Mengapa Jumlah Wajib Pajak yang Terdaftar di 2021 Terus Meningkat?

Mengapa Jumlah Wajib Pajak yang Terdaftar di 2021 Terus Meningkat?

Salah satu cara meningkatkan kesadaran dari wajib pajak adalah dengan mengikuti sebuah pelatihan perpajakan atau yang biasa disebut dengan brevet pajak. Dengan adanya brevet pajak seperti ini biasanya peserta maupun wajib pajak akan lebih sadar betapa pentingnya melakukan kewajiban perpajakan. Bukan hanya itu saja, tetapi brevet pajak ini juga sangat membantu itu para calon konsultan pajak yang akan melaksanakan Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP). Tidak dipungkiri lagi bahwa pada saat ini djpk Kemenkeu atau pihak Direktorat Jenderal Pajak kementerian keuangan telah mencatat bahwa terdapat kepatuhan wajib pajak yang terjadi dalam dua tahun terakhir, yang pada awalnya adalah 77,63 menjadi 84,07.

Tentu saja hal ini merupakan sebuah berita yang membahagiakan karena telah diungkapkan pada 14 Juni 2022 oleh Dirjen pajak Suryo Utomo pada sebuah rapat kerja dengan Komisi XI DPR, bahwa rasio kepatuhan mengalami peningkatan pada tahun 2020 dan 2021 dan diharapkan akan terus mengalami peningkatan kedepannya. Dari pemerintah sendiri juga telah mencatat bahwa terdapat sejumlah wajib pajak yang telah terdaftar di Indonesia dan mengalami peningkatan 20 kali lipat dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.

Tepatnya ada sekitar 2,509 juta wajib pajak yang terdaftar pada Tahun 2022, sedang wajib pajak yang terdaftar adalah mencapai jumlah 46,83 juta dan bahkan juga bertambah lagi hingga 49,83 juta pada tahun berikutnya yaitu 2021. Sri Mulyani Indrawati atau seorang Menteri Keuangan telah menyebutkan bahwa warga negara telah berpartisipasi dalam pembiayaan pembangunan yang tercermin dari jumlah pembayaran pajak yang telah terdaftar.

Tentu saja sudah diketahui oleh semua orang bahwa dengan adanya pajak seperti ini warga negara mampu secara bersama-sama untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang berdaulat. Kemudian, dalam sebuah rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Sri Mulyani memaparkan bahwa ketika beliau menjadi Menteri Keuangan pada tahun 2005 akhir, ternyata jumlah pembayar pajak pada waktu itu masih belum mencapai 4 juta orang.

Tetapi, pada saat ini ini jumlah wajib pajak yang telah terdaftar mendekati angka 50 juta. Tentu saja hal seperti ini adalah sebuah kenaikan yang cukup tinggi, tetapi tetap sangat penting untuk memperhatikan kembali efektifitasnya. Kemudian, Sri Mulyani juga menguraikan tentang kenaikan dalam 20 tahun terakhir, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Beliau menambahkan bahwa pada tahun 2005, jumlah orang pribadi ternyata sangatlah sedikit tidak lebih dari 1 juta manusia. Hal seperti ini menjadi peningkatan yang sangat luar biasa ketika bisa mencapai angka puluhan juta.

Baca Juga: Tax Amnesty 3 Tak Lagi Diadakan, Namun Kepatuhan Wajib Pajak yang Tetap Diharapkan

Tentu saja hal seperti ini tidak lepas dari adanya sebuah manfaat yang bisa diperoleh dari sebuah kursus perpajakan atau yang biasa disebut dengan brevet pajak. Adanya brevet pajak, semua orang yang mempelajarinya maupun pihak wajib pajak itu sendiri lebih menyadari betapa pentingnya melakukan pembayaran dan pelaporan pajak.

Bukan hanya digunakan untuk calon konsultan pajak saja, tetapi kelas perpajakan seperti ini biasanya juga dapat dimanfaatkan untuk memperoleh nilai lebih maupun meningkatkan jabatan Anda di bidang keuangan perusahaan pajak. Bahkan dengan adanya sertifikat brevet pajak, seorang fresh graduate akan lebih mudah untuk mencari sebuah pekerjaan karena biasanya memiliki sertifikat seperti ini dinilai lebih berkualifikasi dibandingkan dengan yang tidak mempunyai sertifikat tersebut.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tags: No tags

Comments are closed.