Tips dari DJP untuk Menentukan Kode Transaksi Faktur Pajak

Tips dari DJP untuk Menentukan Kode Transaksi Faktur Pajak

Brevet Pajak – Dirjen pajak memberikan tips kepada para wajib pajak dalam menentukan kode transaksi atas suatu penyerahan barang kena pajak atau biasa disebut dengan BKP dan atau jasa kena pajak atau JKP ketika membuat suatu faktur pajak bagi kebutuhan para wajib pajak.

Disebutkan bahwa tips untuk menentukan kode transaksi dalam faktur pajak oleh fungsional penyuluh Kanwil DJP Banten Agus Sugianto dan Agus Puji Priyono menyebutkan kode transaksi faktur pajak itu telah diatur oleh pemerintah karena mekanisme pajak penghasilan di Indonesia itu transaksinya berbeda-beda sehingga dengan terdapatnya kode transaksi ini dapat memudahkan untuk mengelompokkan jenis jenis transaksinya.

Maka dari itu, bagi Anda yang masih belum paham mengenai perpajakan, segeralah Anda untuk mempelajari ilmu perpajakan dengan mengikuti brevet pajak. Apalagi jika Anda berprofesi sebagai seorang pengusaha, maka sangat penting bagi Anda untuk mempelajari serta mengelola perpajakan bagi perusahaan yang Anda miliki. Seperti contohnya ilmu perpajakan mengenai faktur pajak, yang sangat berguna bagi para pengusaha kena pajak (PKP), karena faktor pajak memiliki fungsi untuk bukti bahwa pengusaha kena pajak, tersebut telah menunaikan kewajibannya untuk memungut pajak dari pihak pemberi barang kena pajak atau jasa kena pajak.

Sehingga tidak ada celah bagi perusahaannya untuk kena tuduhan penggelapan pajak atau manipulasi pajak yang tidak akurat saat pemeriksaan pajak. Maka dari itu, ada baiknya Anda untuk mempelajari ilmu ilmu perpajakan dengan mencari tahunya di internet atau cara yang paling efektif, yaitu dengan cara brevet pajak yang sudah jelas kurikulum serta orang-orang yang memberikan materi dalam pelatihan pajak tersebut, biasanya orang-orang yang memberikan materi tersebut merupakan orang-orang yang profesional dalam bidang perpajakan.

Lalu, yang selanjutnya terdapat empat langkah mudah untuk menentukan kode transaksi ini.

  • Langkah pertama yang perlu diambil yaitu menentukan apakah transaksi yang bersangkutan tersebut merupakan penyerahan yang mendapat fasilitas pajak penghasilan atau tidak. Jika ternyata ditemukan bahwa transaksi tersebut setelah memiliki fasilitas, dapat ditentukan untuk fasilitas tidak dipungut atau ditanggung pemerintah menggunakan kode transaksi bernomor angka 07. Sementara itu, jika penyerahan yang mendapat fasilitas PPN dibebaskan maka akan menggunakan kode transaksi 08.
  • Langkah yang kedua, memastikan terlebih dahulu Apakah penyerahan dilakukan dengan pihak wajib pungut (WAPU) atau instansi pemerintah atau bukan. Jika iya, penyerahan tersebut dilakukan oleh pihak wajib pungut (WAPU) Maka dapat ditentukan untuk transaksi yang dilakukan dengan instansi pemerintah maka menggunakan kode transaksi 02. Jika penyerahan dilakukan kepada pemungut PPN yang lainnya maka akan menggunakan kode transaksi 03. Sebagai informasi tambahan.

Baca Juga: Jasa Asuransi dan Jasa Keuangan Dapat Fasilitas Bebas PPN

  • Langkah yang ketiga yaitu, memastikan kembali apakah penyerahan dilakukan kepada orang pribadi pemegang paspor luar negeri atau tidak. Jika penyerahan tersebut dilakukan kepada orang pribadi pemegang paspor luar negeri maka kode transaksi yang dipakai adalah kode transaksi 06. Kode khusus tersebut diberlakukan karena turis asing dapat melakukan refund PPN yang dipungut oleh penjual di Indonesia karena dikonsumsinya pun tidak pasti, bisa jadi dikonsumsi di Indonesia atau au dikonsumsi di luar Indonesia.
  • Langkah yang keempat yaitu, untuk transaksi normal dapat dikelompokkan menjadi 4 kode yang berbeda. Untuk transaksi yang memakai DPP nilai lain akan menggunakan kode transaksi 04. Untuk penyerahan yang PPN-nya dipungut dengan besaran tertentu akan menggunakan kode transaksi 05.

Lalu, untuk penyerahan BKP dan atau JKP yang PPN dan atau PPnBM dipungut oleh PKP yang melakukan penyerahan akan menggunakan kode transaksi 01. Untuk kode ini sebenarnya kode transaksi yang umum terjadi.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tags: No tags

Comments are closed.