Mengikuti training pajak adalah solusi terbaik untuk Anda yang ingin menguasai materi maupun segala informasi tentang perpajakan. Biasanya, kelas perpajakan seperti ini sangat dibutuhkan oleh orang-orang yang akan bekerja di bidang pajak, seperti konsultan pajak. Karena untuk menjadi konsultan pajak, perlu untuk mengikuti USKP (Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak).
Sehingga, menguasai seluruh materi pajak dasar hingga lanjutan adalah sangat penting adanya. Seorang calon konsultan pajak akan lebih siap untuk menjalani USKP setelah mengikuti sebuah training pajak. Sebagai seseorang yang akan bekerja di bidang perpajakan, informasi tentang dunia pajak juga tidak kalah penting. Misalnya, adanya prediksi dari Kementerian Keuangan bahwa penerimaan pajak akan menurun.
Terdapat perkiraan untuk penerimaan pajak pada kuartal semester II Tahun 2022 ini adalah melemah. Perkiraan tersebut apabila dibandingkan dengan kuartal semester I pada paruh pertama tahun ini. Tentu saja, hal ini disebabkan oleh beberapa hal tertentu. DJP atau Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu atau Kementerian Keuangan ini, melalui Dirjen Pajak Kemenkeu yaitu Suryo Utomo, menjelaskan bahwa ada berbagai faktor yang menjadi sebab dari lemahnya penerimaan pajak pada paruh kedua tahun ini, antara lain:
- Telah terealisasi PPS atau Program Pengungkapan Sukarela, yang biasa disebut dengan tax amnesty jilid 3 ini. Dimana program yang satu ini mempunyai peran penting untuk meningkatkan penerimaan negara. Bahkan penerimaan yang diterima oleh negara mencapai 61,01 triliun.
- Disebabkan karena terdapat suatu resiko terhadap perlambatan laju ekonomi secara global.
Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu menyebutkan bahwa pada penerimaan pajak kuartal kedua ini masih mempunyai peluang yang cukup stabil untuk pertumbuhannya. Tetapi, apabila dilihat pada perkembangan laju ekonomi secara global yang yang sampai saat ini masih belum stabil, pasti akan memiliki potensi untuk menghambat perekonomian domestik pula. Seperti halnya yang dimaksud bahwa penerimaan pajak adalah suatu hasil dari keberlangsungan kegiatan ekonomi, yang terjadi di sebuah negara. Apabila perekonomian yang berlangsung memiliki laju pertumbuhan yang baik, maka penerimaan negara juga berpotensi akan baik pula. Hal ini juga bisa berlaku sebaliknya.
Baca Juga: Apa itu Insentif Pajak? Apa Manfaatnya untuk Sebuah Perusahaan?
Sangat penting untuk diketahui apabila penerimaan negara sepanjang kuartal pertama Tahun 2022, yaitu mulai dari Januari sampai Juni tahun ini berhasil menjangkau angka Rp868,3 Triliun. Terdapat peningkatan yang dialami pada pencapaian tersebut apabila dibandingkan dengan target penerimaan negara pada tahun lalu. Dalam hal tersebut, paling tidak ada 4 penyebab utama yang yang mendukung peningkatan penerimaan pajak pada kuartal pertama tahun 2022, antara lain:
- Laju pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan memberikan kontribusi untuk penerimaan pajak. Hal tersebut dapat dilihat pada ada penerimaan PPN atau pajak pertambahan nilai dalam negeri dan pajak pertambahan nilai atas impor.
- Harga yang terdapat pada komoditas tinggi tentu mempunyai peran penting untuk penerimaan pajak.
- Pada dasarnya, penerimaan pajak pada paruh pertama memang relatif cukup rendah. Hal tersebut dikarenakan pemerintah masih seringkali mengeluarkan insentif pajak yang tersebar pada banyak sektor usaha untuk mendukung pemulihan ekonomi.
- Terdapat dampak yang muncul dari implementasi UU hap atau undang-undang harmonisasi peraturan perpajakan. Yang mana penerimaan pajak ditopang oleh program tax amnesty jilid 2 atau PPS (Program Pengungkapan Sukarela), serta dibantu oleh penerapan tarif baru terhadap PPN, yaitu PPN 11%.
Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.
Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.