Apa itu KAP dan KJS?
Kode Akun Pajak (KAP) dan Kode Jenis Setoran (KJS) adalah kode yang digunakan dalam pengisian formulir Surat Setoran Elektronik e-Billing Pajak. E-Billing sendiri merupakan sebuah proses pembayaran pajak yang dilakukan secara online. Dengan adanya Kode Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran ini dapat memudahkan DJP untuk mengindentifikasi pembayaran pajak online yang masuk ke kas negara. Penggunaan kedua kode tersebut penting untuk diisikan dengan benar agar kewajiban perpajakan yang telah dibayar oleh wajib pajak dapat diadministrasikan dengan tepat.
Baru-baru ini, melalui Pengumuman No.PENG-6/PJ/09/2022 dilakukan penambahan dan pemuktakhiran atas KAP dan KJS dalam rangka melaksanakan Peraturan Dirjen Pajak No.PER-22/PJ/2021 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.PER-09/PJ/2020 tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian Surat Setoran Pajak.
Secara umum terdapat tujuh ketentuan yang mengakibatkan adanya pemuktahiran ini, yaitu diantaranya:
- Setoran PPh final dalam Program Pengungkapan Sukarela
- Sanksi administratif yang dikenakan atas Putusan Peninjauan Kembali
- Sanksi administratif yang dikenakan atas keterlambatan penyampaian SPT Masa PPh Unifikasi dan SPT Masa Unifikasi Instansi Pemerintah
- Sanksi administratif yang dikenakan atas kegiatan pemungutan PPN dari kegiatan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik
- PPN dan PPnBM yang dikenakan di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
- Pengenaan Meterai Elektronik dan penyesuaian istilah Benda Meterai
- Pajak yang ditanggung Pemerintah
Baca juga artikel : Cara dan Persyaratan Pengajuan Wajib Pajak Non Efektif
Berikut beberapa update KAP dan KJS terbaru :
KAP | KJS | JENIS PAJAK | JENIS SETORAN PAJAK |
411122 | 101 | PPh Pasal 22 | Pembayaran Masa oleh Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan Pemerintah |
411122 | 405 | PPh Pasal 22 | Transaksi atas Aset Kripto melalui PPMSE Dalam Negeri dan Penyetoran Sendiri |
411122 | 406 | PPh Pasal 22 | Transaksi Aset Kripto Melalui PPMSE Luar Negeri |
411124 | 105 | PPh Pasal 23 | Bunga Pinjaman yang diterima WPDN dan BUT Melalui Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi |
411127 | 107 | PPh Pasal 26 | Bunga Pinjaman yang diterima WPLN melalui Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi |
411219 | 300 | PPN Lainnya | STP |
411219 | 314 | PPN Lainnya | SKPKB PPN Pihak Lain |
411219 | 324 | PPN Lainnya | SKPKBT PPN Pihak Lain |
411219 | 390 | PPN Lainnya | Pembayaran SK Pembetulan/Keberatan/Putusan Banding/Putusan PK |
411219 | 500 | PPN Lainnya | Pengungkapan Ketidakbenaran |
411219 | 501 | PPN Lainnya | Penghentian Penyidikan |
411219 | 510 | PPN Lainnya | Sanksi Denda/Kenaikan Pengungkapan Ketidakbenaran |
411219 | 511 | PPN Lainnya | Sanksi Denda Penghentian Penyidikan |
411219 | 900 | PPN Lainnya | Pemungutan oleh Non-Bendaharawan |
411229 | 300 | PPn BM Lainnya | STP |
411229 | 314 | PPn BM Lainnya | SKPKB PPn BM Pihak Lain |
411229 | 324 | PPn BM Lainnya | SKPKBT PPn BM Pihak Lain |
411229 | 390 | PPn BM Lainnya | Pembayaran SK Pembetulan/Keberatan/Putusan Banding |
411229 | 500 | PPn BM Lainnya | Pengungkapan Ketidakbenaran |
411229 | 501 | PPn BM Lainnya | Penghentian Penyidikan |
411229 | 510 | PPn BM Lainnya | Sanksi Denda/Kenaikan Pengungkapan Ketidakbenaran |
411229 | 511 | PPn BM Lainnya | Sanksi Denda Penghentian Penyidikan |
411229 | 900 | PPn BM Lainnya | Pemungutan oleh Non-Bendaharawan |