Kenali Lebih Jauh Posisi Tax Analyst yang Sering Dicari Sebuah Perusahaan

Kenali Lebih Jauh Posisi Tax Analyst yang Sering Dicari Sebuah Perusahaan

Pelatihan Pajak – Jika Anda mencari tahu apa deskripsi pekerjaan seorang tax analyst, ulasan berikut ini akan memberikan Anda informasi. Akan membahas secara mendalam tentang tugas dan tanggung jawab utama yang menentukan deskripsi pekerjaan analis pajak. Anda juga akan menemukan dari artikel ini persyaratan utama oleh sebagian besar perusahaan bahwa pelamar untuk peran analis pajak biasanya diminta untuk bertemu untuk dapat menilai suatu posisi tertentu dalam perusahaan.

Seorang tax analyst akan membantu perusahaan mereka untuk membayar jumlah pajak yang tepat dan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Maka, harus mengerti banyak dasar perpajakan baik dengan menempuh pendidikan atau mengikuti banyak pelatihan pajak.

Apa yang Dilakukan Seorang Analis Pajak?

Analis pajak adalah seorang profesional yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa suatu perusahaan membayar jumlah pajak yang tepat dan sesuai dengan kewajiban pelaporan pajak lokal maupun pajak negara. Mereka bekerja di berbagai industri, termasuk perbankan, telekomunikasi, TI, manufaktur, transportasi, dll.

Deskripsi pekerjaan analis pajak memerlukan analisis kewajiban pajak yang terutang oleh perusahaan dan mengajukan dokumen yang sesuai yang tellah ditentukan oleh pemerintah dengan tujuan utama untuk memastikan bahwa perusahaan membayar jumlah pajak yang benar. Analis pajak memanfaatkan keterampilan manajemen waktu yang sangat baik untuk memastikan bahwa semua pengembalian kuartalan dan tahunan diajukan tepat waktu.

Mereka bertanggung jawab untuk memastikan perpajakan, pelaporan, dan pengiriman uang pajak yang akurat untuk penggajian staf perusahaan. Tax analyst juga memberikan dukungan kepada manajer penggajian dan unit terkait dengan penelitian dan proyek yang berkaitan dengan masalah pajak sesuai kebutuhan. Peran analis pajak juga melibatkan pengelolaan hubungan antara perusahaan dan vendor pajaknya untuk memastikan penanganan yang tepat dari semua kewajiban pajak, dan penyelesaian pemberitahuan agensi yang tepat waktu. Analis pajak juga berfungsi sebagai ahli materi pelajaran tentang semua hal terkait pajak gaji.

Untuk bekerja sebagai analis pajak membutuhkan minimal gelar Sarjana di bidang Pajak, Akuntansi atau Keuangan, atau di bidang terkait. Mengikuti kursus atau pelatihan pajak juga akan berguna untuk menambah pengetahuan. Selain pendidikan tertentu, individu yang tertarik dalam karir analis pajak juga harus menjadi profesional yang berorientasi pada detail dengan keterampilan analitis, pemecahan masalah, dan kuantitatif yang solid. Mereka juga harus memiliki komunikasi yang baik, bekerja dalam sebuah perusahaan, dan kemampuan tindak lanjut yang sangat baik untuk melakukan pekerjaan mereka dengan sukses.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud Insentif Pajak dan Berbagai Jenisnya?

Contoh Deskripsi Pekerjaan Analis Pajak

Analis pajak melakukan berbagai fungsi dalam memastikan penanganan yang efektif dari semua hal terkait pajak dalam perusahaan tempat mereka bekerja, dan tanggung jawab mereka bervariasi berdasarkan kompleksitas pajak yang mereka ajukan, dan aset, pengeluaran, dan pengurangan yang terkait dengan bisnis. Tugas utama, tugas, dan tanggung jawab yang biasanya membentuk deskripsi pekerjaan seorang analis pajak tercantum di bawah ini:

  • Bertanggung jawab untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk kepatuhan internasional dan penetapan harga transfer, dan memberikan dukungan dengan ketentuan akhir tahun
  • Memberikan dukungan dengan pengembangan profesional, serta meninjau pekerjaan akuntan pajak
  • Memberikan dukungan untuk audit pajak dan jawaban atas pertanyaan dari berbagai yurisdiksi perpajakan
  • Verifikasi saldo akun dengan melakukan rekonsiliasi pada akun buku besar pajak
  • Bertanggung jawab untuk memastikan perpajakan yang tepat dari karyawan ekspatriat inbound dan outbound
  • Pastikan perusahaan saat ini dengan perubahan kewajiban pajak dan menghubungi agen pajak untuk mengajukan dan menyiapkan dokumen pajak baru seperlunya

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Ingin Bekerja di Perusahaan Konsultan? Berikut Keuntungan yang Bisa Anda Dapatkan

Ingin Bekerja di Perusahaan Konsultan? Berikut Keuntungan yang Bisa Anda Dapatkan

Kursus Pajak – Bagaimana perasaan Anda saat sudah lulus kuliah kemudian dihadapkan dengan dunia kerja? Rata-rata pasti akan mengalami tantangan untuk bisa mendapatkan pekerjaan seperti apa yang di inginkan. Namun, tentu saja hal tersebut menjadi hal yang banyak dinanti-nanti. Dunia kerja akan selalu tersedia untuk Anda bagi yang mau menempa diri dan juga mengukur kemampuan pribadi.

Salah satu karir yang paling banyak diincar adalah bisa bekerja di perusahaan konsultan. Sebab memang jika bekerja di sana bisa mendapatkan rate yang cukup tinggi. Beberapa jenis perusahaan konsultan yang cukup populer antara lain marketing, advertising, konsultan audit, public relations, hingga konsultan dalam bidang perpajakan yang memang cukup banyak diminati. Berikut beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan jika Anda bisa bekerja di sana:

1. Bisa Dijadikan Sebagai Sarana Belajar dan Menimba Ilmu

Saat lulus dari bangku kuliah, bukan berarti kita akan memasuki waktu-waktu tanpa belajar. Justru, kegiatan belajar atau menimba ilmu harus diperluas dan juga diperdalam lagi. Sebab memang cuma orang berilmu atau ahli yang dapat diterima oleh perusahaan konsultan besar. Bisa dibilang, ilmu adalah investasi terbaik yang  dapat mengiringi perjalanan hidup setiap orang.

Saat sudah diterima oleh perusahaan, aktivitas belajar pun juga tidak boleh surut. Dunia kerja tentu akan menuntut lebih banyak kreativitas, solusi dan belajar supaya bisa menindaklanjuti setiap permasalahan yang mungkin ada. Untuk bisa mencapai perubahan ke arah positif juga dibutuhkan pendalaman ilmu dalam bidang konsultasi. Itulah yang membuat perusahaan konsultan mempunyai daya tarik tersendiri.

Para karyawan yang bekerja disana tentu dituntut untuk mampu memecahkan masalah dari klien ataupun mampu menganalisis permasalahan tersebut dengan waktu singkat. Mengingat klien memang bisa datang kapan saja atau sewaktu-waktu, pendalaman ilmu dalam bidang konsultasi dan juga ilmu lain harus Anda lakukan.

2. Bisa Dijadikan Sebagai Batu Loncatan

Bagi para fresh graduate yang tentunya masih minim pengalaman kerja, posisi di perusahaan konsultan juga bisa dijadikan sebagai batu loncatan dalam menggapai karier berikutnya. Saat Anda berhasil menguasai teknik dasar konsultasi, maka tinggal selangkah lagi untuk bisa sukses dalam bidang pekerjaan yang Anda inginkan.

Keahlian sebagai konsultan memang memiliki peran yang sangat penting dalam menggaet lebih banyak relasi. Dalam dunia bisnis, salah satu syarat sukses minimal memiliki relasi atau jaringan luas. Sifat kooperatif juga perlu selalu dipupuk saat hendak menjalin kerja sama dengan para klien baru. Tidak sedikit pula perusahaan konsultan yang juga menawarkan pengembangan karier bagi para karyawan.

Baca Juga: Mengenal Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP)

3. Koneksi dan Juga Relasi Menjadi Lebih Luas

Jika tadi menyebut perluasan relasi di perusahaan konsultan sebagai sebuah batu loncatan, poin yang satu ini berkaitan saat Anda masih memegang posisi sebagai seorang karyawan. Tidak jarang karyawan yang memperoleh pengalaman baru melalui praktik-praktik lapangan yang ada. Contohnya ketika harus bertemu dengan banyak perusahaan lainnya.

Sering hal tersebut, tentu Anda bisa berkomunikasi dengan banyak petinggi maupun wakil dari perusahaan lain. Dengan hal tersebut, maka peluang untuk mengembangkan karier pun menjadi semakin terbuka. Disamping itu, klien yang berkonsultasi pun tentu memiliki latar belakang yang berbeda-beda.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Apa yang Dimaksud Insentif Pajak dan Berbagai Jenisnya?

Apa yang Dimaksud Insentif Pajak dan Berbagai Jenisnya?

Training Pajak – Terdapat sebuah fasilitas atau insentif pajak penghasilan PPh untuk penanaman modal bagi bidang usaha tertentu. Pada dasarnya insentif tersebut diberikan untuk dapat mempercepat penciptaan lapangan kerja melalui peningkatan investasi industri padat karya. Pelatihan atau training pajak dibutuhkan untuk mengetahui berbagai dasar perpajakan juga termasuk mengenai insentif pajak penghasilan ini.

Apabila ada banyak orang yang telah mengetahui hal-hal perpajakan, maka akan semakin mudah untuk menciptakan peningkatan investasi industri padat karya tersebut. Tax incentive atau insentif pajak dapat diartikan juga sebagai sebuah penawaran dari pemerintah dalam suatu kegiatan tertentu melalui pemanfaatan pajak seperti kontribusi harta atau uang untuk kegiatan yang lebih berkualitas.

Incentive taxation ini juga merupakan sebuah perangsang yang dapat digunakan bukan hanya untuk maksud menghasilkan pendapatan pemerintah saja Tetapi juga untuk memberikan dorongan ke arah perkembangan ekonomi dalam suatu bidang tertentu. Dalam beberapa kategori yang telah disebutkan bisa ditemukan kesamaan insentif pajak yaitu adalah sebuah fasilitas yang bisa diberikan pada para investor supaya tertarik untuk menanamkan modalnya pada suatu negara. Di samping itu, definisi insentif pajak juga dapat disimpulkan bahwa wa bisa dijadikan sebagai alat yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk mempengaruhi perilaku investor dalam menentukan aktivitas bisnisnya.

Beberapa Jenis Insentif Pajak

Pada umumnya ada 4 jenis bentuk insentif pajak yaitu pengecualian dari pengenaan pajak, pengurangan dasar pengenaan pajak, pengurangan tarif pajak, dan penangguhan pajak.  Bentuk insentif pajak yang paling banyak digunakan adalah insentif pajak dalam bentuk pengecualian dari pengenaan pajak.

Macam dari insentif yang satu ini akan memberikan hak kepada wajib pajak supaya tidak dikenakan pajak dalam kurun waktu tertentu yang telah ditentukan oleh pemerintah. Tetapi, sang waspada atau hati-hati ketika mempertimbangkan pemberian insentif ini. Beberapa hal yang perlu diperhatikan misalnya seperti sampai berapa lama pembebasan pajak tersebut diberikan dan sampai berapa lama investasi bisa membuahkan hasil. Contoh dari insentif pengecualian dari pengenaan pajak adalah tax exemption atau tax holiday.

Baca Juga: Mengapa Tax Planning Sangat Penting untuk Memulai Bisnis?

Jenis insentif pajak yang selanjutnya adalah pengurangan dasar pengenaan pajak, jadi insentif yang kali ini akan diberikan dalam bentuk berbagai macam biaya yang bisa saja dikurangi dari pendapatan kena pajak aslinya. Biasanya biaya pajak yang bisa menjadi pengurangan boleh dikurangkan lebih dari nilai yang seharusnya. Investment allowances, loss Carry forward, dan double deduction merupakan jenis-jenis yang dapat ditemui dalam insentif pengurangan dasar pengenaan pajak.

Insentif pajak yang ketiga merupakan pengurangan tarif pajak sehingga insentif kali ini akan berupa sebuah pengurangan tarif pajak dari tarif yang berlaku umum ke tarif khusus atau tertentu yang telah diatur oleh pemerintah. Perlu Anda ketahui bahwa insentif yang satu ini paling sering ditemui dalam pajak penghasilan. Tentu saja untuk mengetahui berbagai hal mengenai insentif pajak perlu adanya sebuah pengertian khusus mengenai perpajakan seperti pelatihan atau training pajak supaya tidak salah mengerti arti insentif pajak. Contoh dari pengurangan tarif pajak adalah tarif withholding tax atau corporate income tax. Bukan hanya insentif pajak saja yang akan dipelajari dalam sebuah training perpajakan tetapi juga hal-hal lainnya dalam bidang perpajakan.

Jenis insentif pajak yang paling akhir adalah penangguhan pajak. Insentif kali ini akan diberikan pada wajib pajak sehingga biasanya pembayar pajak bisa menunda pembayaran pajak hingga waktu tertentu yang telah ditentukan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Mengenal Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP)

Mengenal Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP)

Brevet Pajak – Konsultan pajak merupakan orang yang pada lingkungan pekerjaannya secara bebas mampu memberikan jasa profesional terhadap Wajib Pajak untuk melaksanakan hak serta memenuhi kewajiban perpajakannya berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

Walaupun kini, Direktorat Jenderal Pajak tengah gencar dalam menciptakan inovasi teknologi yang berhubungan dengan administrasi pajak, tentu saja masukan dari konsultan tetap diperlukan supaya usahawan atau wajib pajak dapat mengatur prediksi profit tanpa melanggar aturan dalam perpajakan.

Salah satu prasyarat untuk memperoleh ijin praktek sebagai seorang konsultan pajak adalah dengan memiliki Sertifikat USKP. Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP) merupakan jenis ujian sertifikasi yang dilaksanakan untuk jenjang profesi konsultan pajak.

Bagi Anda yang tertarik untuk menjadi konsultan pajak, berikut terdapat beberapa hal yang perlu Anda persiapkan.

Persyaratan Menjadi Konsultan Pajak

Jika Anda berminat untuk masuk dalam dunia perpajakan dengan menjadi seorang konsultan, terdapat beberapa persyaratan yang perlu Anda penuhi terlebih dahulu. Persyaratan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Merupakan Warga Negara Indonesia (WNI)
  2. Bertempat tinggal di Indonesia.
  3. Mempunyai serendah-rendahnya ijazah Strata Satu atau setingkat.
  4. Tidak terikat pada pekerjaan maupun jabatan pada Pemerintah/Negara ataupun Badan Usaha Milik Negara/Daerah.
  5. Mempunyai NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
  6. Mempunyai Sertifikat Konsultan Pajak.
  7. Bersedia untuk menjadi anggota IKPI (Ikatan Konsultan Pajak Indonesia) dan patuh terhadap Kode Etik Ikatan Konsultan Pajak.
  8. Batas usia maksimal untuk bisa menjadi seorang Konsultan Pajak adalah 70 tahun.

Saat Anda ingin menjadi seorang konsultan pajak, maka Anda harus mempunyai izin praktik dan juga sertifikat terlebih dahulu. Dimana izin praktik konsultan pajak tersebut diterbitkan secara langsung oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Didalam persyaratan tersebut diatas, terdapat poin yang mengharuskan kepemilikan sertifikat konsultan pajak. Apa sebenarnya sertifikat konsultan pajak? Sertifikat konsultan pajak merupakan surat keterangan yang menunjukkan tingkat keahlian sebagai seorang konsultan pajak.

Baca Juga: Sejarah, Dasar Hukum dan Sistem Perpajakan di Indonesia

Sertifikat tersebut hanya bisa Anda dapatkan melalui Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP). Kegiatan tersebut yang dilaksanakan untuk mendapatkan sertifikat konsultan pajak. USKP harus diikuti secara bertahap yakni mulai dari tingkat A, tingkat B dan juga tingkat C.

  1. Sertifikat Konsultan Pajak tingkat A

Sertifikat Konsultan Pajak ini menunjukkan tingkat keahlian dalam memberikan jasa bidang perpajakan terhadap Wajib Pajak orang pribadi untuk melaksanakan hak serta memenuhi kewajiban perpajakannya. Namun terkecuali untuk Wajib Pajak yang berdomisili di negara yang memang memiliki persetujuan penghindaran pajak berganda dengan Indonesia;

  1. Sertifikat Konsultan Pajak tingkat B

Sertifikat tingkat B menunjukkan tingkat keahlian dalam memberikan jasa di bidang perpajakan terhadap Wajib Pajak orang pribadi dan juga Wajib Pajak badan duidalam  melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya. Kecuali terhadap Wajib Pajak yang berdomisili di negara dengan persetujuan penghindaran pajak berganda dengan Indonesia, Wajib Pajak penanaman modal asing dan juga Bentuk Usaha Tetap.

  1. Sertifikat Konsultan Pajak tingkat C

Sertifikat Konsultan Pajak tingkat C ini menunjukkan tingkat keahlian dalam memberikan jasa dalam bidang perpajakan terhadap Wajib Pajak orang pribadi dan juga Wajib Pajak badan Asing untuk melaksanakan hak serta untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Mengapa Tax Planning Sangat Penting untuk Memulai Bisnis?

Mengapa Tax Planning Sangat Penting untuk Memulai Bisnis?

Pelatihan Pajak – Faktor paling penting atau merupakan sebuah kunci dari bisnis yang berkembang serta berkelanjutan adalah kepatuhan pajak yang akurat. Maka dari itu sebuah tax planning muncul supaya dapat dijadikan sebagai langkah awal ketika mengelola sistem perpajakan sebuah perusahaan. Tax planning atau yang biasa disebut dengan perencanaan pajak ini biasanya dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan.

Karena ketika Anda memiliki perusahaan atau Anda adalah salah satu bagian perusahaan yang mengurusi tentang perpajakan, maka perencanaan pajak ini dibutuhkan karena seluruh bagian perusahaan adalah subjek dan objek pajak. Pelajaran mengenai perencanaan pajak juga tidak serta merta bisa didapatkan, tetapi biasanya dari pelatihan pajak atau pelajaran dari pendidikan yang pernah nah ditempuh di bidang perpajakan.

Pada dasarnya untuk memulai sebuah bisnis ada baiknya untuk tidak mengesampingkan perencanaan pajak atau tax planning. Perlu Anda ketahui bahwa dengan menggunakan tax planning justru saat itulah akan membuat bisnis Anda lancar untuk didirikan. Bahkan dapat memperoleh keuntungan dengan adanya pajak itu sendiri. Seorang konsultan pajak dalam sebuah webinar mengatakan bahwa pada umumnya orang akan menganggap bahwa pajak merupakan beban. Sehingga hal tersebut akan membuat seseorang tersebut cenderung mengabaikan mengenai persoalan pajak.

Padahal apabila dimasukkan dalam komponen pajak ketika menjalankan sebuah bisnis itu sangatlah penting. Apalagi pada bisnis yang baru saja dimulai. Maka dari itu pajak dapat dijadikan sebagai salah satu hal yang akan membantu Anda menjalankan bisnis nanti. Walaupun pajak yang akan dibayarkan tersebut merupakan sebuah pengeluaran atau biaya usaha, nama penuh dan anti untuk mendengar kata pajak. Tentu saja nantinya Anda bisa memperoleh keuntungan dengan adanya tax planning tersebut.

Peran Tax Planning untuk Sebuah Bisnis

Ketika Anda mempunyai perencanaan pajak yang baik dan benar ketika memulai sebuah usaha maka akan membuat Anda sebagai seorang pengusaha bisa memanfaatkan atau mengoptimalkan fasilitas pajak yang ada. Di samping itu juga dapat menyelamatkan bagian keuangan perusahaan.

Baca Juga: Apakah Brevet Pajak Termasuk Sertifikasi Pajak?

Opsi Tepat Sebagai Wajib Pajak yang Sesuai

Perlu Anda ketahui terdapat sistem yang berbeda antara wajib pajak badan yang statusnya sebagai UMKM dan wajib pajak badan normal. Perbedaannya dapat dilihat dari besar tarif pajak, insentif yang diberikan pemerintah, bahkan hingga jenis surat pelaporan pajaknya. Apabila dijelaskan secara panjang mungkin akan cukup menghabiskan banyak waktu, tetap Anda untuk menjadi wajib pajak dengan menerapkan tax planning, makan nantinya kerugian dapat Anda kompensasikan pada tahun-tahun berikutnya.

Dapat Memanfaatkan Insentif Pajak

Manfaat lain dari teks planning adalah Anda dapat memanfaatkan insentif pajak yang akan diberikan oleh pemerintah. Misalnya seperti insentif pajak yang dikeluarkan pemerintah baru-baru ini untuk pengurangan beban ekonomi pelaku usaha sektor tertentu yang terdampak virus Corona. Apabila Anda memperoleh insentif pajak PPH final UMKM maka Anda hanya perlu mengajukan surat pembebasan pajak penghasilan final Supaya Anda tidak perlu lagi untuk menyetor pajak dan memungut pajak ketika melakukan pembayaran pada pelaku UMKM.

Maka dari itu, bukankah Anda dapat melihat bahwa teks planning sangat penting untuk membuka sebuah bisnis baru? Karena manfaat yang akan diperoleh, untuk bisa mempelajari tax planning sendiri juga tidak dapat diperoleh dengan cuma-cuma. Anda bisa mempelajari perihal tax planning melalui pelatihan pajak maupun memperoleh pendidikan mengenai perpajakan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Sejarah, Dasar Hukum dan Sistem Perpajakan di Indonesia

Sejarah, Dasar Hukum dan Sistem Perpajakan di Indonesia

Kursus Pajak – Pajak merupakan kontribusi wajib yang diberikan oleh para wajib pajak kepada negara yang bersifat memaksa. Ketika membayarkan pajak, negara memang tidak memberikan imbalan secara langsung. Hasil dari pungutannya tersebut digunakan untuk keperluan negara untuk mencapai sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Perpajakan di Indonesia telah diatur melalui pasal 23A UUD 1945 dan juga peraturan lainnya seperti UU No. 28 Tahun 2007 mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Berbicara tentang perpajakan di Indonesia, sudah pasti cakupan pembahasannya akan sangat meluas. Tapi, dalam uraian kali ini pokok bahasan hanya dikerucutkan pada 3 tema besar yaitu mengenai sejarah, sistem dan juga dasar hukum perpajakan.

Penggolongan Pajak

Di Indonesia sendiri, pajak dikategorikan berdasarkan 3 hal. Kategori pertama berdasarkan golongannya atau cara pemungutannya (pajak langsung dan juga pajak tidak langsung). Sedangkan yang kedua berdasarkan sifatnya (pajak subjektif dan juga pajak objektif). Untuk yang ketiga berdasarkan lembaga pemungutannya (pajak pusat dan juga pajak daerah).

Sistem Perpajakan di Indonesia

Pemerintah Indonesia telah mengubah sistem pemungutan pajak, dimana yang semula menerapkan official assessment (dipakai ketika era kolonial Belanda) kemudian sejak tahun 1983 diubah menjadi self assessment.

Lalu apa sebenarnya perbedaan ke 2 sistem tersebut? Salah satu inti perbedaan dari dua sistem pemungutan pajak tersebut berada pada wewenang untuk menetapkan besaran pajak terutang. Apabila pada official assessment, wewenang penetapan besaran pajak dipegang oleh pemerintah, sedangkan untuk self assessment wewenang tersebut ada pada wajib pajak.

Upeti Sebagai Cikal Bakal Pajak

Pada masa pra kolonial (sebelum Belanda masuk), pajak dikenal dengan sebutan upeti. Upeti tersebut dipungut oleh raja yang digunakan untuk kepentingan pribadi dan juga kebutuhan operasional kerajaannya. Misalnya seperti membangun istana atau untuk membiayai rumah tangga kerajaan.

Perpajakan di Indonesia di Masa Belanda

Ketika Indonesia dijajah Belanda, saat itulah mulai dikenal sistem perpajakan modern. Saat itu, salah satu jenis pajak yang berlaku di antaranya pajak rumah tinggal yang diberlakukan pada tahun 1839 dan juga pajak usaha.

Selain itu, besar tarif pajak juga dibedakan oleh pemerintah Kolonial Belanda juga membedakan berdasarkan kewarganegaraan wajib pajak. Di tahun 1885 misalnya, pemerintah menerapkan kenaikan pajak tinggal bagi warga Asia menjadi 4%. Kemudian, pada era pra kemerdekaan, penjajah Belanda dan juga Inggris telah memperkenalkan sistem pemungutan pajak yang sistematis.

Baca Juga: Tingkatkan Kemampuan Perpajakan Melalui Brevet Pajak

Dasar Hukum Perpajakan di Indonesia

Setelah Anda mengetahi bagaiman perkembangan sejarah perpajakan di Indonesia, maka Anda juga perlu mengetahui dasar hukum perpajakan di Indonesia di era kemerdekaan. Berikut berbagai dasar hukum yang digunakan dala mengatur perpajakan di Indonesia:

  • UU No. 6/1983 dan diperbarui oleh UU No. 16/2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
  • UU No. 7/1983 dan diperbarui oleh UU No. 17/2000 tentang Pajak Penghasilan (PPh).
  • UU No. 8/1983 dan diganti menjadi UU No. 18/2000 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan.
  • UU No. 19/1997 dan diganti menjadi UU No. 19/2000 tentang penagihan pajak dan surat paksa.
  • UU N0. 14/2002 mengatur Pengadilan Pajak

Asas Perpajakan di Indonesia

Di samping menggunakan dasar hukum, perpajakan di Indonesia juga mempunyai asas yang jelas. Berikut berbagai asas perpajakan yang berlaku di Indonesia: Asas Finansial, Asas Ekonomis, Asas Yuridis, Asas Umum, Asas Sumber, Asas Kebangsaan atau Nasionalitas dan Asas Wilayah atau Teritorial.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Apakah Brevet Pajak Termasuk Sertifikasi Pajak?

Apakah Brevet Pajak Termasuk Sertifikasi Pajak?

Terdapat sebuah pengaplikasian software pajak melalui sebuah kegiatan kursus yang di biasanya disebut dengan training pajak. Brevet pajak atau taxation ini merupakan sebuah kursus atau pelatihan pajak yang mempunyai beberapa tingkatan khusus. Mulai dari tingkatan brevet A,  brevet B,  dan brevet C. Pelatihan pajak atau brevet pajak ini mempunyai tingkatan yang akan sesuai dengan berbagai jenis materi pajak yang akan dipelajari. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai brevet pajak, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat membantu Anda untuk mengerti mengenai kursus pajak yang satu ini.

Tingkatan Brevet Pajak

Mungkin untuk Anda yang bekerja di bidang akuntansi atau perpajakan maupun sedang menempuh pendidikan di bidang tersebut pernah mendengar istilah tentang brevet pajak. Pada umumnya brevet pajak merupakan sebuah aktivitas pelatihan pajak atau kursus pajak dengan beberapa tingkatan yang berbeda-beda. Kursus atau pelatihan pajak ini bisa dilakukan dengan adanya atau tanpa pengaplikasian terhadap software pajak. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang brevet pajak, berikut adalah pembahasan mengenai tingkatan brevet pajak, antara lain:

Brevet Pajak A

Tingkatan yang pertama adalah akan membahas mengenai dasar hingga ketentuan perpajakan seperti pajak penghasilan orang pribadi, dan cakupan materi tentang ketentuan umum tentang tatacara perpajakan (KUP),  PBB, BPHTB, pajak penghasilan orang pribadi, bahkan hingga bea materai.

Brevet Pajak B

Brevet pajak B adalah tingkatan training pajak yang selanjutnya. Bisa dibilang bahwa kursus ini akan membahas Pembahasan dasar hingga menengah dengan materi ketentuan pajak badan atau perusahaan. Pada umumnya materi yang akan dipelajari seperti beberapa pasal pajak penghasilan, pemotongan dan pemungutan pajak, Pajak pertambahan nilai atau PPN, akuntansi pajak dan pajak penghasilan badan (PPh badan).

Brevet Pajak C

Brevet pajak yang terakhir adalah tingkatan pelatihan pajak dengan pembahasan menengah hingga lanjutan dengan materi pembahasan perpajakan internasional. Biasanya materi yang yang akan mencakup adalah PPH orang pribadi dan PPh badan,  pajak internasional bank, akuntansi pajak, Pajak Internasional, dan tax planning.

Baca Juga: Dimana Seorang Konsultan Pajak Akan Bekerja?

Brevet Pajak Termasuk Sertifikasi?

Apabila terdapat pertanyaan Seperti di atas, jawabannya adalah iya. Karena setelah melalui berbagai training pajak seperti bersifat pajak ini nantinya akan terdapat sebuah ujian dan ketika lulus akan memperoleh sebuah sertifikat. Pada dasarnya brevet pajak juga merupakan sebuah pelatihan perpajakan yang dilakukan untuk melatih para profesional pajak. Sehingga sertifikasi pajak bisa saja berupa sebuah pelatihan yang memiliki kaitan dengan perpajakan yang dinamakan brevet pajak tersebut.Lalu bisa juga berupa pelatihan atau tes untuk para peserta yang ingin mengambil profesi konsultan pajak dan biasa disebut dengan ujian sertifikasi konsultan pajak (USKP).

Sertifikasi pajak yang berupa brevet pajak adalah sebuah program khusus melalui bimbingan atau kursus dengan latihan soal-soal perpajakan yang diadakan oleh tim pengajar secara profesional di bidang pajak untuk bisa menunjang atau meningkatkan pengetahuan serta kecakapan mengenai perpajakan dalam tingkatan yang yang berbeda-beda dan waktu yang telah ditentukan. Pada saat Anda ingin menjadi seorang konsultan pajak, Nantinya juga terdapat sebuah ujian sertifikasi lagi atau yang biasa disebut dengan USKP. Konsultan pajak merupakan badan atau orang yang yang memberikan jasa konsultasi pada para wajib pajak untuk bisa melakukan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya yang sesuai dengan aturan undang-undang perpajakan yang berlaku.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tingkatkan Kemampuan Perpajakan Melalui Brevet Pajak

Tingkatkan Kemampuan Perpajakan Melalui Brevet Pajak

Sertifikat Brevet Pajak memang seringkali menjadi nilai tambah ketika Anda melamar kerja. Oleh sebab itu, jika ingin berkarir dalam bidang perpajakan, tentu perlu dilakukan kursus brevet pahjak. Namun, tahukah Anda apa itu brevet pajak? Apa saja manfaatnya?

Brevet pajak adalah suatu program kursus/bimbingan dan latihan terkait perpajakan yang diadakan oleh tim pengajar profesional dalam bidang pajak. Tujuan dilakukannya kursus tersebut tentu saja adalah untuk meningkatkan pengetahuan serta kecakapan terkait dengan perpajakan didalam tingkatan tertentu dan waktu yang sudah ditentukan.

Apa Saja Jenis Tingkatan Brevet?

1. Brevet A

Dalam brevet yang satu ini materi pajak yang akan diajarkan diantaranya adalah Pajak Penghasilan Orang Pribadi, Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), Pajak Penghasilan Pasal 21, bea meterai, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

2. Brevet B

Untuk tingkatan brevet yang kedua, materi yang dibahas berkaitan dengan jenis brevet A. Materi yang dibahas diantaranya mengenai Pajak Penghasilan Badan, akuntansi pajak, pengisian SPT PPN, pemeriksaan dan penyidikan pajak, pengisian SPT PPh elektronik, Pajak Penghasilan Pasal 21, PPN 1111 dan 1107, Pajak Penghasilan Pasal 15, Pajak Penghasilan Pasal 23, Pajak Penghasilan Pasal 26, Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2, Pajak Penghasilan Pasal 25 dan sebagainya.

3. Brevet A dan B Terpadu

Sesuai dengan namanya, brevet pajak A dan B adalah jenis kursus pajak dimana materi yang dibahas adalah  materi jenis brevet pajak A dan juga brevet pajak B sebab memang materi tersebut saling berkaitan.

4. Brevet C

Untuk jenis brevet ini, peserta yang mengikuti memang harus dinyatakan lulus terlebih dahulu pada brevet pajak A dan juga brevet pajak B. Tapi meskipun demikian, terdapat beberapa penyedia kursus brevet yang membolehkan tetap bisa mengikuti langsung pada tahap brevet pajak C, apabila peserta mempunyai pengalaman pendidikan pajak, akuntansi maupun ekonomi. Materi yang akan dibahas pada brevet ini adalah mengenai transfer pricing, pajak internasional, manajemen pajak, dan lain sebagainya.

Siapa Peserta yang Dapat Mengikuti Brevet Pajak?

Setiap orang mempunyai kesempatan untuk mengikuti kursus brevet pajak. Pada umumnya kegiatan kursus diikuti oleh mahasiswa yang mengambil fokus bidang perpajakan, karyawan keuangan dan juga akuntansi, pegiat pajak dan masih banyak lagi yang lainnya.

Baca Juga: Simak Cara dalam Menghitung Pajak Penghasilan dengan Lebih Efisien

Apa Saja Manfaat Mengikuti Brevet Pajak?

Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh melalui brevet pajak, diantaranya:

  1. Membantu Wajib Pajak dalam memahami berbagai hal terkait perpajakan. Sehingga bisa menyusun tax planning untuk Wajib Pajak tersebut ataupun bagi perusahaan tempat bekerja.
  2. Mencetak peserta yang bisa membuat laporan dan juga perhitungan pajak dengan pelatihan secara teknis yang diberikan saat mengikuti brevet.
  3. Melatih para peserta agar siap dalam menghadapi Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP).
  4. Bisa menjadi konsultan pajak profesional.
  5. untuk para fresh graduate, ilmu dan juga pengalaman yang diperoleh dari kursus brevet pajak bisa dijadikan sebagai bekal ketika mereka ingin melamar pekerjaan. Dengan memilliki sertifikat brevet pajak, maka fresh graduate bisa lebih mudah untuk mendapat pekerjaan.
  6. Untuk pegawai, Ilmu pengetahuan perpajakan yang diperoleh bisa menunjang pekerjaan dan juga karir di perusahaan.
  7. Untuk para atasan bagian keuangan di suatu perusahaan, bisa memberikan kecakapan dan juga ketrampilan yang lebih dalam mengawasi kinerja tim serta dapat membantu tim apabila terjadi kendala maupun kesalahan dalam pajak dan juga keuangan di perusahaan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Simak Cara dalam Menghitung Pajak Penghasilan dengan Lebih Efisien

Simak Cara dalam Menghitung Pajak Penghasilan dengan Lebih Efisien

Kursus Pajak – Menghitung pajak penghasilan tentu perlu dipahami oleh para wajib pajak yang memiliki kewajiban melapor pajak. Terdapat cara menghitung pajak penghasilan dengan lebih efisien yang perlu diperhatikan. Pajak penghasilan adalah jenis pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atas penghasilan yang diterimanya didalam masa tahun pajak.

Pengetahuan mengenai cara menghitung pajak penghasilan ini juga berguna untuk para wajib pajak untuk proses pelaporan pajak. Walaupun setiap tahunnya wajib pajak membayar serta melaporkan pajak, masih banyak wajib pajak yang kurang efisien didalam tata cara menghitung pajak penghasilan. Berikut tahapan yang sebaiknya dilakukan supaya pekerjaan Anda menjadi semakin mudah:

1. Buat Daftar Atas Penghasilan Setiap Bulan

Pajak penghasilan dikenakan terhadap penghasilan total yang diterima didalam masa tahun pajak (1 tahun). Apabila wajib pajak bukan seorang pegawai yang memiliki penghasilan tetap per bulannya, maka perlu dibuat daftar atas penghasilan yang diterima tiap bulannya. Besaran penghasilan yang dihitung dalam hal ini bukan hanya gaji pokok namun juga tunjangan-tunjangan yang diterima. Dengan kata lain, penghasilan kotor selama satu tahun pajak harus dihitung.

2. Menghitung PTKP

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) merupakan pengurangan penghasilan neto untuk wajib pajak orang pribadi didalam menentukan besarnya penghasilan kena pajak (PKP). Setiap orang mempunyai hitungan PTKP yang berbeda sebab 2 faktor utama berikut:

  • Besarnya penghasilan yang tidak sama untuk setiap orang.
  • Besarnya tanggungan rumah tangga ataupun tanggungan keluarga.

Besarnya PTKP berdasarkan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor: Per-16/PJ/2016 adalah sebagai berikut:

  • Rp 54.000.000 bagi diri Wajib Pajak orang pribadi.
  • Rp 4.500.000 tambahan bagi Wajib Pajak yang menikah.
  • Rp 4.500.000 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah serta keluarga semenda didalam garis keturunan lurus dan juga anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, yakni paling banyak 3 orang untuk tiap keluarga.

Baca Juga: Memahami Asas Pemungutan Pajak Berdasarkan Para Ahli

3. Cari Selisih Antara Penghasilan Kotor dengan PTKP

Penghasilan neto atau penghasilan kena pajak (PKP) dihasilkan dari penghasilan kotor (bruto) dikurangi PTKP. Sesudah nilai penghasilan bruto dan juga PTKP diketahui, maka proses perhitungan PKP bisa dilakukan. Sesudah angka atau nilai PKP sudah ada, maka sudah bisa ditentukan besaran pajak penghasilan.

4. Tahapan Menghitung PPh

Setelah mengetahui besaran PKP, pajak penghasilan dapat dihitung dengan ketentuan berikut ini:

  • Penghasilan bersih kurang dari Rp 50.000.000,00 tarif untuk pajaknya adalah 5%.
  • Penghasilan bersih berkisar antara Rp 50.000.000,00 hingga Rp 250.000.000,00 maka akan dikenakan tarif pajak sebesar 15%
  • Penghasilan bersih berkisar anatara Rp 250.000.000,00 hingga Rp 500.000.000,00 akan dikenakan tarif pajak sebesar 25%
  • Sementara itu, untuk penghasilan bersih yang berada di atas Rp. 500.000.000,00 dikenakan tarif pajak 50%.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Dimana Seorang Konsultan Pajak Akan Bekerja?

Dimana Seorang Konsultan Pajak Akan Bekerja?

Pelatihan Pajak – Konsultan pajak merupakan seseorang yang akan memberikan sebuah jasa mengenai berbagai hal tentang perpajakan dari seorang wajib pajak atau wajib pajak badan. Apakah Anda pernah menemui atau mengalami suatu kesulitan dalam urusan perpajakan di Indonesia? Mungkin hal tersebut biasanya adalah terkendala dalam masalah pelaporan pajak. Maka dari itu, seorang konsultan pajak hadir untuk membantu Anda menyelesaikan berbagai masalah tersebut.

Sehingga untuk menjadi seorang konsultan pajak perlu adanya sebuah pendalaman pengertian tentang perpajakan itu sendiri. Bahkan juga bukan hanya itu saja tetapi dibutuhkan adanya latar belakang pendidikan yang berkaitan dengan perpajakan dan telah mengikuti berbagai pelatihan pajak yang ada.

Profesi Konsultan Pajak?

Tugas yang dijalankan sebagai profesi seorang konsultan pajak adalah memberikan jasa konsultasi pajak pada para wajib pajak ketika ingin melaksanakan hak dan memenuhi kewajibannya pada bidang pajak yang sesuai dengan peraturan undang-undang perpajakan yang berlaku. Hal tersebut berarti bahwa seorang konsultan pajak merupakan seseorang yang akan mempunyai tugas untuk membantu para wajib pajak untuk mengurusi berbagai hal mengenai atau yang berhubungan dengan perpajakan. Oleh karena itu pihak yang menggunakan jasa konsultan pajak bisa melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik dan benar sesuai dengan aturan yang ada.

Apa Saja Syarat untuk Bisa Menjadi Konsultan Pajak?

Perlu Anda ketahui telah banyak perusahaan yang ada di Indonesia dan menggunakan jasa konsultan pajak ini untuk lebih mengefisiensikan perusahaannya. Syarat yang paling utama untuk menjadi seorang konsultan pajak adalah dengan bergabung menjadi anggota salah satu asosiasi konsultan pajak yang telah ada pada daftar Direktorat Jenderal Pajak. Perlu Anda ketahui lagi bahwa ternyata terdapat dua asosiasi konsultan pajak yang sudah terdaftar sebagai asosiasi konsultan pajak, yaitu yang pertama adalah Asosiasi Konsultan Pajak Publik Indonesia dan yang kedua adalah Ikatan Konsultasi Pajak Indonesia atau yang biasa disebut dengan IKPI.

Tempat Kerja Konsultan Pajak

Ketika memulai sebuah karir sebagai seorang konsultan pajak maka ketika Anda lulus Anda harus mempunyai minimal sertifikat pajak A dan B, yang didapatkan melalui sertifikasi pajak. Sebelum melakukan sertifikasi pajak pada umumnya seorang konsultan pajak akan mengikuti berbagai pelatihan pajak untuk memperdalam berbagai materi tentang perpajakan. Apabila Anda ingin menambah ilmu atau berbagai pengalaman lebih dulu sebelum mendirikan sebuah KKP atau kantor konsultan pajak milik sendiri maka Anda dapat bergabung dengan KKP yang telah berdiri lebih dulu sebagai seorang Junior tax consultant.

Baca Juga: Apa Saja Peran Penting Seorang Tax Objection untuk Wajib Pajak?

Jenjang karir seorang konsultan pajak di KKP pada umumnya adalah mulai dari Junior tax consultant, senior tax consultant, tax supervisor, dan yang terakhir adalah tax director. Mungkin untuk lebih jelasnya Berikut ini adalah beberapa gambaran gimana nantinya seorang konsultan pajak bisa bekerja.

Kantor Konsultan Pajak (KKP)

Ketika Anda bekerja sebagai seorang konsultan pajak yang ada di kantor konsultan pajak maka Anda akan diberi tugas sebagai seseorang yang akan memberikan konsultasi pajak atau tax planning sekaligus membantu klien untuk membuat dan menghitung laporan serta melaksanakan administrasi perpajakan lain.

Kantor Akuntan Publik

TBA atau  trusted bisnis advisory Merupakan sebuah layanan yang disediakan oleh KAP, Dimana merupakan sebuah jasa yang menjadi Andalan pada bidang tax planning. Biasanya layanan jasa tersebut akan membantu klien untuk membantu membuat perencanaan pajak.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.