Apakah Benar Indonesia Membutuhkan Lebih Banyak Ahli Pajak?

Apakah Benar Indonesia Membutuhkan Lebih Banyak Ahli Pajak?

Brevet Pajak – Akan selalu terbuka lebar peluang untuk para sarjana yang ingin memiliki profesi di bidang pajak. Karena pada saat ini jumlah dari ahli pajak yang ada di Indonesia dan yang bekerja sebagai akademisi, pengamat, konsultan, praktisi, hingga peneliti masih tergolong sedikit. Sehingga, untuk Anda yang pada saat ini sedang menempuh pendidikan di bidang perpajakan, tidak ada salahnya untuk semakin memperdalam ilmu Anda melalui brevet pajak.

Karena private pajak memang pada umumnya diikuti oleh calon konsultan pajak yang akan mengikuti USKP atau Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak. Diketahui bahwa menurut pandangan beberapa pakar perpajakan yang telah berprofesi di bidang perpajakan juga, ternyata perlu ditambah untuk memenuhi berbagai permintaan yang ada.

Ketika tahun 2020 jumlah dari konsultan pajak yang ada di Indonesia adalah 5.589 konsultan. Apabila dibandingkan rasionya dengan jumlah penduduk yang ada, menjadi 1 banding 48.417. Sehingga, dapat dikatakan bahwa satu orang konsultan pajak harus melayani sekitar 48.000 penduduk. Hal tersebut adalah yang diungkapkan oleh Bawono Kristiaji, seorang Partner of Fiscal Research and Advisory pada kuliah umum perpajakan dengan tema Peluang Pekerjaan di Bidang Perpajakan. Jika dilihat dari sisi permintaannya, jumlah wajib pajak orang pribadi yang sudah terdaftar, maka tercatat masih sebanyak 45,4 juta wajib pajak atau sekitar 32%, 4 dari total angkatan kerja yang ada.

Selain itu, juga jumlah wajib pajak badan yang harus memberikan laporan SPT kurang lebih terdapat sebanyak 900.000 wajib pajak badan. Pada angka tersebut, telah menunjukkan bahwa jumlah permintaan dari wajib pajak terhadap layanan perpajakan yang maksimal masih sangat besar. Secara otomatis hal tersebut, berarti bahwa peluang kerja bagi para sarjana perpajakan yang ingin memiliki profesi di bidang pajak sungguh masih sangat besar.

Bukan hanya konsultan atau ahli pajak, Indonesia juga masih kekurangan orang-orang di bidang akademik atau akademisi yang perlu mengambil peran sebagai pemikir di bidang perpajakan. Pastinya kehadiran para akademisi di bidang pajak amat sangat dibutuhkan, supaya bisa menciptakan diskursus ketentuan perpajakan yang lebih baik lagi.

Saat ini Indonesia telah kekurangan akademisi di bidang perpajakan dan harusnya para akademisi tahun ke tahun bisa semakin bertambah. Karena kebijakan perlu dilakukan pembaharuan melalui partisipasi publik, sehingga akan terdapat ruang untuk melakukan riset atau diskusi maupun merumuskan dengan lebih berimbang.

Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Tarif Pajak Proporsional dan Tarif Pajak Progresif?

Ternyata bukan hanya konsultan maupun akademisi saja, tetapi Indonesia juga kekurangan jumlah peneliti yang harus melakukan riset di bidang pajak. Padahal melakukan riset pada sebuah bidang amat sangat diperlukan, agar bisa menciptakan desain sistem pajak yang lebih kuat lagi. Perlu diingat bahwa perpajakan, bukan merupakan topik yang hanya dapat dikaji oleh segelintir para orang-orang berilmu saja, seperti orang-orang di bidang ekonomi maupun akuntansi.

Tetapi, perpajakan ini juga membutuhkan untuk dikaji oleh beberapa disiplin ilmu lain, seperti manajemen, hukum, sejarah, filsafat, dan beberapa bidang yang lain. Tentu saja ini merupakan kabar baik untuk para sarjana perpajakan, supaya lebih memperdalam ilmu mereka untuk bisa nantinya menjadi orang-orang yang bekerja di bidang perpajakan. Sehingga, brevet pajak merupakan jalan terbaik yang bisa ditempuh untuk hal tersebut. Karena kelas perpajakan ini akan memberikan berbagai informasi dan materi terkait perpajakan dasar hingga perpajakan lanjutan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tags: No tags

Comments are closed.