Kursus Pajak – Antusiasme masyarakat Indonesia pada olahraga salah satunya sepak bola memang sangat tinggi. Sepak bola memang menjadi olahraga yang sangat diminati dan juga digemari oleh masyarakat mulai dari anak muda sampai dengan para lanjut usia. Menimbang kepopuleran sepak bola di Indonesia tentu menandakan jika sepak bola menjadi ladang untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Saat ini, sepak bola bukan hanya menjadi sekedar olahraga yang banyak diminati khalayak, tapi sepak bola tengah menjadi sebuah ladang bisnis yang terbilang menguntungkan. Sederet artis juga ikut berinvestasi di cabang olahraga ini yakni dengan membeli klub sepak bola. Sejumlah perusahaan ataupun investor tengah berbondong-bondong untuk menginvestasikan dananya di industri sepak bola.
Ada berbagai motif yang melatarbelakangi investor menginvestasikan dananya di industri sepak bola tersebut, yakni mulai dari untuk mendapatkan keuntungan, mencari popularitas serta kejayaan, sampai hanya ada yang sekedar memenuhi keinginannya saja. Sepak bola mempunyai konsep supaya bagaimana bisa menguntungkan seluruh pihak yang terlibat mulai dari pemain, panitia pelaksana, klub, sponsor, penonton yang menikmati pertandingan sampai dengan pihak yang terlibat secara langsung atau tidak secara langsung.
Pemain sepak bola memperoleh keuntungan dari penghasilan yang mereka dapatkan. Klub bisa mendapatkan keuntungan yakni melalui pemanfaatan berbagai aset yang dimilikinya misalnya penjualan pemain, penjualan berbagai merchandise sepak bola, penjualan tiket pertandingan, dan bisa juga menarik minat investor atau perusahaan swasta supaya memperoleh dana promosinya.
Perpajakan Penghasilan Klub Bola
Sesuai dengan Pasal 4 ayat (1) UU PPh, Penghasilan ialah seluruh kemampuan ekonomis yang diterima Wajib Pajak (WP), baik yang berasal dari Indonesia ataupun yang berasal dari luar Indonesia yang bisa digunakan untuk konsumsi atau digunakan untuk menambah kekayaan WP yang bersangkutan. Penghasilan yang didapatkan oleh klub ialah objek pajak.
Penghasilan yang didapatkan oleh klub mencakup seluruh penghasilan yang didapatkannya. Penghasilan tersebut diantaranya bersumber dari transfer pemain, penjualan tiket pertandingan stadion, hadiah uang/money prize, merchandise, dan juga sponsor. Maka, klub turut mempunyai kewajiban didalam melakukan perhitungan, penyetoran/pembayaran, dan juga pelaporan pajak seperti halnya kewajiban Wajib Pajak pada umumnya.
Baca Juga: Mengenal Faktur Pajak Serta Fungsinya untuk Bisnis
Bagi klub yang telah mendapatkan omset atau peredaran bruto yang melebihi nominal Rp 4,8 Miliar pun tidak akan menggunakan ketentuan PPh Final dengan PP 23 Tahun 2018, melainkan menerapkan ketentuan umum serta menggunakan tarif PPh Pasal 17.
Kewajiban dari klub selayaknya Wajib Pajak pada umumnya yakni menghitung, menyetor, dan juga melaporkan pajak. Disamping itu, klub sebagai pemberi penghasilan baik itu untuk pemain sepak bola, pelatih, karyawan, dan juga pihak lainnya yang berkewajiban untuk melakukan pemotongan pajak terhadap penghasilan pemain, pelatih, maupun karyawan. Pemotongan tersebut bertujuan untuk menghindari para pemain sepak bola yang sering kali tersandung dengan kasus penggelapan pajak, sehingga pemotongan memang harus dilakukan dengan benar dan juga cermat.
Oleh sebab itu, negara pun turut diuntungkan karena melesatnya industri sepak bola, karena negara mendapatkan keuntungan dari segi perpajakan. Disamping itu, banyaknya orang yang menggeluti bisnis sepak bola juga memiliki potensi untuk mendapatkan pajak supaya lebih maksimal lagi. Dengan demikian, negara bisa lebih optimal untuk menyusun anggaran untuk membiayai pengeluaran negara serta turut mengatasi permasalahan jumlah pengangguran, sebab banyak pihak yang terlibat serta memerlukan tenaga kerja.
Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.
Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.