Mengoptimalkan PPh Badan: Dirjen Pajak Selalu Mengawasi Fluktuasi Harga Komoditas

Mengoptimalkan PPh Badan: Dirjen Pajak Selalu Mengawasi Fluktuasi Harga Komoditas

Training pajak bisa membantu Anda untuk mendapatkan berbagai pengetahuan seputar kebijakan perundang-undangan perpajakan. Pastinya ada begitu banyak orang yang membutuhkan kelas perpajakan membutuhkan kelas perpajakan seperti training pajak ini agar bisa mendapatkan sertifikat dan pengetahuannya. Tentu saja untuk Anda yang tertarik di dunia perpajakan, tidak kalah penting untuk mengetahui berbagai berita perpajakan yang sedang hangat diperbincangkan. Seperti halnya pada saat ini Direktorat Jenderal Pajak sedang mengawasi fluktuasi harga komoditas supaya bisa mengoptimalkan penerimaan pajak penghasilan badan.

Suryo Utomo selaku Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, memberikan pernyataan bahwa pihak DJP akan selalu memberikan pantauan atas pergerakan harga komoditas yang berdampak pada penerimaan pajak, terlebih adalah pada PPh badan atau pajak penghasilan badan. Pada konferensi pers di Jakarta yang telah diselenggarakan Senin 25 Maret 2024, Suryo mengatakan bahwa pihak DJP mempunyai fokus pada sektor utama dalam memantau fluktuasi harga, yaitu pada berbagai sektor yang sangat sensitif atas harga komoditas, meliputi industri pengolahan dan sektor pertambangan.

Di sisi lain, Direktorat Jenderal Pajak pun akan selalu mengawasi berbagai sektor yang tidak secara langsung dipengaruhi karena harga komoditas. Direktur Jenderal Pajak juga ikut mengutip pernyataan dari Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan, bahwa selain sektor pertambangan dan industri pengolahan, terdapat berbagai sektor lain yang terhubung dengan pajak penghasilan badan tetap membutuhkan kinerja yang baik di tahun 2023 dan 2024. Penting untuk diketahui bahwa realisasi pajak penghasilan badai sampai 15 Maret di tahun ini, telah mencapai angka Rp55,91 triliun.

Tetapi, ternyata penerimaan ini mengalami penurunan hingga 10,6% daripada tahun sebelumnya pada periode yang sama. Diketahui bahwa penurunan tersebut sebabnya adalah karena penurunan signifikan harga komoditas di tahun 2023, yang mana dampaknya adalah pada peningkatan restitusi di tahun 2024. Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan pun memberikan penegasan, walaupun pajak penghasilan badan menurun disebabkan oleh restitusi yang dilakukan terkait permasalahan komoditas, namun secara keseluruhan pertumbuhan bruto pajak penghasilan badan masih mencapai angka 7,5%.

Kendati demikian, di samping adanya restitusi, pertumbuhan bruto pajak penghasilan badan tetap pada angka 7,5%. Maka dari itu, pihak yang berkaitan akan semakin waspada atas fluktuasi harga komoditas yang beresiko akan mempengaruhi penerimaan pajak. Sehingga, dengan kondisi seperti ini Sri Mulyani memberikan himbauan supaya para pihak yang berkaitan selalu Awas dan waspada atas komposisi penerimaan negara maupun karena berbagai tekanan yang muncul sebab koreksi harga komoditas.

Baca Juga: Dampak Praktik Treaty Shopping: Ancaman Bagi Sistem Pajak Global

Fajri Akbar selaku Pengamat Pajak dari CITA (Center for Indonesia Taxation Analysis), Memberikan pernyataan bahwa Pelemahan pada sektor pertambangan dan perkebunan dikarenakan adanya penurunan harga komoditas, yang mana memberikan dorongan pada wajib pajak untuk mendapatkan aliran kas untuk memastikan likuiditas perusahaan.

Risiko Tantangan Lain pada Penerimaan Pajak

Tantangan penerimaan pajak di tahun 2024 bukan hanya mengenai fluktuasi harga komoditas saja, namun juga dengan berbagai faktor lain yang bisa mempengaruhi pendapatan negara. Walaupun sudah 4 tahun sejak pandemi Covid-19, tetapi hal tersebut merupakan salah satu faktor utama yang masih terasa dalam perekonomian global ataupun domestik. Adanya penurunan kegiatan ekonomi serta ketidakpastian bisnis sudah memberikan dampak yang signifikan pada penerimaan pajak dan berbagai sektor tertentu dalam perekonomian. Tantangan struktural juga merupakan tantangan lain dalam penerimaan pajak di tahun 2024, misalnya adalah karena praktik penghindaran pajak dan rendahnya kepatuhan pajak, hal ini pastinya merupakan permasalahan yang harus diatasi.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tags: No tags

Comments are closed.