Hingga Maret 2024 Penerimaan Pajak Industri Pinjaman Online Mencapai Rp1,95 Triliun

Hingga Maret 2024 Penerimaan Pajak Industri Pinjaman Online Mencapai Rp1,95 Triliun

Training pajak akan sangat membantu anda untuk memiliki pemahaman mendasar tentang kebijakan peraturan perundang-undangan pajak. Hal tersebut adalah alasan utama Mengapa ada banyak calon ahli pajak atau orang-orang yang bertanggung jawab pada perpajakan di sebuah perusahaan mengikuti training pajak. Tentu saja untuk menjadi calon spesialis pajak atau seorang yang bertanggung jawab untuk perpajakan di suatu perusahaan, tidak kalah penting untuk mengetahui berbagai berita perpajakan yang ada. Seperti salah satunya adalah setoran pajak pinjaman online yang mencapai Rp 1,95 triliun sampai bulan Maret 2024. Berikut ini akan membahas lebih detail mengenai pajak yang dicapai oleh setoran benjol.

Data yang dirilis oleh DJP atau Direktorat Jenderal Pajak kemenkeu menunjukkan bahwa industri teknologi finansial fintech P2PL (peer-to-peer lending) Atau yang seringkali akrab disebut dengan pinjol atau pinjaman online sudah memberikan sumbangan pajak sejumlah Rp1,95 triliun. Menurut informasi yang telah diumumkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, penerimaan pajak dari sektor ekonomi digital sudah mencapai Rp23,04 triliun sampai bulan Maret di tahun 2024 ini. Di antara berbagai sektor ekonomi digital yang mana memberikan sumbangan pajak salah satunya adalah pinjaman online dengan sumbangan sejumlah Rp1,95 triliun. Tentu saja Ini bukan merupakan jumlah yang sedikit.

Penerimaan pajak pinjol seperti ini terdiri karena begitu banyak komponen, mulai dari PPh pasal 23 terhadap bunga pinjaman yang diterima oleh wajib pajak domestik dan BUT atau bentuk usaha tetap, yang mana sebesar Rp677,78 miliar. Selain itu, juga ada pajak penghasilan pasal 26 terhadap bunga pinjaman yang diterima oleh wajib pajak asing, yakni sebesar Rp231,43 miliar, sekaligus PPN atau pajak pertambahan nilai dalam negeri terhadap setoran masa sejumlah Rp1,04. triliun.

Dwi Astuti selaku Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP, memberikan pengungkapan bahwa pemerintah akan terus melakukan penggalian potensi penerimaan pajak dari berbagai sektor ekonomi digital yang lain, misalnya adalah pajak terhadap bunga pinjaman yang dibayarkan oleh penerima pinjaman di industri teknologi finansial.

Baca Juga: Bagaimana Kejelasan dari Ketentuan PPN atas Jasa Rumah Sakit?

Benarkah Industri Pinjol Mengalami Kerugian di Tahun 2024?

Ternyata, walaupun memberikan sumbangan yang cukup signifikan pada perpajakan, industri pinjaman online menghadapi tantangan dalam kinerja keuangannya, terlebih pada awal tahun 2024. Menurut data yang telah dipublikasikan oleh OJK atau Otoritas Jasa Keuangan tentang statistik P2PL pada periode januari tahun 2024, industri pinjaman online telah memberikan catatan terdapat rugi bersih dengan total Rp135,61 miliar pada bulan itu sendiri, sudah mengalami laba bersih sepanjang tahun yang sebelumnya. Tingkat profitabilitas pada industri pinjaman online pun terdapat penurunan, dengan tingkat pengembalian aset atau ROA sejumlah -1,93% dan tingkat pengembalian ekuitas atau ROE-nya sejumlah -3,76%.

Dilihat dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional pun mengalami peningkatan menjadi 95,87% di bulan Januari 2024. Hal tersebut menunjukkan bahwa bidang pinjaman online semakin tidak efisien dalam melaksanakan operasional bisnisnya. Kondisi tersebut semakin bertambah parah dengan adanya kualitas aset yang juga semakin memburuk. Tingkat keberhasilan bayar 90 hari pinjaman online tercatat mencapai 97,05%,, yang mana berarti bahwa rasio kredit macet atau tingkat wanprestasi selama 90 hari terdapat di angka 2,95 yang naik tipis apabila dibandingkan dengan kondisi di bulan sebelumnya, yaitu sebesar 2,93%.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tags: No tags

Comments are closed.