Apa Saja Peran Penting Seorang Tax Objection untuk Wajib Pajak?

Apa Saja Peran Penting Seorang Tax Objection untuk Wajib Pajak?

Training Pajak – Apakah Anda telah mengetahui bahwa ternyata terdapat sebuah profesi yang memberikan jasa kepada wajib pajak yang ingin mengajukan keberatan pajak pada direktur jenderal pajak? Nah, nah tugas tersebut adalah dimiliki profesi Tax Objection. Tax objection akan membantu ketika wajib pajak tidak menyetujui mengenai Surat Ketetapan Pajak sebagai hasil pemeriksaan pajak yang telah dikeluarkan oleh Dirjen Pajak.

Tentu saja para wajib pajak bisa mengajukan keberatan pajak. Tidak berbeda jauh dari konsultan pajak, seseorang yang akan menjadi Tax Objection juga perlu latar belakang pendidikan bidang perpajakan dan juga melalui berbagai training pajak supaya lebih memahami dan mendalami bidang perpajakan itu sendiri.

Pada saat persiapan dokumen surat pernyataan, wajib pajak akan didampingi oleh seorang konsultan pajak. Dokumen tersebut dipersiapkan karena diminta peneliti keberatan hingga menemui penelaah keberatan hukum yang menjelaskan keberatan yang telah diajukan oleh client. Tax objection adalah pilihan yang paling baik untuk para wajib pajak apabila menginginkan beban pajaknya bisa berkurang.

Selain itu juga sangat penting dan dibutuhkan oleh wajib pajak Karena tidak semua wajib pajak mempunyai pengertian dan pemahaman yang utuh serta menyeluruh mengenai ketentuan perpajakan. Namun ketika permohonan keberatan pajak disusun dengan tidak benar maupun asal-asalan, maka hasilnya bisa dipastikan tidak akan optimal dan tidak diterima oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Bukan hanya itu saja, ketika permohonan keberatan pajak tersebut disusun secara tidak benar maka akan menyebabkan surat permohonan  wajib pajak tersebut ditolak bahkan juga terdapat sanksi 50% yang akan dikenakan pada wajib pajak yang menyerahkan permohonan tersebut. Surat permohonan harus disusun cara dan dijelaskan secara mendetail mungkin, apa saja sengketa pajak yang dimohonkan keberatan dan berbagai alasan maupun dalil-dalil baik secara formil maupun yuridis. Berbagai bukti yang mendukung keberatan pajak yang diajukan juga harus dipersiapkan dengan baik dan benar.

Biasanya, tugas seorang Tax Objection adalah mulai dari melakukan proses penelitian dan review hasil pemeriksaan pajak. Lalu, hasil review tersebut akan menjadi bahan dari surat permohonan keberatan pajak. Kemudian surat permohonan yang telah dibuat akan dikirimkan ke kantor Direktorat Jenderal Pajak melalui pelayanan atau Kantor Pelayanan Pajak.

Baca Juga: Bagaimana Jenjang Karir Konsultan Pajak Pada Saat Ini?

Dengan adanya kuasa yang diberikan oleh wajib pajak, maka Tax Objection akan melakukan berbagai pendekatan yang profesional pada peneliti keberatan yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak. Berbagai bukti keberatan yang sebelumnya sudah disiapkan akan diberikan pada peneliti tersebut dan dan Tax Objection akan membantu menjawab semua pertanyaan peneliti keberatan.

Semua hal tersebut adalah tugas dari Tax Objection, Maka sebagai seorang Tax Objection tidak boleh sembarangan untuk asal-asalan menjawab dan mempersiapkan berbagai permohonan keberatan pajak. Harus mengerti betul seluk beluk perpajakan dan dasar-dasar pajak yang ada. Oleh karena itu biasanya seorang Tax Objection ini merupakan orang-orang lulusan di bidang perpajakan maupun yang berkaitan dan telah menjalani berbagai training pajak yang tentunya membahas berbagai materi perpajakan.

Bisa dibilang bahwa Tax Objection merupakan orang yang menunjang dan mendukung wajib pajak untuk melakukan keberatan pajak pada Dirjen pajak. Pendampingan melalui pemberian petunjuk dan pengawasan tentang berbagai kegiatan persiapan dokumen, informasi, dan data yang dibutuhkan pemeriksa, persiapan jawaban untuk menjawab pertanyaan pemeriksa atau peneliti, dan pemberian tanggapan terhadap hasil pemeriksaan merupakan dukungan yang akan diberikan oleh Tax Objection.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Memahami Asas Pemungutan Pajak Berdasarkan Para Ahli

Memahami Asas Pemungutan Pajak Berdasarkan Para Ahli

Brevet Pajak – Pajak dibebankan kepada orang pribadi ataupun badan yang memenuhi persyaratan subjektif dan juga objektif. Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang dimanfaatkan untuk pemerataan atau peremajaan berbagai sarana dan prasarana umum yang bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat.

Dalam hal pemungutan pajak, tentu negara tidak bisa membuat kebijakan yang asal sebab pemungutan pajak tersebut menyangkut keadilan dan juga wewenang, dan juga hak dari warga negara. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah pedoman maupun patokan supaya pemungutan pajak bisa berjalan secara kondusif serta tidak merugikan pihak mana pun. Pedoman tersebut bisa disebut dengan istilah asas pemungutan pajak. Berikut beberapa asas yang dikemukakan oleh beberapa ahli terkait pemungutan pajak:

Asas Adam Smith

Bersumber dari bukunya dengan judul “Wealth of Nations”, Adam Smith dikenal mengeluarkan 4 asas pemungutan pajak berdasarkan pendapatnya sendiri, yakni:

Asas Equality (Keseimbangan atau Keadilan)

Dalam asas ini dinyatakan bahwa dalam hal pemungutan pajak, negara diharuskan untuk menyesuaikan dengan kemampuan serta penghasilan yang didapat atau diterima dari Wajib Pajak. Negara tidak diperbolehkan bertindak diskriminatif atau seenaknya sendiri didalam melakukan pemungutan pajak terhadap para Wajib Pajak

Oleh sebab itu, dalam asas ini dijelaskan bahwa Wajib Pajak yang mempunyai kemampuan lebih serta memiliki harta dalam jumlah banyak, maka pemungutan pajak dapat dibebankan kepadanya dimana jumlahnya harus disesuaikan dengan kemampuan ekonomi mereka..

Asas Certainty (Kepastian Hukum)

Asas tersebut menunjukkan jika semua pungutan pajak harus sesuai drengan Undang-Undang (UU) yang berlaku. Dengan demikian, bagi pihak-pihak yang melanggar pungutan pajak tersebut bisa dikenakan sanksi hukum sesuai dengan Undang-Undang (UU). Penetapan pajak harus dilaksanakan secara transparan sesuai hukum yang berlaku, yakni Undang-Undang (UU).

Asas Convinience of Payment (Tepat Waktu)

Menurut asas ini, pungutan pajak harus dilakukan berdasarkan waktu yang tepat untuk Wajib Pajak (dalam waktu yang paling baik). Misalnya ketika wajib pajak baru menerimakan penghasilannya atau ketika menerima hadiah. Hal tersebut bertujuan supaya Wajib Pajak tidak merasa terbebani ataupun keberatan atas pajak yang dipungut.

Asas Efficiency (Efisiensi atau Ekonomis)

Asas yang satu ini berkaitan dengan biaya pemungutan pajak yang diusahakan untuk bisa sehemat mungkin. Asas tersebut menjadi patokan supaya tidak terjadi biaya pemungutan pajak yang lebih besar dari hasil pemungutan pajak.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Pajak Subjektif dan Pajak Objektif

Asas W.J Langen

Berikut asas-asas yang dikemukakan oleh W.J Langen:

Asas Daya Pikul

Asas tersebut menyatakan jika besar kecilnya pungutan pajak yang dibebankan, harus sesuai  dengan besar kecilnya penghasilan yang diterima Wajib Pajak. Oleh sebab itu, semakin tinggi jumlah penghasilan Wajib Pajak, maka akan semakin tinggi pula pajak yang harus dibayarkannya.

Asas Manfaat

Pada asas tersebut, pungutan pajak yang dikelola oleh negara, harus dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang mampu memberikan manfaat untuk kepentingan umum. Hal tersebut bermakna Wajib Pajak yang telah membayar pajak kepada negara bisa merasakan manfaat dari apa yang mereka berikan melalui pajak.

Asas Kesejahteraan

Asas tersebut berarti pajak yang dipungut oleh negara bisa dipergunakan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Asas Kesamaan

Dalam asas ini dinyatakan bahwa pada kondisi yang sama, antar Wajib Pajak yang satu dengan yang lain harus dibebankan pajak yang jumlahnya sama.

Asas Beban yang Sekecil-Kecilnya

Dalam asas ini dinyatakan bahwa pemungutan pajak harus diusahakan sekecil-kecilnya /serendah-rendahnya jika dibandingkan dengan nilai terhadap objek pajak. Hal tersebut bertujuan supaya pajak tidak memberatkan Wajib Pajak.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

\Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

pps-pajak

Mengenal Skema dan Tarif Program Pengungkapan Sukarela (PPS)

Dengan disahkannya UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), Pemerintah resmi menerapkan Program Pengungkapan Sukarela (PPS) yang mulai berlaku per tanggal 1 Januari 2022 hingga 30 Juni 2022. Program PPS ini merupakan suatu kesempatan yang diberikan kepada wajib pajak untuk mengungkapkan kewajiban perpajakan yang belum dipenuhi secara sukarela melalui pembayaran pajak penghasilan (PPh) berdasarkan pengungkapan harta. Continue Reading

Bagaimana Jenjang Karir Konsultan Pajak Pada Saat Ini?

Bagaimana Jenjang Karir Konsultan Pajak Pada Saat Ini?

Pelatihan Pajak – Orang yang menawarkan jasa konsultasi pada bidang pajak supaya membantu para wajib pajak baik perorangan maupun wajib pajak badan untuk melaksanakan hak dan memenuhi kewajibannya adalah sebutan bagi seorang konsultan pajak yang menjalankan beberapa tugas tersebut.

Pada umumya jasa yang ditawarkan oleh konsultan pajak akan cukup banyak jenisnya. Karena konsultan pajak akan mengurus berbagai hal mengenai perpajakan dari kliennya, maka sangat penting untuk konsultan pajak mengetahui dasar-dasar pajak baik melalui latar belakang pendidikannya maupun berbagai pelatihan pajak yang ada.

Berbagai hal yang akan diurus oleh konsultan pajak adalah seperti mulai dari membayar, menghitung, dan melaporkan pajak kliennya. Konsultan pajak akan menawarkan jasa konsultasi berbagai masalah tentang perpajakan dan juga dapat melakukan tax planning atau perencanaan pajak supaya dapat memaksimalkan keuntungan klien. Biasanya konsultan pajak memiliki sebuah tanggung jawab untuk mendampingi atau mewakili kliennya pada saat terdapat sebuah pemeriksaan, misalnya seperti audit pajak.

Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sebuah kelebihan dalam pembayaran pajak, maka konsultan pajak dapat membantu klien ketika pelaksanaan restitusi pajak mulai dari mempersiapkan data, menyampaikan restitusi, memeriksakan, bahkan hingga sampai diterimanya pengembalian atas kelebihan pajak tersebut.

Konsultan pajak dapat memberikan pelayanan mengenai penyelesaian sengketa pajak Apabila terjadi sengketa pajak. Penyelesaian tersebut misalnya seperti banding, keberatan pajak, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, nantinya wajib pajak akan merasa aman dan nyaman ketika menjalani pemeriksaan atau pada saat menghadapi permasalahan pajak. Selain itu, untuk menjadi seorang konsultan pajak ternyata tidak harus lulusan perpajakan maupun akuntansi.

Menurut website Direktorat Jenderal Pajak, bahwa siapa saja dapat menjadi seorang konsultan pajak dengan syarat lulus ujian sertifikasi konsultan pajak atau biasa disebut dengan USKP dan memiliki sertifikat konsultan pajak. Pada dasarnya konsultan pajak ini hampir sama dengan tax adviser yang akan memberikan informasi dengan lengkap dan berperan sebagai adviser.

Seorang konsultan pajak yang telah lulus sertifikasi atau kualifikasi persyaratan dan punya izin praktik tentu saja harus selalu meningkatkan kemampuan dalam hal perpajakannya. Untuk itu tidak salah untuk mengikuti sebuah pelatihan pajak untuk lebih mendalami bidang pajak itu sendiri.

Baca Juga: Kenali Tugas dan Tanggung Jawab Tax Officer dalam Sebuah Perusahaan

Karena selain untuk mengerti dan memahami semua ketentuan Pajak, seorang konsultan pajak nantinya akan mempunyai tuntutan untuk menyampaikan peraturan perpajakan pada sebuah masyarakat dengan jelas agar terhindar dari sanksi pajak. Dengan pengetahuan umum tentang perpajakan yang lengkap dan mumpuni Anda akan mempunyai kemampuan untuk melihat celah dan menggunakan hal tersebut untuk tujuan yang lebih baik.

Diperlukan sebuah integritas yang kuat sebab supaya seorang konsultan pajak tidak ikut tercebur dalam permasalahan kasus pajak misalnya seperti korupsi pajak atau penyelundupan pajak. Pada saat ini konsultan pajak telah banyak digunakan oleh wajib pajak pribadi maupun wajib pajak badan karena telah banyak contoh yang dilakukan seorang konsultan pajak untuk menangani sebuah kasus perpajakan secara efisien dan dapat meminimalisir terjadinya risiko atau kesalahan lain di bidang perpajakan.

Jenjang karir seorang konsultan pajak dapat dimulai setelah lulus minimal sertifikasi pajak A dan B. Apabila Anda ingin menimba ilmu dan pengalaman lebih dulu sebelum mendirikan sebuah kantor konsultan pajak sendiri, maka Anda dapat bergabung dengan kantor konsultan pajak yang telah lebih dulu berdiri sebagai seorang Junior tax consultant.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Ketahui Perbedaan Pajak Subjektif dan Pajak Objektif

Ketahui Perbedaan Pajak Subjektif dan Pajak Objektif

Kursus Pajak – Jika kita berbicara tentang perpajakan tentu ada banyak istilah perpajakan yang akan dijumpai. Sebagai seorang wajib pajak (WP), tentu kita perlu melaksanakan hak-hak dan juga kewajiban pajak dengan baik. Untuk dapat menjalankannya, tentu saja wajib pajak (WP) perlu mengetahui berbagai istilah yang sering digunakan dalam perpajakan. Salah satu diantarnya adalah mengetahui apa itu pajak subjektif dan objektif.

Mengenal Pajak Subjektif

Pajak subjektif merupakan bentuk pungutan yang diperoleh dari orang pribadi. Orang pribadi tersebut tentu sudah dikukuhkan sebagai seorang wajib pajak (WP). Kemudian, wajib pajak (WP) tersebut juga telah mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hal tersebut menjadi salah satu syarat administrasi untuk dapat melaksanakan hak dan juga kewajiban pajaknya.

Setiap warga negara memang memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Dimana hal tersebut menjadi kewajiban utama terhadap negara sesuai ketentuan undang-undang yang tengah berlaku. Jika seseorang yang sudah menjadi wajib pajak (WP) tidak melaksanakan kewajiban pembayaran pajak, tentu saja mereka akan ditetapkan telah melanggar ketentuan hukum. Tentu saja akan ada sanksi yang dikenakan berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Pada dasarnya fokus dalam pengenaan pajak subjektif, memperhatikan pribadi dari wajib pajak (WP) itu sendiri. Wajib Pajak tersebut posisinya adalah sebagai subjek, dimana kemudian akan ditetapkan objek untuk pajaknya, yang tentunya disesuaikan dengan ketentuan undang-undang yang berlaku. Untuk pengenaan pajak subjektif, jumlah pajak terutang akan dipengaruhi oleh keadaan pribadi dari subjek pajaknya sendiri.

Misalnya untuk pajak subjektif dapat berupa pajak penghasilan atau yang disingkat dengan PPh. Dimana PPh yang dipungut tersebut didasarkan pada penghasilan yang didapat oleh wajib pajak (WP). Wajib Pajak tersebut sebagai subjek dengan penghasilan dalam 1 tahun pajak. Wajib pajak (WP) kewajiban pajak subjektif sesuai dengan undang-undang pajak penghasilan (PPh) terdiri dari:

  1. Subjek pajak dalam negeri orang pribadi
  2. Subjek pajak luar negeri yang berbau berbentuk Badan Usaha Tetap (BUT)
  3. Subjek pajak dalam negeri yang berbentuk badan
  4. Subjek pajak luar negeri yang berbentuk selain Badan Usaha Tetap (BUT)
  5. Warisan yang belum terbagi

Baca Juga: Alasan Mengapa Berkarier dalam Bidang Perpajakan Begitu Diminati

Mengenal Pajak Objektif

Pajak objektif merupakan jenis pajak yang dikenakan tanpa melihat kondisi dari wajib pajak (WP). Dimana dalam pajak objektif yang diperhatikan adalah sifat dari objek pajaknya. Pada dasarnya pemungutan pajak objektif berfokus pada objek pajaknya. Baik itu berupa benda, keadaan, perbuatan, ataupun peristiwa yang bisa menyebabkan dikenakannya pajak terutang. Baru setelah itu, akan ditetapkan subjek pajaknya.

Didalam pajak objektif, tidak dipertimbangkan apakah subjek pajak berada di Indonesia ataukah di luar Indonesia. Sedangkan besaran pajak objektif yang dikenakan lebih mengikuti terhdapat kebijakan undang-undang yang tengah berlaku. Sedangkan kriteria penghasilan untuk pajak objektif diantaranya adalah:

  1. Diperuntukkan untuk orang pribadi maupun badan usaha yang menggunakan atau melaksanakan suatu kegiatan transaksi atas benda kena pajak (BKP).
  2. Pungutan pajak terhadap kekayaan kepemilikan barang mewah maupun aset yang ada di negara lain.
  3. Pungutan pajak berkaitan dengan pemindahan harta dari Indonesia ke luar negeri.

Contoh untuk pajak objektif terdiri dari pajak bumi bangunan (PBB), pajak pertambahan nilai (PPN) dan juga pajak penjualan atas barang mewah PPnBM.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Kenali Tugas dan Tanggung Jawab Tax Officer dalam Sebuah Perusahaan

Kenali Tugas dan Tanggung Jawab Tax Officer dalam Sebuah Perusahaan

Pelatihan Pajak – Apakah Anda adalah salah satu orang yang ingin bekerja sebagai seorang tax officer? Tentu saja ketika ingin bekerja menjadi tax officer Anda harus tahu Apa saja hal yang harus dilakukan pada saat tax officer nantinya bekerja di sebuah perusahaan. Untuk menjadi seorang tax officer perlu adanya pengetahuan khusus tentang perpajakan maupun mempunyai latar belakang pendidikan perpajakan dan pernah mengikuti berbagai kursus atau pelatihan pajak. Karena nantinya seorang tax officer akan mengelola berbagai hal mengenai perpajakan sebuah perusahaan yang harus dilakukan oleh staf khusus.

Secara umum tax officer ini termasuk dalam staf keuangan dalam struktur perusahaan. Pekerjaannya adalah untuk mengelola dan mengatur keuangan suatu perusahaan. Mungkin Anda bertanya-tanya apakah tax officer dan staff keuangan adalah sama? Tentu saja cukup berbeda, letak perbedaannya adalah pada tax officer akan lebih memfokuskan dirinya pada masalah pajak perusahaan yang berkaitan. Tax officer atau yang biasa disebut dengan staf aja ini biasanya mempunyai tugas untuk melakukan semua pelaporan, pencatatan, dan pembayaran, serta pengawasan administrasi yang berkaitan dengan pajak suatu perusahaan.

Mungkin Anda telah mengetahui bahwa semua perusahaan maupun organisasi yang terdapat aktivitas bisnis di dalamnya akan dikenai wajib membayar pajak. Lantas Anda bertanya-tanya apa saja tanggung jawab dan tugas dari tax officer? Untuk mengetahui lebih lanjut Berikut ini adalah ulasannya.

Tugas dan Tanggung Jawab Tax Officer

Tax officer atau staf aja Ini adalah sebuah profesi bidang administrasi yang secara khusus akan mengelola masalah pajak pada perusahaan. Pegawai maupun karyawan pada bidang ini umumnya akan bekerja pada divisi keuangan dan merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam struktur perusahaan berskala besar atau kecil. Profesi yang satu ini pada umumnya akan mengurusi administrasi perpajakan seperti PPh 21/26, PPh 22, PPh 23/26, PPh 24, PPN, PPh badan, bahkan hingga PPnBM. PPh Adalah sebuah pengertian dari pajak penghasilan, sedangkan PPN adalah pajak pertambahan nilai dari suatu jasa atau barang. Lalu, PPnBM adalah pajak pertambahan nilai mengenai barang mewah tertentu.

Untuk menjadi seorang tax officer perlu adanya pengetahuan khusus tentang perpajakan maupun mempunyai latar belakang pendidikan perpajakan dan pernah mengikuti berbagai kursus atau pelatihan pajak. Selain beberapa hal tersebut, berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab dari tax officer.

Baca Juga: Pentingnya Selalu Up to Date Tentang Peraturan Perpajakan yang Ada

Tugas Tax Officer

  • Melakukan pelaporan dan pembayaran pajak perusahaan dengan tepat waktu.
  • Melakukan perhitungan pajak yang harus dibayar sebuah perusahaan dalam periode tertentu juga termasuk menghitung potensi pajak yang harus dibayarkan perusahaan nantinya.
  • Membuat taxplanner atau perencanaan pajak.
  • Membuat pencatatan data transaksi bisnis dalam sebuah perusahaan dimana tax officer bekerja.
  • Melakukan evaluasi atau penilaian akhir supaya dapat digunakan sebagai bahan penilaian kembali perpajakan perusahaan.
  • Membuat laporan keuangan fiskal dan komersial.

Tanggung Jawab Tax Officer

Selain itu juga terdapat tanggung jawab dari teks officer yang dapat dikatakan akan lebih mudah Apabila dibandingkan dengan tugas-tugasnya. Tax officer akan lebih mampu Untuk memanfaatkan teknologi untuk melakukan perhitungan sampai pelaporan pajak, misalnya seperti:

  • Melakukan pembayaran pajak perusahaan yang sesuai dan tepat secara online, Tax officer tentu saja harus bisa melakukan pembayaran pajak sebuah perusahaan secara cara online.
  • Melaporkan pajak perusahaan yang termasuk data perpajakan karyawan lainnya, semua jenis SPT pajak, dan jenis pajak yang berkaitan dengan perusahaan harus dilaporkan secara rutin oleh tax officer dalam sebuah perusahaan.
  • Secara otomatis menghitung pajak perusahaan, karena itu pegawai di bidang ini bisa meninggalkan penghitungan pajak yang manual atau yang memakan waktu lebih lama.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Alasan Mengapa Berkarier dalam Bidang Perpajakan Begitu Diminati

Alasan Mengapa Berkarier dalam Bidang Perpajakan Begitu Diminati

Brevet Pajak – Tentu sudah menjadi rahasia lagi jika karier dalam bidang taxation atau perpajakan dipandang sebagai sebuah pekerjaan yang memiliki prestige. Hal tersebut berimbas pada tingginya minat pelajar untuk mengambil jurusan taxation di bangku kuliah atau mengikuti brevet pajak. Karena memang hal tersebut bisa menyiapkan Anda untuk menjadi ahli pajak dengan peluang karier yang luas dan juga cemerlang.

Dalam mendalami bidang perpajakan, bukan hanya seluk beluk tentang pajak yang akan dipelajari. Tapi juga akan mendapatkan ilmu mengenai akuntansi, hukum serta berbagai ilmu dari bidang ekonomi. Ahli perpajakan pun juga memang harus terampil dalam menyusun laporan keuangan serta laporan pajak. Lantas, mengapa saat ini begitu banyak yang ingin mengejar karier dalam bidang taxation? Berikut beberapa alasan menariknya:

1. Penghasilan Menarik

Sudah menjadi rahasia umum jika mereka yang berkarier dalam bidang perpajakan akan mendapatkan gaji yang bisa dibilang lumayan fantastis. Tentu saja siapa saja akan tertarik untuk mendapatkan pekerjaan dengan bayaran tinggi. Mempelajari perpajakan di brevet pajak akan mempersiapkan Anda untuk bisa mengantongi gaji yang sangat menarik di kemudian hari.

Apalagi, karier dalam bidang perpajakan memang tergolong menanjak. Sebab seiring lamanya berkarir dan berkiprah, maka skill Anda juga akan semkain meningkat dan value Anda secara profesional menjadi lebih tinggi lebih tinggi.

2. Terdapat Peluang Kerja di Hampir Semua Industri

Peluang kerja dalam bidang perpajakan memang seperti tidak ada habisnya. Lulusannya pun dapat bekerja, baik untuk pemerintah ataupun swasta. Pemerintah memerlukan tenaga pajak dalam mengelola penerimaan negara dari pajak. Sedangkan perusahaan-perusahaan membutuhkan ahli pajak dalam mengatur urusan pajak yang harus mereka bayarkan ke negara. Karena memang setiap perusahaan memerlukan staf dalam mengurus berbagai hal mengenai pajak, Anda akan memiliki banyak peluang untuk melamar di berbagai perusahaan.

3. Tersedianya Berbagai Pilihan Pekerjaan

Lulusan perpajakan dapat bekerja untuk pemerintah di Kantor Pajak, baik itu sebagai fungsi pelayanan, konsultasi, ataupun pengawasan. Selain bisa berkarir di Direktorat Jenderal Pajak, Anda juga bisa berkarier di Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Pusdiklat Pajak, Kementerian Keuangan atau bahkan di Badan Kebijakan Fiskal.

Selain bisa bekerja untuk pemerintah, baik itu sebagai seorang ASN (Aparatur Sipil Negara) atau bukan, terdapat sejumlah profesi lain yang dapat dijalani apabila Anda terjun ke bidang perpajakan. Beberapa karir yang bisa Anda capai diantaranya adalah menjadi konsultan pajak, auditor, konsultan keuangan, staf bagian keuangan, penasihat pajak perusahaan, akuntan pajak, manajer kekayaan, ataupun menjadi pegawai bank. Lulusan pajak juga dapat bekerja dalam bidang hukum dengan mewakili ataupun mendampingi pihak yang terlibat sengketa pajak di pengadilan.

Baca Juga: Cara Mudah Memperoleh Sertifikat Konsultan Pajak

4. Kesempatan Berkarier di Kancah Internasional

Mungkin saat Anda membayangkan karier dalam bidang taxation berarti Anda hanya akan bekerja di balik meja atau hanya di dalam gedung perkantoran. Namun lebih dari itu, pekerjaan dalam bidang ini juga bisa membawa lulusannya ke perusahaan multinasional.

Tidak jarang perusahaan asing yang melakukan investasi ataupun mendirikan pabrik di Indonesia. Mereka tentu juga memerlukan tenaga pajak. Bekerja untuk perusahaan multinasional seperti ini tentu bisa membuka peluang menarik untuk bisa berkarir secara global.

5. Jenjang Karier yang Berkelanjutan

Hal menarik lainnya jika Anda berkarier dalam bidang perpajakan adalah jenjang kariernya yang bisa berkelanjutan. Selalu terdapat peluang yang dapat Anda manfaatkan untuk meningkatkan kemampuan profesional ataupun untuk mengejar posisi lebih tinggi.

Misalnya, sebagai seorang fresh graduate perpajakan bisa memulai karier sebagai seorang tax accountant dalam sebuah perusahaan. Seiring berjalannnya karir dan meningkatnya pengalaman, Anda bisa naik jabatan menjadi  seorang tax manager atau bahkan menjadi tax director.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Cara Mudah Memperoleh Sertifikat Konsultan Pajak

Cara Mudah Memperoleh Sertifikat Konsultan Pajak

Kursus Pajak – Konsultasi pajak memang menjadi salah satu karir yang membanggakan. Konsultan pajak sendiri mempunyai pengertian sebagai orang yang memberikan jasa konsultasi perpajakan terhadap wajib pajak. Layanan yang diberikan bertujuan untuk melaksanakan hak serta memenuhi kewajiban perpajakan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Singkatnya, bisa dibilang konsultan pajak merupakan orang yang bertugas dalam membantu wajib pajak untuk mengurus berbagai hal yang berkaitan dengan pajak. Kehadiran konsultan pajak, diharapkan dapat melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik untuk setiap pihak yang menggunakan jasa konsultan pajak tersebut. Disamping itu,  diharapkan pula mereka dapat merasakan manfaat dari membayar pajak itu sendiri secara tepat waktu.

Apa Saja Sertifikat Konsultan Pajak?

Sertifikat Konsultan Pajak merupakan surat keterangan tingkat keahlian sebagai Konsultan Pajak dengan tujuan untuk memberikan layanan jasa konsultasi terhadap wajib pajak. Sertifikat Konsultan Pajak tersebut juga menjadi salah satu pra-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi Konsultan Pajak resmi sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 2 ayat (1) huruf g PMK-111/PMK.03/2014 yang terdiri atas:

1. Sertifikat Konsultan Pajak tingkat A

Sertifikat tersebut adalah Sertifikat Konsultan Pajak yang menunjukkan tingkat keahlian dalam memberikan jasa pada bidang perpajakan terhadap Wajib Pajak orang pribadi untuk melaksanakan hak serta memenuhi kewajiban perpajakan. Kecuali bagi Wajib Pajak yang berdomisili di negara yang memiliki persetujuan penghindaran pajak berganda dengan Indonesia.

2. Sertifikat Konsultan Pajak tingkat B

Sertifikat Konsultan Pajak tersebut menunjukkan tingkat keahlian dalam memberikan jasa dalam bidang perpajakan terhadap Wajib Pajak orang pribadi dan juga Wajib Pajak badan untuk  pelaksanaan hak serta memenuhi kewajiban perpajakan. Kecuali kepada Wajib Pajak Bentuk Usaha Tetap, penanaman modal asing, dan juga Wajib Pajak yang berdomisili di negara yang memiliki persetujuan penghindaran pajak berganda dengan Indonesia.

3. Sertifikat Konsultan Pajak tingkat C

Sertifikat Konsultan Pajak tersebut menunjukkan tingkat keahlian dalam memberikan jasa dalam bidang perpajakan terhadap Wajib Pajak orang pribadi dan juga Wajib Pajak badan Asing di dalam melaksanakan hak serta memenuhi kewajiban perpajakan.

Baca Juga: Ingin Berkarir Sebagai Konsultan Pajak? Berikut Persyaratan yang Harus Dipenuhi

Cara Memperoleh Sertifikat Konsultan Pajak

Salah satu cara yang harus ditempuh untuk bisa mendapatkan Sertifikat Konsultan Pajak orang perseorangan adalah dengan lulus Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP), untuk siapa saja lulusan D3 jurusan perpajakan ataupun S1 jurusan apa saja. Cara kedua yang bisa dilakukan adalah dengan mengikuti kegiatan penyetaraan tingkat sertifikasi untuk pensiunan pegawai Direktorat Jenderal Pajak (Pasal 9 PMK-111/PMK.03/2014).

Dengan begitu, siapa saja Anda yang bukan merupakan pegawai DJP juga bisa memperoleh sertifikat konsultan pajak dengan menggunakan cara pertama tersebut diatas. Anda bisa mengikuti sertifikasi konsultan pajak, memenuhi persyaratannya, dan juga pastikan Anda lulus ujian USKP dengan hasil terbaik.

Apa USKP?

Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP) merupakan suatu bentuk ujian atau kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memperoleh Sertifikat Konsultan Pajak. USKP dilakukan dan harus diikuti secara berjenjang yakni mulai dari USKP tingkat A yang dilaksanakan untuk mendapatkan Sertifikat Konsultan Pajak tingkat A, tingkat B untuk memperoleh Sertifikat Konsultan Pajak tingkat B, dan juga tingkat C untuk memperoleh Sertifikat Konsultan Pajak tingkat C.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Pentingnya Selalu Up to Date Tentang Peraturan Perpajakan yang Ada

Pentingnya Selalu Up to Date Tentang Peraturan Perpajakan yang Ada

Training Pajak – Sadar atau tidak sadar pada saat ini pajak telah memegang peranan yang paling utama dalam struktur pembiayaan negara secara menyeluruh. Dan pajak akan selalu bersifat dinamis yang mengikuti pola bisnis berkembang yang ada di masyarakat. Tentu saja semua orang untuk bisa menjadi seorang warga negara yang baik maka wajib hukumnya untuk membayar pajak yang sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan oleh peraturan perpajakan.

Untuk itu, pelatihan atau training pajak diperlukan bukan hanya untuk orang-orang yang akan bekerja di bidang perpajakan saja, tetapi warga atau para wajib pajak juga memerlukan pelatihan tersebut guna mengetahui dan hak dan kewajibannya.

Dalam UU No. 28 tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan atau biasa disebut dengan kaum, Berisi bahwa pajak merupakan kontribusi wajib pada sebuah negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa Berdasarkan UU, dengan tidak memperoleh imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dari Pengertian tersebut bisa disimpulkan apabila pajak adalah kontribusi yang harus dilakukan oleh wajib pajak. Mungkin Anda bertanya-tanya maka siapa saja orang-orang wajib pajak itu?

Dalam pasal 1 angka 2 UU KUP menjelaskan mengenai wajib pajak adalah ah orang pribadi atau pajak yang meliputi pembayar pajak, pemungut pajak, pemotong pajak, dan yang memiliki hak dan kewajiban pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang telah berjalan. Pada umumnya, fungsi pajak terbagi menjadi 4, yaitu:

  • Fungsi untuk mengatur atau regulerend. Dalam fungsi ini pajak digunakan sebagai alat pengatur atau untuk melaksanakan pemerintahan dalam bidang sosial ekonomi.
  • Redistribusi pendapatan. Pajak yang diterima oleh negara nantinya digunakan untuk membiayai berbagai pembangunan nasional dan pengeluaran umum sehingga secara otomatis dapat membuka kesempatan kerja dengan tujuan supaya bisa meningkatkan pendapatan masyarakat. Secara tidak langsung ini juga bisa menyejahterakan rakyat.
  • Fungsi anggaran. Pajak juga berfungsi untuk sumber dana bagi pemerintah dan membiayai pengeluaran-pengeluaran nya.
  • Fungsi stabilitas. Penerimaan negara cara yang didapatkan dari pajak bisa digunakan untuk melaksanakan kebijakan kebijakan pemerintah yang ada atau yang telah dirancang.

Baca Juga: Apakah Profesi Sebagai Staff Pajak Sangat Dibutuhkan Oleh Perusahaan?

Karena itu semua Bukankah fungsi pajak untuk sebuah negara sangatlah penting? Maka dari itu, sangat penting untuk selalu up to date atau mengetahui berbagai perkembangan tentang peraturan perpajakan yang selalu diperbarui. Sebab nantinya secara tidak langsung pajak tersebut akan digunakan untuk membangun sebuah negara dimana para wajib pajak tersebut tinggal. Untuk itu, pelatihan atau training pajak diperlukan bukan hanya untuk orang-orang yang akan bekerja di bidang perpajakan saja, tetapi warga atau para wajib pajak juga memerlukan pelatihan tersebut guna mengetahui dan hak dan kewajibannya.

Manfaat Pajak

Di Indonesia sendiri jenis-jenis pajak ada begitu banyak seperti pajak penghasilan atau PPh, pajak bumi dan bangunan atau PBB, pajak pertambahan nilai atau PPN, dan pajak daerah. Lantas mengapa sebuah warga harus membayar pajak? Sebenarnya, apa manfaat pajak untuk masyarakat itu sendiri? Pajak adalah sumber utama penerimaan sebuah negara. Tentu saja tanpa adanya pajak sebagian besar aktivitas yang dilakukan oleh negara akan sangat sulit untuk bisa dilakukan.

Penggunaan pajak Akan melibatkan mulai dari belanja pegawai hingga dengan pembiayaan berbagai proyek pembangunan negara. Pembangunan negara tersebut seperti sarana umum pada jembatan, jalan, kantor polisi, rumah yang akan dibiayai dengan menggunakan uang yang berasal dari pajak itu.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Apakah Profesi Sebagai Staff Pajak Sangat Dibutuhkan Oleh Perusahaan?

Apakah Profesi Sebagai Staff Pajak Sangat Dibutuhkan Oleh Perusahaan?

Training Pajak – Pada dasarnya salah satu profesi yang tentu saja akan dicari oleh setiap perusahaan karena mempunyai tugas dan tanggung jawab yang penting adalah profesi dari staff pajak. Pekerjaan dari staff pajak akan bertanggung jawab mengenai semua hal yang berhubungan dengan urusan pajak di perusahaan. Mungkin ada banyak orang yang menyampaikan bahwa staf pajak dengan staff Finance maupun bahkan akuntan.

Padahal secara tanggung jawab dan tugasnya sangatlah berbeda. Tetapi tidak peduli apapun profesinya semua orang yang akan mengurusi perihal perpajakan perlu untuk mempunyai latar belakang pendidikan perpajakan dan dan mengikuti berbagai training pajak supaya lebih mendalami mengenai pajak itu sendiri.

Apabila Anda salah satu orang yang tertarik untuk menjadi salah satu staf pajak di sebuah perusahaan maka lebih baik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai profesi ini. Maka dari itu, Anda dapat menyimak beberapa ulasan berikut ini.

Apa Saja Tugasnya?

Menurut seorang ahli, Seseorang yang bekerja sebagai staff pajak akan bertanggung jawab untuk mempersiapkan dokumen bahkan hingga mengelola laporan perpajakan dari sebuah perusahaan di tempatnya bekerja. Disamping itu, mereka yang menjalankan profesi yang satu ini harus atau wajib untuk selalu mengawasi mengenai Setiap proses administrasi perpajakan di sebuah perusahaan. Pada dasarnya terdapat beberapa jenis administrasi pajak yang akan ditangani oleh para staf pajak, misalnya seperti PPh 21, PPh 22, PPh 24, PPh 23/26, PPN bahkan hingga PPh badan. Selain beberapa hal tersebut, seorang staf pajak mempunyai tugas lain misalnya seperti beberapa hal berikut ini, antara lain:

  • Menghitung dengan pasti jumlah pajak yang harus dibayar perusahaan.
  • Mengatur, menyiapkan, dan mengumpulkan dokumen perpajakan dari perusahaan.
  • Melaporkan dan membayar pajak dengan tepat waktu atau menurut waktu yang telah ditentukan.
  • Membuat tax planning atau perencanaan pajak.
  • Mengatur dan selalu memperbarui database pajak milik perusahaan.
  • Selalu mengerti atau up to date dengan segala hal yang bersangkutan dengan kebijakan pajak yang ada di area perusahaan.
  • Peninjau sistem yang berkaitan dengan pajak perusahaan.

Baca Juga: Apa Saja Hal-Hal yang Dilakukan Ketika Training Pajak?

Secara kesimpulan teks officer atau staf pajak perusahaan akan bertugas untuk melakukan berbagai hal seperti pelaporan, pembayaran, pencatatan, bahkan hingga pengawasan dari proses administrasi yang memiliki kaitan dengan pajak perusahaan. Seorang staff pajak juga akan bekerja pada Departemen atau divisi keuangan yang juga merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam sebuah struktur perusahaan. Mungkin Anda bertanya-tanya apakah profesi yang satu ini sangat dibutuhkan oleh sebuah perusahaan? Seberapa penting staf pajak dibutuhkan oleh perusahaan?

Tentu saja profesi staf pajak dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan. Tentu saja Setiap perusahaan akan dikenai sebagai wajib pajak atau orang-orang yang diwajibkan untuk membayar pajak. Maka dari itu, dibutuhkan staff pajak untuk bisa mengelola apapun yang berkaitan dengan hal perpajakan yang ada di perusahaan tersebut. Oleh karena itu, untuk menjadi seorang staff pajak ini tidak boleh sembarangan. penting untuk mengikuti berbagai pelatihan atau training pajak dan mempunyai latar belakang pendidikan di bidang perpajakan.

Mungkin dengan Anda mempunyai sertifikat brevet pajak, Anda akan lebih unggul ketika melamar sebagai profesi staf pajak di sebuah perusahaan. Karena ketika Anda mempunyai sertifikat tersebut Anda akan lebih terlihat profesional dan menguasai karena telah mengikuti training pajak diluar pendidikan perpajakan Anda.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.