Perpajakan Saat Lebaran 2024, PPN dan PPh yang Mendominasi Penerimaan Pajak

Perpajakan Saat Lebaran 2024, PPN dan PPh yang Mendominasi Penerimaan Pajak

Pelatihan pajak akan sangat membantu anda untuk memiliki pemahaman dan pengetahuan di dunia perpajakan. Tidak jarang ada begitu banyak perusahaan yang akan mereka turut karyawannya yang telah memiliki sertifikat brevet pajak yang berasal dari pelatihan pajak tersebut, karena hal tersebut menunjukkan bahwa anda telah memiliki skill dalam dunia perpajakan. Tentu saja untuk mengetahui berbagai berita perpajakan juga tidak kalah pentingnya untuk peserta pelatihan pajak. Seperti halnya penerimaan pajak yang mendominasi ketika lebaran 2024, apakah Anda penasaran jenis pajak yang mana yang mendominasinya?

Tidak diragukan lagi bahwa momen-momen keagamaan seperti Ramadan dan lebaran dianggap menjadi peluang yang baik untuk memberikan peningkatan terhadap penerimaan pajak, terlebih karena adanya peningkatan kegiatan ekonomi pada saat periode tersebut. Diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti, bahwa terdapat dua jenis pajak yang dilakukan prediksi akan memberi kontribusi yang signifikan atas Penerimaan pajak selama lebaran, yaitu PPh dan PPN. Sudah Tidak diragukan lagi bahwa kinerja Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan selalu menjadi jenis pajak yang sangat mendominasi.

Esther memberikan Penjelasan bahwa penerimaan terbesar biasanya berasal dari Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan. Tetapi,  direktur eksekutif tersebut memberikan penekanan bahwa peningkatan tersebut sifatnya hanyalah sementara selama periode lebaran saja. Sebagai upaya mempertahankan peningkatan penerimaan pajak sampai akhir tahun 2024, dirasa Indonesia harus menjaga performa sektor bisnis dan daya beli dari masyarakat. Tentu saja ini merupakan hal yang sangat penting sebab pertumbuhan ekonomi yang baik bisa memunculkan dampak positif pada penerimaan pajak yang diterima oleh suatu negara itu sendiri.

Kendati demikian, Esther pun menyadari bahwa potensi penurunan penerimaan pajak sesudah periode lebaran akan tetap ada. Hal tersebut penyebabnya adalah karena faktor eksternal, salah satu contohnya adalah konflik geopolitik yang terjadi antara Iran dan Israel yang bisa berpengaruh secara signifikan terhadap nilai tukar dan harga minyak. Di samping itu, adanya biaya produksi yang meningkat dan potensi penurunan daya beli dari konsumen atau masyarakat juga menjadi faktor yang berisiko memberikan pengaruh pada penerimaan pajak negara.

Baca Juga: Hingga Maret 2024 Penerimaan Pajak Industri Pinjaman Online Mencapai Rp1,95 Triliun

Direktur Eksekutif Pratama Kreston Tax Research Institute, Prianto Budi Saptono Memberikan penjelasan dengan detail bahwa penerimaan pajak pusat selama bulan Maret hingga April tahun 2024 diperkirakan akan didominasi oleh empat jenis pajak yang paling utama, Hal ini meliputi Pajak Penghasilan pasal 21 (PPh 21), Pajak Penghasilan badan (PPh Badan), Pajak Penghasilan orang pribadi (PPh OP), dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Dibalik itu, penerimaan pajak daerah ternyata juga diproyeksikan, yang mana didominasi oleh PBJT atau pajak atas barang dan jasa tertentu, yang paling utama adalah karena pajak hotel dan pajak restoran.

Realisasi Penerimaan Pajak Sampai Maret 2024

Terdapat data yang menunjukkan dari Kementerian Keuangan bahwa penerimaan pajak di Indonesia telah mencapai Rp342,88 triliun selama periode 1 Januari sampai 15 Maret 2024. Walaupun jumlah tersebut pada saat ini setara dengan 17,24 persen dari target APBN 2024, namun realisasi penerimaan pajak pada pertengahan bulan tersebut terjadi adanya penurunan sebesar 3,7% secara tahunan. Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan memberikan penjelasan bahwa PPN dalam negeri adalah kontributor yang paling besar pertama atas penerimaan pajak. Tetapi, ditemukan bahwa pertumbuhan PPN mengalami penurunan yang signifikan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tags: No tags

Comments are closed.