Pembebasan Dana Pensiun dari Pajak Minimum Global: Perlindungan Bagi Masa Depan

Pembebasan Dana Pensiun dari Pajak Minimum Global: Perlindungan Bagi Masa Depan

Brevet Pajak – Isu pajak minimum global menjadi sorotan dunia setelah organisasi internasional seperti OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) menggagas upaya harmonisasi pajak untuk perusahaan multinasional. Tujuan utamanya adalah mengurangi praktik penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan besar dengan memanfaatkan celah sistem perpajakan di berbagai negara. Namun, salah satu topik yang memicu diskusi adalah bagaimana kebijakan pajak minimum global ini mempengaruhi dana pensiun, yang merupakan salah satu instrumen utama bagi perlindungan ekonomi masyarakat di masa tua.

Dana pensiun berfungsi sebagai jaring pengaman finansial bagi pekerja setelah mereka tidak lagi aktif di dunia kerja. Di banyak negara, dana pensiun dikelola secara kolektif dan diinvestasikan dalam berbagai instrumen keuangan, termasuk saham, obligasi, dan aset lainnya. Tujuan dari investasi ini adalah untuk memastikan bahwa nilai dana terus bertumbuh sehingga dapat memenuhi kebutuhan pensiun para peserta di masa depan. Oleh karena itu, aspek perpajakan menjadi salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi keberlanjutan dan keuntungan dari investasi dana pensiun.

Ketika pajak minimum global diperkenalkan, salah satu kekhawatiran yang muncul adalah potensi dampaknya terhadap dana pensiun. Pajak minimum global dirancang untuk memastikan perusahaan multinasional membayar pajak dengan tarif minimum tertentu, yaitu 15%, di negara tempat mereka beroperasi. Namun, jika aturan ini diterapkan tanpa pengecualian, institusi seperti dana pensiun yang melakukan investasi lintas negara juga dapat terkena dampaknya. Hal ini berisiko mengurangi keuntungan investasi yang digunakan untuk mendanai pensiun para peserta.

Sebagai respons terhadap kekhawatiran ini, banyak negara dan organisasi internasional mendorong agar dana pensiun dikecualikan dari pajak minimum global. Argumennya adalah bahwa dana pensiun bukanlah entitas bisnis yang berorientasi pada keuntungan seperti perusahaan multinasional, melainkan lembaga yang berfungsi untuk mendukung kesejahteraan sosial. Penerapan pajak minimum pada investasi dana pensiun dapat mengurangi hasil bersih dari investasi tersebut, yang pada akhirnya merugikan peserta dana pensiun, terutama mereka yang bergantung pada manfaat pensiun untuk masa tua mereka.

Selain itu, pembebasan dana pensiun dari pajak minimum global juga sejalan dengan prinsip keadilan sosial. Mengingat bahwa banyak peserta dana pensiun berasal dari kalangan pekerja menengah ke bawah, pengenaan pajak tambahan pada dana pensiun berpotensi memperburuk ketimpangan ekonomi. Oleh karena itu, memastikan bahwa dana pensiun terlindungi dari kebijakan perpajakan yang merugikan menjadi langkah penting untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat.

Baca Juga: Insentif Pajak Nol Persen, Strategi Baru Pemerintah untuk Stabilitas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (SDA)

Kebijakan untuk membebaskan dana pensiun dari pajak minimum global juga penting dari perspektif ekonomi makro. Dengan memberikan perlakuan khusus pada dana pensiun, negara-negara dapat mendorong investasi jangka panjang yang stabil. Dana pensiun sering kali menjadi investor besar dalam pembangunan infrastruktur, energi terbarukan, dan sektor-sektor strategis lainnya. Jika keuntungan dari investasi ini berkurang akibat pajak, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh peserta dana pensiun, tetapi juga oleh perekonomian secara keseluruhan.

Meskipun begitu, pelaksanaan pembebasan pajak bagi dana pensiun juga harus dilakukan secara hati-hati untuk mencegah potensi penyalahgunaan. Regulasi yang jelas diperlukan untuk memastikan bahwa hanya dana pensiun yang benar-benar berfungsi sebagai penyedia manfaat sosial yang mendapatkan pembebasan tersebut. Selain itu, negara-negara juga harus bekerja sama untuk menciptakan kerangka kebijakan yang adil dan transparan.

Kesimpulannya, pembebasan dana pensiun dari pajak minimum global adalah langkah yang penting untuk melindungi kesejahteraan masyarakat di masa depan. Dengan menjaga keuntungan investasi dana pensiun tetap maksimal, negara dapat memastikan bahwa para pekerja memiliki jaminan finansial yang memadai saat pensiun. Di tengah upaya global untuk menciptakan sistem perpajakan yang lebih adil, perlindungan terhadap dana pensiun harus menjadi salah satu prioritas utama.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Brevet Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Brevet Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Insentif Pajak Nol Persen, Strategi Baru Pemerintah untuk Stabilitas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (SDA)

Insentif Pajak Nol Persen, Strategi Baru Pemerintah untuk Stabilitas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (SDA)

Pelatihan Pajak – Pemerintah Indonesia terus berupaya menjaga kestabilan perekonomian dengan berbagai kebijakan yang mendukung sektor ekspor. Salah satu kebijakan terbaru yang diperkenalkan adalah insentif pajak nol persen, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap stabilitas devisa negara. Insentif pajak ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk mendorong ekspor, khususnya yang berasal dari sumber daya alam (SDA), yang merupakan salah satu pilar penting perekonomian Indonesia.

Pelatihan pajak yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga pemerintah dan swasta menjadi penting dalam rangka memahami kebijakan insentif pajak nol persen yang baru diterapkan oleh pemerintah. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada pelaku usaha mengenai prosedur dan manfaat insentif pajak, sehingga mereka dapat memanfaatkannya secara optimal untuk meningkatkan daya saing ekspor dan mendukung stabilitas devisa negara.

Ekspor SDA merupakan salah satu kontributor utama terhadap pemasukan devisa negara. Selama ini, Indonesia mengandalkan ekspor hasil tambang, perkebunan, dan sektor-sektor lain yang berhubungan dengan sumber daya alam untuk mendatangkan devisa yang digunakan untuk mendukung kestabilan ekonomi. Namun, meskipun memiliki sumber daya alam yang melimpah, Indonesia sering kali menghadapi tantangan terkait fluktuasi harga komoditas global, yang berpengaruh pada pendapatan dari sektor ini. Hal ini dapat mengarah pada ketidakstabilan devisa yang pada gilirannya mempengaruhi kurs mata uang rupiah dan perekonomian domestik secara keseluruhan.

Untuk itu, pemerintah Indonesia meluncurkan insentif pajak nol persen sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing ekspor SDA di pasar global. Dengan insentif ini, pengusaha dan eksportir yang bergerak di sektor SDA akan mendapatkan keringanan pajak yang signifikan, yang dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan margin keuntungan. Efek dari kebijakan ini diharapkan dapat mendorong para pelaku usaha untuk meningkatkan kapasitas ekspor mereka, sehingga hasil SDA yang diekspor dapat terus mengalir dengan stabil.

Lebih lanjut, insentif pajak nol persen diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih luas pada perekonomian nasional. Peningkatan ekspor dapat membawa masuk devisa yang lebih besar, yang pada gilirannya akan memperkuat cadangan devisa negara. Dengan demikian, kebijakan ini memiliki potensi untuk meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia terhadap guncangan eksternal, seperti krisis global atau fluktuasi harga komoditas yang dapat mempengaruhi perekonomian.

Baca Juga: Modernisasi Perpajakan di Kawasan Berikat dan KEK: Penerapan Coretax DJP untuk Faktur Pajak Kode 07

Kebijakan insentif pajak nol persen juga mencerminkan upaya pemerintah untuk mendiversifikasi ekspor Indonesia. Selama ini, Indonesia sangat bergantung pada ekspor komoditas utama seperti minyak sawit, batu bara, dan gas alam. Dengan insentif pajak ini, diharapkan sektor-sektor lain yang terkait dengan sumber daya alam, seperti produk olahan dan industri hilir, dapat berkembang dengan pesat. Ini akan menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi hasil SDA, bukan hanya berupa bahan mentah, tetapi juga produk-produk yang lebih bernilai tinggi, yang tentu saja akan membawa keuntungan lebih besar bagi perekonomian Indonesia.

Namun, untuk mencapai tujuan yang diinginkan, implementasi kebijakan ini harus dilakukan dengan hati-hati dan melibatkan berbagai pihak, baik pengusaha, pemerintah daerah, maupun masyarakat. Pengawasan yang ketat juga diperlukan agar insentif ini benar-benar dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha yang memenuhi kriteria dan tidak disalahgunakan. Pemerintah juga perlu memastikan bahwa kebijakan ini tidak mengganggu sektor-sektor lain yang juga membutuhkan perhatian, seperti sektor industri kecil dan menengah.

Secara keseluruhan, insentif pajak nol persen ini adalah langkah strategis yang cerdas dari pemerintah Indonesia dalam menjaga stabilitas devisa negara. Kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk mendongkrak ekspor SDA, tetapi juga untuk memperkuat perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Dengan dukungan yang tepat, kebijakan ini berpotensi menjadi salah satu pendorong utama untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada impor, dan menciptakan peluang baru bagi sektor-sektor ekonomi yang lebih beragam.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Pelatihan Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Pelatihan Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Cadangan Devisa Meningkat, Stabilitas Ekonomi Terjaga dengan Insentif Pajak Nol Persen

Cadangan Devisa Meningkat, Stabilitas Ekonomi Terjaga dengan Insentif Pajak Nol Persen

Kursus pajak bisa menjadi salah satu upaya terbaik yang bisa dilakukan, jika Anda ingin menguasai ilmu perpajakan. Sebab, kursus pajak bisa membantu Anda untuk memahami berbagai kebijakan perundang-undangan pajak yang berlaku di Indonesia, seperti halnya yang akan dibahas dalam ulasan berikut ini. Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan strategis yang mewajibkan eksportir sumber daya alam untuk menyimpan devisa hasil ekspor mereka di dalam negeri untuk jangka waktu yang lebih lama sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian negara. Aturan baru ini, yang akan mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 2025, mewajibkan penyimpanan DHE selama satu tahun penuh, yang merupakan perpanjangan substansial dari tenggat waktu tiga bulan sebelumnya.

Sebagai bagian dari rencana menyeluruh pemerintah untuk menjaga stabilitas mata uang asing dan memanfaatkan sumber daya keuangan dengan lebih baik, tindakan ini dilengkapi dengan peningkatan persentase retensi DHE dari 30 menjadi 100 persen. Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengklarifikasi bahwa pemerintah akan menawarkan beberapa insentif untuk menarik para eksportir agar mematuhi aturan baru ini. Program ini, yang memiliki sejumlah fasilitas yang telah disiapkan, diantisipasi untuk meningkatkan cadangan devisa dan secara langsung menguntungkan perusahaan. Pemerintah Indonesia menerapkan sebuah kebijakan strategis yang mewajibkan para eksportir sumber daya alam untuk menyimpan pendapatan ekspor mereka di dalam negeri untuk jangka waktu yang lebih lama sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian negara.

Batas sebelumnya yang hanya tiga bulan diperpanjang secara signifikan oleh peraturan baru, yang akan mulai berlaku pada 1 Maret 2025, dan mengharuskan retensi DHE selama satu tahun penuh. Sebagai bagian dari rencana pemerintah yang lebih besar untuk menjaga stabilitas devisa dan memanfaatkan sumber daya keuangan dengan lebih baik, tindakan ini disertai dengan tingkat retensi 100 persen untuk DHE, naik dari 30 persen sebelumnya. Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengklarifikasi bahwa pemerintah akan menawarkan beberapa insentif untuk menarik para eksportir agar mematuhi aturan baru ini. Program ini, yang telah menyiapkan sejumlah fasilitas, diharapkan dapat meningkatkan cadangan devisa dan secara langsung menguntungkan perusahaan.

Manfaat untuk Stabilitas Ekonomi

Pemerintah menjamin rasio utang terhadap ekuitas (gearing ratio) perusahaan tidak akan terpengaruh oleh penyediaan pembiayaan dengan menggunakan instrumen penempatan DHE SDA sebagai jaminan. Menurut Airlangga, dana yang diperoleh melalui cara ini – baik dalam bentuk deposito, giro, maupun cash collateral – tidak akan masuk dalam perhitungan batas maksimum pemberian kredit (BMPK). Perubahan ini juga memungkinkan eksportir untuk membayar pajak, royalti, atau dividen kepada negara dengan menggunakan DHE mereka. Hal ini memberikan keleluasaan yang lebih besar bagi perusahaan tanpa mengurangi kebutuhan mereka untuk menempatkan DHE sesuai dengan peraturan yang baru.

Baca Juga: PPN Naik, Dompet Aman: Strategi Bijak Mengelola Pengeluaran untuk Konsumen

Persiapan Sistem dan Revisi Peraturan

Pemerintah saat ini sedang menyelesaikan perubahan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 untuk mendukung kebijakan ini. Peraturan baru ini akan diimplementasikan dengan menggunakan revisi tersebut sebagai landasan hukumnya. Namun, untuk memastikan strategi ini berjalan dengan baik, Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, bank, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menyiapkan mekanisme pendukung.

Antisipasi untuk Kebijakan Baru

Diharapkan bahwa strategi baru ini akan menumbuhkan iklim bisnis yang menguntungkan bagi para eksportir dan berdampak positif pada stabilitas devisa negara. Pemerintah berharap untuk mendorong peningkatan devisa dalam negeri dengan memperpanjang retensi DHE dan menawarkan insentif. Hal ini akan meningkatkan cadangan devisa dan mendorong stabilitas ekonomi. Namun, masih ada beberapa masalah dengan implementasi kebijakan ini.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Kursus Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Kursus Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Modernisasi Perpajakan di Kawasan Berikat dan KEK: Penerapan Coretax DJP untuk Faktur Pajak Kode 07

Modernisasi Perpajakan di Kawasan Berikat dan KEK: Penerapan Coretax DJP untuk Faktur Pajak Kode 07

Training Pajak – Direktorat Jenderal Pajak terus melakukan modernisasi sistem perpajakan untuk mendukung kegiatan ekonomi di kawasan berikat dan kawasan ekonomi khusus (KEK). Salah satu inovasi ini merupakan penerapan sistem coretax DJP yang memungkinkan dalam pengelolaan faktur pajak dengan lebih efektif serta efisien melalui intregasi dengan sistem seperti CEISA 4.0 serta INSW.

Pelatihan pajak memiliki peran penting dalam meningkatkan pemahaman tentang pembuatan faktur pajak dengan kode 07 di kawasan tertentu, karena aturan dan prosedur yang berlaku sering kali bersifat khusus dan memerlukan pemahaman yang mendalam. Dengan mengikuti training pajak yang tepat, wajib pajak dan pelaku usaha dapat memastikan bahwa mereka mematuhi ketentuan perpajakan yang berlaku, menghindari kesalahan dalam pelaporan, serta meminimalkan risiko sanksi administratif dari otoritas pajak.

Pengertian Faktur Pajak Kode 07

Faktur Pajak (FP) kode 07 merupakan dokumen perpajakan yang khuss digunakan untuk transaksi pada kawasan tertentu, seperti kawasan berikat, kawasan bebas, dan KEK. Transaksi tersebut memiliki karakteristik yang unik karena melibatkan barang serta jasa kena pajak (BKP/JKP) yang akan mendapat perlakuan khusus berdasarkan regulasi yang berlaku.

Sistem baru yang ditetapkan oleh DJP ini memungkinkan pengisian faktur pada pajak secara otomatis dengan data yang relevan.Langkah seperti ini dilakukan melakukan interoperabilitas antara coretax DJP dengan sistem direktorat jenderal bea serta cukai (DJBC) serta lembaga nasional single window (LNSW).

Bagaimana Mekanisme Kerja Coretax DJP dan CEISA 4.0

Untuk traksaki pada kawasan berikat, seperti yang menggunakan FB 07 dengan kode 02. data utama seperti nomor pengajuan (AJU) serta tanggal AJU akan diambil dari dokumen resmi, seperti pemberitahuan pemasukan asal daerah pabean ke kawasan berikat (BC 4.0). Data seperti ini kemudian akan diunggah pada sistem CEISA 4.P milik DJBC sebelum nantinya akan diteruskan ke Coretax DJP.

Dalam proses ini, identitas pembeli serta rincian serta transaksi dapat terisi secara otomatis, sehingga akan mengurangi risiko kesalahan input data secara manual. Pengusaha hanya cukup mengklik tombol “kirim faktur pajak” untuk melakukan transfer data dari CEISA 4.0 ke Coretax DJP guna menekankan pentingnya penyesuaian tanggal faktur dengan tanggal penyerahan BKP untuk memastikan akurasi.

Baca Juga: Prosedur Penanganan Faktur Pajak Sebelum dan Sesudah Implementasi Coretax 2025

Fokus Kawasan Berikat dan KEK

Selain pada kawasan berikat, sistem coretax DJP juga akan diterapkan di KEK dengan menggunakan FP 07 dengan kode 17. Dalam transaksi di KEK membutuhkan dokumen seperti pemberitahuan perolehan atau pengeluaran BKP/JKP (PPBJ) dan pemberitahuan jasa KEK (PJKEK). Sama dengan di kawasan berikat, data ini diambil dengan otomatis melalui integrasi dengan sistem Indonesain National Single Window (INSW).

Dengan interoperabilitas yang semakin baik, pelaku usaha di KEK dapat memanfaatkan kemudahan guna melakukan proses faktur pajak dengan lebih cepat dan akurat. Dalam proses ini juga akan meningkatkan transparansi serta mengurangi beban administratif, memberikan waktu lebih untuk pengusaha guna fokus pada kegiatan operasional mereka.

Kawasan Bebas dengan FP 07 Kode 18

Kawasan bebas juga akan menjadi bagian dari penerapan pada sistem coretax DJP dengan menggunakan FP 07 dengan kode 18. Transaksi pada kawasan ini akan melibatkan pengelolaan dokumen pemberitahuan perolehan atau pengeluaran BKP/JKP yang diinput ke sistem. Sama dengan kawasan lainnya, prefill data akan dilakukan melalui integrasi coretax DJP dengan sistem Indonesian National Single Window (INSW).

Dengan sistem ini, identitas pembeli serta rincian transaksi dapat dilakukan proses secara otomatis serta transparan. Penggunaan FP 07 dengan kode 18 pada kawasan bebas dirancang untuk mendukung aktivitas ekonomi yang lebih efisien sekaligus untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi perpajakan yang akan berlaku. Langkah seperti ini akan memberikan kemudahan bagi pelaku usaha untuk mengurangi beban administratif serta meningkatkan produktivitas.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Training Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Training Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

PPN Naik, Dompet Aman: Strategi Bijak Mengelola Pengeluaran untuk Konsumen

PPN Naik, Dompet Aman: Strategi Bijak Mengelola Pengeluaran untuk Konsumen

Brevet pajak bisa membantu Anda untuk menguasai kebijakan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Bahkan biasanya brevet pajak ini diikuti oleh calon ahli perpajakan, namun juga tidak ada salahnya bagi wajib pajak untuk mengikutinya sebagai upaya mengelola pajak lebih efisien lagi. Tentunya tidak kalah penting untuk mengetahui berbagai informasi perpajakan yang ada saat ini. Menyusul pengumuman kenaikan tarif oleh pemerintah, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) kembali menjadi pemberitaan.

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pendapatan negara sekaligus mendorong kesinambungan anggaran. Namun, kenaikan PPN sering kali mengakibatkan beban keuangan harian yang lebih besar bagi masyarakat biasa. Dampak kenaikan PPN akan dibahas dalam artikel ini, bersama dengan saran untuk pembeli yang cerdik tentang cara mengatasi kesulitan ini.

Mengenai PPN dan Mengapa Tarifnya Naik?

Pajak tidak langsung yang dikenal sebagai PPN dikenakan atas pembelian barang dan jasa. Hampir semua transaksi di Indonesia dikenai PPN, kecuali transaksi yang secara khusus dikecualikan oleh undang-undang, seperti transaksi yang melibatkan layanan kesehatan, pendidikan, dan beberapa bahan pokok. Interoperabilitas antara Coretax DJP dengan sistem National Single Window (LNSW) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) memungkinkan tahap ini diselesaikan.

Dampak Kenaikan PPN terhadap Konsumen

Konsumen harus membayar lebih mahal untuk barang dan jasa yang mereka beli jika tarif PPN naik. Meskipun kenaikannya hanya 1%-dari 11% menjadi 12%-mungkin akan menyebabkan kenaikan harga yang signifikan untuk barang dan jasa tertentu, terutama barang-barang mewah. Kementerian Keuangan mengklaim bahwa Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan mengamanatkan kenaikan tarif PPN menjadi 12%. Namun, pemerintah telah menjelaskan bahwa kenaikan tarif PPN ini hanya akan berlaku untuk produk dan layanan mewah, seperti tempat tinggal ultra-mewah, kapal pesiar, dan pesawat pribadi.

Baca Juga: Tantangan Coretax: Bagaimana DJP Menjawab dan Memperbaiki Sistem Pajak?

Strategi untuk Menangani Kenaikan PPN

Meskipun kenaikan PPN tidak dapat dihindari, pelanggan yang cerdik dapat mengurangi dampaknya dengan menerapkan taktik berikut:

  • Prioritaskan kebutuhan dasar Anda: Belanjakan uang untuk hal-hal seperti makanan, transportasi, dan kesehatan yang sebenarnya merupakan kebutuhan. Kurangi pengeluaran untuk kemewahan dan kebutuhan tersier yang tidak mendesak.
  • Manfaatkan harga jual dan promosi: Kenaikan harga yang disebabkan oleh PPN dapat diatasi dengan diskon atau cashback yang diberikan oleh banyak pengecer dan situs e-commerce. Manfaatkan promosi ini dengan baik.
  • Beli dengan hati-hati: Sebelum melakukan pembelian, bandingkan harga dari peritel lain. Jika memungkinkan, pikirkan untuk membeli dalam jumlah besar, terutama untuk barang-barang yang tidak mudah rusak. Manfaatkan program loyalitas konsumen untuk mendapatkan poin tambahan atau penghematan.
  • Kurangi konsumsi barang yang dikenakan PPN tinggi: Barang-barang mewah adalah salah satu barang dan jasa yang dikenakan tarif PPN yang lebih tinggi. Untuk menghemat uang, hindari atau kurangi konsumsi produk-produk ini.
  • Perbanyak produk lokal sebagai substitusi: Karena adanya tambahan pajak dan biaya logistik, barang impor seringkali lebih mahal. Pilihlah barang yang diproduksi secara lokal, berkualitas lebih tinggi, dan dengan harga yang lebih terjangkau.
  • Dapatkan pengetahuan tentang manajemen keuangan: Buatlah rencana pengeluaran bulanan yang lebih ketat. Belanjakan uang untuk tabungan, kebutuhan, dan pengeluaran tambahan secara terpisah. Hal ini akan mengurangi kemungkinan kenaikan harga yang akan membahayakan keamanan finansial Anda.
  • Manfaatkan teknologi: Untuk mengawasi pengeluaran Anda dan membuat anggaran, gunakan aplikasi pengelolaan uang. Selain itu, beberapa aplikasi menawarkan rekomendasi penghematan yang dapat meningkatkan pengelolaan keuangan Anda.
  • Dorong penggunaan produk ramah lingkungan: Undang-undang pajak tertentu menawarkan imbalan untuk produk dan layanan ramah lingkungan. Mendukung produk-produk ini membantu melestarikan lingkungan selain menghemat uang untuk pajak.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Brevet Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Brevet Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Prosedur Penanganan Faktur Pajak Sebelum dan Sesudah Implementasi Coretax 2025

Prosedur Penanganan Faktur Pajak Sebelum dan Sesudah Implementasi Coretax 2025

Kursus Pajak – Pada sistem perpajakan Indonesia, pengembalian atau adanya retur faktur pajak yang akan segera diterbitkan sebelum tahun 2025 dan akan dilakukan setelahnya yang memerlukan pemahaman terkait prosedur yang berlaku, terutama dengan beralihnya untuk sistem coretax pada tahun 2025. Banyak pertanyaan yang sering muncul adalah bagaimana menangani faktur pajak yang akan diterbitkan sebelum tahun 2025 jika retur dilakukan pada tahun 2025 atau setelahnya. Pada dasarnya, ada dua skenario utama yang perlu untuk dipahami yaitu faktur pengganti dan retur faktur. Keduanya akan memiliki prosedur yang beda, tergantung tahun transaksi serta sistem yang telah digunakan.

Faktur Pengganti: Perbaikan Faktur Pajak

Faktur pengganti pajak ini akan diterbitkan ketika terdapat kesalahan pada faktur pajak yang telah dibuat, kesalahan ini terkait penulisan identitas pembeli, jumlah barang, harga satuan, hingga diskon. Ketika faktur pajak yang diterbitkan pada tahun 2024 perlu diperbaiki setelah tahun 2025, maka proses penggantian faktur ini akan dilakukan dengan menggunakan sistem legacy hingga akhir 2024. Namun,sejak Januari 2025, seluruh administrasi faktur pajak, termasuk juga dengan faktur pengganti, yang akan diproses melalui aplikasi coretas.

Adapun Langkah-Langkah dalam Pembuatan Faktur Pengganti

  • Aplikasi Coretax: Sejak tahun 2025, pembuatan faktur pengganti dilakukan dalam sistem Coretax yang memiliki fungsi notifikasi bagi pembeli mengenai perubahan faktur pajak. Penggantian faktur pajak hanya akan dianggap berhasil setelah pembeli mengonfirmasi perubahan tersebut.
  • Proses di Aplikasi:Kontraktor Kena Pajak (PKP) dapat mengedit rincian transaksi pada faktur yang perlu diganti, seperti menambah atau menghapus transaksi dan mengubah informasi tentang harga atau jumlah barang. Setelah melakukan perubahan, status faktur akan berubah menjadi “Pending Change” dan pembeli akan menerima pemberitahuan konfirmasi. Setelah konfirmasi pembeli, status faktur akan berubah menjadi “Dimodifikasi”.

Retur Faktur; Pengembalian atas Barang yang Mempengaruhi PPN

Pengembalian faktur terjadi ketika ada pengembalian barang yang memengaruhi transaksi pajak, sehingga memerlukan penyesuaian PPN yang telah dipungut sebelumnya. Dalam kasus ini, faktur yang diterbitkan pada tahun 2024 akan diproses melalui sistem Coretax jika deklarasi dilakukan pada tahun 2025 atau setelahnya. Sistem Coretax mengelola faktur pengembalian dan memastikan bahwa PPN yang dinyatakan sesuai dengan transaksi pengembalian yang terjadi.

Baca Juga: Mengganti PIC Utama di Coretax DJP: Proses dan Langkah-Langkah yang Perlu Diketahui

Prosedur penulisan nota pengembalian:

  • Penyiapan oleh Pembeli: Pembeli, baik yang berstatus PKP maupun tidak, wajib membuat formulir pernyataan dan mengunduhnya melalui modul Portal Wajib Pajak (Coretax) atau sistem yang terintegrasi pada Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
  • Persetujuan DGT: Setelah voucher pengembalian disiapkan, voucher tersebut harus memperoleh persetujuan dari DGT melalui sistem, dan pembeli bertanggung jawab untuk menyelesaikan prosedur administratif sesuai dengan peraturan saat ini.

Perbedaan antara faktur pengganti dan faktur pengembalian

Dalam sistem perpajakan baru Indonesia, penanganan faktur pajak untuk transaksi yang dilakukan sebelum tahun 2025 dan kemudian dikembalikan atau diganti setelah tahun 2025 memerlukan penyesuaian sistem yang digunakan. Faktur pengganti yang diterbitkan untuk transaksi sebelum tahun 2025, jika diterbitkan setelah tanggal ini, harus mengikuti prosedur yang berlaku di sistem lama (hingga akhir tahun 2024) atau di Coretax (setelah tahun 2025).

Sementara itu, untuk pengembalian faktur, prosesnya harus dilakukan dengan Coretax mulai tahun 2025, mengikuti ketentuan dan periode pajak yang berlaku tahun itu. Pengusaha Kena Pajak (PKP) wajib memastikan seluruh proses penatausahaan faktur pajak dilakukan dengan benar, sesuai ketentuan yang berlaku, dan terhindar dari permasalahan pelaporan PPN.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Kursus Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Kursus Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tantangan Coretax: Bagaimana DJP Menjawab dan Memperbaiki Sistem Pajak?

Tantangan Coretax: Bagaimana DJP Menjawab dan Memperbaiki Sistem Pajak?

Pelatihan Pajak – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menjawab 22 masalah yang muncul setelah pengenalan sistem Coretax dalam sebuah artikel resmi yang tersedia di situs web pajak.go.id. Sistem yang diharapkan dapat meningkatkan pelayanan perpajakan Indonesia ini mengalami sejumlah masalah teknis yang kurang nyaman bagi para wajib pajak. Diharapkan bahwa layanan pajak Coretax pada akhirnya akan beroperasi sebaik mungkin dengan adanya respon penyelesaian masalah ini. Penjelasan dari setiap masalah dan cara memperbaikinya disediakan di bawah ini. Sebagai seseorang yang ingin menguasai kebijakan atau berbagai informasi pajak, maka Anda bisa mengikuti pelatihan pajak. Sebab, pelatihan pajak memberikan segudang materi tentang peraturan perundang-undangan pajak yang berlaku di Indonesia.

Keterbatasan Sertifikat Elektronik dan Kode Otorisasi

Di antara masalah yang ditemukan adalah menu yang tidak muncul untuk pembuatan sertifikat, ketidakakuratan nama pada sertifikat elektronik yang dicetak, dan kegagalan prosedur validasi wajah. Dalam proses validasi, DJP mengimbau wajib pajak untuk memastikan bahwa foto yang ada di e-KTP sesuai dengan tampilan wajah, seperti tidak menggunakan kacamata jika foto di KTP tidak sesuai.

Pendaftaran NPWP Orang Asing

DJP menemukan adanya hambatan dalam penunjukan orang asing sebagai penanggung jawab dan pendaftaran NPWP bagi warga negara asing (WNA), khususnya yang berpaspor Tiongkok. Setelah mengalami perkembangan, WNA yang berpaspor Tiongkok kini dapat mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP dan ditunjuk sebagai penanggung jawab.

Status Pengusaha Kena Pajak (PKP)

Perbedaan status PKP antara Coretax DJP dan sistem sebelumnya (SIDJP) dikeluhkan oleh beberapa wajib pajak. Melalui helpdesk atau Kring Pajak 1500200, DJP memberikan kesempatan kepada Wajib Pajak untuk melakukan verifikasi data. Janji untuk menyelesaikan kasus-kasus serupa dalam satu hari kerja.

Pengiriman OTP yang terbatas

Masalah dengan distribusi one-time password (OTP), khususnya dengan penyedia email dan Telkomsel, telah diperbaiki. Distribusi OTP kini dapat berjalan dengan lancar untuk semua kebutuhan Wajib Pajak, termasuk untuk memperbarui nomor telepon dan mengganti password.

Profil Wajib Pajak

Permasalahan pada tampilan profil wajib pajak yang tidak sesuai telah teratasi. Data yang sesuai dengan informasi yang terdaftar sekarang ditampilkan di menu profil Coretax.

Baca Juga: Cara Mudah Daftar NPWP Online: Hemat Waktu, Tanpa Repot ke KPP

Memasukkan Peran Pihak Terkait

Ketidaksesuaian antara NIK dan NPWP serta data pengurus yang belum diupdate menjadi penyebab utama sulitnya menambahkan karyawan sebagai pihak berelasi. Dengan mewajibkan pengkinian data pengurus dan pencocokan NIK-NPWP, DJP telah memperbaiki masalah ini.

Pemutakhiran Data dan Pendaftaran NPWP

Permasalahan pendaftaran NPWP, rekening, dan data penanggung jawab telah diperbaiki. Wajib Pajak kini dapat dengan cepat melakukan pembaruan data dan registrasi melalui sistem Coretax.

Kendala Peniruan Data

Karena adanya perbedaan data di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU), wajib pajak badan sempat mengalami kendala impersonasi. Untuk mengatasi kendala tersebut, DJP meminta Wajib Pajak untuk melakukan pengkinian data perusahaan di Ditjen AHU.

Permasalahan Pengaturan Ulang Kata Sandi dan Login

Kesalahan penggunaan kata sandi dan masalah login setelah reset kata sandi telah diperbaiki. Untuk memastikan proses reset password berjalan lancar, DJP juga menyadari pentingnya memperbarui data email sebelum menggunakan Coretax.

Tantangan dalam Melunasi Utang Pajak

Untuk Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) yang dikirim sebelum Coretax, beberapa orang tidak dapat melunasi utang pajaknya. Basis data telah diperbarui oleh DJP untuk memfasilitasi proses pembayaran yang lancar.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Mengganti PIC Utama di Coretax DJP: Proses dan Langkah-Langkah yang Perlu Diketahui

Mengganti PIC Utama di Coretax DJP: Proses dan Langkah-Langkah yang Perlu Diketahui

Brevet Pajak – Sistem Coretax Direktorat Jenderal Pajak (DJP) adalah salah satu platform digital yang digunakan untuk memudahkan pengelolaan administrasi perpajakan. Salah satu fitur dalam Coretax adalah penunjukan PIC (Person In Charge) utama yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pelaporan pajak. Mengganti PIC utama dalam sistem Coretax DJP menjadi penting, terutama jika terjadi perubahan personel yang menangani pajak di sebuah perusahaan atau entitas bisnis. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa administrasi pajak tetap berjalan lancar dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Pentingnya brevet pajak dalam mengetahui lebih dalam mengenai Coretax DJP untuk pergantian PIC terletak pada kemampuan profesional yang terlatih untuk memahami seluk-beluk sistem perpajakan digital, termasuk prosedur pengelolaan dan pembaruan data pengguna dalam Coretax. Dengan memiliki brevet pajak, seorang profesional pajak dapat memastikan bahwa pergantian PIC dilakukan dengan tepat sesuai dengan peraturan yang berlaku, meminimalkan risiko kesalahan administratif, serta mendukung kelancaran proses pelaporan dan pengelolaan pajak perusahaan.

Artikel ini akan membahas langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengganti PIC utama di sistem Coretax DJP serta beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Persiapan Sebelum Mengganti PIC Utama

Sebelum melakukan perubahan PIC utama di sistem Coretax, pastikan bahwa Anda memiliki akses yang memadai ke sistem tersebut, baik sebagai admin atau pihak yang berwenang. Proses ini memerlukan hak akses tertentu, yang umumnya hanya dapat dilakukan oleh admin yang terdaftar atau pengguna dengan izin khusus. Selain itu, pastikan bahwa data yang terkait dengan perusahaan atau entitas sudah lengkap dan valid.

Berikut beberapa hal yang perlu dipersiapkan:

  • Akses login ke Coretax DJP.
  • Data valid PIC baru, termasuk identitas, nomor induk, dan data yang relevan.
  • Notifikasi internal tentang perubahan ini untuk memastikan kelancaran komunikasi antar departemen yang terkait.

Langkah-Langkah Mengganti PIC Utama di Coretax DJP

Proses mengganti PIC utama di Coretax dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, yang diantaranya sebagai berikut:

Login ke Sistem Coretax

Langkah pertama adalah masuk ke dalam aplikasi Coretax dengan menggunakan akun yang memiliki hak akses admin atau akses yang memadai untuk melakukan perubahan. Pastikan Anda menggunakan browser yang kompatibel dengan sistem.

Baca Juga: Pengawasan OJK terhadap Perdagangan Kripto di Indonesia

Masuk ke Menu Pengaturan Pengguna

Setelah berhasil login, navigasikan ke menu pengaturan pengguna atau manajemen akses. Biasanya, menu ini terletak di bagian dashboard atau pengaturan akun.

Cari dan Pilih PIC yang Akan Diganti

Pada menu pengaturan, cari PIC yang saat ini terdaftar sebagai PIC utama. Sistem akan menampilkan daftar pengguna yang memiliki peran tertentu dalam pengelolaan pajak.

Ganti PIC dengan Pengguna Baru

Pilih pengguna baru yang akan menggantikan posisi PIC utama. Pastikan bahwa pengguna yang dipilih sudah terdaftar dan memiliki hak akses yang diperlukan untuk menjalankan tugas sebagai PIC utama.

Simpan Perubahan

Setelah memilih PIC baru, pastikan untuk menyimpan perubahan tersebut agar sistem memperbarui data dengan segera. Beberapa sistem akan mengirimkan notifikasi atau konfirmasi untuk memastikan bahwa perubahan ini telah dilakukan dengan benar.

Konfirmasi dan Verifikasi Perubahan

Setelah perubahan dilakukan, sangat penting untuk memverifikasi bahwa PIC baru telah terdaftar dan dapat mengakses fitur yang diperlukan dalam Coretax. Anda bisa melakukan pengecekan melalui menu pengaturan atau dengan mengirimkan notifikasi kepada PIC baru bahwa perubahan sudah berhasil dilakukan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Brevet Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Brevet Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Cara Mudah Daftar NPWP Online: Hemat Waktu, Tanpa Repot ke KPP

Cara Mudah Daftar NPWP Online: Hemat Waktu, Tanpa Repot ke KPP

Training Pajak – Situs web Direktorat Jenderal Pajak memungkinkan Anda untuk mendaftar NPWP secara online. Apa saja syarat dan langkah-langkah pendaftaran NPWP online? Simak ulasannya di bawah ini! DJP memberikan wajib pajak urutan nomor seri yang dikenal sebagai “Nomor Pokok Wajib Pajak” untuk digunakan sebagai identifikasi dalam memenuhi kewajiban terkait pajak, seperti mengajukan pajak dan membayar pajak.

Nomor identifikasi wajib pajak dikeluarkan oleh DJP, yang diizinkan untuk melakukannya. Nomor-nomor ini diberikan kepada para wajib pajak dalam bentuk kartu yang berisi nama, alamat, dan serangkaian angka unik. Jika Anda ingin terjun di dunia perpajakan, mengetahui cara daftar NPWP seperti ini sangat penting. Namun, tidak kalah penting untuk mengikuti training pajak untuk menambah wawasan Anda dalam ilmu perpajakan.

Sebab, training pajak akan memberikan Anda segudang materi tentang kebijakan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Untuk mendapatkan NPWP, apa saja yang diperlukan? Bagaimana cara pembuatannya? Untuk mengetahui prasyarat dan cara membuat NPWP online, lanjutkan membaca pembahasan kami.

Syarat Pembuatan NPWP Online

Sebagai syarat untuk membuat NPWP secara online, Anda harus menyiapkan dokumen-dokumen berikut ini.

Wajib pajak orang pribadi yang tidak bekerja atau menjalankan usaha

  • Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga negara Indonesia.
  • Untuk WNA, paspor dan KITAS/KITAP.

Wajib pajak orang pribadi yang bekerja untuk diri sendiri atau sebagai kontraktor independen, atau pemilik usaha

  • Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk warga negara Indonesia.
  • Untuk WNA, paspor dan KITAS/KITAP.
  • Surat keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari pejabat pemerintah setempat, minimal Kepala Desa atau Lurah, atau surat izin kegiatan usaha yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.

Wanita yang sudah menikah yang merupakan wajib pajak orang pribadi dikenakan pajak terpisah dari suaminya

  • Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk warga negara Indonesia.
  • Untuk WNA, paspor dan KITAS/KITAP.
  • Salinan kartu NPWP suami.
  • Fotocopy kartu keluarga.
  • Salinan surat pernyataan yang menunjukkan kesediaan untuk menjalankan hak dan kewajiban perpajakan secara terpisah dari hak dan kewajiban perpajakan suami, atau surat perjanjian pemisahan penghasilan dan harta.

Semua prasyarat ini harus dalam format digital karena panduan ini hanya mencakup pendaftaran NPWP online. Artinya, setiap dokumen tersebut harus dipindai atau difoto dengan kamera sebelum disimpan secara digital.

Baca Juga: Coretax Mulai 2025, Lapor Pajak Tahunan 2024 Masih Menggunakan e-Filing

Cara Mendaftar NPWP Online

Anda bisa mendaftar kartu pajak ini secara online selain datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

Persyaratan yang harus dipenuhi wajib pajak untuk mendapatkan kartu pajak ini sama saja, baik secara online maupun offline. Namun, fokus utama artikel ini adalah menjelaskan proses pendaftaran NPWP secara online. Cara ini memiliki kelebihan karena lebih cepat, lebih mudah, dan lebih sederhana.

Daftar akun Ereg Pajak

Jika Anda belum memiliki akun Ereg Pajak, silakan kunjungi situs web Ereg Pajak (https://ereg.pajak.go.id) dan buat akun. Direktorat Jenderal Pajak mengembangkan halaman web ini untuk memfasilitasi pembuatan NPWP secara online.

Daftar NPWP 2019 secara online

Jika Anda seorang lajang, pilih status “Pusat”. Sementara itu, pilih “Cabang” (atau disebut juga NPWP Cabang) jika Anda sudah menikah dan ingin mengawinkan NPWP dengan pasangan Anda.

Kirimkan berkas elektronik

Selanjutnya, lihat email Anda. Silakan klik tombol “Token” sekali lagi jika token belum terkirim setelah satu menit. Setelah itu, masuk kembali ke menu dashboard setelah menyalin dan menempelkan token ke dalam email. Setelah itu, tempelkan kode token di kolom “Token” dan klik “Kirim”. Klik “Kirim Permintaan” setelah itu.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Pengawasan OJK terhadap Perdagangan Kripto di Indonesia

Pengawasan OJK terhadap Perdagangan Kripto di Indonesia

Pelatihan Pajak – Dalam beberapa tahun terakhir, perdagangan aset kripto telah menjadi fenomena global, termasuk di Indonesia. Aset digital ini menarik perhatian banyak pihak, baik sebagai instrumen investasi maupun alat spekulasi. Namun, dengan peluang besar tersebut juga muncul berbagai risiko yang memerlukan pengawasan ketat dari otoritas terkait. Di Indonesia, peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sangat penting dalam memastikan perdagangan aset kripto berlangsung secara aman, transparan, dan terpercaya. Pelatihan pajak dalam perdagangan kripto sangat penting untuk membantu pelaku usaha dan investor memahami kewajiban perpajakan, menghindari risiko sanksi hukum, serta mendukung transparansi dan kepatuhan dalam ekosistem perdagangan aset digital yang terus berkembang.

Peran OJK dalam Industri Kripto

OJK adalah lembaga independen yang bertugas mengawasi sektor jasa keuangan di Indonesia, termasuk perbankan, pasar modal, dan lembaga keuangan non-bank. Dalam konteks perdagangan kripto, meskipun aset ini lebih banyak berada di bawah pengaturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), OJK tetap memiliki peran penting, terutama dalam melindungi konsumen dan menjaga stabilitas sistem keuangan.

Pada dasarnya, aset kripto dianggap sebagai komoditas digital di Indonesia, bukan alat pembayaran. Karena itu, pengawasan terhadap perdagangan kripto lebih difokuskan pada aspek perlindungan konsumen, pencegahan aktivitas ilegal, dan mitigasi risiko terhadap sistem keuangan. OJK bekerja sama dengan Bappebti dan Bank Indonesia untuk memastikan integritas pasar serta mencegah potensi penyalahgunaan aset kripto untuk tindak kejahatan, seperti pencucian uang atau pendanaan terorisme.

Kebijakan dan Regulasi OJK Terkait Kripto

OJK telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung pengembangan perdagangan aset kripto yang sehat. Salah satu langkah penting adalah penerbitan peringatan kepada masyarakat tentang risiko investasi dalam aset kripto. Dalam beberapa kesempatan, OJK menekankan bahwa nilai aset kripto sangat fluktuatif dan dapat menimbulkan kerugian signifikan bagi investor yang tidak memahami risiko tersebut.

Selain itu, OJK juga berkontribusi dalam mengawasi integrasi teknologi keuangan yang berkaitan dengan aset kripto. Hal ini mencakup pengaturan perusahaan fintech yang berencana menggunakan teknologi blockchain atau menawarkan layanan terkait kripto. OJK mewajibkan pelaku industri untuk memiliki izin dan mematuhi standar keamanan, perlindungan data, serta transparansi operasional.

Baca Juga: Tingkatkan Pengawasan Akuntan dan Konsultan Pajak Melalui Direktorat Baru

Tantangan dalam Pengawasan Kripto

Meski berbagai langkah telah diambil, OJK menghadapi sejumlah tantangan dalam pengawasan perdagangan kripto. Salah satunya adalah cepatnya evolusi teknologi dan produk baru dalam ekosistem kripto, seperti token non-fungible (NFT) dan decentralized finance (DeFi). Fenomena ini seringkali belum diatur secara spesifik dalam regulasi yang ada, sehingga menyulitkan otoritas untuk melakukan pengawasan yang efektif.

Selain itu, sifat desentralisasi aset kripto membuat transaksi sulit untuk dilacak. Hal ini membuka peluang bagi pelaku kejahatan untuk memanfaatkan celah regulasi. Oleh karena itu, OJK perlu terus memperbarui kebijakan dan memperkuat kerja sama dengan otoritas lain, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Upaya ke Depan

Ke depan, OJK akan terus meningkatkan pengawasan terhadap perdagangan kripto dengan mengedepankan edukasi kepada masyarakat. Edukasi ini bertujuan agar masyarakat lebih memahami risiko yang ada dan dapat mengambil keputusan investasi yang bijak. OJK juga akan memanfaatkan teknologi untuk mendukung pengawasan berbasis data guna mengidentifikasi potensi risiko secara dini.

Kolaborasi lintas lembaga menjadi kunci keberhasilan pengawasan perdagangan kripto di Indonesia. Dengan sinergi yang baik antara OJK, Bappebti, Bank Indonesia, dan instansi lainnya, perdagangan aset kripto diharapkan dapat berkembang secara sehat dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan langkah-langkah yang tepat, Indonesia memiliki peluang besar untuk memanfaatkan potensi aset kripto, sekaligus melindungi masyarakat dari risiko yang menyertainya.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Pelatihan Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Pelatihan Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.