Ketahui Secara Detail Mengenai Tax Relief (Keringanan Pajak)

Ketahui Secara Detail Mengenai Tax Relief (Keringanan Pajak)

Beberapa orang yang perlu mengelola kewajiban perpajakan maupun bekerja di bidang perpajakan tentu saja membutuhkan yang namanya pelatihan pajak. Pelatihan pajak ini nantinya akan memberi pesertanya berbagai pengetahuan serta informasi yang berkaitan dengan perpajakan dasar hingga perpajakan lanjutan. Tentu saja untuk orang-orang yang ingin mengelola pajak sangat penting mengetahui berbagai informasi seputar perpajakan. Seperti halnya terdapat keringanan pajak yang diberikan oleh pemerintah sejak adanya pandemi covid-19. Keringanan pajak ini juga seringkali disebut dengan tax relief.

Keringanan pajak atau bantuan pajak seringkali dibahas sejak mulai ada pandemi covid-19. Keringan pajak pada umumnya dianggap sebagai salah satu instrumen pajak yang dibutuhkan bagi masyarakat supaya bisa mengurangi beban pajaknya. Terdapat beberapa negara, yang ternyata memiliki istilah “istirahat pajak” dalam berbagai bentuk dan diberikan pada berbagai pembayar pajak. Tetapi, pada dasarnya memang bertujuan sama yakni untuk mengurangi beban bagi para wajib pajak. Lalu, apa itu keringanan pajak? Relief pajak merupakan istilah umum yang menyangkut pautkan berbagai masalah yang berkaitan dengan pengobatan pajak penghasilan agar bisa memberikan manfaat untuk wajib pajak

Pada umumnya, bantuan fiskal diartikan dalam dua pandangan. Pertama, sebagai risiko pemerintah terhadap hilangnya pendapatan pajak potensial. Kedua, sebagai beban pajak yang harus dibayarkan untuk wajib pajak. Di samping itu, terdapat pernyataan bahwa keringanan pajak merupakan Tax Expenditures atau belanja perpajakan, yang diterapkan dan dibuat sebagai tujuan pembentukan perilaku yang menuju pada tujuan sosial atau ekonomi tertentu. Dalam beberapa literatur tax relief atau keringanan pajak seringkali disamakan dengan tax Expenditures. Pasalnya terdapat empat alasan mengapa diimplementasikan Tax Expenditures.

  • Pertama, untuk tujuan administratif yang semakin ekonomis. Padahal tersebut, Tax Expenditures berperan sebagai pengurang pajak yang dibayar oleh pihak wajib pajak yang membuat biaya administrasi dari sisi pemerintah berkurang
  • Kedua, semakin kecilnya risiko adanya penyelewengan pajak. Pemanfaatan keringanan pajak ini memerlukan proses verifikasi dari otoritas pajak, juga selama proses verifikasi ini wajib pajak memberikan bukti pendukung supaya lolos dari proses verifikasi. Ketika pemberian data tersebut, maka otoritas pajak bisa melaksanakan pengawasan Apakah ada atau tidaknya penyelewengan pajak yang dilakukan oleh wajib pajak.
  • Ketiga, Sebagai beberapa opsi yang lebih luas bagi wajib pajak. Misalnya dalam keadaan wajib pajak bisa menentukan pilihan dalam menggunakan dana asuransi kesehatan atau iuran pensiun. Pilihan seperti ini bisa menjadi pertimbangan dalam keringanan pajak yang diterimanya.
  • Keempat, berperan sebagai tolak ukur dari kapasitas kemampuan membayar pajak seseorang. Pengecualian maupun pengurangan dari penghasilan, bisa menjadi justifikasi tolak ukur ability to pay atau pengukuran penghasilan yang lainnya.

Baca Juga: Seberapa Efektif Sistem Pembayaran Pajak Secara Online?

Selain beberapa hal yang telah disebutkan, ternyata juga ada beberapa komponen dalam tax relief. Beberapa komponen ini adalah berbagai bentuk keringanan pajak yang bisa diberikan untuk wajib pajak sesuai dengan tujuannya. Berikut ini adalah komponen dari keringanan pajak, antara lain:

  • Tax Allowance. Keringanan pajak ini merupakan tunjangan pajak yang juga berupa insentif pengurangan jumlah dari gross income untuk memperoleh penghasilan kena pajak.
  • Tax Exemptions merupakan pengecualian pajak. Di mana perolehan dari penghasilan yang dikecualikan dalam perhitungan basis pajak.
  • Tax Relief atau keringanan tarif pajak yang merupakan pengurangan tarif pajak yang berlaku untuk kelompok wajib pajak maupun objek pajak tertentu.
  • Tax Deferral atau pajak tangguhan yang berarti bisa melakukan penangguhan pembayaran pajak titik dengan ketentuan tertentu.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Mengenal Apa itu PPh Bunga Obligasi

Mengenal Apa itu PPh Bunga Obligasi

Kursus Pajak – Secara umum obligasi ialah surat utang yang dikeluarkan oleh pihak berutang pada pihak yang berpiutang, atau dengan kata lain obligasi merupakan sebuah surat utang yang bisa dibeli oleh pembeli yang mana kegiatan yang dilakukan tersebut akan menimbulkan bunga. Pada obligasi ada jangka waktu pembayaran utang dan juga bunganya. Sebagaimana yang disebutkan, bunga ialah kupon yang wajib diberikan pada pihak yang menerima obligasi.

Di Indonesia, obligasi ialah salah satu surat utang dengan jangka waktu menengah panjang. Hal tersebut lantaran jangka waktu untuk jatuh tempo obligasi akan diberikan mulai dari 1 (satu) tahun sampai 10 (sepuluh) tahun lamanya. Obligasi tersebut termasuk dalam daftar Bursa Efek, seperti Saham, Sukuk, Efek Beragun Aset, dan juga Investasi Real Estate.

Penerbitan obligasi pun bukan hanya dilakukan negara saja (pemerintah), melainkan perusahaan-perusahaan (non pemerintah) juga bisa menerbitkan. Lantas bagaimana Bunga Obligasi didalam perpajakan? Mari simak informasinya sebagai berikut:

Mengenal Bunga Obligasi

Sesuai dengan peraturan yang tertuang didalam PP Nomor. 91 Tahun 2021 Pasal 1, obligasi di definisikan sebagai imbalan yang didapatkan dalam bentuk bunga, diskonto, bagi hasil, maupun penghasilan sejenis lainnya. Bunga obligasi tersebut merupakan sebuah keuntungan yang sering kali disebut dengan kupon. Dalam hal tersebut, tingkatan pada imbalan atas kupon obligasi tidak bisa ditentukan besarannya, karena hal tersebut akan disesuaikan dengan jenis obligasi yang dipakai serta tergantung dengan ataupun atau kebijakan dari pihak yang menerbitkan obligasi tersebut.

Pada dasarnya bunga obligasi atau kupon lebih besar daripada bunga simpanan deposito. Sehingga, penggunaan obligasi lebih banyak diminati sebagian besar masyarakat, terlebih harga jual untuk obligasi itu sendiri ditawar dengan jumlah yang tergolong murah oleh beberapa obligasi ritel yang ada.

Jenis-Jenis Bunga Obligasi

Tentunya penerbitan obligasi tentunya disertai dengan bunga dalam bentuk kupon, dalam hal ini terdapat beberapa jenis bunga yang berlaku dalam penggunaan obligasi, berikut ulasannya:

1. Bunga Tetap

Dalam jenis bunga obligasi ini ada penawaran obligasi pada tingkat suku bunga yang mempunyai nilai tetap, sehingga pada jangka waktu ataupun jatuh tempo surat utang tersebut tiba.

Baca Juga: Mengenal Insentif Pajak Lebih Mendalam

2. Bunga Mengambang

Dalam jenis bunga obligasi yang satu ini, kupon yang ditawarkan dapat berubah-ubah nilainya. Hal tersebut tergantung pada indeks pasar uang pada waktu tersebut. Jenis obligasi tersebut terdapat kupon batas minimal di dalamnya. Yang mana dapat diartikan bahwa kupon yang pertama kali ditetapkan nantinya akan menjadi besaran kupon minimal yang berlaku sampai dengan jangka waktu jatuh tempo.

3. Coupon Bonds

Pada jenis bunga obligasi yang satu ini surat utang secara berkala akan memberikan bunga pada pihak investornya. Dalam hal ini, kupon nantinya  berisikan suatu nominal tertentu sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah pihak sebelumnya.

4. Zero Coupon Bonds

Dalam jenis bunga obligasi yang satu ini, surat utang tidak disertai oleh bunga atau dapat dikatakan tanpa bunga yang tidak harus dibayarkan secara berkala. Pada jenis bunga tersebut, pihak investor akan memeproleh keuntungan dari sisi selisih di harga jual diskonto. Disamping itu, juga akan diperoleh dari harga awal surat utang ketika diperjualbelikan. Penggunaan bunga jenis ini mempunyai jangka waktu dari 1 tahun – 10 tahun lamanya.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Seberapa Efektif Sistem Pembayaran Pajak Secara Online?

Seberapa Efektif Sistem Pembayaran Pajak Secara Online?

Training pajak adalah metode pembelajaran yang paling efektif untuk orang-orang yang ingin mempelajari materi perpajakan dasar hingga lanjutan. Biasanya training pajak seperti ini diikuti oleh orang yang ingin bekerja di bidang perpajakan atau konsultan pajak. Secara definisi, pajak merupakan besaran uang yang harus dibayar atau bersifat wajib oleh rakyat dan masuk dalam pendapatan negara.

Sementara menurut Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang KUP No. 28 Tahun 2007, Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh pihak badan maupun orang pribadi yang bersifat memaksa berdasar UU, dengan tidak memperoleh imbalan secara langsung dan digunakan sebesar-besarnya untuk kebutuhan negara dan kemakmuran rakyat.

Pada zaman yang serba canggih, yang mana semuanya menggunakan digital tentu sangat mungkin bahwa semua hal dilakukan secara online atau daring, mulai dari pembelian baju, belajar, pembayaran, bahkan juga dengan Pembayaran pajak secara online Pembayaran pajak bisa dilakukan secara online atau daring. Bukankah hal seperti ini akan lebih memudahkan Anda ketika ingin memenuhi kewajiban perpajakan? Namun, apakah membayar pajak secara online ini cukup efektif? Simak ulasan berikut ini supaya Anda mengetahui keefektifan Pembayaran pajak secara online.

Dengan perkembangan zaman yang semakin meningkat dan semakin modern, pemerintah selalu berusaha untuk mempermudah masyarakatnya, supaya para warganya mau membayar pajak. Lalu, apakah dengan memfasilitasi pembayaran pajak seperti ini, pembayaran pajak bisa berjalan secara efektif? Perlu Anda ketahui bahwa pemerintah memudahkan pembayaran pajak dengan mengeluarkan e-billing. E-billing pajak merupakan sebuah sistem di dunia perpajakan untuk pembayaran secara online dengan cara pembuatan kode billing atau ID billing. Secara resmi sistem pembayaran e-billing ini, telah resmi dipergunakan mulai tanggal 1 Januari 2016.

Tujuan utamanya diciptakan e-billing yakni menghindari terjadinya berbagai kesalahan dalam sebuah transaksi. Data dari hasil transaksi perpajakan dapat disimpan oleh Direktorat Jenderal Pajak dengan catatan waktu yang pasti, sehingga akan memudahkan pembayaran pajak di manapun dan kapanpun. Berikut ini adalah beberapa cara pembayaran pajak secara online, antara lain:

Membuat Kode Billing atau ID Billing

Untuk pembuatan kode billing atau kode ID sebenarnya terdapat 7 cara/ Pertama adalah dengan melalui aplikasi online pajak, di mana aplikasi tersebut merupakan satu-satunya application service provider (ASP) yang telah diresmikan oleh Direktorat Jenderal Pajak atau DJP untuk pembuatan kode billing. Kedua dengan melalui situs pajak resmi, dan yang ketiga bisa dilaksanakan dengan melalui kantor pos maupun teller bank.

Baca Juga: Kemana Arah Perencanaan dan Kebijakan Umum Perpajakan 2023 Nantinya?

Keempat, dapat dilakukan dengan mengirim SMS khusus untuk pelanggan Telkomsel, yakni dengan cara mengetik *141*500#. Kelima, dengan memanfaatkan Internet Banking, yang keenam dengan melalui layanan billing pada Kantor Pelayanan Pajak atau KPP. Yang ketujuh atau terakhir dengan melalui layanan nomor 1500200 yang hanya berlaku untuk wajib pajak pribadi saja.

Proses Pembayaran Pajak Online

Pembayaran pajak online bisa dilakukan di beberapa tempat berikut:

  • Teller bank yang telah bekerjasama
  • Anjungan tunai Mandiri (ATM)
  • Internet Banking
  • Kantor pos
  • Mobile Banking

Untuk orang awam mungkin saja pembayaran pajak online ini terkesan ribet dan sulit. Tetapi apabila dipahami secara keseluruhan penggunaan sistem pembayaran pajak online ini dapat berjalan dengan efektif dan efisien, Meskipun tidak semua masyarakat bisa memanfaatkan sistem e-billing ini. Telah terbukti keefektifan dari sistem pembayaran pajak secara online, yakni karena adanya peningkatan pajak dari tahun 2016 sampai 2019. Karena pada tahun 2016 adalah tahun di mana mulainya di penerapan sistem pembayaran pajak e-billing.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Mengenal Insentif Pajak Lebih Mendalam

Mengenal Insentif Pajak Lebih Mendalam

Brevet Pajak – Istilah insentif sendiri dapat didefinisikan sebagai sebuah penghasilan tambahan, baik dalam bentuk uang ataupun barang yang diberikan pada seseorang untuk meningkatkan kinerja atau semangat kerja.  Lantas bagaimana dalam sektor perpajakan? Dalam hal insentif tentu diartikan sebagai salah satu upaya untuk membantu meringankan beban pajak dan juga meningkatkan kepatuhan pajak. Lantas apa sebenarnya yang dimaksud dengan insentif pajak itu sendiri?

Mengenal Insentif Pajak

Dilansir dari publikasi UN (United Nation) dengan judul Tax Incentives and Foreign Direct Investment (2000), dimana insentif pajak merupakan insentif apapun yang mengurangi beban pajak sebuah perusahaan untuk mendorong mereka untuk berinvestasi didalam suatu proyek maupun sektor tertentu.

Pajak insentif sendiri dilakukan dengan cara memberikan fasilitas ataupun pengurangan tarif pajak terhadap pendapatan, loss carry forward dalam pajak, tax holiday dampai dengan pengurangan tarif pada peralatan, komponen, dan juga bahan baku. Disamping itu, insentif pajak juga bisa dalam bentuk kenaikan tarif masuk suatu barang yang bertujuan untuk melindungi pasar domestik dari produk impor.

Dikutip dari laman resmi Dirjen Pajak, pada umumnya insentif pajak dipakai oleh negara berkembang seperti Indonesia untuk menarik masuk investasi asing ke negara. Meskipun demikian, insentif pajak tidak sepenuhnya dapat memberikan pengaruh pada aliran investasi terhadap suatu negara, tapi dengan adanya insentif pajak juga bisa membantu meningkatkan portofolio suatu negara pada sektor pajak di mata investor.

Sebagaimana diketahui, dimana insentif pajak mempunyai potensi yang cukup baik untuk mengurangi penerimaan negara dalam sektor perpajakan, maka pemerintah diwajibkan memaksimalkan manfaatnya.

Jenis Insentif Pajak

Secara umum, insentif pajak terbagi menjadi 4 jenis, yakni mulai dari pengecualian dari pengenaan pajak, pengurangan tarif pajak, pengurangan dari dasar pengenaan pajak sampai dengan penangguhan pajak. Dengan berbagai jenis insentif pajak, ada insentif pajak yang paling banyak diminati yakni insentif pajak dalam bentuk pengecualian dari pengenaan pajak.

Jenis insentif pajak memberikan hak terhadap wajib pajak supaya tidak dikenakan pajak dalam jangka waktu tertentu yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Tapi, dalam pemberian fasilitas tersebut, pemerintah harus tetap mempertimbangkan bagaimana pemberiannya, seperti halnya sejauh apa atau berapa lama fasilitas pembebasan pajak diberikan dan juga sampai berapa lama investasi bisa membuahkan hasil.

Baca Juga: Pentingnya Brevet Pajak untuk Mahasiswa, Job Seeker dan Pegawai/Pekerja

Terkait hal tersebut, beberapa contoh insentif pajak yang terbilang cukup populer di kalangan wajib pajak, ialah tax holiday dan tax allowance. Berikut penjelasan singkat terkait dengan kedua contoh tersebut:

1. Tax Holiday

Tax holiday ini dapat diartikan sebagai suatu program insentif yang diberikan pemerintah pada PKP (Pengusaha Kena Pajak) dengan mengurangi atau membebaskan pengenaan pajak.

2. Tax Allowance

Tax allowance diartikan sebagai keringanan pajak yang diberikan pemerintah yang ditujukan pada investasi. Tapi dalam hal ini, ada ketentuan atau syarat yang harus dipenuhi terkait dengan jumlah investasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Manfaat Insentif Pajak

Setiap kegiatan maupun pelaksanaan yang dilakukan pemerintah tentunya harus mempunyai nilai atau manfaat yang jelas, terlebih dilakukan untuk masyarakat. Sama halnya dalam penerapan insentif pajak dimana ada berbagai manfaat yang bisa dirasakan oleh para wajib pajak. Berikut beberapa contoh manfaat yang dirasakan masyarakat dari adanya intensif pajak:

  • Untuk membantu mengatasi dampak yang diakibatkan oleh wabah virus Covid-19
  • Untuk mendukung serta menjaga daya beli masyarakat

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Kemana Arah Perencanaan dan Kebijakan Umum Perpajakan 2023 Nantinya?

Kemana Arah Perencanaan dan Kebijakan Umum Perpajakan 2023 Nantinya?

Kursus Pajak – Sebagai masyarakat Indonesia yang patuh terhadap berbagai ketentuan yang berlaku, maka tentu saja juga harus mengikuti berbagai kebijakan perpajakan yang diberlakukan oleh pihak-pihak yang berwenang. Untuk bisa memenuhi hal tersebut, salah satunya adalah dengan cara mengikuti kursus pajak.

Kursus pajak adalah sebuah kegiatan pembelajaran pajak yang bisa diikuti oleh siapapun yang ingin memperoleh pengetahuan seputar perpajakan dasar hingga perpajakan lanjutan. Sangat penting untuk mengetahui segala informasi seputar perpajakan, apabila Anda adalah seorang wajib pajak maupun orang-orang yang bekerja di bidang perpajakan.

Dalam rancangan anggaran pendapatan (RAPBN) dan belanja negara dan Buku II Nota Keuangan tahun anggaran 2023, Pemerintah menempatkan target pendapatan negara tahun 2023 sebesar Rp2.443,6 triliun yang terdiri dari sebagian besar penerimaan pajak dan Bea Cukai sebesar Rp2.016, 9 triliun. Serta ditambah dengan PNBP atau penerimaan negara bukan pajak Rp426,3 triliun. Untuk bisa mencapai hal tersebut maka pemerintah sudah melakukan penetapan berbagai arah pada kebijakan umum perpajakan di tahun 2023, antara lain:

  • Melanjutkan tren peningkatan pajak dengan tetap menjaga efektivitas implementasi ketentuan perpajakan mengenai harmonisasi peraturan perpajakan atau UU HPP.
  • Menggali potensi dengan ekstensifikasi maupun intensifikasi supaya bisa menguatkan basis perpajakan dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
  • Memberikan insentif fiskal pada aktivitas ekonomi yang strategis dan yang memiliki multiplier effect yang kuat bagi perekonomian.
  • Melakukan maksimalisasi perpajakan melalui penguatan pengawasan serta penegakan hukum.
  • Berupaya meningkatkan penerimaan perpajakan yang dilaksanakan dengan selalu memperhatikan daya beli masyarakat Indonesia.
  • Memastikan bahwa capaian target penerimaan pajak yang dilaksanakan dengan hati-hati dan cermat agar konsolidasi fiskal dengan defisit APBN atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang maksimal 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2023 nantinya diharapkan bisa berjalan dengan baik.

Supaya bisa mendukung implementasi-implementasi tersebut, maka pihak yang berwenang atau pemerintah menetapkan dukungan kebijakan teknis pajak yang meliputi:

  • Memaksimalkan perluasan basis perpajakan.
  • Melakukan penguatan terhadap ekstensifikasi pajak dan pengawasan terarah, serta berbasis kewilayahan.
  • Percepat reformasi di bidang sumber daya manusia atau SDM, proses bisnis, regulasi, dan organisasi.
  • Melakukan insentif fiskal yang terukur dan terarah.

Baca Juga: Bagaimana Pengaruh Fungsi Pemerataan Pajak yang Ada di Indonesia?

Sedangkan, kepada kepabeanan dan cukai akan menerapkan kebijakan teknis, antara lain:

  • Mengembangkan ekosistem logistik nasional (National Logistic Ecosystem/NLE) sebagai upaya mendorong efisiensi biaya dan waktu logistik nasional.
  • Meningkatkan efektivitas pengawasan pada preclearance, clearance, dan post-clearance atau audit kepabeanan dan cukai, sebagai upaya untuk mendukung peningkatan basis penerimaan dan kepatuhan pengguna jasa.
  • Melakukan harmonisasi kebijakan barang larangan dan atau pembatasan dengan K/L yang berkaitan.
  • Mengoptimalkan kerjasama internasional di bidang kepabeanan dan cukai dengan cara melakukan partisipasi aktif dalam berbagai forum internasional.
  • Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi Cukai sebagai upaya agar bisa mendukung implementasi UU HPP.
  • Penataan dan pengelolaan manajemen sumber daya manusia yang lebih adil, transparan, dan mendorong kredibilitas organisasi, dengan cara pengembangan pola mutasi, manajemen talenta, dan pola karir.
  • Menyelaraskan Proses bisnis dan teknologi informasi, sebagai upaya mendorong peningkatan kinerja organisasi serta kepuasan pengguna jasa.
  • Memberikan fasilitas kepabeanan dan cukai yang tepat sasaran dengan cara penguatan dan harmonisasi kebijakan kawasan berfasilitas, serta juga terhadap penguatan KIHT atau Kawasan Industri Hasil Tembakau.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Pentingnya Brevet Pajak untuk Mahasiswa, Job Seeker dan Pegawai/Pekerja

Pentingnya Brevet Pajak untuk Mahasiswa, Job Seeker dan Pegawai/Pekerja

Pelatihan Pajak atau Brevet Pajak mungkin sudah tidak asing lagi bagi Anda yang mempunyai pekerjaan di bidang keuangan terutama di bidang perpajakan ataupun siswa yang tengah belajar di bidang yang sama. Brevet pajak ialah sebuah kegiatan pelatihan perpajakan yang terdiri atas beberapa tingkatan.

Brevet pajak menjadi sebuah kebutuhan penting untuk bisa merintis karir di dunia perpajakan dengan lebih baik. Lantas seberapa pentingkah brevet pajak penting? Dan apa saja manfaat brevet pajak? Untuk mengetahui alasannya, Anda bisa menyimak ulasan berikut.

Pentingnya Brevet Pajak

Bagi Anda yang berkecimpung di dunia keuangan terutama di bidang perpajakan, sangat penting untuk paham terkait dengan teori dasar sampai dengan tahap praktik dalam perpajakan.

Ketika Anda mengikuti brevet pajak, Anda akan lebih mudah dalam memahami materi perpajakan sehingga bisa mempraktekkannya untuk menyusun rencana, laporan, dan juga perhitungan pajak yang berlaku. Disamping itu, Anda juga akan paham terkait dengan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi pada sistem perpajakan.

Nantinya pengetahuan yang Anda dapatkan dari mengikuti kursus brevet pajak bisa membantu Anda untuk meraih pekerjaan sebagai konsultan pajak atau karir menarik lainnya. Nantinya kursus brevet pajak juga akan membantu Anda dalam mempersiapkan Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP). USKP ialah ujian sertifikasi untuk menjadi seorang konsultan pajak.

Jika Anda ingin mengenal lebih dekat mengenai Brevet Pajak ? Anda bisa membaca Artikel Brevet Pajak, Pengertian hingga tingkatnya

Manfaat Brevet Pajak

Ketika Anda mengikuti kursus brevet pajak, tentu Anda akan memperoleh manfaat yang akan kamu rasakan sesuai dengan kebutuhan dari tujuan Anda mengikuti kursus tersebut. Berikut manfaat mengikuti brevet pajak yang akan Anda dapatkan ketika mengikuti sertifikasi brevet:

1. Manfaat Brevet Pajak untuk Job Seeker

Sertifikat yang akan diperoleh setelah menyelesaikan brevet pajak akan menjadi berkas pendamping CV yang bisa menjadi nilai plus. Hal tersebut karena sertifikat yang Anda miliki bisa dijadikan sebagai bukti jika Anda merupakan calon kandidat yang berkompeten sehingga Anda bisa menunjang karir lebih tinggi ke depannya.

Baca Juga: Berikut Mekanisme Pengenaan PPN pada Barang Hasil Pertanian Tertentu

2. Manfaat Brevet Pajak untuk Mahasiswa

Brevet pajak bisa memberikan manfaat untuk mahasiswa untuk memperdalam ilmu terkait dengan perpajakan dan mengetahui peraturan-peraturan baru yang berlaku didalam perpajakan. Dengan mengambil kursus brevet pajak, mahasiswa bisa lebih siap dalam melakukan pekerjaannya dalam bidang keuangan. Kursus Brevet pajak ini memang sangat cocok diikuti untuk mahasiswa dengan jurusan akuntansi, ataupun yang berkaitan dengan keuangan.

3. Manfaat Brevet Pajak untuk Pekerja

Manfaat brevet pajak untuk pegawai atau pekerja tentu saja ialah untuk menjawab dan memberikan solusi dalam semua permasalahan didalam suatu transaksi ekonomi. Dengan bekal ilmu yang Anda peroleh dari mengikuti kelas brevet pajak, And akan lebih mudah untuk memonitor serta melakukan koreksi atas kinerja tim dalam bekerja. Disamping itu, dengan sertifikat brevet pajak ini juga bisa meningkatkan skill untuk melakukan pekerjaannya serta harapannya akan memperoleh kenaikan gaji dan juga jabatan.

Itulah beberapa manfaat yang bisa anda dapatkan dengan mengikuti brevet pajak. Untuk pesertanya, siapapun boleh mengikuti pelatihan ini baik itu mahasiswa, pekerja ataupun wajib pajak sehingga mereka bisa lebih paham terkait dengan kewajiban perpajakan itu sendiri.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Berikut Mekanisme Pengenaan PPN pada Barang Hasil Pertanian Tertentu

Berikut Mekanisme Pengenaan PPN pada Barang Hasil Pertanian Tertentu

Training Pajak – Indonesia merupakan negara agraris dengan hasil pertanian, perkebunan, dan juga perhutanan yang melimpah. Tapi, apakah hasil pertanian tersebut terutang Pajak Pertambahan Nilai? Pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan pemajakan pada sektor pertanian. Contoh dari kebijakannya berupa peraturan pengenaan PPN pada barang hasil pertanian yang diberikan insentif yakni berupa tarif Pajak Pertambahan Nilai Barang Hasil Pertanian Tertentu (PPN BHPT) yang besarannya lebih rendah jika dibandingkan dengan tarif umum PPN.

Sebelum mengetahui bagaimana mekanisme dari pengenaan PPN atas BHPT tersebut, kita butuh mengetahui terlebih dahulu apa saja yang tergolong dari barang hasil pertanian? Barang hasil pertanian yaitu barang yang dihasilkan serta diambil secara langsung dari sumbernya, yang kegiatan usahanya bisa dari bidang pertanian, perhutanan, perkebunan, peternakan, perburuan, perikanan baik itu yang dari dari penangkapan ataupun budidaya.

Berdasarkan pada Undang – Undang No. 42 Tahun 2009 (UU PPN) ada 2 jenis fasilitas Pajak Pertambahan Nilai yang mempunyai perlakuan berbeda: Pajak terutang tidak dipungut serta Pembebasan pengenaan pajak. Barang hasil pertanian dibebaskan dari pengenaan PPN yang telah diatur didalam PP No. 31 Tahun 2007.  Berikut merupakan barang hasil pertanian yang bukan Barang Kena Pajak:

  1. Buah-buahan seperti, salak, mangga, bengkoang, durian, rambutan, nangka,  melon semangka dan lain lain.
  2. Sayuran berupa sayuran daun, sayuran jamur, sayuran buah, dan juga sayuran dari umbi.

Tujuan Pembebasan PPN atas Barang Hasil Pertanian

Penyerahan barang hasil pertanian yang dibebaskan dari pengenaan PPN dilaksanakan oleh pemerintah dengan tujuan sebagai berikut:

  1. Mendorong perkembangan dan juga pertumbuhan usaha pertanian
  2. Melindungi para pelaku usaha pada bidang pertanian.
  3. Memperlancar perkembangan ekonomi nasional
  4. Mencapai keberhasilan sektor kegiatan ekonomi dengan prioritas tinggi pada lingkup skala nasional

Baca Juga: Profesi Akuntan Perpajakan, Pendidikan dan Prospek Kerjanya

Barang Hasil Pertanian yang Dikenakan PPN

Sementara itu, barang hasil pertanian yang terutang PPN Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI No. 70/P/HUM/2013, yakni:

  1. Barang Hasil Pertanian yang berupa buah dan sayuran, termasuk barang yang bukan BKP yang tidak terkena PPN atas penyerahan baik itu impor maupun ekspor barang;
  2. Barang Hasil Pertanian yang lain (tidak ditetapkan) diantaranya gabah, sagu, beras, jagung dan juga kedelai termasuk barang tidak terutang PPN (bukan BKP) terhadap penyerahan baik impor ataupun ekspor barang;
  3. Barang Hasil Pertanian yang merupakan hasil dari perkebunan, berupa tanaman pangan, tanaman hias dan juga obat yang awalnya dibebaskan dari pengenaan PPN kemudian kini berubah dengan dikenakan pemotongan PPN dengan taris sebesar 10% atas penyerahan impor dan juga tarif sebesar 0% atas ekspor jenis barang tertentu.
  4. Wajib untuk dilakukan pemungutan serta pemotongan oleh pengusaha kena pajak yang melakukan penyerahan terhadap barang hasil pertanian. Sementara itu, ketentuan untuk pengusaha kecil yang omzet per tahunnya kurang dari 4,8 miliar tidak berkewajiban untuk memungut PPN.

Tarif PPN atas Barang Hasil Pertanian tertentu

Semenjak tahun 2013 PPN atas hasil pertanian tertentu sudah dikenakan tarif dengan besar 10%. Tapi kini mengalami perubahan, sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 64/PMK.03/2022 terkait dengan Pajak Pertambahan Nilai atas penyerahan terkait Barang Hasil Pertanian Tertentu (PPN BHPT) yang dipungut dengan tarif sebesar  1,1% final dari harga jual.

Tarif tersebut sudah mulai efektif per April 2022 lalu.  Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan juga Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu, Neilmaldrin Noor, melalui siaran pers Nomor SP-25/2022 menyebutkan jika perubahan tarif PPN BHPT ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan rasa keadilan serta penyederhanaan administrasi perpajakan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Bagaimana Pengaruh Fungsi Pemerataan Pajak yang Ada di Indonesia?

Bagaimana Pengaruh Fungsi Pemerataan Pajak yang Ada di Indonesia?

Sebagai wajib pajak agar bisa mengelola kewajiban perpajakannya dengan lebih efisien dan efektif, salah satu caranya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Kelas perpajakan seperti private pajak seperti ini bisa diikuti oleh siapapun tanpa terkecuali, bagi mereka yang ingin memperoleh informasi dan pengetahuan seputar perpajakan maka bisa mengikuti brevet pajak.

Namun, apakah Anda sudah mengetahui apa itu yang namanya pajak? Secara definisi pajak adalah Iuran wajib yang harus dibayarkan oleh wajib pajak sesuai dengan ketentuan hukum pajak yang berlaku. Nantinya pajak dipergunakan untuk mendanai pengeluaran kolektif, supaya meningkatkan kesejahteraan umum yang manfaatnya tidak dapat diterima secara langsung.

Wajib pajak adalah masyarakat atau orang pribadi maupun badan yang memiliki hak dan kewajiban di bidang perpajakan. Pajak bukan hanya bertujuan untuk bisa membantu membangun fasilitas bersama untuk masyarakat umum, namun juga berfungsi untuk begitu banyak hal lainnya.

Dalam dunia pajak sendiri terdapat istilah fungsi distribusi pajak atau juga biasa disebut dengan fungsi pemerataan pajak. Fungsi distribusi pajak merupakan pajak yang dipergunakan untuk menyeimbangkan dan menyesuaikan antara pembagian pendapat dan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya pemerataan seperti ini, nantinya tidak akan terjadi kesenjangan yang begitu timpang dan jauh antara ekonomi dan sosial dari masyarakat.

Fungsi distribusi pajak pada dasarnya adalah untuk pemerataan terhadap pendapatan masyarakat dan pembangunan negara. Seperti yang telah diketahui bahwa Indonesia adalah negara kepulauan, yang memiliki begitu banyak pulau besar maupun kecil di dalamnya yang terpisah oleh laut dan perairan.

Keadaan geografis seperti ini menyebabkan adanya kesulitan akses dan sarana transportasi sehingga terdapat beberapa wilayah yang tidak mudah untuk dijangkau. Kondisi seperti ini lalu menimbulkan berbagai perbedaan antar daerah. Salah satunya adalah perbedaan ketika penerimaan pendapatan daerah dan masyarakat. Perbedaan penerimaan pendapatan daerah dan masyarakat ini, juga seringkali menimbulkan perbedaan dalam pemerataan pembangunan ekonomi daerah.

Pendistribusian atau pemerataan pajak daerah yang ada dipergunakan untuk mendanai seluruh kepentingan umum, termasuk juga untuk membuka lapangan kerja yang baru. Sebenarnya, tujuan utamanya yakni supaya terjadi pemerataan pendapat. Dengan demikian kesenjangan ekonomi yang terdapat antara yang miskin dan yang kaya tidak terlalu menonjol. Diharapkan pajak daerah bisa meningkatkan pendistribusian di setiap daerah, sebab penyaluran pajaknya baik, maka akan meningkatkan kualitas pembangunan negara juga.

Baca Juga: Bagaimanakah Penerapan Pajak Solidaritas untuk Pemulihan Ekonomi Indonesia?

Jadi kesimpulannya fungsi dari pemerataan atau pendistribusian dalam dunia pajak ini, dipergunakan untuk membiayai semua upaya pembangunan ekonomi, pemerataan pendapatan dan meningkatkan taraf hidup seluruh masyarakat Indonesia.

Pembebanan Menggunakan Tarif Pajak Progresif

Pajak yang dipungut dari setiap penghasilan yang diterima oleh wajib pajak, akan dikelola dan dipergunakan oleh pemerintah untuk pembangunan daerah-daerah yang memerlukannya. Misalnya terdapat pembangunan sarana prasarana maupun fasilitas umum, seperti jalan raya, jembatan, sekolah, Puskesmas, rumah sakit dan lainnya.

Adanya hal nyata seperti pemberian fasilitas umum ini adalah salah satu bentuk timbal balik dan komitmen, dari pemerintah pada wajib pajak yang sudah melakukan pembayaran pajaknya. Sekecil apapun kontribusi pajak yang diberikan, pasti akan selalu ada manfaatnya.

Begitu pula dengan adanya tarif pajak progresif yang dipungut pada masyarakat yang memiliki penghasilan tinggi, pastinya akan dipungut dengan tarif yang lebih tinggi Apabila dibandingkan dengan masyarakat yang berpenghasilan sedikit. Supaya bisa memaksimalkan penerimaan pajak,maka sangat penting untuk memiliki kesadaran dan kepatuhan pajak yang tinggi oleh Setiap wajib pajak.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Profesi Akuntan Perpajakan, Pendidikan dan Prospek Kerjanya

Profesi Akuntan Perpajakan, Pendidikan dan Prospek Kerjanya

Kursus Pajak – Sedang belajar dalam bidang akuntansi dan juga belum tahu profesi yang akan dituju setelah lulus nanti? Bagi yang sedang belajar di bidang akuntansi terutama spesifikasi perpajakan perlu menyimak ulasan berikut ini.  Akuntansi, terlepas dari apapun konsentrasi studinya merupakan bidang ilmu yang sangat diperlukan dalam dunia kerja terutama dalam dunia bisnis.

Jadi jika saat ini, Anda menempuh pendidikan di bidang akuntansi serta ingin menjadi akuntan jangan khawatir sebab lapangan pekerjaannya luas. Jika Anda ingin menjadi akuntan perpajakan, berikut terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan serta harus dipahami.

Pengertian Akuntan Bidang Perpajakan

Sederhananya, akuntan pajak merupakan orang yang mempunyai tugas untuk mengurus berbagai hal yang berkaitan dengan pajak. Seorang akuntan sektor pajak bertugas untuk menganalisis fenomena ekonomi dan juga menentukan strategi perpajakan yang tepat sesuai dengan ilmu yang dipelajari. Strategi yang ditentukan ini harus sesuai dengan undang-undang perpajakan yang berlaku di suatu Negara.

Pendidikan Seorang Akuntan Perpajakan

Menjadi seorang akuntan perpajakan tentu tidak dapat diraih apabila tidak menempuh pendidikan di bidang akuntansi. Di Indonesia sendiri, untuk memperoleh gelar S1, pendidikan akuntansi dilakukan dalam kurun waktu 4 tahun. Sementara itu, jika ingin mempelajari lebih dalam dan juga fokus pada satu bidang saja, maka dibutuhkan waktu 3 tahun lagi (pascasarjana).

Tapi, jika ingin menjadi akuntan terakreditasi maka dibutuhkan Certificate Public Accountant yang bisa diperoleh di universitas yang memang menyediakan izin serta sertifikasi CPA. Untuk mendapatkannya, Anda perlu melalui berbagai tes yang akan dinilai langsung oleh Negara bersangkutan.

Prospek Kerja Akuntan Bidang Perpajakan

Akuntan merupakan profesi yang lapangan pekerjaannya luas sebab banyak profesi ini dibutuhkan di sektor public. Hampir semua sektor menjadi lapangan pekerjaan untuk seorang akuntan perpajakan seperti public, pemerintahan, swasta, ataupun pribadi. Berikut beberapa prospek kerja seorang akuntan pajak yang bisa Anda geluti:

1. Perusahaan Big Four

Bagi Anda yang berkecimpung dalam bidang akuntansi, tentu tidak asing dengan istilah Big Four. Big Four  ialah perusahaan-perusahaan akuntansi yang terbesar di dunia. Tentu saja bekerja di salah satu perusahaan yang  telah tergabung dalam Big Four menjadi salah satu impian kebanyakan orang apalagi yang ingin menjadi seorang akuntan.
Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Big Four ialah Pricewaterhouse Coopers (PwC), KPMG, Ernst & Young, dan Deloitte Touche Tohmatsu.

Baca Juga: TDUP dan Pajak yang Berlaku pada Sektor Pariwisata

2. Bank dan Lembaga Keuangan

Lapangan pekerjaan lain yang tentu saja terbuka lebar untuk seorang akuntan sektor pajak ialah bank ataupun lembaga keuangan. Banyaknya bank serta lembaga keuangan yang tersebar di berbagai wilayah tentu akan menjadi keuntungan tersendiri bagi para akuntan. Bank bukan hanya sebagai tempat akuntan publik atau yang berprofesi sebagai manajer maupun penasehat keuangan saja.

3. Lembaga Pemerintahan

Bekerja di lembaga pemerintahan, misalnya di di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) bukan hal yang mustahil apabila Anda bisa mengantongi sertifikat akuntansi. Lembaga tersebut meruapakan lembaga yang paling nyaman untuk seorang akuntan perpajakan, sebab selain mengaplikasikan ilmu Anda juga bisa mengembangkannya. Di sini seorang akuntan pajak dapat menjalankan tugas yang berhubungan dengan perpajakan lembaga.

4. Pegawai Bea Cukai

Prospek kerja akuntan pajak berikutnya ialah menjadi pegawai bea cukai. Ini merupakan tempat yang tepat untuk seorang akuntan pajak dalam melatih skill dan mendapatkan pengetahuan baru terkait dengan perpajakan. Gaji yang ditawarkan untuk pekerjaan tersebut juga cukup besar yang tentu saja menggiurkan untuk seorang fresh graduate.

Selain itu, masih banyak prospek kerja menarik yang bisa digeluti. Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Bagaimanakah Penerapan Pajak Solidaritas untuk Pemulihan Ekonomi Indonesia?

Bagaimanakah Penerapan Pajak Solidaritas untuk Pemulihan Ekonomi Indonesia?

Pelatihan pajak adalah sebuah kelas perpajakan yang sangat cocok untuk diikuti oleh orang-orang yang ingin mengetahui tentang ilmu perpajakan. Bukan hanya itu saja, tetapi setelah mengikuti pelatihan pajak ini nantinya peserta akan mendapatkan sertifikat brevet pajak. Pastinya akan ada begitu banyak informasi dan pengetahuan yang diterima, karena sangat penting untuk pengelolaan kewajiban pajak.

Perlu diketahui, pandemi covid-19 adalah fenomena yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia bahkan juga dunia. Di tengah kondisi seperti ini koefisien undang-undang pajak adalah salah satu upaya pemerintah dan Menteri Keuangan untuk membangun sistem perpajakan yang lebih adil dan sehat.

Apa itu Pajak Solidaritas?

Hal seperti ini adalah langkah reformasi pajak untuk memulihkan perekonomian agar bisa  menuju disiplin defisit negara pada tahun yang akan datang. Lantas, Apakah upaya seperti ini terealisasikan dengan baik selama pandemi di Indonesia? Sebelumnya sangat penting untuk mengetahui apa itu yang namanya solidaritas pajak. Solidaritas pajak menurut definisinya adalah pungutan tambahan yang bertujuan untuk membiayai kebutuhan bersama dalam keadaan tertentu, contohnya saat fenomena pandemi yang terjadi di seluruh dunia, terlebih di Indonesia. Secara umum, pajak solidaritas adalah tambahan terhadap pajak yang telah ada.

Selain itu pajak solidaritas juga bisa diadopsi berupa pembebanan pajak sekali hingga PPN atau pajak pertambahan nilai. Tarif yang dipergunakan untuk pungutan yang satu ini bisa dilihat dari jumlah persentase pajak terutang atau tarif tetapnya. Umumnya pengimplementasian pajak solidaritas terjadi ketika adanya berbagai fenomena yang berhubungan dengan kepentingan bersama sebuah negara, misalnya perang dunia hingga yang terjadi dua tahun belakangan ini. seperti pandemi covid-19.

Bagaimana Penerapan Pajak Solidaritas?

Seringkali pajak sore dari tas dijadikan sebagai solusi terhadap permasalahan yang mengarah pada perekonomian setiap negara. Sesuai dengan tujuan pajak solidaritas ini sendiri, yaitu membantu untuk memadai keperluan masyarakat dalam kondisi tertentu. Di Indonesia sendiri pajak solidaritas bukan merupakan hal yang baru lagi. Hal tersebut telah tertuang dalam Keppres Nomor 90 tahun 1995, mengenai Perlakuan Pajak Penghasilan terhadap Bantuan yang Diberikan untuk Pembinaan Keluarga Prasejahtera Dan Keluarga Sejahtera I. Selain itu juga terdapat dalam Keputusan Presiden Nomor 92 tahun 1996 mengenai perubahan pada Keputusan Presiden No. 90 tahun 1995.

Baca Juga: Berbagai Istilah Perpajakan yang Terbaru di Tahun 2023 Ini

Pemulihan Ekonomi di Indonesia Selama Pandemi

Keputusan ini dilaksanakan, sebagai upaya pemerataan pendapatan atau pengentasan kemiskinan dalam kebersamaan masyarakat terlebih untuk wajib pajak. Beberapa ahli pajak menjelaskan bahwa pemberlakuan pajak solidaritas ini adalah salah satu cara, untuk mengatasi persoalan pajak di Indonesia terlebih pada keadaan pandemi seperti ini. Hal tersebut Diharapkan dengan penerapan ini bisa membentuk solidaritas yang mencerminkan kebersamaan ketika menopang beban dengan bersama-sama dan di yang mana dalam hal ini ketika pandemi covid-19.

Pajak solidaritas sendiri kembali diterapkan di Indonesia, supaya bisa menjadi jalan keluar terbaik untuk penerimaan pajak di tengah kondisi pandemi covid-19. Di samping itu, pajak yang satu ini dilaksanakan dengan pembebanan pajak tambahan atas objek, subjek, maupun tarif baru terlepas dari kebijakan perpajakan yang telah ada. Pertama kali hal yang terlihat adalah pada keperluan untuk mendanai penanganan pandemi covid-19, yang mana di Indonesia memerlukan gotong royong serta kontribusi dari seluruh masyarakat. Pajak solidaritas secara tidak langsung dapat dikatakan sebagai refleksi dari pembaruan kontrak fiskal.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.