahami secara komprehensif dari berbagai aspek, mulai dari hukum pajak, penetapan pajak, dasar pengenaan pajak, sengketa pajak, hak-hak wajib pajak dan lain sebagainya.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Mengapa Menjadi Seorang Konsultan Pajak Harus Bersertifikat?

Mengapa Menjadi Seorang Konsultan Pajak Harus Bersertifikat?

Pelatihan Pajak – Apakah anda adalah salah satu orang yang ingin bekerja sebagai konsultan pajak? Tentu saja untuk bisa menjadi seorang konsultan pajak harus menempuh suatu pendidikan tertentu sebagai sebuah persyaratan. Pelatihan pajak tersebut tentu saja tidak dilakukan secara cuma-cuma, tentu ada berbagai macam materi yang akan dibahas ketika menjalani pendidikan tersebut. Selain itu, menjadi seorang konsultan pajak juga diperlukan adanya sebuah sertifikat khusus.  Mengapa seorang yang berprofesi sebagai konsultan pajak harus memiliki sertifikat tersebut? Apabila Anda ingin mengetahui jawaban tersebut maka anda sangat wajib untuk menyimak beberapa uraian berikut ini.

Konsultan pajak merupakan sebuah profesi dalam lingkungan pekerjaan dengan bebas memberikan sebuah jasa profesional pada para wajib pajak ketika melaksanakan hak dan memenuhi kewajibannya mengenai perpajakan yang sesuai dengan undang-undang pajak yang berlaku. Meskipun Direktorat Jenderal Pajak pada saat ini sedang secara serius akan menciptakan sebuah inovasi teknologi mengenai administrasi pajak, namun saran dan masukan dari konsultan pajak tetap dibutuhkan supaya wajib pajak maupun pengusaha bisa mengatur dan memprediksi profit tanpa harus melanggar aturan pajak. Oleh karena itu,  tidak semua orang bisa menjadi konsultan pajak. Lalu, Siapa saja orang yang bisa menjadi seorang konsultan pajak?

Tentu saja siapapun berhak untuk menjadi konsultan pajak, namun untuk menjadi seorang konsultan pajak terdapat beberapa persyaratan tertentu yang wajib untuk Anda penuhi supaya bisa membangun karir di bidang yang satu ini. Berikut ini adalah beberapa persyaratan untuk menjadi seorang konsultan pajak, antara lain:

  • Seorang WNI ini atau warga negara Indonesia
  • Tinggal di Indonesia
  • Mempunyai ijazah serendah-rendahnya strata-1 atau setingkat dengan tingkatan tersebut
  • Tidak mempunyai pekerjaan dengan jabatan maupun pekerjaan pada pemerintah atau negara, (Badan Usaha Milik Negara) BUMN atau (Badan usaha milik daerah) BUMD.
  • Wajib mempunyai NPWP atau Nomor Pokok Wajib Pajak
  • Mempunyai sertifikat konsultan pajak
  • Mau menjadi anggota ikatan konsultan pajak Indonesia dan patuh pada kode etik IKPI
  • Terdapat sebuah batasan usia tertentu untuk menjadi konsultan pajak, yaitu maksimal adalah usia 70 tahun.

Baca Juga: Alasan Mengapa Mahasiswa dan Fresh Graduate Memerlukan Brevet Pajak

Karena beberapa persyaratan di atas telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maka hal tersebut sangat wajib untuk dipenuhi titik pada saat seseorang ingin berkarir di bidang konsultan pajak atau menjadi seorang konsultan pajak itu sendiri, maka seseorang tersebut wajib untuk mempunyai sertifikat dan izin praktek terlebih dulu. Biasanya sebelum mengikuti ujian sertifikasi untuk menjadi konsultan pajak, seorang calon konsultan pajak tersebut akan melalui pelatihan pajak yang biasa disebut dengan brevet pajak. Kemudian, Izin praktik konsultan pajak yang menjadi sebuah persyaratan tersebut harus secara langsung di terbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen pajak).

Lantas, sertifikat konsultan pajak yang dimaksud itu seperti apa? Sertifikat konsultan pajak merupakan sebuah surat keterangan tingkat keahlian dari seorang konsultan pajak ketika telah mengikuti ujian sertifikasi konsultan pajak atau biasa disebut dengan USKP. Tentu saja setelah mengikuti ujian sertifikasi ini, maka ketika memenuhi batasan cakupan nilai akan mempunyai sertifikat dari ujian tersebut. Dan juga USKP  ini dapat dilakukan secara bertahap dari tingkat A,  tingkat B, dan tingkat C. Pada umumnya nanti ketika anda ingin mengikuti ujian sertifikasi yang satu ini, anda perlu secara individu untuk mendaftarkan diri pada panitia penyelenggara sertifikasi konsultan pajak.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Alasan Mengapa Mahasiswa dan Fresh Graduate Memerlukan Brevet Pajak

Alasan Mengapa Mahasiswa dan Fresh Graduate Memerlukan Brevet Pajak

Training Pajak – Apakah anda telah mengetahui bahwa terdapat beberapa sertifikat tertentu yang nantinya akan bisa membuat anda mempunyai nilai plus dimata sebuah perusahaan Ketika anda melamar pekerjaan. Bukankah hal yang satu ini adalah hal yang sangat diinginkan oleh para mahasiswa fresh graduate dan pencari pekerjaan atau biasa disebut dengan job seeker. Memang benar adanya Jika beberapa sertifikat nantinya akan menaikkan kualitas diri anda di mata perusahaan tempat anda nantinya interview. Salah satunya adalah sertifikat brevet pajak yang yang biasanya didapatkan setelah melakukan training pajak terlebih dahulu.

Perlu Anda ketahui salah satu sumber pendapatan negara adalah pajak. Tentunya, ada jenis pajak yang pada para baik wajib pajak perorangan pribadi maupun wajib pajak badan atau perusahaan. Ketika menjelaskan atau membahas mengenai pajak ini maka akan sangat luas pembahasannya karena hampir seluruh aktivitas perekonomian serta berbagai hal yang berbau perdagangan maupun penghasilan tentu saja ada hubungannya dengan pajak. Oleh karena itu, itu ilmu yang dipelajari mengenai pajak ini tidak akan ada habisnya.

Update maupun upgrade ilmu tidak pernah berhenti dan hampir selalu ada yang baru untuk setiap tahunnya. Pekerjaan yang berhubungan dengan pajak juga selalu terbuka dan sangat banyak jumlahnya Orang-orang yang Menguasai pajak karena pajak adalah sebuah hal yang memerlukan pemahaman secara khusus. Di situlah pentingnya training pajak, sehingga sebenarnya peluang untuk bekerja di bidang pajak ini sangat bagus dan begitu menjanjikan.

Brevet Pajak?

Sebagian besar orang mungkin hanya akan mengerti dan mengetahui mengenai pajak seputar PPH dan PPN atau mungkin juga hanya pajak restoran saja. Tetapi, tidak semua orang tahu bahwa pajak atau iuran wajib pajak yang yang ditarik oleh pemerintah pada warganya itu mempunyai berbagai macam jenis. Ketika anda mengikuti training pajak seperti brevet pajak anda akan belajar tentang segala hal jenis pajak dan cara pengaplikasiannya. Kursus brevet pajak sendiri terbagi menjadi 3 tingkatan, ya tingkat brevet A, brevet B, dan brevet C.

Mengapa Mahasiswa dan Fresh Graduate Membutuhkan Training Pajak?

Training pajak yang satu ini tentu saja sangat cocok diikuti oleh para mahasiswa fresh graduate di bidang ekonomi, akuntansi, maupun perpajakan itu sendiri dan ingin berkarir di bidang keuangan. Dengan mengikuti training yang satu ini, tentu saja Akan terdapat begitu banyak manfaat yang dapat diperoleh oleh para mahasiswa tersebut.

Baca Juga: Siapa Itu Objek dan Subjek Pajak? Kenali Lebih Jauh

Atau setidaknya sebagai wajib pajak nantinya akan lebih paham mengenai perpajakan sehingga dapat menyusun  laporan, rencana, dan perhitungan pajak untuk diri sendiri. Untuk para mahasiswa fresh graduate tersebut, sertifikat brevet Pajak ini akan cukup berguna untuk bekal memperoleh sebuah pekerjaan. Pengalaman dan ilmunya juga bermanfaat untuk menunjang karir kedepannya.

Selain itu, nantinya ketika para fresh graduate ingin menyebar CV kemana mana dan ingin mendapatkan pekerjaan yang baik maka dapat memanfaatkan sertifikat yang satu ini. Ada cukup banyak mahasiswa yang mengikuti training pajak pada semester tingkat akhir. Pada umumnya, graduate ini akan mengambil kelas brevet pajak untuk memperoleh ilmu tambahan dari apa yang telah dipelajari dibangku perkuliahan sebelumnya.

Sebagian besar dari jurusan akuntansi dan perpajakan bahkan juga ada yang dari manajemen yang mengikuti training pajak yang satu ini. Tujuan yang paling utama dari mengikuti pelatihan ini adalah untuk bekal pada saat nanti ingin mencari dan mendaftar pekerjaan pada perusahaan-perusahaan tertentu, serta dijadikan sebagai nilai tambahan yang memungkinkan untuk memperoleh gaji lebih dari orang lain yang tidak memiliki sertifikat brevet pajak.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Ini Dia Manfaat Sertifikat Brevet Pajak untuk Pekerjaan yang Perlu Anda Ketahui

Ini Dia Manfaat Sertifikat Brevet Pajak untuk Pekerjaan yang Perlu Anda Ketahui0

Brevet Pajak – Memang tidak dapat dipungkiri jika memperoleh gaji atau salary yang besar menjadi harapan semua orang atau pekerja maupun karyawan. Tapi keinginan mendapatkan gaji yang sepadan bahkan besar tersebut tentu perlu dibarengi dengan skill atau kemampuan kerja yang baik pula.

Tentu saja setiap perusahaan memiliki kriteria-kriteria tersendiri dalam menetapkan gaji untuk setiap calon karyawannya. Selain itu, perusahaan pasti sudah berpikir tentang kriteria calon karyawan melalui manfaat yang bisa ia berikan untuk kemudian diberikan salary yang setimpal.

Mungkin beberapa dari Anda sudah paham jika memiliki sertifikat-sertifikat tertentu bisa memberikan nilai plus bagi Anda di mata para direksi perusahaan. Tentu saja hal tersebut sangat dibutkan oleh para job seeker. Umumnya beberapa sertifikat bisa menaikkan nila kita di mata perusahaan tempat kita akan diinterview.

Ada beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan setelah mengikuti Brevet Pajak (sesuai dengan kepentingan masing-masing). Berikut beberapa manfaat memiliki  sertifikat brevet pajak yang perlu Anda ketahui:

Untuk Fresh Graduate

Sertifikat brevet pajak cukup bermanfaat untuk para fresh graduate yang ingin menyebar CV kemana-mana dan ingin memperoleh pekerjaan yang baik. Fresh graduate bisa mengambil kelas kursus brevet pajak untuk memperoleh tambahan ilmu dari apa yang tellah mereka pelajari di kampus.

Biasanya tujuan utamanya adalah mencari bekal nantinya ketika akan mencari dan juga mendaftar pekerjaan di beberapa perusahaan. Sertifikat tersebut tentu bisa dijadikan nilai plus dan juga membuka peluang untuk memperoleh gaji lebih dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki sertifikat brevet pajak.

Bagi Para Karyawan

Manfaat dari sertifikat brevet pajak berikutnya sudah pasti untuk para pekerja maupun karyawan yang dikenakan pajak setiap bulannya. Biasanya untuk para karyawan brevet pajak diikuti untuk kebutuhan perusahaan ataupun supaya sesuai dan juga lebih memahami berbagai hal terkait perpajakan untuk menunjang kinerja mereka. Kepentingan dan juga ilmu perpajakan bisa dipakai dan juga digunakan dimana saja. Mungkin saja jika suatu saat Anda ingin pindah tempat kerja, bekal pengetahuan pajak ini tentu bisa berguna di masa depan.

Baca Juga: Tips Memilih Lembaga Kursus Pajak yang Tepat

Untuk Top Management

Manfaat sertifikat brevet pajak berikutnya adalah untuk para bos atau atasan / top management. bagi para karyawan level manager maupun supervisor /top managemen, mengikuti les brevet ini bisa membuat mereka lebih memahami sistem perpajakan yang harus diikuti oleh perusahaan. Hal tersebut dilakukan supaya bisa mengendalikan sistem perpajakan yang akan dilakukan oleh perusahaan.

Untuk Bisa Menjadi Seorang Tax Consultant

Manfaat sertifikat brevet pajak tentu akan begitu terasa bagi Anda yang ingin berkarir menjadi konsultan pajak. Konsultan pajak memang pekerjaan yang banyak diminati. Namun tentu saja untuk bisa berkarir dalam bidang tersebut tidak bisa dilakukan dengan mudah. Terdapat serangkaian tes ataupun ujian seperti USKP yang harus ditempuh untuk bisa disebut sebagai konsultan atau dapat bekerja di kantor konsultan.

Kursus brevet pajak akan membekali Anda dengan berbagai paket ilmu perpajakan yang tentunya bisa bermanfaat jika nantinya Anda bekerja dikantor konsultan pajak ataupun menjadi konsultan pribadi. Kursus brevet pajak juga bisa dijadikan sebagai bentuk persiapan untuk menghadapi USKP.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiNPartners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Siapa Itu Objek dan Subjek Pajak? Kenali Lebih Jauh

Siapa Itu Objek dan Subjek Pajak? Kenali Lebih Jauh

Pelatihan Pajak – Pajak merupakan suatu pungutan yang wajib dibayar oleh seorang warga negara yang pungutan tersebut akan dipergunakan oleh negara untuk pembangunan bangsa dan juga untuk kepentingan bersama antara rakyat dan pemerintah. Maka, diperlukannya pelatihan pajak agar para masyarakat awam diberikan pemahaman tentang bagaimana cara membayar administrasi perpajakan yang ada di Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Karena jika seseorang salah dalam membayar pajak ataupun salah dalam Sistematika administrasi perpajakan maka seseorang tersebut akan terkena sanksi yang berupa denda ataupun jika berat akan dikenakan pidana.

Di Indonesia sendiri, pajak penghasilan pertama diterapkan diperuntukan kepada perusahaan perkebunan yang ada di Indonesia yang dulunya disebut dengan PPS atau pajak perseroan yang kini telah berubah menjadi pajak penghasilan dan diperuntukan oleh orang pribadi, perusahaan ataupun lembaga lainnya. Oleh karena itu, disini fungsi dari pelatihan pajak sangatlah penting. Lalu, siapa saja yang menjadi objek pajak, subjek pajak, dan bukan subjek pajak?  Di bawah ini penjelasannya:

Objek Pajak

Apa yang dimaksud dengan objek pajak PPH? Objek pajak PPH memiliki arti yaitu setiap kelebihan dari ekonomi yang diperoleh oleh seorang wajib pajak yang yang fungsinya untuk konsumsi atau juga untuk menambah kekayaan dari seorang wajib pajak tersebut. Objek pajak dapat diberlakukan kepada orang-orang yang berasal di Indonesia ataupun juga orang-orang yang yang berasal dari luar Indonesia.

Objek pajak PPH 25 memiliki perhitungan dalam 1 tahun terakhir yang di mana jika wajib pajak mengalami kerugian dalam ekonominya maka pajak yang diterima oleh wajib pajak tersebut akan dikompensasikan menggunakan penghasilan yang lainnya terkecuali jika kerugian yang diterima tersebut berasal dari luar negeri. Namun jika ada suatu barang ataupun jasa yang yang memiliki pajak tersendiri maka kerugian yang dialami oleh barang ataupun jasa tersebut tidak akan ada dikompensasikan kepada penghasilan yang lainnya atau pajak yang umum.

Baca Juga: Kenali Pajak Secara Mendalam Supaya Terhindar Pengenaan Sanksi

Subjek Pajak

Subjek pajak tercantum dalam undang-undang nomor 36 tahun 2008 yang memiliki isi:

  • Subjek pajak pribadi, merupakan seseorang yang tinggal di Indonesia dan memiliki niatan untuk bertempat tinggal di negara Indonesia maka akan dikenakan pajak baginya
  • Subjek pajak badan, merupakan subjek pajak yang berbentuk badan atau perusahaan yang yang memiliki tempat di Indonesia dan berkedudukan di Indonesia
  • Subjek pajak harta warisan yang belum dibagi, merupakan kan subjek pajak yang yang berlaku untuk warisan dari seseorang yang sudah meninggal dan belum dibagi-bagi tetapi warisan tersebut termasuk yang menghasilkan pendapatan maka pendapatan tersebutlah yang dikenai pajak

Bukan Subjek Pajak

Bukan subjek pajak tercantum dalam undang-undang nomor 17 tahun 2000 mengenai perpajakan yang memiliki isi. Seseorang yang tidak termasuk atau bukan subjek pajak, antara lain adalah:

  • Pejabat perwakilan atau konsulat yang yang berasal dari negara asing yang bertempat tinggal di di Indonesia dan bekerja di Indonesia yang melakukan sebuah timbal balik kepada Indonesia maka orang tersebut tidak dikenakan pajak dan bukan subjek pajak.
  • Badan perwakilan negara asing, badan perwakilan negara asing menjadi bukan subjek pajak karena badan perwakilan negara asing merupakan sebuah badan yang fungsinya tidak untuk bertempat tinggal di Indonesia dan bukan untuk menetap tetapi karena ada urusan pekerjaan yang harus dilakukan dari negara asing ke Indonesia dan melakukan sebuah timbal balik kepada Indonesia yang menjadikan alasan kalau badan perwakilan negara asing tidak termasuk dalam subjek pajak.
  • Organisasi internasional yang ditetapkan oleh PBB, keputusan bukan subjek pajak ini ditetapkan oleh keputusan dari Menteri Keuangan yang memiliki syarat jika organisasi si tersebut diikuti oleh Indonesia dan organisasi tersebut tidak melakukan usaha di Indonesia maka organisasi tersebut menjadi bukan subjek pajak di Indonesia.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tips Memilih Lembaga Kursus Pajak yang Tepat

Tips Memilih Lembaga Kursus Pajak yang Tepat

Kursus pajak tentu sudah tidak asing lagi terutama untuk orang yang memegang pekerjaan pada bagian perpajakan. Kursus brevet pajak sendiri merupakan pelatihan ataupun kursus dalam bidang perpajakan yang diselenggarakan dalam beberapa tingkatan. Agar bisa sukses dalam berkarir di bidang keuangan, khususnya untuk Anda yang mengambil kuliah jurusan ekonomi, maka Anda memang sangat disarankan untuk mengambil brevet pajak.

Jika Anda memilih untuk mengikuti kursus pajak, maka terdapat beberapa hal yang akan dipelajari mengenai perpajakan. Bahkan, Anda juga akan memperoleh dasar teori dan juga praktik. Walaupun kini sering terjadi perubahan peraturan mengenai perpajakan, namun, akan jauh lebih mudah untuk dipahami jika Anda telah menguasai pemahaman dasar dari teorinya.

Pada umumnya, jika pembelajaran mengani pajak hanya sampai pada topik khusus saja, maka Anda bisa kehilangan substansi dan juga berbagai hal dasar yang lain. Oleh sebab itu, brevet pajak memang sangat penting untuk mahasiswa yang mempunyai keinginan untuk mendalami pengetahuan pajak.

Disamping itu, brevet pajak juga disarankan untuk para karyawan perusahaan, khususnya yang bekerja di bagian akunting atau pajak. Dengan begitu, Anda akan memperoleh solusi dari berbagai aspek perpajakan.

Ada berbagai materi yang akan Anda dapatkan jika mengikuti brevet pajak, dimana diantaranya adalah dasar teori perpajakan, aspek pajak untuk berbagai transaksi dan juga perbedaannya, akuntansi di aspek perpajakan, penyusunan serta laporan SPT elektronik, perkembangan peraturan perpajakan termutakhir, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Tips Memilih Lembaga yang Menyelenggarakan Kursus Brevet Pajak

Sebenarnya kini ada banyak sekali lembaga yang mempunyai program kursus brevet pajak. Tapi, bagi Anda yang sungguh-sungguh – sungguh ingin memperoleh pengetahuan terkait perpajakan, sebaiknya Anda memilih tempat kursus yang terbukti kredibel.

Dengan demikian, sertifikat yang Anda peroleh bisa mengangkat dan juga dapat Anda manfaatkan  secara maksimal. Hal ini disebabkan, kursus brevet ini memang umumnya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, akan sangat sayang apabila sertifikat yang Anda dapatkan tidak diakui oleh dunia kerja.

Baca Juga: Inilah Pentingnya Pembayaran Pajak bagi Negara

Jika Anda ingin menemukan tempat yang tepat untuk melakukan brevet, simak beberapa tips untuk berikut ini:

  1. Cari tahu apakah lembaga tersebut adalah organisasi yang telah diakui dan juga mempunyai kredibilitas dalam bidang keuangan, akuntansi, dan juga perpajakan.
  2. Gali informasi tentang track record. lembaga tersebut untuk mengetahui kualitas dari lembaga dan pelayanannya.
  3. Memilih penyelenggara yang dikelola oleh profesional atau ahli dalam perpajakan
  4. Sebelum Anda benar – benat mendaftarkan diri, lebih baik minta daftar materi terlebih dahulu. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah diberikannya materi pelatihan yang tidak sesuai dengan ekspektasi Anda.
  5. Anda juga bisa melakukan riset terlebih dahulu mengenai penyelenggara. Apakah penyelenggara berpengalaman dalam mengadakan pelatihan brevet pajak dengan berkualitas.

Rekomendasi Kursus Brevet Pajak

Apabila Anda sudah yakin ingin mengambil kursus, maka kini saatnya Anda memilih tempat yang sesuai. Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Kenali Pajak Secara Mendalam Supaya Terhindar Pengenaan Sanksi

Kenali Pajak Secara Mendalam Supaya Terhindar Pengenaan Sanksi

Training Pajak – Pajak merupakan salah satu kewajiban bagi masyarakat berbangsa dan bernegara dan juga merupakan salah satu bentuk bela negara kepada bangsa karena ikut berkontribusi dalam pembangunan negeri. Maka, diperlukan sebuah pelatihan pajak bagi masyarakat yang masih awam dalam membayar pajak ataupun yang masih bingung dalam hal sistem administrasi perpajakan. Training pajak juga dapat dilakukan bagi orang-orang yang ingin menambah pengetahuannya dalam administrasi perpajakan karena di tiap tahun pasti ada perubahan dalam sistematika administrasi pembayaran pajak.

Training pajak sendiri perlu dilakukan karena untuk menghindari pengenaan sanksi yang dilakukan oleh Dirjen pajak karena masih banyak orang yang masih tidak tahu dalam sistematika membayar pajak ataupun salah dalam administrasi pembayaran pajak yang membuat pajak mereka kena sanksi. Di Tahun 2022 ini juga sudah terdapat beberapa aturan baru yang dikeluarkan oleh Dirjen pajak. Salah satunya adalah kenaikan tarif pajak terutama dalam PPH, PPN dan juga lain-lain. Pemerintah mengejar penerimaan APBN lebih tinggi di tahun 2022 ini disebabkan karena di tahun 2022 ini merupakan tahun defisit APBN yang memiliki arti pemerintah diperbolehkan untuk melebihi APBN sebanyak 3%.

Di tahun 2023 defisit ini akan kembali menjadi di level 3%. Karena banyaknya normalisasi defisit hal ini juga yang menjadikan alasan pemerintah menaikkan pajak di beberapa bidang diawal Tahun 2022 ini. Untuk beberapa pajak yang memiliki kenaikan di antaranya adalah:

PPH

Pemerintah menambahkan lagi beberapa lapisan pada tarif pajak penghasilan di kelas teratas yang awal mulanya hanya ada 4 lapisan sekarang menjadi ada 5 lapisan. Di lapisan kelima tersebut besaran dari PPH dapat mencapai 35% untuk orang yang memiliki penghasilan di atas 5 miliar per tahun .Perubahan kelas Di lapisan kelima ini membuat para orang yang memiliki penghasilan diatas 5 miliar membayar pajak yang lebih tinggi dengan PPH yang yang menjangkau hingga 35%, yang sebelumnya hanya tidak sampai dengan 30% bagi orang yang berpenghasilan di atas 5 miliar untuk PPH nya.

Untuk perincian ya sendiri batas pendapatan kena pajak atau PKP bagi orang pribadi di lapisan pertama yang memiliki tingkatan 50 juta menjadi 60 juta dengan PPH yang mencapai 5%. Kenaikan lapisan pertama juga membuat lapisan kedua menjadi bertambah yakni bagi yang berpenghasilan 60 juta sampai 250 juta mendapatkan PPH sebanyak 15% namun untuk lapisan ketiga tidak ada perubahan untuk PP hanya sendiri yakni dari 250 juta sampai 500 juta dengan PPH 25%.

Baca Juga: Kenali 3 Kriteria Memilih Konsultan Pajak dengan Kemampuan Maksimal

Lalu untuk lapisan keempat dari penghasilan 500 juta sampai 5 miliar mendapat PPH sebanyak 30% dan yang terakhir untuk lapisan kelima bagi penghasilan yang yang diatas 5 miliar mendapat PPH sebesar 35%. Untuk undang-undang PPH yang terbaru ini sudah tercantum dalam undang-undang harmonisasi peraturan pajak Tahun 2022 atau HPP yang sudah berlaku mulai dari 2022 ini.

PPN

Selain PPH tarif pajak penambahan nilai atau PPN juga mendapat penambahan yang awalnya 10% menjadi 11%. Kenaikan ini dimulai dari bulan April 2022 dan  inibajak pertambahan nilai ini diperkirakan akan kembali naik di tahun 2025 menjadi 12%. Kenaikan mengenai PPN ini akan melihat dari segi sosialnya dan ekonomi masyarakat.  Skema bagi pembayaran pajak PPN ini juga adalah sebuah single tarif yaitu tarif tunggal bukan multi tarif.

Kemudian pemungutan dari PPN juga diberikan kemudahan bagi jenis barang ataupun  sektor usaha tertentu yang telah melakukan penerapan tarif PPN final. Meskipun memiliki pertambahan namun pemerintah sendiri tidak akan mengambil PPN untuk barang-barang ataupun jasa yang dianggap sangat dibutuhkan bagi masyarakat umum. Barang-barang yang tidak dikenai PPN diantaranya adalah barang barang pokok, jasa kesehatan, jasa pelayanan sosial, jasa pendidikan, dan juga beberapa jenis jasa ataupun barang pokok bagi masyarakat lainnya.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.