Prospek Kerja Jurusan Perpajakan yang Banyak Diminati

Prospek Kerja Jurusan Perpajakan yang Banyak Diminati

Pelatihan Pajak – Salah satu aspek yang menjadi pertimbangan penting dalam memilih jurusan kuliah adalah prospek kerjanya di masa depan. Tentu siapapun tidak ingin menjadi pengangguran saat ia sudah lulus nanti. Dibandingkan dengan jurusan lainnya, program studi taxation memang memiliki jumlah peminat yang relatif sedikit. Bahkan seperti yang kita lihat bahwa perguruan tinggi yang menyediakan pilihan jurusan taxation juga bisa dibilang cukup terbatas

Tapi, apakah minimnya minat terhadap jurusan perpajakan disebabkan oleh prospek kerja yang terbatas? Itu adalah perkiraan yang salah. Sebab para alumni program studi perpajakan memiliki peluang kerja yang tidak kalah banyak jika dibandingkan jurusan lain. Saat mengikuti perkuliahan di jurusan taxation, Anda akan mendapatkan keahlian penting yang berhubungan perpajakan. Keahlian tersebut sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan, baik swasta, BUMN, maupun pemerintah. Anda pun juga akan memiliki banyak pilihan karier. Berikut beberapa prospek kerja yang bisa Anda jalankan sebagai lulusan perpajakan:

Akuntan Pajak

Prospek kerja yang pertama yang bisa Anda pilih adalah menjadi seorang akuntan pajak. Tugas utama atau yang menjadi tanggung jawab akuntan pajak tentu saja adalah mengurusi berbagai hal yang berkaitan dengan pajak. Anda perlu melakukan analisis terhadap fenomena ekonomi yang tengah terjadi, untuk kemudian mengambil strategi yang tepat sesuai dengan UU perpajakan yang berlaku. Tenaga seorang akuntan pajak memang diperlukan oleh banyak perusahaan. Anda bisa memilih bekerja di kantor akuntan publik. Disamping itu, keahlian Anda sebagai akuntan pajak juga sangat diperlukan oleh pemerintahan,lembaga bank, dinas bea cukai, keuangan daerah, dan lain sebagainya.

Konsultan Pajak

Pilihan selanjutnya adalah menjadi seorang konsultan pajak. Seorang konsultan pajak menjalankan tugas atau pekerjaannya dengan menyediakan jasa konsultasi terkait dengan perpajakan. Konsultasi tersebut diperlukan oleh wajib pajak untuk memenuhi kewajiban pembayaran pajak kepada negara sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Keberadaan dari seorang konsultan pajak memang sangat penting guna memastikan bahwa wajib pajak melakukan pembayaran pajak dengan tepat waktu. Dengan demikian, wajib pajak bisa mendapatkan manfaat dari pajak yang sudah dibayarkan. Selain itu, konsultan pajak juga bisa membantu wajib pajak dalam melakukan pembayaran pajak secara tepat.

Baca Juga: Mengenal Pajak Bumi Bangunan dan Ketentuannya

Kuasa Hukum Pajak

Berikutnya, keahlian terkait perpajakan yang Anda miliki bisa membuka peluang untuk dapat bekerja sebagai seorang kuasa hukum pajak. Seorang kuasa hukum pajak mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mendampingi atau menjadi perwakilan dari pihak yang bersengketa di pengadilan pajak. Profesi sebagai seorang kuasa hukum pajak tentu tidak bisa dijalani oleh sembarang orang dan menjadi peluang besar untuk lulusan taxation. Namun tentu saja, seorang kuasa hukum pajak harus memenuhi kualifikasi yang sudah ditetapkan oleh pengadilan pajak. Anda pun perlu mengantongi surat izin kuasa hukum yang telah dikeluarkan oleh pengadilan pajak.

Ahli Pajak

Selain itu terdapat pula peluang kerja sebagai seorang  ahli pajak perusahaan atau tax corporate analyst. Profesi tersebut sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Sebab kehadiran seorang ahli pajak bisa membantu perusahaan dalam menyusun laporan hasil usaha dan juga melakukan perhitungan besaran pajak yang harus dibayarkan.

Pelayanan Pajak

Profesi yang yang satu ini juga menjadi salah satu pekerjaan yang tidak kalah menjanjikan. Dengan menjadi seorang pegawai pajak, misalnya menjadi pegawai di kantor pelayanan pajak, maka  keahlian Anda akan berguna dalam rangka pelayanan dan juga konsultasi perpajakan. Disamping itu, Anda juga bisa memanfaatkan keahlian yang Anda miliki untuk melakukan pengawasan dan juga penggalian potensi wajib pajak.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Pelatihan Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Pelatihan Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Mengenal Pajak Bumi Bangunan dan Ketentuannya

Mengenal Pajak Bumi Bangunan dan Ketentuannya

Training Pajak – Bagi setiap orang yang mempunyai bisnis maupun usaha, dengan mendirikan bangunan di atas tanah tentu sudah tidak asing dengan yang namanya Pajak Bumi dan Bangunan. Bangunan yang didirikan misalnya kios, ruko, kantor, rumah kontrakan, hotel, dan yang lainnya, pasti berhubungan dengan PBB.

Pajak Bumi dan Bangunan atau PBB, merupakan jenis pajak yang ditanggungkan terhadap tanah dan bangunan. Pajak tersebut dikenakan sebab adanya keuntungan/kedudukan sosial ekonomi yang lebih baik, sebab hak atas tanah dan juga bangunan yang sudah ditempatinya. Oleh karena itu, bagi setiap orang terutama pelaku usaha yang mendapatkan manfaat atas tanah dan juga bangunan yang ditempatinya, memiliki kewajiban untuk membayar pajak PBB setiap tahunnya.

Apabila dilihat dari sifatnya, PBB adalah jenis pajak yang bersifat kebendaan. Hal tersebut menunjukkan jika besaran pajak terutang ditentukan dari keadaan objek yakni bumi dan/atau bangunan. Sedangkan keadaan untuk subjeknya tidak ikut menentukan besarnya barang.

Subjek dari PBB sendiri adalah orang pribadi dan juga badan yang secara nyata mempunyai hak atas bumi tersebut dan mendapatkan manfaat atas bumi. Kemudian mempunyai bangunan, menguasai bangunan, dan juga mendapatkan manfaat atas bangunan.

Yang menjadi dasar utama pengenaan pajak PBB adalah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). NJOP merupakan harga rata-rata atau harga pasar dari objek pajak untuk transaksi jual beli bumi dan juga bangunan. Biasanya NJOP sudah ditentukan dari Kementrian Keuangan, sedangkan nilai NJOP untuk setiap daerah berbeda-beda. Dimana hal tersebut tergantung pada faktor-faktor yang memengaruhinya.

Faktor – faktor yang mempengaruhi besarnya nilai NJOP Bumi diantaranya adalah lokasi, peruntukan,pemanfaatan, dan juga kondisi lingkungan sekitar. Sedangkan faktor NJOP bangunan sendiri meliputi bahan baku yang dipakai untuk membangun, kondisi lingkungan sekitar bangunan, lokasi bangunan, dan rekayasa. Pajak PBB tahunan yang harus dibayarkan akan semakin banyak jika faktor yang memengaruhi semakin besar.

Baca Juga: Trik Sukses Mengikuti Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP)

Bagaimana Cara Menghitung Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)?

Terdapat rumus dasar yang digunakan untuk perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yakni 0.5% dari nilai NJKP (Nilai Jual Kena Pajak). Sementara untuk mendapatkan nilai NJKP adalah 20% dari NJOP (Nilai Jual Objek Pajak).

Oleh sebab itu, bagi Anda yang mempunyai usaha dengan banyak bangunan dengan harga tinggi, Anda harus menyisihkan sebagian uang untuk membayar pajak PBB tahunan. Misalnya, diketahui NJOP suatu objek pajak adalah Rp2.000.000. Maka dalam menghitung berapa besar PBB yang harus disetorkan bisa dimulai dengan mengetahui terlebih dahulu NJKP-nya, misalkan: NJKP: 20% x Rp2.000.000 = Rp400.000

Sesudah diketahui nilai NJKP, setelah itu baru dapat menghitung PBB-nya yakni: PBB: 0,5% x Rp400.000 = Rp2.000

Namun perlu diketahui jika tidak  semua objek bumi bangunan dapat dikenakan atas Pajak Bumi dan Bangunan. Ada beberapa objek pajak yang tidak dikenakan PBB dengan kriteria tertentu yang ada didalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 me genai Pajak Bumi dan Bangunan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Training Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Training Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Hal Penting Sebagai Wajib Pajak yang Bijak untuk Memilih Seorang Konsultan Pajaknya

Hal Penting Sebagai Wajib Pajak yang Bijak untuk Memilih Seorang Konsultan Pajaknya

Pelatihan Pajak – Pajak adalah salah satu hal yang cukup signifikan kan dan harus dipertimbangkan dengan baik oleh setiap individu yang memiliki pekerjaan, seorang pelaku usaha, maupun sebuah perusahaan atau badan usaha. Hal yang satu ini dikarenakan kelalaian ketika memenuhi kewajiban perpajakan akan berujung pada sebuah sanksi pajak.

Supaya Anda atau pelaku usaha maupun badan usaha lainnya tidak mengalami hal seperti ini maka Anda bisa menggunakan jasa konsultan pajak untuk membantu mengelola kewajiban perpajakan Anda dengan baik dan benar. Seorang konsultan pajak tentu saja akan lebih memahami dasar-dasar tentang perpajakan karena telah mempunyai pengalaman di bidang perpajakan maupun Mengikuti berbagai kursus atau pelatihan pajak.

Biasanya pemenuhan kewajiban perpajakan yang mulai dari penghitungan, penyetoran, dan pelaporan pajak, tentu saja semua ini ini memerlukan kecermatan dan ketelitian ketika menafsirkan ketentuan perundang-undangan pajak yang berlaku maupun penghitungannya.  Apalagi ketika peraturan undang-undang pajak tersebut berubah dengan sangat cepat Sesuai dengan perkembangan bisnis, keperluan pemerintah, maupun faktor lainnya. Seperti yang diketahui bahwa ketentuan perpajakan ini sangat cepat sekali berubah-ubah atau mengalami update.

Maka dari itu, disini peran seorang konsultan pajak adalah membantu para wajib pajak untuk mengelola berbagai hal tentang perpajakannya. Seorang konsultan pajak akan memberikan sebuah nasehat atau saran perpajakan tentang kasus pada kliennya atau wajib pajak dalam rangka untuk memenuhi hak dan kewajiban perpajakannya yang sesuai dengan ketentuan undang-undang yang ada.

Meskipun memang sudah banyak dari pihak wajib pajak yang menggunakan jasa konsultan pajak, namun tidak sedikit juga yang masih ragu-ragu ketika memilih dan menentukan konsultan pajak mana yang tepat untuk dirinya maupun perusahaannya. Hal pertama yang harus dilakukan oleh wajib pajak ketika menentukan konsultan pajak yang tepat adalah mengidentifikasi jasa perpajakan yang pada dasarnya memang dibutuhkan. Pada umumnya, berikut ini adalah beberapa jenis jasa perpajakan, antara lain:

  • Jasa yang berkaitan dengan kepatuhan untuk memenuhi kewajiban perpajakan seperti penghitungan pajak terutang serta pengisian SPT.
  • Jasa yang berkaitan dengan pengurusan dan perwakilan wajib pajak dalam hal sengketa pajak.
  • Jasa perencanaan pajak atau tax planning.

Baca Juga: Mulai Hari Ini DJP Resmi Berlakukan PPN 11% dan Update E-Faktur Versi 3.2

Setelah mengetahui jenis-jenis dari jasa perpajakan yang diperlukan, maka selanjutnya Anda ada perlu mencari seorang konsultan pajak yang mempunyai sertifikat konsultan pajak yang sesuai dengan jenis jasa yang Anda butuhkan. Seorang konsultan pajak memang seseorang yang berprofesi untuk melakukan jasa konsultasi pada para wajib pajak supaya bisa melaksanakan hak dan memenuhi kewajibannya dalam hal perpajakan. Selain itu seorang konsultan pajak juga adalah orang yang memang telah sengaja mempelajari berbagai hal tentang perpajakan dan mungkin juga telah mempunyai pengalaman pengalaman di bidang pajak. Karena biasanya untuk menjadi seorang konsultan pajak akan melalui sebuah ujian sertifikasi terlebih dahulu. Dan seringkali konsultan pajak yang mengikuti ujian tersebut telah Mengikuti berbagai kursus atau pelatihan pajak.

Konsultan pajak yang telah memiliki izin praktik konsultan dari Dirjen pajak tentu saja akan dipilih oleh wajib pajak yang bijak. Pada umumnya, surat izin praktik tersebut adalah sebuah bukti bahwa konsultan pajak telah mempunyai izin resmi dan juga terkualifikasi. Selanjutnya wajib pajak juga bisa memberikan pertanyaan tentang track record konsultan pajak yang Anda pilih Ih pada Klien Klien yang sebelumnya. Biasanya, konsultan pajak yang tidak akuntabel tidak akan memberikan saran untuk lainnya supaya melakukan penggelapan pajak dengan melanggar berbagai peraturan perpajakan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Trik Sukses Mengikuti Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP)

Trik Sukses Mengikuti Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP)

Kursus Pajak – Setiap orang tentu perlu mempersiapkan dirinya dengan baik untuk menghadapi ujian apapun, tentu saja dengan cara atau triknya masing-masing. Begitu juga dalam menghadapi Ujian Sertifikasi Pajak (USKP), tentu saja dibutuhkan persiapan yang matang untuk bisa lulus dalam ujian tersebut.

Dalam ulasan kali ini akan di bagian tips dan trik berkaitan dengan bagaimana memahami pajak dan USKP:

Kerjakan Soal-Soal USKP yang Pernah Diujikan Sebelumnya

Jika diibaratkan sebagai seorang tentara, bisanya sebelum mereka bertempur, mereka akan mencari tahu dahulu situasi dan juga kondisi medan peperangan. Begitu pula hendaknya saat akan menghadapi USKP dimana salah satu cara yang bisa memudahkan peserta mengerjakan soal-soal USKP adalah dengan mencari tahu soal-soal yang pernah diujikan sebelumnya. Dengan begitu, kita bisa memperoleh gambaran mengenai soal USKP yang nanti akan dihadapi. Setelah mendapatkan soal-soal USKP yang sudah diujikan sebelumnya, Anda tentu perlu mengerjakannya. Dalam hal ini berarti kita harus sering-sering latihan mengerjakan soal USKP.

Latihan Menulis Cepat

Tips yang satu ini memang bisa dibilang cukup penting bagi mereka yang mungkin tidak terbiasa menulis dengan tangan. Yang masuk dalam kategori ini biasanya adalah peserta USKP yang sudah bekerja, sebab pada umumnya mereka terbiasa menulis dengan menggunakan komputer. Peserta yang baru lulus kuliah, bisa jadi lebih diuntungkan dari sisi tersebut karena masih terbiasa menulis menggunakan tangan.

Jawaban dari soal-soal USKP tentu akan sangat cepat untuk ditulis ketika menggunakan komputer. Tentu saja hal tersebut akan sangat berbeda halnya jika kita harus menulis dengan menggunakan tangan.

Menulislah dengan Rapi

Tulisan yang rapi-minimal bisa dibaca dengan mudah tentu akan lebih disenangi oleh pemeriksa ujian apapun dan dimana pun. Bayangkan kira – kira apa yang ada di benak pemeriksa USKP saat melihat sebuah kertas jawaban yang tulisannya saja sulit untuk dibaca.

Tentukan Visi dan Sikap Anda Sebagai Calon Konsultan

Tips yang satu ini bisa sangat berguna ketika kala menjawab pertanyaan untuk mata ujian kode etik konsultan pajak. Terkadang, pertanyaan dalam ujian kode etik bukan hanya bersifat text book, namun lebih kepada opini maupun analisis dari peserta. Misalnya pertanyaan mengenai pendapat terhadap kasus ‘berebut klien’.

Baca Juga: Ketahui Manfaat Mengikuti Brevet Pajak untuk Fresh Graduate

Menjawab pertanyaan seperti itu tentu tidak membutuhkan hafalan maupun contekan dari undang-undang, namun tentu hal tersebut murni lahir dari pendapat pribadi peserta. Oleh sebab itu, peserta perlu mempersiapkan diri. Akan lebih mudah dalam melakukan hal tersebut apabila Anda telah memiliki visi dan menetapkan sikap sebagai seorang calon konsultan.

Persiapan dengan Sematang Mungkin

Ujian apa pun tentu perlu Anda persiapkan dengan sematang mungkin. Apabila tidak, maka konsekuensi yang mungkin akan dihadapi oleh adalah kegagalan dalam ujian. Walaupun bukan  ujian di bangku pendidikan, hal yang sama tentu saja juga berlaku dalam USKP.

Meskipun demikian, kegagalan yang dihadapi didalam melaksanakan USKP mempunyai efek multiplier. Pertama, peserta harus mengulang mata ujian yang gagal dimana hal tersebut mengharuskan peserta untuk merogoh kocek lebih dalam. Kedua, hal tersebut bisa membuat peserta tidak diperbolehkan untuk mengikuti USKP tingkat berikutnya hingga ia bisa lulus mata kuliah tersebut.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Mulai Hari Ini DJP Resmi Berlakukan PPN 11% dan Update E-Faktur Versi 3.2

Mulai Hari Ini DJP Resmi Berlakukan PPN 11% dan Update E-Faktur Versi 3.2

Brevet Pajak – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada saat ini telah menyediakan patch aplikasi e-faktur dengan versi terbarunya yaitu 3.2 yang telah mengakomodasi kenaikan tarif pajak pertambahan nilai atau yang biasa kita kenal sebagai PPN. Menurut amanat  undang-undang harmonisasi peraturan perpajakan atau HPP ini tarif PPN yang semulanya 10% naik menjadi 11% mulai 1 April 2022. Tentu saja, hal ini membuat berbagai ramai di halayak masyarakat Indonesia.

Tidak terkecuali untuk orang-orang yang juga mempelajari berbagai hal tentang perpajakan seperti sedang mengikuti pelatihan atau brevet pajak maupun sedang menempuh pendidikan di bidang perpajakan. Sudah jelas ini menjadi perbincangan besar dari berbagai kalangan yang terbiasa membuat dan merekam pada aplikasi e-faktur.

Pada dasarnya, divisi perpajakan ini merupakan pihak yang mengetahui seluk beluk terkait dengan mulai pembuatan, perekaman hingga pelaporan SPT masa PPN untuk setiap bulannya. Hal yang diperoleh dari perbincangan pada hari pertama ada begitu banyak sekali pertanyaan dari para pengguna aplikasi e-faktur yang pada saat ini dijalankan karena yang pertama muncul adalah pemberitahuan versi “Anda belum terupdate. Anda perlu terhubung ke internet, melalui update menjalankan service upload. Melakukan update?”.

Dari beberapa hal yang Dipertanyakan di antaranya adalah seperti tentang transaksi yang sudah dilakukan perekaman sejak bulan Maret tahun ini ini namun belum dilakukan upload, maka apa terdapat sebuah kendala atau masih tetap dapat dilakukan proses upload faktur yang dijalankan lepas tanggal 1 April tahun 2002?

Selain itu, itu juga pertanyaan tentang transaksi di akhir Maret 2022 dan baru dilakukan perekaman e-faktur yang tepat pada tanggal 1 April tahun ini apakah transaksi tersebut masih diakui kejadiannya pada bulan Maret yang masih menggunakan tarif PPN lama yaitu 10%. Dari beberapa pertanyaan tersebut, pelaku berharap bahwa seluruh transaksi yang berjalan pada bulan Maret dan dilakukan perekamannya pada tanggal 1 April ini dan telah di update e-faktur versi 3.2 apakah masih bisa dilakukan kan atau memang telah dikunci karena ditutupnya versi 3.1.

Pelaku usaha berharap perlu adanya sebuah toleransi yang tidak serta merta dengan dimatikannya versi lama tarif 11% mulai berlaku. Seperti ketika masuk pada server 1 April atau mulai berlakunya tarif baru, aplikasi lama memang telah tidak dapat digunakan. Kecuali terdapat faktur atau transaksi yang dibuat mulai tanggal 1 April yang mulai dari hal ini ini adalah awal tarif baru pemberlakuan, maka paling tidak selain itu ada ada atau diberikan sebuah masa tenggang.

Baca Juga: Pentingnya Pengaruh Integritas dan Kreativitas dari Seorang Konsultan Pajak

Selain itu, itu dari berbagai sumber yang ada disarankan untuk tidak terburu-buru melakukan update pada versi baru, Karena belum terdapat informasi dari Account representative kantor pajak yang telah siap menginformasikan berbagai hal tentang aturan yang baru ini.

Tentu saja pada saat ini semua orang dituntut untuk lebih aktif mencari tahu supaya bisa memperoleh solusi dan menjawab kekhawatirannya. Tentu saja hal ini membuat berbagai ramai di khalayak masyarakat Indonesia. Tidak terkecuali untuk orang-orang yang juga mempelajari berbagai hal tentang perpajakan seperti sedang mengikuti pelatihan atau brevet pajak maupun sedang menempuh pendidikan di bidang perpajakan.

Disamping itu semua, Kementerian Keuangan memproyeksikan bahwa kenaikan tarif PPN menjadi 11% tersebut tidak akan terlalu ada dampak yang signifikan pada laju inflasi tahun ini. Orang staf ahli dari Kemenkeu bidang kepatuhan menjelaskan pada saat ini ini ada 11 kelompok barang dan 43 sub kelompok barang lainnya yang termasuk dalam komoditas penentu inflasi. Serta sebagian dari barang barang tersebut telah memperoleh fasilitas pajak pertambahan nilai (PPN)

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Pentingnya Pengaruh Integritas dan Kreativitas dari Seorang Konsultan Pajak

Pentingnya Pengaruh Integritas dan Kreativitas dari Seorang Konsultan Pajak

Training Pajak – Dalam hal melakukan kewajiban perpajakan yang sangat rumit maupun kompleks, terdapat sebuah pihak yang dinilai akan lebih mendalami dan memahami tentang cara-cara pelaksanaan kewajiban perpajakan. Yaitu tidak lain dan tidak bukan adalah seorang konsultan pajak. Hal tersebut dikarenakan seorang konsultan pajak biasanya telah mempunyai latar belakang pendidikan di bidang perpajakan dan telah mengikuti berbagai pelatihan maupun training pajak.

Konsultan pajak di sini mempunyai peranan yang diyakini bisa memberi fasilitas kepada wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Konsultan pajak juga mempunyai peran yang ideal untuk membantu Dirjen pajak Ketika memberikan sebuah edukasi untuk wajib pajak di tengah kecilnya kepercayaan masyarakat pada ada pengurus perpajakan yang menggunakan self assessment system untuk menjalankan kewajiban pajak.

Dalam artian nya, menurut peraturan Kemenkeu konsultan pajak merupakan orang yang memberi sebuah jasa konsultasi pajak pada ada lainnya yang merupakan wajib pajak untuk melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakan yang sesuai dengan ketentuan undang-undang perpajakan. Seorang yang mempunyai profesi sebagai konsultan pajak ini tentu saja harus mempunyai sifat profesionalisme, independensi, dan integritas ketika menjalankan bisnis di bidang industrinya. Konsultan pajak sendiri mempunyai peran untuk tax Consulting, tax meditation, attorney at tax law, tax settlement, dan agent of tax awareness.

Maka dari itu, peran dari seorang konsultan pajak ini sangat dibutuhkan dan begitu penting untuk sebuah negara supaya bisa ikut serta meningkatkan kepatuhan para wajib pajak. Hal ini juga telah diatur dalam prinsip etika yaitu integritas konsultan ketika menjalani tugasnya.

Integritas merupakan bentuk kepatuhan tanpa kompromi untuk kode-kode nilai moral yang digunakan untuk menghindari penipuan kemanfaatan Kepalsuan maupun kedangkalan apapun. Integritas di sini berperan penting yang berasal dari ide bahwa profesi merupakan sebuah panggilan dan memerlukan profesionalitas untuk fokus terhadap gagasan bahwa yang dilakukan adalah untuk pelayanan publik.

Secara lebih mendetail, integritas yang mempunyai kecerdasan, pendidikan, pelatihan untuk bisa menjadi nilai tambah melalui kinerja dan mempertahankan prestasi yang tinggi serta melakukan kompetensi. Telah disepakati bahwa salah satu ciri profesionalisme yang lainnya di kalangan konsultan pajak adalah mempunyai prestasi dan kreativitas yang meyakinkan.

Baca Juga: Apa Saja Fungsi Penting NPWP di Dunia Perpajakan?

Kreativitas dari seorang konsultan pajak diperlukan untuk memotivasi kesadaran para wajib pajak Sehingga nantinya dapat meningkatkan kepatuhannya dalam membayarkan pajak. Konsultan pajak juga memiliki peranan yang cukup bisa berkontribusi untuk kepatuhan wajib pajak. Tetapi, pasti hal yang satu ini perlu adanya sebuah bukti lebih lanjut melalui penelitian. Pada dasarnya, ini konsultan pajak ini akan memiliki pengaruh secara parsial terhadap kepatuhan wajib pajak karena untuk melakukan tugasnya sebagai bagian dari pemerintah.

Untuk mengelola pajak dari masyarakat pada saat dilaksanakan dengan benar dan jujur tentu saja akan mendorong wajib pajak yang merupakan kliennya akan membayar pajak dengan benar dan jujur. Hal tersebut dikarenakan seorang konsultan pajak biasanya telah mempunyai latar belakang pendidikan di bidang perpajakan dan telah mengikuti berbagai pelatihan maupun training pajak.

Sedangkan, kreatifitas dari seorang konsultan pajak ini memiliki pengaruh secara parsial pada kepatuhan wajib pajak karena terdapat kreativitas yang bisa membuat, menghitung, dan melaporkan pajak dari wajib pajak untuk membantu kliennya membayar pajak dalam hal ini jumlah pajak yang dibayarkan atau yang disetorkan dan waktu penyetorannya yang sesuai tanpa melanggar peraturan perpajakan yang berlaku.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Ketahui Manfaat Mengikuti Brevet Pajak untuk Fresh Graduate

Ketahui Manfaat Mengikuti Brevet Pajak untuk Fresh Graduate

Brevet Pajak – Bagi Anda yang berkecimpung dalam bidang keuangan terutama perpajakan, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah brevet pajak. Ya, brevet pajak adalah bentuk pelatihan atau kursus perpajakan yang bisanya diselenggarakan oleh lembaga kursus dengan beberapa tingkatan. Yang dimulai dari tingkat dasar (Brevet A) sampai tingkat akhir (Brevet C). Oleh sebab itulah, kursus brevet pajak ini bisa dibilang sangat cocok untuk para mahasiswa ekonomi maupun mereka yang ingin berkarir dalam bidang keuangan.

Tentu saja akan banyak manfaat yang diperoleh dengan mengikuti pelatihan ini. Setidaknya, sebagai wajib pajak, Anda akan paham mengenai perpajakan sehingga nantinya dapat menyusun rencana, laporan, dan juga perhitungan pajak untuk diri sendiri.

Untuk fresh graduate, sertifikat pelatihan akan sangat berguna sebagai bekal untuk memperoleh pekerjaan. Ilmu. Selain itu, pengalamannya pun juga akan sangat menunjang karir ke depannya.

Bukan hanya untuk fresh graduate, bagi Anda yang telah memegang posisi bagian keuangan perusahaan, tentu dengan mengikuti pelatihan ini, Anda bisa sangat mudah dalam memantau dan juga mengoreksi kinerja tim. Apabila terdapat kesalahan didalam keuangan dan pajak perusahaan, Anda bisa lebih mudah dalam memantau, mengoreksi, dan juga memperbaiki.

Bukan hanya itu, kursus brevet pajak juga bisa membantu Anda dalam mempersiapkan Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP), yakni ujian sertifikasi untuk jenjang profesi konsultan pajak. Bagi Anda yang berkeinginan untuk membuka praktek konsultan pajak, tentu saja sertifikasi ini wajib untuk dimiliki..

Apa Saja Tingkatan Brevet Pajak?

Tidak hanya terbatas pada mereka yang berkecimpung dalam dunia keuangan, sebenarnya siapapun serta dengan pekerjaan apapun dapat mengikuti pelatihan ini. Tapi sebelumnya, Anda perlu memahami terlebih dulu tingkatan pelatihan supaya tujuan brevet pajak dapat tercapai secara optimal:

1. Brevet Pajak A

Jenis brevet ini merupakan jenis pelatihan yang paling dasar. Jenis pelatihan ini memang sangat cocok untuk pemula, seperti mahasiswa ekonomi maupun masyarakat umum yang ingin belajar lebih jauh mengenai ilmu perpajakan. Yang akan dipelajari dalam brevet ini muali dari ketentuan umum dan juga tata cara perpajakan sampai beragam jenis pajak.

Baca Juga: Mengenal Subjek Pajak Penghasilan

2. Brevet Pajak B

Bagi Anda yang telah memahami materi dasar perpajakan, kelas brevet ini bisa menjadi pilihan selanjutnya. Anda akan mendapatkan beragam materi tingkat menengah, diantaranya; ketentuan Pajak Penghasilan (PPh) badan, Perpajakan Badan atau Perusahaan yang termaktub dalam pasal 4 ayat (2), pasal 15, pasal 21, pasal 23, pasal 26 dan lain sebagainya.

3. Brevet Pajak C

Sebagai tingkatan yang paling tinggi, materi yang akan dipelajari juga tergolong lebih luas dan juga mendalam. Yakni mulai dari materi akuntansi pajak lanjutan sampai pembahasan pajak internasional dan juga tax planning. Oleh karena itu, untuk bisa mengikuti kelas ini, terdapat syarat khusus yang harus dipenuhi dimana peserta harus lulus program Brevet A dan B, atau setidaknya lulus kuliah akuntansi/ekonomi. Jadi, hanya orang-orang yang memiliki bekal ilmu akuntansi dan juga perpajakanlah yang dapat mengikuti kelas brevet ini.

Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk mengikuti kursus Brevet Pajak? Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Apa Saja Fungsi Penting NPWP di Dunia Perpajakan?

Apa Saja Fungsi Penting NPWP di Dunia Perpajakan?

Kursus Pajak – Mungkin Anda adalah salah satu orang yang sudah sering mendengar istilah NPWP. NPWP ini seringkali diartikan sebagai kartu identitas pajak. Namun NPWP ini singkatan dari Nomor Pokok Wajib Pajak yang pada umumnya mempunyai tujuan digunakan untuk melakukan transaksi yang berkaitan dengan perpajakan. Ternyata, NPWP ini juga merupakan sebuah syarat supaya seseorang bisa menjadi konsultan pajak. NPWP dan konsultan pajak merupakan dua hal yang sangat erat kaitannya dengan perpajakan.

Apabila NPWP adalah sebuah kartu identitas di dunia perpajakan, sedangkan konsultan pajak adalah sebuah profesi di dunia perpajakan. Menjadi seorang konsultan pajak juga perlu adanya sebuah pengetahuan khusus maupun pernah mengikuti berbagai pelatihan atau kursus pajak yang ada.

Karena seorang konsultan pajak nantinya akan bertanggung jawab untuk mengelola tentang berbagai hal mengenai perpajakan dari seorang wajib pajak atau wajib pajak badan. Maka dari itu, karena akan mengelola berbagai hal tentang perpajakan seorang konsultan pajak diwajibkan untuk mempunyai NPWP. Dalam istilah Ah lain identitas NPWP ini diketahui sebagai identitas yang wajib dipunyai atau dimiliki oleh warga negara yang mempunyai penghasilan diatas rata-rata orang kebanyakan.

Selain itu juga yang dimaksud dengan wajib pajak adalah seorang warga negara yang mempunyai kewajiban dalam hal perpajakan. Yang dimaksud adalah seseorang yang telah dinyatakan wajib pajak atau yang telah diartikan sebagai orang yang sudah mempunyai penghasilan melebihi PTKP atau singkatan dari penghasilan tidak kena pajak.

Pada dasarnya, Nomor Pokok Wajib Pajak ini mempunyai deretan angka sebanyak 15 digit. Rincian dari 15 digit tersebut adalah seperti 9 digit pertama merupakan kode wajib pajak dan 6 digit yang selanjutnya adalah kode administrasi perpajakan. Biasanya kode tersebut dapat menjamin data perpajakan seseorang supaya tidak tertukar dengan data dari wajib pajak lainnya. Dengan begitu definisi dari NPWP merupakan sebuah identitas seperti halnya SIM dan KTP, untuk seseorang atau badan wajib pajak yang mempunyai kepentingan administrasi dan berhubungan dengan perpajakan.

Manfaat NPWP

Identitas pajak yang satu ini mempunyai begitu banyak manfaat, contohnya saja untuk kebutuhan administrasi perpajakan dan untuk urusan administrasi yang berada di luar perpajakan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah rincian dari manfaat NPWP.

Kode Unik

Digunakan untuk kode unik yang dalam setiap jurusan perpajakan selalu dibutuhkan untuk membuat data perpajakan supaya tidak tertukar dengan wajib pajak lainnya.

Baca Juga: Ingin Menambah Wawasan Seputar Perpajakan? Pelatihan Pajak Solusinya

Restitusi Pajak

Ketika terdapat kendala seperti kelebihan membayar pajak, Tentu saja Anda berharap supaya uang tersebut bisa kembali bukan? Maka ini disebut dengan restitusi pajak, NPWP dibutuhkan untuk mengurus proses restitusi tersebut.

Syarat Menjadi Konsultan Pajak

Setiap calon konsultan pajak tentu saja wajib untuk mempunyai NPWP, Hal yang satu ini memang telah diatur dalam peraturan tentang nomor pengukuhan sebagai pengusaha kena pajak. Menjadi seorang konsultan pajak juga perlu adanya sebuah pengetahuan khusus maupun pernah mengikuti berbagai pelatihan atau kursus pajak yang ada.

Pembayaran Pajak Lebih Rendah

Biasanya wajib pajak yang melakukan pembayaran pajak tetapi tidak mempunyai NPWP maka akan membayarkan pajaknya lebih tinggi sekitar 20% dibandingkan jumlah pajak yang seharusnya dibayarkan.

Sarana Administrasi Pajak

Ketika Anda mempunyai NPWP, maka Anda akan memperoleh berbagai kepraktisan ketika mengurus persyaratan administrasi. Perlu Anda ketahui, bahwa Insta telah mewajibkan untuk masuk sebagai utama sebagai pendukung pengurusan administrasi.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Pengenaan Pajak Youtuber dan Selebgram

Pengenaan Pajak Dari Selebgram & Youtuber

Teknologi dan informasi yang berkembang pesat menyebabkan semakin tingginya pengguna internet di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Pada tahun 2021, pengguna internet di Indonesia meningkat sebesar 11 persen dari tahun sebelumnya, yaitu menjadi 202,6 juta pengguna (Agustini, 2021). Banyaknya pengguna internet di Indonesia mendorong masyarakat untuk saling terhubung melalui berbagai media sosial. Media sosial dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan banyak hal, seperti menciptakan usaha kreatif, memperluas jaringan usaha, dan mempromosikan produk secara cepat dan mudah (Hardilawati et al., 2019). Continue Reading

Mengenal Subjek Pajak Penghasilan

Mengenal Subjek Pajak Penghasilan

Pelatihan Pajak – Pajak Penghasilan atau yang disingkat dengan PPh merupakan jenis pajak yang dibebankan terhadap suatu penghasilan yang didapatkan oleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia ataupun dari luar negeri. Lalu sebenarnya siapa saja subjek pajak penghasilan tersebut? Simak ulasan berikut ini

Subjek Pajak Penghasilan

Subjek PPh merupakan orang atau pihak yang memiliki tanggung jawab terhadap pajak penghasilan yang diterima atau didapatkan dalam tahun pajak ataupun dalam bagian tahun pajak. Artinya subjek pajak penghasilan adalah orang yang harus membayar pajak penghasilan yang disebut sebagai Wajib Pajak (WP).

Penetapan status WP tersebut dilakukan dengan cara yang bersangkutan mendaftarkan diri terlebih dahulu ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) guna mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Pendaftaran diri sebagai WP tersebut dilakukan di KPP dan harus sesuai dengan wilayah domisili pihak yang bersangkutan.

Berdasarkan pada UU PPh, subjek pajak penghasilan sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah sebagai berikut:

1.     Subjek PPh Orang Pribadi

Wajib Pajak Orang pribadi merupakan subjek pajak penghasilan yang mencakup orang pribadi yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar Indonesia. Subjek PPh Orang Pribadi (OP) sendiri terdiri terdiri dari:

Subjek PPh OP Dalam Negeri

Berlaku untuk yang telah menerima atau mendapatkan penghasilan yang besarnya telah melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Berikut besar PTKP yang ditetapkan:

  • 84.000 untuk wajib pajak orang pribadi
  • 320.000 tambahan untuk wajib pajak yang menikah
  • 320.000 tambahan bagi setiap anggota keluarga sedarah dan juga keluarga semenda dalam garis keturunan lurus dan anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, dimana paling banyak 3 orang bagi setiap keluarga
  • 840.000 tambahan bagi seorang istri dimana penghasilannya digabung dengan penghasilan suami sebagaimana tersebut dalam 8 ayat (1)

Subjek PPh OP Luar Negeri

Berlaku untuk yang menerima ataupun mendapatkan penghasilan yang bersumber dari Indonesia atau melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.

Baca Juga: Kenaikan Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Menjadi 11 Persen

2.     Subjek PPh Warisan yang belum terbagi

Merujuk UU PPh No. 36/2008, warisan belum terbagi dimaksudkan sebagai subjek pajak PPh di sini supaya pengenaan pajak terhadap penghasilan yang berasal warisan tersebut tetap dilaksanakan. Hal tersebut berarti warisan yang di tinggalkan oleh subjek pajak dalam negeri tersebut mengikuti status pewaris.

3.     Subjek PPh Badan

Badan merupakan subjek pajak yang merupakan orang dan/atau modal sebagai satu kesatuan, baik yang melakukan usaha ataupun tidak melakukan usaha. Badan tersebut dapat berupa firma, kongsi, koperasi, Perseroan Terbatas (PT), perseroan komanditer (CV), perseroan lainnya, dan lainnya. Subjek PPh Badan sebagai subjek pajak penghasilan sendiri terdiri dari:

  • Badan yang didirikan/bertempat kedudukan di Indonesia.
  • Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, namun menjalankan usaha/melakukan kegiatan dengan bentuk usaha tetap di Indonesia.

4.     Subjek PPh Badan Usaha Tetap (BUT)

Subjek PPh BUT merupakan subjek pajak penghasilan dimana perlakuan perpajakannya dipersamakan dengan subjek pajak badan dalam negeri. BUT tersebut adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh subjek pajak luar negeri, baik orang badan maupun pribadi, yang menjalankan usaha/melakukan kegiatan di Indonesia. Untuk mendapatkan NPWP, BUT wajib mendaftarkan diri sebagai wajib pajak. Setelah itu menyampaikan SPT sebagai sarana pelaporan besarnya pajak terutang dalam 1 tahun pajak.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.