Ingin Jadi Staf Pajak? Berikut 3 Rahasia Agar Cepat Berkarir Sebagai Staf Perpajakan

Ingin Jadi Staf Pajak? Berikut 3 Rahasia Agar Cepat Berkarir Sebagai Staf Perpajakan

Brevet Pajak – Salah satu profesi yang paling dicari oleh setiap perusahaan sebab mempunyai tanggung jawab dan tugas yang cukup penting adalah seorang staff pajak. Profesi pekerjaan yang satu ini akan bertugas dan bertanggung jawab mengenai semua hal yang berhubungan dengan urusan pajak perusahaan.

Tidak jarang, ada begitu banyak fresh graduate yang ingin bekerja di sebuah perusahaan menjadi staff pajak. Salah satu cara yang dapat mempercepat anda untuk bisa segera menjadi staf pajak di sebuah perusahaan adalah dengan mempunyai sertifikat brevet pajak. Anda akan mendapatkan sertifikat tersebut setelah melalui pelatihan perpajakan dan mengikuti ujian untuk mendapatkan sertifikat brevet pajak tersebut.

Mungkin ada banyak orang yang yang berpikir bahwa staf pajak dan staff Finance atau seorang akuntan adalah seseorang dengan profesi yang sama, tetapi pada kenyataannya mereka semua mempunyai tanggung jawab dan tugas yang cukup berbeda-beda. Apabila anda adalah salah satu orang yang tertarik ingin mempunyai profesi dan berkarir di bidang perpajakan sebagai seorang staff pajak, tentu saja ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui lebih dalam mengenai profesi yang satu ini atau mengenai bagaimana cara cepat untuk bekerja menjadi staff pajak dalam sebuah perusahaan. Berikut ini adalah beberapa hal yang mungkin saja perlu Anda lakukan supaya bisa segera bekerja sebagai seorang staff pajak, antara lain:

Mengikuti Kursus Brevet Pajak A dan B

Berlangsung sekitar 3 bulan, pelatihan atau kursus brevet pajak ini merupakan sebuah pelatihan yang penting supaya Anda dapat mempunyai tambahan pengetahuan tentang berbagai dunia pajak yang ada. Selain itu, sertifikat yang akan anda dapatkan nantinya pada pelatihan atau kursus yang satu ini akan sangat penting. Walaupun Anda bukan orang yang lulusan perpajakan, tetapi anda akan dianggap berkualifikasi dan mampu untuk bisa mendaftar pekerjaan pada posisi staff pajak. Di sisi lain, selain pelatihan brevet pajak itu sendiri tetapi tempat dimana anda mengikuti pelatihan brevet pajak juga sangat penting. Lebih baik anda mengikuti pelatihan pada lembaga yang telah mempunyai sertifikat resmi dan memiliki kredibilitas yang baik.

Baca Juga: Pajak Menjadi Salah Satu Faktor Penting untuk Membangun Bisnis?

Aktif Internship di Departemen Perpajakan

Aktif dalam internship di bidang perpajakan atau setidaknya mengikuti intensif, akan sangat bermanfaat sebab bisa memberikan gambaran Seperti apa nantinya pekerjaan dan dan job desk Anda secara langsung agar dapat memahami permasalahan dan kasus-kasus yang harus diselesaikan. Apabila selama masa pelatihan perpajakan anda hanya akan belajar mengenai teori yang mungkin saja dapat membuat anda bosan atau terlupa. Maka, dengan kegiatan intensif ini anda akan langsung belajar secara praktik dan memahami dasar-dasar pekerjaannya yang menggunakan aplikasi perpajakan. Pengalaman yang anda peroleh tersebut bisa menjadi sebuah nilai tambah Ketika anda sedang melaksanakan interview dan diperintah untuk menjelaskan mengenai apa yang bisa anda kerjakan mengenai posisi yang anda lamar tersebut.

Mempelajari Bahasa Asing

Apakah anda sudah tahu bahwa pada saat ini ada begitu banyak perusahaan asing dan telah membangun kantornya di Indonesia? Misalnya seperti perusahaan Amerika, China, Jepang, dan lain sebagainya, yang biasanya ada pada posisi middle high manajemen dan masih di pegang oleh expratriat (orang asing) secara langsung. Posisi manajer perpajakan atau staff perpajakan dari sebagian besar perusahaan tersebut akan dipegang oleh orang Indonesia. Hal tersebut dikarenakan aturan perpajakan yang ada di setiap negara tentu saja berbeda dan pastinya orang Indonesia lah yang paham mengenai hal tersebut.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Pajak Menjadi Salah Satu Faktor Penting untuk Membangun Bisnis?

Pajak Menjadi Salah Satu Faktor Penting untuk Membangun Bisnis?

Pelatihan Pajak – Persekutuan yang salah satu pihaknya akan diberikan sebuah hak untuk memanfaatkan maupun menggunakan hak dari kekayaan intelektual. Atau usaha yang dipunyai pihak lain dengan adanya suatu imbalan yang berdasar pada persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak lain untuk penyediaan dan penjualan barang atau jasa, ini merupakan sebuah definisi dari frachise atau waralaba.

Pajak adalah salah satu faktor yang dapat menguntungkan perusahaan Anda. Lepas dari perlu adanya sebuah biaya yang dikeluarkan untuk pembayar pajak, hak tetapi pajak akan sangat berguna untuk berjalannya bisnis Anda. Maka dari itu, Harus ada seorang staf perusahaan yang betul-betul memahami tentang perpajakan atau Setidaknya pernah mengikuti sebuah pelatihan pajak.

Perlu Anda ketahui bahwa pelatihan pajak bisa menjadi hal yang sangat penting karena dapat membantu Anda untuk memahami dan mengerti mengenai berbagai hal tentang perpajakan itu sendiri. Bahkan manfaatnya secara individu itu akan bisa menunjang diri Anda karena telah mempunyai kemampuan di bidang perpajakan. Perlu Anda ketahui bahwa pelatihan pajak bukan di khusus kan hanya untuk orang-orang dengan latar belakang pendidikan perpajakan maupun keuangan. Pelatihan pajak ini dapat diikuti oleh semua orang yang ingin paham betul dasar-dasar perpajakan.

Membayar pajak merupakan sebuah kewajiban untuk masyarakat supaya dapat bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan sosial, bahkan juga untuk kemajuan ekonomi negara. Jika dilihat dari kacamata seorang pengusaha, memang pajak adalah sebuah beban yang akan mengurangi laba bersih dari perusahaan yang dikelola. Jika perusahaan taat ketika membayar pajak tentu saja selalu ada manfaat atau sisi positif yang bisa diambil. Berikut ini adalah beberapa penjelasan manfaatnya, antara lain:

Bisa Mendapat Pinjaman dengan Lebih Mudah

Manfaat yang pertama ketika Anda membayar pajak perusahaan Anda akan lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dari bank untuk keperluan bisnis yang Anda jalankan. Dengan adanya kartu NPWP yang telah Anda punya, maka pihak bank akan cenderung menganggap Anda sebagai pelaku bisnis yang terpercaya dan taat aturan.

Membantu Perekonomian Negara

Tujuan pajak yang utama adalah membantu pembangunan negara. Secara otomatis pajak mempunyai andil yang cukup besar bentuk negara. Pajak yang bisa menstabilkan perekonomian negara ini dapat Anda bantu menciptakannya dengan membayar pajak yang tertib atau sesuai dengan aturan yang telah ada. Maka dari itu, untuk selalu mengerti berbagai update pajak, perusahaan Anda perlu seorang staff perpajakan yang mempunyai latar belakang pendidikan di bidang perpajakan maupun yang telah mengikuti pelatihan pajak sebelumnya.

Baca Juga: PPh dan PPN Pajak yang Berbeda? Apa Saja Perbedaannya?

Terlihat Lebih Profesional

Sudah Tidak diragukan lagi Anda akan terlihat sangat profesional di hadapan konsumen dan distributor ketika Anda tertib membayar pajak. Jika Anda mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak atau biasa disebut dengan NPWP maka orang-orang yang bekerjasama dengan Anda akan melihat bisnis Anda dengan lebih profesional. Hal tersebut dikarenakan NPWP adalah bagian yang paling penting dalam surat kerja sama kontrak antara konsumen dan distributor.

Terhindar dari Denda

Terhindar dari denda merupakan sebuah hal yang dapat dilihat dari sisi positif. Ketika Anda membayar saja maka Anda tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan karena mendapatkan sanksi. Tidak pernah ada ruginya Ketika Anda membayarkan pajak, karena ketika Anda tidak membayarkan pajak, secara tidak langsung Anda juga akan menambah pengeluaran biaya Anda untuk denda.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Ketahui 4 Kebijakan Baru PPh yang Berlaku 1 Januari 2022

Ketahui 4 Kebijakan Baru PPh yang Berlaku 1 Januari 2022

Kursus Pajak – Reformasi dari pajak penghasilan (PPh) didalam UU Nomor 7 Tahun 2021 mengenai Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) diimplementasikan per 1 Januari 2022. Setidaknya terdapat 4 kebijakan baru yang berlaku. Lalu apa saja kebijakan tersebut? Simak ulasan berikut ini:

  1. Pajak terhadap fasilitas karyawan berupa barang ataupun pemberian natura merupakan penghasilan. Wajib pajak (WP) orang pribadi tertentu diharuskan untuk melaporkan natura yang diterimanya didalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan.
  2. Perubahan tarif serta bracket PPh orang pribadi. Didalam Undang – Undang HPP diperkenalkan 5 lapisan penghasilan kena pajak, yaitu sampai dengan Rp 60 juta terkena tarif PPh sebesar 5%.

Sedangkan untuk penghasilan kena pajak yang melebihi Rp 60 juta sampai Rp 250 juta dikenakan pajak 15%. Untuk yang lebih dari Rp 250 juta – Rp 500 juta tarif PPh yang dikenakan sebesar 25%.

Kemudian, untuk penghasilan kena pajak yang berada di atas Rp 500 juta hingga Rp 5 miliar pajaknya sebesar 30%. Terakhir, yang ada di atas Rp 5 miliar dikenakan PPh OP yakni sebesar 35%.

Catatan: rentang penghasilan kena pajak tersebut dibuat berdasarkan penghasilan dalam 1 tahun. Aturan PPh OP yang berlaku kini hanya terdapat 4 lapisan, terkecil penghasilan hingga Rp 50 juta tarif PPh OP akan dikenakan pajak sebesar 5%, dan yang tertinggi untuk penghasilan yang berada di atas Rp 500 juta sebesar 30% per tahun.

  1. Insentif untuk orang pribadi pengusaha dengan peredaran bruto hingga Rp 500 juta dalam satu tahun tidak dikenai PPh. Kebijakan tersebut ditujukan untuk usaha pada level mikro dan juga kecil.
  2. Pemberian tarif PPh rendah terhadap WP didalam Program Pengungkapan Sukarela (PPS). PPS terbagi menjadi atas 2 kebijakan, yakni:
  • Kebijakan I

Untuk Wajib Pajak peserta tax amnesty tahun 2016/2017 yang belum mengungkapkan harta per 31 Desember 2015 ketika mengikuti pengampunan pajak saat itu. Kebijakan tersebut berlaku untuk Wajib Pajak Badan ataupun orang pribadi.

  • Kebijakan II

Untuk Wajib Pajak WP orang pribadi terhadap harta perolehan tahun 2016 hingga 2020 yang belum dilaporkan didalam SPT Tahunan 2020.

Baca Juga: Kebijakan Pemerintah di Kala Pandemi Melalui Insentif Perpajakan

Pemerintah menawarkan Tarif PPh Final dalam Kebijakan I berkisar 6%-11% dan juga Kebijakan II yaitu 12%-18%. Besaran tarif PPh tersebut memang lebih rendah apabila dibandingkan dengan tarif PPh OP tertinggi yang berlaku awal tahun 2022 yang mencapai angka 35%.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sebelumnya telah menyatakan jika reformasi perpajakan pada UU HPP memiliki tujuan untuk mewujudkan sistem perpajakan yang adil, sehat, efektif, dan juga akuntabel.

Sri Mulyani belum lama ini mengungkapkan “UU HPP hadir dalam momentum yang tepat untuk memperkuat reformasi perpajakan, melalui perluasan basis pajak, peningkatan kepatuhan sukarela, perbaikan tata kelola dan administrasi perpajakan, untuk mewujudkan APBN yang sehat dan berkelanjutan, meningkatkan pertumbuhan dan mendukung percepatan pemulihan ekonomi dan pembangunan nasional,”

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

PPh dan PPN Pajak yang Berbeda? Apa Saja Perbedaannya?

PPh dan PPN Pajak yang Berbeda? Apa Saja Perbedaannya?

Training Pajak – Perpajakan merupakan salah satu hal yang sangat erat kaitannya dengan seseorang yang mempunyai perusahaan. Biasanya orang-orang yang telah mengelola perusahaan ini telah tidak asing lagi dengan yang namanya proses administrasi perpajakan. Pada umumnya juga perusahaan mempunyai sebuah staff khusus bidang perpajakan yang akan menangani berbagai hal tentang perpajakan itu sendiri.

Staff pajak pada sebuah perusahaan tentu saja telah mempunyai wawasan di bidang perpajakan baik dari latar belakang pendidikannya maupun pernah mengikuti berbagai pelatihan atau training pajak. Wawasan yang luas tentang bidang perpajakan akan membuat perusahaan menjadi lebih efisien dalam mengatasi kasus perpajakannya.

Pajak sendiri telah menjadi sebuah kewajiban untuk setiap warga negara yang wajib pajak baik itu perseorangan maupun sebuah badan. Walaupun begitu, ketentuan untuk membayar pajak mungkin saja masih dianggap rumit dan cukup membingungkan untuk sebagian besar orang awam. Terlebih apabila mereka mempunyai perusahaan yang mana juga merupakan wajib pajak badan.

Wajib pajak badan tentu saja akan mempunyai beberapa kewajiban dalam hal perpajakan dengan peraturan yang cukup kompleks. Sehingga peran dari staf pajak atau peran dari anggota perusahaan lainnya juga sangat penting karena dapat mengenal dan memahami dengan baik setiap kewajiban pajak yang harus dipenuhi.

Ketika Anda adalah wajib pajak badan yang mempunyai sebuah perusahaan, Anda harus mengenal beberapa jenis pajak yang nantinya akan dibebankan pada perusahaan yang anda kelola. Staff pajak pada sebuah perusahaan tentu saja telah mempunyai wawasan di bidang perpajakan baik dari latar belakang pendidikannya maupun pernah mengikuti berbagai pelatihan atau training pajak.

Pada umumnya perusahaan dapat dikenai berbagai beban pajak misalnya seperti  PPN, PPh, PBB, dan PPNBM. Beberapa jenis pajak tersebut sudah jelas mempunyai ketentuan yang berbeda-beda. Tapi yang paling sering dijumpai dalam wajib pajak badan adalah PPN dan PPh. Maka dari itu untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini adalah perbedaan dari PPN dan PPh secara garis besar.

  • Objek PPN akan dikenakan terhadap Setiap proses distribusi maupun produksi dalam sebuah perusahaan, sedangkan objek pajak dikenakan atas PPh nantinya akan dibebankan pada setiap penghasilan yang dimiliki oleh wajib pajak.
  • PPN akan dibebankan pada pihak konsumen akhir, bukan oleh pihak produsen. Sedangkan untuk PPh akan dikenakan langsung terhadap pihak yang memiliki penghasilan.
  • Selain kedua hal di atas, PPh dan PPN dapat dilihat perbedaannya dari letak jenis pajaknya. Di mana PPH biasanya akan terdiri dari beberapa jenis pajak seperti PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPh 25, dan PPh 29. Dan untuk PPN akan terdiri dari pajak masukan dan pajak keluaran.
  • Biasanya tarif potongan yang dikenakan atas PPh dan PPN juga mempunyai sedikit perbedaan. Di mana PPh akan dikenakan sesuai dengan jenis pajak nya, sedangkan PPN akan dikenakan tarif 10%.

Baca Juga: Apa Saja yang Akan Didapatkan Setelah Mengikuti Kursus Pajak?

Pengertian PPh dan PPN

PPh

PPH atau yang biasa disebut dengan Pajak Penghasilan ini mempunyai beberapa pasal yang cukup berbeda-beda pada setiap ketentuan pajaknya. PPH akan dikenakan pada perseorangan atau badan terhadap penghasilan yang diterima dalam satu tahun pajak. Biasanya cakupan PPH ini akan mencakup setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima oleh perusahaan baik berasal dari Indonesia atau luar negeri.

PPN

Sedangkan PPN adalah Pajak Pertambahan Nilai. Pajak yang satu ini akan dikenakan dalam setiap proses produksi atau distribusi atas konsumsi barang kena pajak atau jasa kena pajak di dalam daerah pabean. Dalam PPN terdapat pihak yang menanggung beban pajak yaitu adalah pihak pembeli atau konsumen akhir. Misalnya seperti pengenaan PPN ketika berbelanja di sebuah supermarket, nantinya dalam struk perbelanjaan Anda akan menemukan tulisan PPN dalam rincian tersebut.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Kebijakan Pemerintah di Kala Pandemi Melalui Insentif Perpajakan

Kebijakan Pemerintah di Kala Pandemi Melalui Insentif Perpajakan

Brevet Pajak – Pajak bukan hanya sebagai sumber penerimaan didalam APBN, tapi pajak juga memegang peranan yang penting didalam upaya menjaga serta pemulihan ekonomi. Direktur Penyusunan APBN, DJA, Kemenkeu Rofiyanto dalam membuka acara Perbincangan Santai Belajar dan Berdiskusi (PSBB) pada 6 Juli 2021, berkata jika pajak diharapkan bukan hanya berperan sebagai suatu instrumen pembiayaan dalam APBN, tapi Pajak harus bisa berperan besar didalam memberikan stimulus secara menyeluruh terhadap Pemulihan Ekonomi Nasional terutama di masa pandemi.

Didalam kegiatan tersebut, Direktur Jenderal Anggaran, Kemenkeu Isa Racmatawarta menyatakan bahwa fleksibilitas di dalam Pengelolaan Keuangan Negara pada masa pandemi memang dibutuhkan, tapi tentunya juga harus selalu menjunjung tinggi nilai akuntabilitas dan juga transparansi. Disamping itu, sinergi antara Pemerintah dengan akademisi  juga sangat krusial untuk bisa menghasilkan suatu kebijakan yang baik. Ia juga menambhakan jika sisi pelaksanaan (praktikal) harus terus terkoneksi dengan dunia akademis serta saling memperkaya satu sama lain. Sebab memang kedua aspek tersebut memegang peranan yang penting di dalam perjalanan negara ini.

Dalam kegiatan tersebut, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak, Yon Arsal menyatakan jika pajak memegang peranan yang krusial dalam APBN untuk kurun waktu beberapa tahun belakangan ini. Hal tersebut tercermin dari kontribusi pajak yang semakin meningkat dalam sektor penerimaan negara. Tapi, pada masa pandemi ini dimana aktivitas ekonomi terdisrupsi dengan cukup dahsyat, penerimaan pajak mengalami terkontraksi.

Insentif Perpajakan di Masa Pandemi Covid dan Manfaatnya

Dalam rangka menghindari perekonomian terkontraksi lebih dalam, Pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan serta paket stimulus. Beberapa kebijakan dalam sektor perpajakan diantaranya berupa: Pemberian insentif untuk pekerja pada sektor yang terdampak langsung pandemi melalui fasilitas pajak DTP PPh 21, pembebasan PPh 22 Impor, penurunan tarif PPh Badan, pembebasan pajak impor alat kesehatan dan vaksin, restitusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN), PPh UMKM, diskon Pajak Pembelian Barang Mewah (PPnBM), hingga PPN sewa toko.

Salah satu yang menjadi aspek utama dalam penanganan pandemi Covid-19 adalah dalam aspek kesehatan yang juga dibantu dengan adanya relaksasi perpajakan yakni pembebasan PPN pasal 22 untuk impor. Regulasi perpajakan tersebut membebaskan pajak impor untuk berbagai alat kesehatan.

Baca Juga: Mengenal Bagaimana Profesi Menjadi Konsultan Pajak

Sualhasil menyatakan jika penggunaan (kebijakan) perpajakan bukan hanya untuk mengumpulkan penerimaan negara, tapi juga digunakan untuk membantu pembayar pajak individu dan juga usaha. Hal tersebut sejalan dengan apa yang dilakukan oleh berbagai negara lainnya. Suahasil juga menegaskan walaupun penerimaan negara, termasuk dari pajak, menurun ketika pandemi, tidak akan terjadi pengurangan dalam belanja pemerintah.

Melalui kebijakan stimulus ekonomi yang dilakukan melalui perpajakan tersebut, diharapkan dunia usaha bisa kembali menggeliat, iklim investasi menjadi kembali kondusif, kesejahteraan masyarakat meningkat, serta UMKM bisa berkembang.

Di tahun 2020, insentif pajak yang dikeluarkan oleh Pemerintah terbukti sudah dimanfaatkan serta dapat membantu lebih dari 460 ribu Wajib Pajak. Hal tersebut tentu menjadi bukti jika Pemerintah memberikan respon dan solusi dalam masa pandemi ini dengan sangat baik dari sisi ekonomi dan juga menunjukkan jika Perpajakan berperan cukup sentral untuk pemulihan ekonomi pada masa pandemi.

Apabila Anda tertarik menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Apa Saja yang Akan Didapatkan Setelah Mengikuti Kursus Pajak?

Apa Saja yang Akan Didapatkan Setelah Mengikuti Kursus Pajak?

Apakah anda pernah mengenal istilah sebuah brevet pajak? Istilah dalam dunia perpajakan ini merupakan sebuah pelatihan atau kursus pajak dengan terdapat tingkatan yang berbeda-beda dalam pelatihan itu sendiri. Kursus perpajakan yang biasanya dilakukan dapat menggunakan atau tanpa pengaplikasian terhadap software pajak. Sebelum anda mengambil sebuah kelas pelatihan perpajakan, tentu saja ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui. Mengenai masing-masing tingkatan kursus perpajakan tersebut tentu saja mempunyai pokok pembahasan atau materi pembelajaran yang berbeda-beda pula.

Mengenal Tingkatan Brevet Pajak

Pada umumnya tingkatan brevet pajak ini dibagi menjadi 3, yaitu brevet pajak A, brevet pajak B, dan brevet pajak C. Supaya Anda dapat mengerti lebih mengenai tingkatan tersebut, maka Berikut ini adalah penjelasannya, antara lain:

  • Brevet pajak A. Tingkatan brevet pajak yang pertama adalah sebuah kursus pajak yang akan membahas mengenai pajak penghasilan orang pribadi (PPh). Kursus perpajakan yang satu ini akan membahas tentang ketentuan umum serta tata cara perpajakan, pajak bumi dan bangunan, bea perolehan hak tentang tanah dan bangunan, bea materai, serta pajak penghasilan orang pribadi.
  • Brevet pajak B. Tingkatan kursus perpajakan yang kedua akan membahas tentang perpajakan dasar hingga menengah. Kelas pelatihan pajak yang satu ini akan belajar tentang Ketentuan perpajakan badan maupun perusahaan dengan materi yang meliputi pemotongan serta pemungutan pajak penghasilan pada berbagai pasal, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan barang mewah, akuntansi pajak, pemeriksaan dan penyidikan pajak, serta pengisian SPT, PPN, dan PPh elektronik.
  • Brevet Pajak C. Tingkatan kursus pajak yang terakhir merupakan pelatihan yang akar membahas materi perpajakan menengah hingga lanjutan. Pada kelas yang satu ini akan mengajarkan PPH orang pribadi dan PPh badan, pajak internasional, pajak Internasional Bank, tax planning, dan akuntansi pajak.

Apa Saja yang Diperoleh Setelah Menjalani Kursus Pajak?

Memahami dan merencanakan pajak dengan baik

Karena pelatihan atau kursus perpajakan ini boleh diikuti oleh masyarakat umum tanpa adanya pengetahuan dasar tentang perpajakan itu sendiri, maka yang atau memahami dan perencanaan pajak yang sesuai dengan dirinya.

Baca Juga: Pahami tentang Tingkatan-Tingkatan Pelatihan Brevet Pajak

Bekal untuk menjadi konsultan pajak

Untuk seorang mahasiswa yang mempunyai latar belakang pendidikan di bidang perpajakan dan hukum, maka dapat memanfaatkan pelatihan atau kursus perpajakan yang satu ini. Karena dengan menjalani pelatihan pajak ini anda akan dapat meningkatkan kemampuan dengan sangat mungkin untuk memperoleh manfaat dari pelatihan itu sendiri karena memang akan membahas dasar-dasar tentang perpajakan.

Terampil di bidang perpajakan

Sudah tentu seseorang yang akan telah selesai mengikuti kursus pajak ini akan lebih terampil ketika menghitung dan melaporkan perpajakan di tempatnya bekerja atau perihal perpajakan pribadi miliknya sendiri. Hal tersebut dikarenakan Ketika anda mengikuti kursus pajak, maka anda akan betul-betul belajar mengenai berbagai hal tentang perpajakan.

Dapat dijadikan sebagai nilai tambah

Setelah anda mengikuti kursus atau pelatihan pajak yang ada, tentu saja nanti akan terdapat sebuah ujian kelulusan. Setelah itu Anda akan mendapatkan sebuah tanda kelulusan atau biasa disebut dengan sertifikat brevet pajak yang bisa menjadi nilai tambah Ketika anda melamar pekerjaan. Baik untuk fresh graduate maupun pekerja yang telah lama berada di dunia perpajakan, keuangan, dan akuntansi sama-sama membutuhkan sertifikat tersebut untuk menambah nilai diri Anda. Bahkan juga terkadang sertifikat brevet pajak digunakan untuk seseorang ketika ingin naik jabatan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Mengenal Bagaimana Profesi Menjadi Konsultan Pajak

Mengenal Bagaimana Profesi Menjadi Konsultan Pajak

Pelatihan Pajak – Konsultan pajak merupakan profesi yang berkaitan dengan dunia perpajakan namun tidak bekerja di Direktorat Jenderal Pajak. Lalu, sebenarnya bagaimana pekerjaan dari konsultan pajak ini?

Konsultan pajak adalah orang atau badan yang tugasnya memberikan jasa konsultasi perpajakan terhadap wajib pajak dalam rangka melaksanakan hak dan juga memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Untuk bisa menjadi konsultan pajak di Indonesia, seseorang harus memenuhi persyaratan – persyaratan tertentu.  Lalu apa saja syarat untuk bisa menjadi konsultan pajak?

Berikut beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk bisa menjadi konsultan pajak:

  1. Merupakan Warga Negara Indonesia yang tinggal di Indonesia dan memiliki kelakuan baik.
  2. Tidak terikat dengan pekerjaan maupun jabatan di Pemerintah/Negara dan/atau Badan Usaha Milik Negara atau Daerah.
  3. Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
  4. Menjadi anggota DI salah satu asosiasi konsultan pajak yang sudah terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak. Ada dua asosiasi konsultan pajak yang telah terdaftar yaitu Ikatan Konsultan Pajak Indonesia dan juga Asosiasi Konsultan Pajak Publik Indonesia.
  5. Mempunyai sertifikat konsultan pajak

Sertifikat tersebut merupakan surat keterangan tingkat keahlian sebagai konsultan pajak yang bisa didapatkan melalui Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP). USKP bisa diikuti secara berjenjang mulai dari tingkat A, tingkat B, sampai tingkat C sesuai materi yang ingin diampu oleh peserta. Konsultan pajak memiliki hak untuk memberikan jasa konsultasi dalam bidang perpajakan berdasarkan batasan tingkat keahliannya tersebut.

  1. Memiliki izin praktik konsultan

Seorang konsultan pajak juga harus memiliki izin praktik konsultan. Izin tersebut dibutuhkan untuk bisa berpraktik sebagai seorang konsultan pajak. Izin praktik konsultan pajak tersebut ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak ataupun pejabat yang ditunjuk dan juga berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Didalam menjalankan profesi sebagai seorang konsultan pajak, konsultan pajak memiliki beberapa kewajiban dan juga kewenangan. Kewajiban dari konsultan pajak diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan jasa konsultasi terhadap Wajib Pajak untuk melaksanakan hak dan juga memenuhi kewajiban perpajakan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan;\
  2. Patuh terhadap kode etik konsultan pajak serta berpedoman terhadap standar profesi konsultan pajak dimana penerbitnya adalah asosiasi konsultan pajak;
  3. Mengikuti kegiatan pengembangan profesional yang berkelanjutan yang diselenggarakan atau diakui dengan asosiasi konsultan pajak dan juga memenuhi satuan kredit dalam pengembangan profesional yang berkelanjutan;
  4. Secara tertulis memberitahukan setiap perubahan pada nama dan juga alamat rumah serta kantor dengan melampirkan bukti perubahan dimaksud.
  5. Menyampaikan laporan tahunan konsultan pajak.

Baca Juga: Perpajakan Indonesia Setelah Terbitnya UU HPP

Kemudian, kewenangan konsultan pajak terhadap wajib pajak yang diberikan jasa layanan perpajakan yang bisa dikuasakan berdasarkan peraturan perpajakan, seperti:

  1. Pengisian, penandatanganan, dan juga penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) dan/atau SPT pembetulan yang tidak melewati sistem administrasi yang terhubung dengan sistem dalam Direktorat Jenderal Pajak (e-SPT).
  2. Permohonan penundaan pembayaran pajak dan/atau proses penyelesaiannya;
  3. Permohonan pengangsuran pembayaran pajak dan/atau proses penyelesaiannya;
  4. Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak dan/atau proses penyelesaiannya, dan lain-lain.
  5. Permohonan pemindahbukuan dan/atau proses penyelesaiannya;

Profesi konsultan pajak memang sangat penting untuk menjamin keberlangsungan pemenuhan kewajiban perpajakan oleh para wajib pajak. Oleh sebab itu, berbagai panduan dan juga layanan informasi juga diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk mengakomodir kebutuhan para konsultan pajak.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Perpajakan Indonesia Setelah Terbitnya UU HPP

Perpajakan Indonesia Setelah Terbitnya UU HPP

Training Pajak – Setiap orang tentu perlu mengetahui manfaat pajak yang memang berperan penting dalam pembangunan nasional. Pengetahuan tersebut bertujuan supaya terjadi peningkatan kepatuhan pajak oleh setiap wajib pajak. Secara umum, pajak dapat meliputi 4 fungsi. Apa saja fungsi tersebut? berikut ulasannya

  1. Fungsi Budgeter

Pajak dimanfaatkan untuk pembiayaan pembangunan nasional ataupun pengeluaran negara lainnya. Pajak adalah pendapatan negara yang berfungsi untuk menyeimbangkan pengeluaran dengan pendapatan negara.

  1. Fungsi Regulasi

Pajak berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk mengatur kebijakan sosial dan juga ekonomi. Pajak bisa digunakan untuk mendorong kegiatan ekspor, mengatur laju dari inflasi, menarik investasi dan juga memberikan perlindungan atau proteksi terhadap barang produksi dalam negeri.

  1. Fungsi Distribusi

Pajak berfungsi dalam mendistribusikan kesejahteraan seluruh masyarakat.

  1. Fungsi Stabilitas

Pajak berfungsi dalam menstabilkan kondisi perekonomian negara. Misalnya, dalam mengatasi inflasi, pemerintah menetapkan pajak yang tinggi supaya jumlah uang yang beredar bisa dikurangi. Begitu juga saat negara mengalami kelesuan ekonomi, pemerintah memberikan respon dengan cara menurunkan pajak sehingga jumlah uang yang beredar bisa mengalami peningkatan.

Dari beberapa fungsi diatas, dapat disimpulkan jika pajak memang merupakan instrumen utama dan penting untuk pengelolaan sebuah negara. Dimensi pajak juga sangat kompleks. Dimana pajak bukan hanya sebatas alat yang digunakan untuk mengumpulkan penerimaan negara, pajak juga penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan juga sosial yang semakin dinamis dari waktu ke waktu.

Di tengah krisis multidimensi 2 tahun yang diakibatkan karena pandemi Covid-19, pajak tentu semakin dibutuhkan, terutama dalam rangka mendukung kebijakan countercyclical di berbagai negara, termasuk juga Indonesia. Kebijakan memerlukan anggaran yang sangat besar untuk menangani dan juga mengatasi pandemi sekaligus untuk memulihkan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Tingkatkan Pemahaman Akan Pajak Melalui Pelatihan Pajak

Semua hal tersebut mendorong Pemerintah Indonesia untuk melakukan reformasi perpajakan secara besar-besaran. Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) kemudian menjadi narasi yang kemudian dibangun dan juga dibahas secara cepat bersama DPR dengan menggunakan skema omnibus law.  Pemerintah yakin jika UU HPP bisa membuat sistem perpajakan Indonesia menjadi semakin efisien, fleksibel, netral, efektif, adil, dan juga bisa memberikan kepastian hukum untuk pembayar pajak.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ketika Kick Off Sosialisasi UU HPP secara daring di hadapan pengusaha berkata “Selain mengumpulkan penerimaan, pajak juga harus peka dan sensitif, serta responsif terhadap kebutuhan ekonomi.  Ia juga berkata jika tata kelola pajak juga dituntut untuk menjadi semakin baik,  tidak boleh terjadi korupsi. Ia menambahkan bahwa memang harus ada proses dan juga prosedur yang mudah, simple, dan juga singkat (untuk pembayar pajak.

UU HPP terdiri dari 9 Bab dan 19 Pasal yang memunculkan 2 kebijakan baru, yakni Program Pengampunan Sukarela (PPS) dan juga Pajak Karbon. UU HPP merevisi  beberapa UU, yaitu aturan yang berhubungan dengan Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Ketentuan Umum Perpajakan, Cukai, serta Pajak dan juga Retribusi Daerah.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Pahami tentang Tingkatan-Tingkatan Pelatihan Brevet Pajak

Pahami tentang Tingkatan-Tingkatan Pelatihan Brevet Pajak

Brevet Pajak – Terdapat sebuah pelatihan perpajakan yang merupakan kursus mengenai perpajakan dengan macam-macam tingkatan yang berbeda. Pelatihan pajak ini biasanya dapat dilakukan secara pemberian materi langsung dan tanpa menggunakan software pajak tertentu. Jika Anda berminat untuk mengambil kelas brevet pajak, maka hal yang pertama harus anda lakukan adalah mengetahui beberapa tingkatan tingkatan brevet secara umum. Karena di tiap brevet pajak memiliki tingkatan yang pembahasannya berbeda ada di tiap-tiap tingkatan. Ada 3 jenis tingkatan brevet, diantaranya adalah:

Brevet A

Brevet  A adalah sebuah pelatihan pajak yang menjelaskan mengenai pajak penghasilan dan orang pribadi. Di tingkatan ini ini anda akan mempelajari pelatihan mengenai ketentuan-ketentuan umum dan juga tata cara dalam perpajakan, pajak bumi dan bangunan dan (PBB), bea materai,  bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), pajak penghasilan (PPh), dan banyak lagi lainnya.

Brevet B

Pada brevet ini anda akan mendapatkan pelatihan yang membahas perpajakan dasar hingga menengah. Para peserta pelatihan akan belajar yang berkaitan dengan ketentuan perpajakan dari perusahaan atau sebuah lembaga,  yang materinya meliputi dari pemotongan dan pemungutan pajak penghasilan dari pasal 23, pasal 25, pasal 21, pasal 26, pasal 15, pasal 4 ayat 2 dan lain sebagainya, pajak pertambahan nilai atau PPN, pajak penjualan barang mewah atau PPBM,  akuntansi perpajakan, pemeriksaan dan juga penyelidikan pajak, Pajak penghasilan atau PPH dari sebuah lembaga dan melakukan pengisian SPT PPN dan PPh secara elektronik.

Materi yang termuat pada brevet A juga akan dijelaskan pada tingkatan brevet B ini, seperti BPHTB atau bea perolehan hak atas tanah dan bangunan,  PBB atau pajak bumi dan bangunan, ketentuan umum dan tata cara dalam pembayaran pajak, dan pembayaran PPH umum. Maka dari itu sebagian besar penyelenggara pelatihan brevet sering menggabungkan pelatihan brevet A dan brevet B menjadi satu kelas pelatihan yang biasanya diberi nama kelas brevet AB, Mengapa digabungkan demikian?,  karena kedua materi dari brevet A dan brevet B saling berhubungan yang menjadikan kelas pelatihannya menjadi lebih efisien.

Baca Juga: Apakah Bisa Mengikuti Brevet Pajak Saat Tidak Punya Kemampuan Dasar Pajak?

Brevet C

Pada pelatihan brevet C ini para peserta akan melakukan pelatihan yang berhubungan dengan materi pembahasan perpajakan menengah hingga lanjutan. Kelas dari brevet C ini juga mengajarkan PPH orang pribadi dan PPh badan atau sebuah lembaga, pajak internasional Bang, akuntansi pajak, Pajak Internasional, dan yang terpenting Tax planning, Biasanya brevet adalah tingkatan yang paling tinggi dalam kelas pelatihan perpajakan. Maka dari itu kebanyakan dari penyelenggara yang menyelenggarakan kelas pelatihan brevet pajak akan menetapkan beberapa persyaratan yaitu bagi yang ingin mengikuti kelas brevet C maka para peserta yang ingin mengikuti brevet C harus lulus terlebih dahulu dari brevet-brevet sebelumnya yaitu dari brevet A dan brevet B jika para peserta ingin mengambil brevet C.

Jadi para peserta tidak bisa langsung untuk mengambil ke brevet C, karena brevet C merupakan kelas pelatihan yang agak kompleks jika anda tidak mengerti atau tidak pernah sama sekali mengikuti brevet A dan brevet B maka anda akan kesulitan memahami materi pada brevet C ini. Tetapi ada juga  penyelenggara yang memperbolehkan langsung untuk mengambil ke brevet C dengan persyaratan peserta yang ingin langsung mengikuti ketingkat brevet C yang merupakan tingkat tertinggi dari pelatihan pajak sudah mengantongi ilmu dari pendidikan sebelumnya.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.