Bagaimana Dampak Resesi 2023 Bagi Perpajakan di Indonesia?

Bagaimana Dampak Resesi 2023 Bagi Perpajakan di Indonesia?

Brevet Pajak – Bisa dibilang bahwa pajak merupakan penolong dalam hal pembangunan ekonomi. Karena memang kenyataannya pajak berperan sebagai sumber penerimaan yang terbesar. Tentu saja untuk mendukung pembangunan pembangunan yang ada di Indonesia, sangat penting untuk selalu memahami betapa pentingnya perpajakan.

Selain itu, para wajib pajak juga harus melakukan kewajiban perpajakannya dengan efektif dan efisien. Agar dapat menciptakan beberapa hal tersebut, Anda dapat mengikuti program brevet pajak yang telah banyak diselenggarakan. Brevet pajak nantinya akan membantu pesertanya untuk memperoleh materi dan informasi yang berkaitan dengan perpajakan dasar hingga perpajakan lanjutan.

Dengan mengikuti kelas perpajakan seperti ini, maka masyarakat akan memahami pentingnya pajak dan para wajib pajak yang semakin bijak dalam melakukan kewajiban mereka. Akan semakin baik apabila seluruh masyarakat Indonesia memahami betapa pentingnya peran pajak bagi sebuah negara.

Bahkan pada tahun 2022 Di semester pertama ini, pemerintah penerimaan yang positif. yaitu penerimaan pajak tersebut mencapai jumlah Rp868,3 triliun, atau berarti telah tumbuh 55,7% Apabila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021. Realisasi ini pun telah lebih dari Separuh target penerimaan pajak yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan. Hal ini telah mencapai 58,5% dari target yang sejumlah Rp1.485 triliun.

Selain itu, kinerja penerimaan pajak pada paruh pertama itu didorong oleh windfall komoditas dan terdapat suatu program pengungkapan sukarela (PPS) atau yang biasa dikenal sebagai tax amnesty jilid II. Namun, sayangnya windfall komoditas diperkirakan tidak akan ada atau tidak terulang lagi pada tahun depan sehingga tidak ada potensi akan menjadi pendorong kinerja penerimaan pajak pada tahun selanjutnya.

Di sisi lain, program pengungkapan sukarela tersebut pun tidak akan ada lagi pada tahun selanjutnya. Apalagi, dikabarkan pada tahun 2023 resesi ekonomi global yang semakin nyata. Diperkirakan Resesi ini sudah disampaikan oleh Presiden World Bank Group David Malpass, bahwa bank sentral yang ada di seluruh dunia sudah menaikkan suku bunganya dan tren ini diperkirakan akan berlanjut pada tahun selanjutnya.

Hal ini akan berujung pada kebijakan tersebut yang ada dampaknya pada perlambatan ekonomi dan memunculkan Resesi pada berbagai negara. Nufransa Wira Sakti atau staf ahli Menteri Keuangan bidang pengawasan pajak menjelaskan jika kinerja pajak sebagian besar dipengaruhi oleh melonjaknya harga komoditas yang seiring dengan terdapatnya permintaan yang juga melonjak.

Baca Juga: Bagaimana Perlakukan Pajak Dividen Pasca UU HPP?

Menurutnya, belum tentu bahwa tahun depan akan ada kondisi seperti apa. Apakah nanti terdapat stabilan baru yang mengarah pada harga-harga komoditas tersebut tidak berpengaruh pada pendapatan negara. Maka dari itu, pemerintah terus waspada terhadap keadaan global dan diharapkan tidak selamanya akan bergantung pada Windfall komoditas ketika ingin meningkatkan penerimaan pajak, jika pada tahun selanjutnya terdapat ekuilibrium atau harga keseimbangan.

Nufransa mengatakan bahwa untuk merespon ancaman Resesi pada tahun depan, Direktorat Jenderal Pajak akan mempersiapkan strategi untuk meraih penerimaan pajak pada tahun depan dengan cara melihat berbagai potensi apa saja yang masih tersedia, maupun selama ini mungkin saja belum diperhatikan maksimal dari sisi potensi penerimaan pajaknya.

Sedangkan, Jika dilihat dari sisi pengawasannya, atas akan selalu senantiasa melakukan perkembangan dan bekerja sama dengan berbagai pihak lembaga atau kementerian maupun instansi lain untuk memperoleh data. Dasarnya, PPS yang sudah selesai dilakukan akan menjadi perluasan basis data yang telah dimiliki oleh DJP.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tags: No tags

Comments are closed.