Pentingnya Mengikuti Brevet Pajak untuk Wajib Pajak hingga Karyawan

Pentingnya Mengikuti Brevet Pajak untuk Wajib Pajak hingga Karyawan

Training Pajak – Brevet pajak merupakan sebuah pelatihan atau kursus pajak dengan atau tanpa aplikasi software pajak. Setelah menyelesaikan pelatihan perpajakannya, peserta pelatihan ini akan mendapatkan sertifikat. Didalam menyelenggarakan brevet pajak tidak sembarangan. Penyelenggara harus mempunyai izin dari Ikatan Akuntansi Indonesia atau IAI. Brevet pajak ialah pelatihan pajak yang penyelenggaranya harus memiliki izin dari IAI terlebih dahulu.

Sementara untuk memeproleh izin brevet pajak IAI, diharuskan untuk menjadi anggotanya terlebih dahulu. Brevet pajak menjadi salah satu kursus penting akan menghadapi Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP).

Tingkatan Dalam Brevet Pajak

Nyatanya brevet pajak diperlukan oleh semua kalangan pekerja, yakni mulai dari lulusan baru, entry level  sampai dengan top manajerial. Tingkatannya terbagi atas 3 golongan yakni sebagai berikut:

1. Brevet A

Brevet A ialah pelatihan yang akan mempelajari hal-hal perpajakan yang berhubungan dengan pajak penghasilan orang pribadi. Anda juga akan mempelajari seputar bea materai, pajak bumi dan bangunan, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan dan juga tata cara pelaporannya.

2. Brevet B

Sementara itu, untuk Breve B lebih membahas terkait dengan ketentuan perpajakan wajib pajak badan. Dalam tingkatan brevet pajak tersebut, Anda akan mendapatkan materi mengenai PPh pasal 21, 15, 23, 25, 26, pasal 4 ayat 2 dan bahkan PPN serta PPnBM. Anda akan dituntut untuk memahami akuntansi pajak, pengisian PPN, PPh elektronik sampai dengan pemeriksaan pajak dan juga paham koreksi fiskal. Pada umumnya biaya kursus brevet B sama dengan atau tidak jauh berbeda dari brevet A. Ada juga penyelenggara yang menyediakan paket brevet A dan B.

3. Brevet C

Kursus brevet C ialah tingkatan tertinggi didalam brevet pajak. Untuk mengikuti brevet C, Anda harus mengantongi sertifikat brevet A dan B terlebih dahulu. Materi yang akan diajarkan dalam brevet ini ialah seputar pajak internasional dampai dengan tax planning.

Peserta sebenarnya boleh langsung mengambil brevet C tanpa perlu melalui dua tingkatan brevet sebelumnya. namun, untuk bisa melakukannya peserta diwajibkan untuk memahami ilmu perpajakan dari pendidikannya, seperti PPh orang pribadi dan PPh badan. Pembahasan dalam brevet C tentu lebih banyak menggunakan bahasa asing.

Baca Juga: Tertarik Berkarir Sebagai Konsultan Pajak?

Lantas Apa Saja Manfaat Brevet Pajak?

Manfaat dari brevet pajak tentu sangat beragam, terutama dalam bidang perpajakan yang sering bersinggungan dengan dunia usaha. Pelaksanaannya juga tersedia offline maupun online. Brevet pajak online pada umumnya menjadi pilihan bagi peserta yang tidak bisa mengikuti kelas secara langsung. Manfaat dari mengikuti program tersebut diantaranya ialah sebagai berikut :

  1. Bisa dijadikan media dalam memahami perpajakan yang saat ini diterapkan di tanah air.
  2. Membantu membuat laporan pajak perusahaan dan juga memperhitungkan estimasi pajak serta membayar kewajiban pajaknya.
  3. Memudahkan peserta untuk memperoleh pekerjaan terutama bagi mereka yang baru lulus
  4. bisa digunakan sebagai bekal untuk mengawasi kinerja tim didalam mengerjakan transaksi perpajakan dan juga melakukan manajemen pajak
  5. Melalui pelatihan ini, peserta juga akan mengetahui teknis, pelaporan serta perhitungan pajak sehingga dapat membantu menjadi konsultan pajak
  6. Membantu bekerja dalam bidang perpajakan, seperti bekerja di direktorat jenderal perpajakan dan yang lainnya.
  7. Meningkatkan skill dan mampu dalam memenuhi kebutuhan tenaga ahli dalam bidang perpajakan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Mulai Mengenali Apa Saja Sektor Penyumbang Pajak Terbesar di Indonesia

Mulai Mengenali Apa Saja Sektor Penyumbang Pajak Terbesar di Indonesia

Brevet Pajak – Pajak menjadi sumber pendapatan negara yang besar. Pajak ini akan digunakan untuk menjaga kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Masyarakat sangat memerlukan pembangunan sarana serta prasarana yang memadai dan merata di berbagai daerah. Oleh sebab itu pajak ini akan dialokasikan salah satunya untuk hal tersebut. Hal ini dikarenakan pembangunan tidak memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Saat ini masyarakat banyak yang hanya menganggap pajak itu, hanya sebatas pungutan wajib yang harus dibayarkan kepada pemerintah tanpa tahu maksud dan tujuan dari pemungutan pajak tersebut. mereka menganggap pajak itu hanya sebagai tradisi. Oleh sebab itu, untuk lebih mengenal dan memahami akan perpajakan maka alangkah baiknya untuk mengikuti brevet pajak. Brevet pajak merupakan suatu pelatihan guna untuk mengenalkan berbagai informasi di bidang perpajakan.

Sebenarnya pajak itu, mempunyai peranan yang sangat penting bagi negara. Namun masyarakat belum memahami hal tersebut. Bahkan saat ini masih banyak yang belum sadar akan pajak. Masyarakat masih banyak yang mengunggah atau bahkan tidak membayar pajak. Oleh sebab itu sosialisasi pajak juga perlu dilakukan kepada mereka. Hal ini digunakan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membayar pajak.

Apa Sektor yang Menyumbang Pajak Terbesar?

Jika dilihat dari laporan APBN KITA edisi Agustus 2022 ada lima sektor yang menjadi sektor yang berkontribusi menyumbang pajak terbesar di Indonesia. Berikut penjabaran dari kelima sektor tersebut

Sektor Industri Pengolahan

Sektor industri pengolahan merupakan sektor yang menyumbang pajak paling besar. Setiap tahunnya industri pengolahan iku menyumbang Pajak Penghasilan (PPH). Selain itu juga sebagai penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB).  Hal ini bisa disimpulkan bahwa sektor ini masih bergelut di tengah keadaan ekonomi yang tidak menentu. Sudah dicatat bahwa industri manufaktur menyumbang sebesar 29,8 persen dari pajak yang diterima. Sedangkan kumulatif kinerja bertumbuh hingga 52,2 persen dari tahun sebelumnya

Sektor Perdagangan

Selanjutnya ada sektor perdagangan yang menyumbang pajak terbesar di Indonesia hingga tahun 2022 ini. Sektor ini berkontribusi hingga sebesar 24,8 persen. Sektor perdagangan mengalami pertumbuhan disebabkan karena tingginya mobilitas masyarakat. Sektor perdagangan dianggap sebagai sektor yang untung saat terjadi pemulihan ekonomi. Pada tahun 2022 kumulatif kinerja pada sektor ini 66,3 persen dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Ketahui Lebih Jauh Tentang Penagihan Pajak, Supaya Tidak Salah Langkah

Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi

Di urutan ketiga ada sektor jasa keuangan dan asuransi. Sektor ini juga menyumbang pajak yang besar di Indonesia. Sektor jasa keuangan dan asuransi menyumbang sebesar 11,2 persen dari total pajak yang diterima. Jika dilihat dari pertumbuhan penerimaan pajak, sektor ini hanya sekitar 15,1 persen dari tahun sebelumnya jika dilihat dari Bulan Januari hingga Juli 2022.

Sektor Pertambangan

Kegiatan pertambangan yaitu kegiatan yang mengambil endapan bahan galian yang berharga di dalam tanah dan memiliki nilai ekonomis. Sektor ini berkontribusi sebesar 9,4 persen dari jumlah pajak yang diterima. Pertumbuhan kinerja kumulatif sebesar 262,1 persen dari tahun sebelumnya jika dilihat dari  Bulan Januari-Juli 2022. Pertumbuhan pajak di sektor ini juga didukung oleh kenaikan harga komoditas tambang secara global.

Sektor Konstruksi dan Real Estat

Sektor kontribusi dan real estat menempati urutan kelima sebagai penyumbang terbesar pajak di Indonesia. Sektor ini menyumbang sebesar 4,1 persen dari jumlah pajak yang diterima. Sedangkan pertumbuhan pajak sebesar 12,2 persen dari tahun sebelumnya jika dilihat dari Januari – Juli 2022.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Ketahui Lebih Jauh Tentang Penagihan Pajak, Supaya Tidak Salah Langkah

Ketahui Lebih Jauh Tentang Penagihan Pajak, Supaya Tidak Salah Langkah

Pelatihan Pajak – Pajak yaitu suatu pungutan wajib yang ditujukan kepada masyarakat oleh pemerintah daerah setempat. Sebagai contoh yaitu pajak kendaraan bermotor, hiburan, hotel, tanah dll. Pajak memiliki sifat memaksa yang didasarkan pada Undang-Undang dan tidak ada imbalan secara langsung.

Namun, pajak tersebut akan digunakan untuk keperluan negara yang sebagian besar dijadikan untuk menciptakan kemakmuran masyarakat. Inilah mengapa sangat penting memperoleh pengetahuan tentang pajak. Supaya nantinya tidak mengalami kesalahan yang berakhir pada terkena sanksi pajak. Salah satu cara paling tepat adalah dengan mengikuti pelatihan pajak yang bisa diikuti oleh siapapun.

Sumber dana terbesar negara diambil dari pajak. Masyarakat sangat memerlukan berbagai jenis pembangunan sarana dan prasarana yang merata. Namun pembangunan tersebut memakan biaya yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, pajak akan digunakan  negara untuk menjalankan dan mengatur kebijakan di dalam perekonomian maupun lingkungan sosial.

Beberapa fungsi pajak diantaranya yaitu sebagai sumber dana terbesar negara, sebagai alat untuk mengatur kebijakan negara, sebagai alat untuk pemerataan pembangunan, serta menstabilkan perekonomian. Apabila masyarakat bisa taat pajak, maka pembangunan dan pemerataan akan terus berkembang sehingga tingkat kemakmuran masyarakat juga akan meningkat.

Dengan begitu masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk membayar pajak. Karena pajak penuh keterpaksaan, sehingga apabila lalai atau bahkan tidak membayar pajak maka akan dikenakan sanksi. Oleh sebab itu masyarakat perlu memahami serba-serbi dari perpajakan. Mulai dari menghitung, membayar dan melaporkan pajak.

Untuk itu, alangkah baiknya masyarakat mengikuti pelatihan pajak guna lebih memahami tentang perpajakan.  Pelatihan pajak bisa dilakukan sejak dini guna mengenalkan bahwa pajak tersebut merupakan sesuatu yang wajib dibayarkan. Sehingga, kedepannya bisa sadar akan membayar pajak. Kesadaran masyarakat akan pajak merupakan sesuatu yang penting.

Pada saat ini, masih banyak orang yang asing dengan  penagihan pajak. Pada kenyataannya banyak masyarakat yang melanggar dan tidak mengikuti ketentuan- ketentuan dari pajak. Mulai dari tidak melakukan pembayaran pajak atau pun telat melakukannya. Hal tersebut dikarenakan tidak pahamnya masyarakat tentang sepenting apa pajak tersebut.

Selain itu, masyarakat yang tidak memiliki kemampuan untuk membayar pajak, mereka menjadi tidak mau tahu soal pajak. Pajak dianggap masyarakat sebagai sesuatu hal yang kecil. Namun, sebenarnya pajak tersebut merupakan sesuatu yang besar yang memiliki peranan penting.

Baca Juga: Kursus Brevet Pajak Sangat Penting Diikuti Oleh Wajib Pajak dan Karyawan

Penagihan pajak yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh wajib pajak dalam melunasi pajak beserta biaya penagihannya. Sedangkan orang yang mempunyai kewajiban membayar pajak disebut sebagai penanggung pajak.  Penagihan pajak mempunyai beberapa jenis diantaranya yaitu:

Penagihan Pajak Pasif

Penagihan pajak pasif yaitu suatu tindakan yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Pajak dengan melakukan pengawasan terhadap kepatuhan membayar pajak oleh wajib pajak. Tindakan tersebut dilakukan dengan menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STK) atau sejenisnya. Jika wajib pajak tidak membayar utang pajaknya dalam kurun waktu 1 bulan semenjak surat tersebut diterbitkan maka dilakukan penagihan pajak secara aktif.

Penagihan Pajak Aktif

Penagihan ini dikatakan sebagai kelanjutan dari penagihan pajak pasif. Penagihan ini dimulai dari setelah penerbitan surat paksa sampai menjual barang yang sudah disita. Dalam hal ini aparatur pajak mempunyai peranan aktif. Apabila wajib pajak tetap tidak bisa membayar utang pajak maka aparatur pajak akan melakukan pelelangan.

Penagihan Pajak Seketika dan Sekaligus

Penagihan pajak seketika dan sekaligus ini dilakukan oleh aparatur pajak tanpa menunggu jatuh tempo. Penagihan pajak ini, mempunyai tujuan untuk mencegah terjadinya utang yang tidak bisa dibayar. Namun, apabila saat penagihan utang wajib pajak belum bisa melakukan pelunasan maka aparatur pajak akan menunggunya hingga jatuh tempo.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tertarik Berkarir Sebagai Konsultan Pajak?

Tertarik Berkarir Sebagai Konsultan Pajak?

Kursus Pajak – Apakah Anda ingin menempuh karir sebagai konsultan pajak? Lantas apa saja yang harus dilakukan supaya bisa menjadi konsultan pajak bersertifikat dan terdaftar?  Penting bagi Anda untuk memahami aturan-aturan yang berlaku supaya bisa memberikan jasa konsultasi yang berkualitas, berintegritas, dan juga dicari oleh lebih banyak klien besar. Sehingga nantinya karir Anda sebagai konsultan pajak profesional kian gemilang di masa mendatang.

Mengapa Konsultan Pajak Dibutuhkan?

Pekerjaan memberikan bimbingan, masukan dan juga konsultasi dalam bidang perpajakan di Indonesia menjadi salah satu peluang karir yang menjanjikan. Kebutuhan masyarakat akan bantuan dari para konsultan pajak memang amat besar. Selain disebabkan karena aturan yang sangat dinamis, “melek” masyarakat terhadap perpajakan juga terbilang masih minim.

Hampir setiap bisnis maupun organisasi perusahaan akan berhubungan secara langsung. Terlebih, Wajib Pajak (WP) baik itu WP Badan maupun perseorangan, mereka juga membutuhkan konsultan pajak didalam menjalankan hak serta kewajibannya sebagai Wajib Pajak.

Izin Praktik Konsultan Pajak

Izin Praktik merupakan Izin Praktik Konsultan Pajak yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak ataupun pejabat yang ditunjuk. Kartu Izin Praktik merupakan kartu tanda pengenal diri atau identitas sebagai Konsultan Pajak yang bisa digunakan untuk memberikan jasa konsultasi perpajakan. (Ada didalam pasal 1 angka 3 dan 4 PMK-111/PMK.03/2014)

Apa itu Sertifkat Konsultan Pajak?

Sertifikat Konsultan Pajak merupakan surat keterangan tingkat keahlian sebagai Konsultan Pajak (Mengacu pada Pasal 1 angka 4 PMK-111/PMK.03/2014). Sertifikat Konsultan Pajak menjadi salah satu persyaratan untuk menjadi Konsultan Pajak sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 2 ayat (1) huruf g PMK-111/PMK.03/2014 terdiri atas:

1. Sertifikat Konsultan Pajak tingkat A

Yakni Sertifikat Konsultan Pajak yang menunjukkan tingkat keahlian dalam memberikan jasa dalam bidang perpajakan terhadap Wajib Pajak orang pribadi didalam melaksanakan hak serta memenuhi kewajiban perpajakannya, kecuali untuk Wajib Pajak yang berdomisili di negara yang memiliki persetujuan penghindaran pajak berganda dengan Indonesia;

2. Sertifikat Konsultan Pajak tingkat B

Yakni Sertifikat Konsultan Pajak yang menunjukkan tingkat keahlian untuk memberikan jasa di bidang perpajakan pada Wajib Pajak orang pribadi dan juga Wajib Pajak badan dalam  pelaksanaan hak serta memenuhi kewajiban perpajakannya, kecuali pada Wajib Pajak penanaman modal asing, Bentuk Usaha Tetap, dan juga Wajib Pajak yang berdomisili di negara yang memiliki persetujuan penghindaran pajak berganda dengan Indonesia; dan

Baca Juga: Begini Aturan Baru Terkait Konsultan Pajak yang Dirilis Kemenkeu

3. Sertifikat Konsultan Pajak tingkat C

Yakni Sertifikat Konsultan Pajak yang menunjukkan tingkat keahlian didalam memberikan jasa dalam bidang perpajakan terhadap Wajib Pajak orang pribadi dan juga Wajib Pajak badan dalam melaksanakan hak serta memenuhi kewajiban perpajakannya.

Cara Memperoleh Sertifikat Konsultan Pajak

Untuk bisa memperoleh Sertifikat Konsultan Pajak orang perseorangan wajib lulus ujian Sertifikasi Konsultan Pajak; ataupun  mengikuti kegiatan penyetaraan tingkat sertifikasi untuk pensiunan pegawai Direktorat Jenderal Pajak (Pasal 9 PMK-111/PMK.03/2014)

Sertifikasi Konsultan Pajak (SKP)

Sertifikasi Konsultan Pajak merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh Sertifikat Konsultan Pajak (Pasal 1 angka 5 PMK-111/PMK.03/2014).

Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP)

Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP) merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendapatkan Sertifikat Konsultan Pajak. USKP dilaksanakan dan juga harus diikuti secara berjenjang, yakni mulai dari USKP tingkat A untuk mendapatkan Sertifikat Konsultan Pajak tingkat A, tingkat B untuk memperoleh Sertifikat Konsultan Pajak tingkat B, dan juga tingkat C untuk memperoleh Sertifikat Konsultan Pajak tingkat C (Pasal 9 dan Pasal 12 PMK-111/PMK.03/2014).

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Begini Aturan Baru Terkait Konsultan Pajak yang Dirilis Kemenkeu

Begini Aturan Baru Terkait Konsultan Pajak yang Dirilis Kemenkeu

Brevet Pajak – Konsultan pajak ialah sebutan bagi orang yang menawarkan jasa konsultasi dalam bidang perpajakan, yang bertujuan membantu wajib pajak perorangan maupun wajib pajak badan didalam melaksanakan hak serta memenuhi kewajiban perpajakannya.

Jasa yang ditawarkan oleh konsultan pajak sangat beraneka ragam. Konsultan pajak akan membantu mengurus hal-hal yang berhubungan dengan kepatuhan pajak kliennya, yakni mulai dari menghitung, membayar, serta melaporkannya. Konsultan pajak juga akan menawarkan jasa konsultansi terkait  masalah perpajakan, disamping itu juga bisa melakukan perencanaan pajak untuk mengoptimalkan keuntungan klien.

Konsultan pajak mewakili dan juga mendampingi kliennya saat ada pemeriksaan. Jika ternyata ditemukan adanya kelebihan didalam pembayaran pajak, maka seorang konsultan pajak bisa membantu kliennya untuk pelaksanaan restitusi pajak mulai dari persiapan data, penyampaian restitusi, pemeriksaan, hingga diterimanya pengembalian terhadap kelebihan pajak.

Peraturan Baru Konsultan Pajak

Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan menerbitkan peraturan baru terkait dengan konsultan pajak, yang dituangkan didalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 175/PMK.01/2022. Beleid yang mulai berlaku pada 2 Desember 2022 tersebut menjadi perubahan terhadap Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.03/2014 terkait Konsultan Pajak.

Adapun, salah satu pertimbangan didalam PMK 175/2022 tersebut, ialah untuk mewujudkan profesionalisme dan juga independensi pembinaan serta pengawasan profesi keuangan di lingkungan Kementerian Keuangan, yang perlu dilaksanakan penyesuaian pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.03/2014.

Salah satu perubahan ketentuan yang dimuat didalam PMK terbaru ialah terkait izin praktik dan juga surat keterangan terdaftar. Izin praktik yang dimaksud ialah izin praktik konsultan pajak yang ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan maupun pejabat yang telah ditunjuk.

Pada ketentuan sebelumnya, izin praktik ialah izin praktik konsultan pajak yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak ataupun pejabat yang telah ditunjuk. Sedangkan, surat keterangan terdaftar ialah surat keterangan yang diterbitkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan untuk asosiasi konsultan pajak yang telah terdaftar di Sekretariat Jenderal (Setjen) Kementerian Keuangan.

Didalam ketentuan sebelumnya, surat keterangan terdaftar ialah surat keterangan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak untuk asosiasi konsultan pajak yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Seiring perubahan tersebut, salah satu persyaratan perseorangan yang akan menjadi seorang konsultan pajak juga mengalami perubahan. Melalui PMK baru ini, orang perseorangan yang ingin menjadi konsultan pajak diharuskan untuk menjadi anggota pada satu asosiasi konsultan pajak yang telah terdaftar di Sekretariat Jenderal (Setjen) Kementerian Keuangan.

Baca Juga: Mengenal Goods And Services Tax Serta Dampaknya pada Ekonomi

Perubahan ini juga berdampak pada Pasal 3, 5, 6, dan 7 yang berkaitan dengan izin praktik. Salah satu perubahannya telah tercantum didalam Pasal 3 ayat (2), yakni untuk mendapatkan izin praktik, konsultan pajak harus menyampaikan permohonan secara tertulis pada Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan.

Direrbitkannya PMK 175/2022 juga menambahkan pasal baru, yakni Pasal 7A PMK 111/2014. Mengacu pada pasal 7A ayat (1) disebutkan jika proses permohonan izin praktik, peningkatan izin praktik, dan juga perpanjangan kartu izin praktik serta penerbitan izin praktik konsultan pajak dan juga kartu izin praktik akan dilaksanakan secara elektronik.

Jika proses permohonan izin praktik, peningkatan izin praktik, dan juga perpanjangan kartu izin praktik serta penerbitan izin praktik konsultan pajak dan kartu izin praktik tidak dapat dilaksanakan secara elektronik, maka proses tersebut dapat dilaksanakan secara manual.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, penyelenggaraan pembinaan dan juga pengawasan konsultan pajak sesungguhnya telah berpindah dari DJP ke Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) sejak 9 September 2022.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Kursus Brevet Pajak Sangat Penting Diikuti Oleh Wajib Pajak dan Karyawan

Kursus Brevet Pajak Sangat Penting Diikuti Oleh Wajib Pajak dan Karyawan

Training Pajak – Setiap orang perlu mengetahui teori dasar perpajakan terutama bagi wajib pajak sampai karyawan yang berfokus pada dunia keuangan terutama perpajakan. Wajib pajak perlu mengetahui informasi mengenai aspek pajak serta tata cara pengelolaannya. Hal ini dikarenakan setiap wajib pajak diharuskan menghitung, menyetorkan, melaporkan hingga mempertanggungjawabkan pajak terutang. Pajak ini disesuaikan dengan peraturan yang terus berkembang.

Hal ini tidak hanya berlaku bagi seseorang yang wajib pajak namun juga seseorang yang bekerja di suatu perusahaan. Apabila seseorang tidak mampu memperhitungkan pajak dengan baik dan benar maka akan berakibat fatal bagi dirinya sendiri dan perusahaan tersebut. Sehingga dengan begitu training pajak sangat diperlukan untuk mengatasi hal tersebut

Di samping hal itu, dunia perpajakan semakin hari akan terus mengalami perubahan-perubahan. Namun dengan bekal yang kita bawa dari mengikuti kursus brevet tersebut maka kita mampu menghadapi perubahan tersebut. Selain itu ada beberapa manfaat dari kursus brevet tersebut antara lain:

  • Menciptakan pribadi yang mampu menyusun perencanaan pajak bagi dirinya sendiri
  • Membantu seseorang dalam mengembangkan pengetahuan untuk menunjang karir di suatu perusahaan
  • Membantu seseorang dalam mengontrol kinerja tim yang bertugas mengelola keuangan perusahaan
  • Digunakan untuk menambah lampiran pendukung saat melamar pekerjaan bagi fresh graduate
  • Melatih wajib pajak agar siap menghadapi Ujian Seleksi Konsultan Pajak (USKP)
  • Menambah kualitas konsultan pajak dalam berkarir

Untuk mendapatkan manfaat-manfaat tersebut Anda perlu memperhatikan bagaimana penyelenggaraan kursus tersebut. mengingat semakin banyaknya lembaga yang menyediakan tempat kursus. Oleh sebab itu ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk memilih penyelenggara kursus brevet diantaranya yaitu:

  • Daftarlah kursus pada organisasi maupun universitas akuntansi
  • Pilihlah penyelenggara yang sudah ahli dalam dunia keuangan, perpajakan maupun akuntansi.
  • Pilihlah penyelenggara yang berkualitas dan sudah berpengalaman dengan melakukan riset terlebih dahulu.
  • Cari tau dan tanyakan materi apa saja yang akan dibahas oleh penyelenggara selama kursus itu dilaksanakan.
  • Kursus brevet mempunyai tiga tingkatan yaitu brevet A, brevet B, dan juga brevet C yang merupakan tingkatan terakhir. Berikut penjelasan dari ketiga brevet tersebut secara garis besar:

Baca Juga: Mengenal Bagaimana Peranan Staff Pajak dalam Dunia Perpajakan

Brevet A

Brevet A merupakan tingkatan pertama dalam brevet pajak dan yang paling dasar

Brevet B

Brevet B merupakan tingkatan yang lebih tinggi dari brevet A namun masih mempunyai hubungan yang erat dengan Brevet A. Dengan hal ini banyak penyelenggara yang menggabungkan kedua brevet tersebut. Sehingga peserta brevet B juga akan mempelajari materi Brevet A.

Brevet C

Brevet C yaitu tingkatan paling akhir dari brevet dan juga tingkatan yang paling tinggi. Oleh sebab itu para calon Brevet C harus lulus Brevet A dan Brevet B terlebih dahulu. Dalam brevet ini akan membahas mengenai materi tingkatan menengah hingga lanjutan.

Di dalam kursus akan diberikan pemahaman seputar pajak mulai dari cara menghitung dan membayar pajak hingga cara mengatasi masalah yang berkaitan dengan perpajakan. Apabila kita mengikuti kursus brevet maka kita akan lebih paham seputar dunia perpajakan hingga mampu mempraktekkannya untuk digunakan dalam penyusunan laporan perpajakan. Kursus brevet itu sendiri yaitu suatu kegiatan pelatihan yang bergerak di bidang perpajakan. Kursus ini bisa diikuti oleh semua orang mulai dari mahasiswa, wajib pajak, hingga karyawan yang bekerja di bidang keuangan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Mengenal Goods And Services Tax Serta Dampaknya pada Ekonomi

Mengenal Goods And Services Tax Serta Dampaknya pada Ekonomi

Pelatihan Pajak – Bagi Anda yang sering berbelanja, mungkin tidak asing lagi dengan istilah PPN atau Pajak Pertambahan Nilai. Tapi selain itu, Anda mungkin juga pernah mendengar istilah GST atau Goods and Services Tax. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan GST? Lalu, apa perbedaannya dengan PPN?

Mengenal Goods and Service Tax (GST)

Secara definisi, GST atau Goods and Services Tax merupakan pajak yang dikenal juga dengan istilah Value Added Tax (VAT). Pajak tersebut dikenakan terhadap barang dan/atau jasa, dan juga layanan publik. Dimana di Indonesia sendiri, GST disebut dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yakni dengan tarif terbaru sebesar 11%.

Dalam artian luas, Goods and Services Tax (GST) ialah salah satu pajak atas konsumsi barang dan jasa yang sifatnya umum. Pajak tersebut dikenakan pada setiap mata rantai jalur produksi dan juga distribusi barang dan jasa. Baik PPN, VAT, ataupun GST merupakan suatu istilah yang bisa disebut sebagai pajak tidak langsung (indirect tax) atas konsumsi terhadap barang dan/atau jasa.

GST menjadi pajak konsumsi yang berbasis luas yang mencakup semua sektor ekonomi. Fundamental dasar dari GST adalah self-policing feature yang memungkinkan perusahaan dalam mengklaim kredit pajak masukan, yakni dengan pemotongan otomatis dalam dalam sistem akuntansi.

Sebelum diterapkan istilah Goods and Services Tax (GST), istilah pertama kali yang dipakai adalah Value Added Tax (VAT) yang aman diperkenalkan oleh Carl Friedrich Von Siemens. Walaupun begitu, pertama kali GST diterapkan oleh pemerintah Perancis di tahun 1945. Sementara GST diterapkan di Jerman yakni pada awal tahun 1968.

Sedangkan di negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN, yang pertama kali menerapkan GST ialah Indonesia yakni pada 1 Juli 1984. GST di Indonesia dinamakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Kemudian, diikuti dengan Singapura yang menerapkan GST pada tanggal 1 April 1994 yakni dengan tarif tunggal pertama sebesar 3%. Kemudian, disusul negara-negara ASEAN lain, seperti Filipina, Kamboja, Thailand. Sementara itu, Laos baru menerapkan GST di tahun 2009, lalu disusul oleh Brunei Darussalam dan juga Myanmar. Sementara di Malaysia, GST baru diterapkan pada 1 April 2015.

Penerapan Goods and Services Tax (GST)

Mengambil dari salah satu contoh, penerapan skema GST di India secara komprehensif meningkatkan PDB dalam kisaran 0,9% yakni menjadi 1,7%. Keuntungan ekspor diperkirakan bervariasi yakni antara 3,2% dan 6.3%. Lalu, impor mengalami peningkatan yakni antara 2,4% dan 4,7%.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Pajak Investasi Saham di Indonesia dengan Luar Negeri

Sehingga bisa disimpulkan, pelaksanaan GST secara komprehensif di India diperkirakan akan menyebabkan alokasi yang semakin efektif dari faktor-faktor produksi. Sehingga, mengakibatkan meningkatnya PDB dan juga ekspor yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sementara di Australia, skema dari GST merupakan pajak yang berbasis pada kebanyakan barang, jasa, dan juga barang-barang lain yang dikonsumsi di Australia. Penerapan GST tentu akan memberikan dampak pada sektor industri yang berbeda-beda.

Pajak Pertambahan Nilai dan Goods and Services Tax

Secara umum Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan suatu pungutan yang dibebankan terhadap transaksi jual-beli atas barang dan/atau jasa yang terjadi sebab adanya pertambahan nilai. Pungutan tersebut dibebankan oleh Pengusaha Kena Pajak. Ini berarti, ketika seseorang melaksanakan transaksi jual-beli barang dan/atau jasa sebagai konsumen akhir, maka mereka akan dikenakan PPN terhadap transaksi tersebut. Istilah PPN ini banyak dipakai oleh negara-negara di Eropa dan di Indonesia.

Sementara itu, Goods and Services Tax (GST) ,merupakan pajak penjualan yang dikenakan di negara-negara dunia, seperti India, Australia, Singapura, Selandia Baru, dan juga Hongkong. GST ini memang mempunyai kemiripan dengan PPN, yakni pajak yang dikenakan atas konsumsi barang dan jasa.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Mengenal Bagaimana Peranan Staff Pajak dalam Dunia Perpajakan

Mengenal Bagaimana Peranan Staff Pajak dalam Dunia Perpajakan

Kursus PajakDalam suatu perusahaan yang berskala besar maupun kecil pasti membutuhkan staff pajak. Staff pajak itu sendiri merupakan profesi yang bergelut di bidang perpajakan dan mempunyai tanggung jawab yang besar yang berhubungan dengan masalah perpajakan di suatu perusahaan. Pada umumnya, profesi ini diambil dari seseorang yang telah menempuh jenjang pendidikan di bidang perpajakan.

Menjadi seorang staf pajak bukanlah tugas yang terbilang mudah. Untuk menunjang karir seorang staff pajak, biasanya mereka mengikuti kursus pajak dari suatu lembaga yang menyediakan tempat pelatihan. Dari kursus pajak tersebut peserta akan diberikan sertifikat sebagai bukti kelulusan pelatihan.

Saat ini, masyarakat masih menyamakan profesi antara staff pajak dengan akuntan. Namun, sebenarnya jika dilihat dari tugas dan tanggung jawabnya staff pajak sangat berbeda dengan akuntan. Hal ini bisa dilihat dari besarnya tanggung jawab seorang staff pajak. Mulai dari menyiapkan dokumen hingga mengelola laporan keuangan perusahaan.

Dalam hal ini sangat memerlukan pengawasan dari setiap proses administrasi yang ada di dalam perusahaan itu. Staff pajak mempunyai tugas yang berhubungan erat dengan urusan pajak hingga apa saja yang mempengaruhi pajak suatu perusahaan tersebut. Untuk mengetahui lebih dalam berikut penjelasan mengenai tugas-tugas dari staff pajak perusahaan.

Memperhitungkan besaran pajak yang perlu dibayar oleh suatu perusahaan

Setiap perusahaan wajib untuk membayar serta menyetorkan pajak setiap periode tertentu. Dalam hal ini staff pajak bertugas untuk memperkirakan besaran pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan. Untuk memperkirakan besaran pajak tersebut maka staff pajak perlu paham mengenai modal perusahaan, besaran biaya operasional hingga pendapatan yang diperoleh perusahaan. Dengan begitu perusahaan akan bisa mengetahui persentase pajak yang perlu dibayar.

Melakukan pembayaran serta melaporkan jumlah pajak dengan tepat waktu

Tugas utama dari staff pajak yaitu melakukan pembayar dan melaporkan pajak dari setiap periode. Dalam hal ini dibutuhkan pengetahuan dan keahlian yang lebih supaya terhindar dari pelanggaran dan sanksi denda.

Membentuk perencanaan pajak

Setiap perusahaan perlu mengetahui besaran pajak guna untuk menyiapkan uang yang digunakan dalam pembayaran tersebut. Dengan begitu staff  pajak juga perlu membentuk perencanaan pajak untuk memudahkan hal tersebut. Dengan membuat perencanaan pajak maka perusahaan dapat terhindar dari pemborosan.

Baca Juga: Tips dari DJP untuk Menentukan Kode Transaksi Faktur Pajak

Membentuk laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal

Laporan keuangan fiskal berbeda dengan laporan keuangan komersial. Hal ini dikarenakan dalam akuntansi fiskal menyamakan penghasilan dengan pendapatan namun berbeda dengan akuntansi komersial dimana penghasilan dan pendapatan merupakan sesuatu yang berbeda.

Melakukan pencatatan dari setiap transaksi perusahaan

Staf pajak juga mempunyai tugas mencatat setiap transaksi perusahaan. Mulai dari pembelian, penjualan, sampai pembayaran kepada customer maupun supplier. Hal ini dikarenakan dari kegiatan tersebut juga mempunyai hubungan yang erat dengan besaran pajak yang perlu dibayar. Seperti pemungutan pajak dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) hingga Pajak Penjualan Barang Mewah (PPBM).

Dengan besarnya tanggung jawab dari staff pajak maka setiap perusahaan akan memilih calon yang terbaik yang benar- benar mempunyai kemampuan dalam bidang keuangan. Apabila seorang staf pajak dipilih dengan sembarangan maka bisa menimbulkan masalah tersendiri di dalam suatu perusahaan. Beberapa skill yang perlu dimiliki oleh calon staf pajak yaitu kemampuan dalam menganalisa, kemampuan dalam berhitung dan terbiasa dengan angka, kemampuan dalam manajemen waktu serta mempunyai pengetahuan yang lebih mengenai perpajakan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tips dari DJP untuk Menentukan Kode Transaksi Faktur Pajak

Tips dari DJP untuk Menentukan Kode Transaksi Faktur Pajak

Brevet Pajak – Dirjen pajak memberikan tips kepada para wajib pajak dalam menentukan kode transaksi atas suatu penyerahan barang kena pajak atau biasa disebut dengan BKP dan atau jasa kena pajak atau JKP ketika membuat suatu faktur pajak bagi kebutuhan para wajib pajak.

Disebutkan bahwa tips untuk menentukan kode transaksi dalam faktur pajak oleh fungsional penyuluh Kanwil DJP Banten Agus Sugianto dan Agus Puji Priyono menyebutkan kode transaksi faktur pajak itu telah diatur oleh pemerintah karena mekanisme pajak penghasilan di Indonesia itu transaksinya berbeda-beda sehingga dengan terdapatnya kode transaksi ini dapat memudahkan untuk mengelompokkan jenis jenis transaksinya.

Maka dari itu, bagi Anda yang masih belum paham mengenai perpajakan, segeralah Anda untuk mempelajari ilmu perpajakan dengan mengikuti brevet pajak. Apalagi jika Anda berprofesi sebagai seorang pengusaha, maka sangat penting bagi Anda untuk mempelajari serta mengelola perpajakan bagi perusahaan yang Anda miliki. Seperti contohnya ilmu perpajakan mengenai faktur pajak, yang sangat berguna bagi para pengusaha kena pajak (PKP), karena faktor pajak memiliki fungsi untuk bukti bahwa pengusaha kena pajak, tersebut telah menunaikan kewajibannya untuk memungut pajak dari pihak pemberi barang kena pajak atau jasa kena pajak.

Sehingga tidak ada celah bagi perusahaannya untuk kena tuduhan penggelapan pajak atau manipulasi pajak yang tidak akurat saat pemeriksaan pajak. Maka dari itu, ada baiknya Anda untuk mempelajari ilmu ilmu perpajakan dengan mencari tahunya di internet atau cara yang paling efektif, yaitu dengan cara brevet pajak yang sudah jelas kurikulum serta orang-orang yang memberikan materi dalam pelatihan pajak tersebut, biasanya orang-orang yang memberikan materi tersebut merupakan orang-orang yang profesional dalam bidang perpajakan.

Lalu, yang selanjutnya terdapat empat langkah mudah untuk menentukan kode transaksi ini.

  • Langkah pertama yang perlu diambil yaitu menentukan apakah transaksi yang bersangkutan tersebut merupakan penyerahan yang mendapat fasilitas pajak penghasilan atau tidak. Jika ternyata ditemukan bahwa transaksi tersebut setelah memiliki fasilitas, dapat ditentukan untuk fasilitas tidak dipungut atau ditanggung pemerintah menggunakan kode transaksi bernomor angka 07. Sementara itu, jika penyerahan yang mendapat fasilitas PPN dibebaskan maka akan menggunakan kode transaksi 08.
  • Langkah yang kedua, memastikan terlebih dahulu Apakah penyerahan dilakukan dengan pihak wajib pungut (WAPU) atau instansi pemerintah atau bukan. Jika iya, penyerahan tersebut dilakukan oleh pihak wajib pungut (WAPU) Maka dapat ditentukan untuk transaksi yang dilakukan dengan instansi pemerintah maka menggunakan kode transaksi 02. Jika penyerahan dilakukan kepada pemungut PPN yang lainnya maka akan menggunakan kode transaksi 03. Sebagai informasi tambahan.

Baca Juga: Jasa Asuransi dan Jasa Keuangan Dapat Fasilitas Bebas PPN

  • Langkah yang ketiga yaitu, memastikan kembali apakah penyerahan dilakukan kepada orang pribadi pemegang paspor luar negeri atau tidak. Jika penyerahan tersebut dilakukan kepada orang pribadi pemegang paspor luar negeri maka kode transaksi yang dipakai adalah kode transaksi 06. Kode khusus tersebut diberlakukan karena turis asing dapat melakukan refund PPN yang dipungut oleh penjual di Indonesia karena dikonsumsinya pun tidak pasti, bisa jadi dikonsumsi di Indonesia atau au dikonsumsi di luar Indonesia.
  • Langkah yang keempat yaitu, untuk transaksi normal dapat dikelompokkan menjadi 4 kode yang berbeda. Untuk transaksi yang memakai DPP nilai lain akan menggunakan kode transaksi 04. Untuk penyerahan yang PPN-nya dipungut dengan besaran tertentu akan menggunakan kode transaksi 05.

Lalu, untuk penyerahan BKP dan atau JKP yang PPN dan atau PPnBM dipungut oleh PKP yang melakukan penyerahan akan menggunakan kode transaksi 01. Untuk kode ini sebenarnya kode transaksi yang umum terjadi.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Ketahui Perbedaan Pajak Investasi Saham di Indonesia dengan Luar Negeri

Ketahui Perbedaan Pajak Investasi Saham di Indonesia dengan Luar Negeri

Training Pajak – Satu dari syarat menjadi seorang wajib pajak ialah telah mendapatkan penghasilan. Misalnya ialah seorang investor, yang tidak terlepas dari kewajiban mereka dalam membayar pajak kepada negara. Investor tersebut memperoleh penghasilan dari investasi saham yang dilakukan baik di dalam negeri ataupun di luar negeri.

Atas investasi saham ini investor terutang pajak dalam hal ini ialah pajak penghasilan. Pajak terhadap saham merupakan perlakuan perpajakan untuk transaksi yang berhubungan dengan penjualan saham dan juga dividen oleh seorang investor. Perlu diketahui jika tidak semua transaksi di Bursa Efek terutang pajak.

Tapi, yang dikenakan pajak hanya transaksi yang berkaitan dengan penjualan saham dan ketika investor mendapatkan penghasilan berupa dividen. Dengan kata lain, pajak saham tidak dikenakan transaksi pembelian saham.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah dari investor pasar modal di Indonesia mencapai angka 7,86 juta investor per 31 Januari 2022. Dari berbagai jenis investasi pasar modal, yang banyak diminati oleh para investor ialah investasi saham.

Keuntungan berinvestasi memang tidak perlu diragukan lagi, sebab saham sangat nyata dirasakan. Investasi saham bisa memberikan tambahan penghasilan bagi berupa Capital Gain, apabila pemegang saham menjual saham yang dimiliki di atas harga pembelian.

Dalam konteks perpajakan penghasilan terhadap penjualan saham dan juga dividen tersebut akan menjadi objek pajak penghasilan yang bersifat final. Semua jenis investasi baik yang dilakukan di Indonesia ataupun di luar negeri menjadi suatu aset atau harta yang wajib dilaporkan oleh wajib pajak didalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan.

Misalnya: saham, emas, valas, obligasi, property, crypto, dan lain sebagainya. Mengacu pada Pasal 4 ayat (1) huruf d UU No. 36 tahun 2008 terkait pajak penghasilan, dijelaskan jika setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima ataupun diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia ataupun dari luar negeri yang dipakai untuk konsumsi maupun yang digunakan untuk menambah kekayaan dari wajib pajak yang bersangkutan.

Perlakuan Pengenaan Pajak untuk Saham di Indonesia

Pajak yang dikenakan terhadap penjualan saham di Indonesia dilaksanakan dengan cara pemotongan yang dilakukan oleh Bursa Efek yakni melalui broker saham. Kemudian, broker akan menyetorkan pajak transaksi terhadap penjualan saham yang terjadi kepada negara. Pengenaan pajak tersebut saat pemilik saham melakukan penjualan saham, tidak peduli hasil dari penjualan investasi saham tersebut dalam keadaan laba maupun rugi.

Baca Juga: Mengenal Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak

Di Indonesia, tarif pajak penjualan saham ialah 0,1% dari saham yang dijual baik itu dalam keadaan capital gain ataupun capital loss.

Pengenaan Pajak untuk Saham di Luar Negeri (United States)

Saat penjualan saham pada keadaan capital gain, maka hasil keuntungan investor tidak akan dilakukan pemotongan oleh pihak US. Tpai hanya diakui sebagai Objek Pajak di Indonesia. Mengingat ketentuan perpajakan yang ada di Indonesia menganut worldwide income system, sebab setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima oleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia ataupun luar negeri diakui sebagai objek pajak.

Tentang penghasilan berupa Capital Gain yang didapatkan dari saham US dihitung dengan cara menggabungkan ke dalam pendapatan lain yang menjadi dasar perhitungan PPh terutang, dimana nantinya akan dilaporkan pada SPT tahunan. Sementara itu, besaran tarif pajaknya mengacu pada perhitungan PPh Pasal 17 Undang – Undang Nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.