Temporer vs Permanen: Dua Koreksi Fiskal yang Bisa Menyelamatkan Anda dari Sanksi Pajak!

Temporer vs Permanen: Dua Koreksi Fiskal yang Bisa Menyelamatkan Anda dari Sanksi Pajak!

Apakah pada saat ini anda sedang ingin meningkatkan skill perpajakan anda? Maka, kursus pajak bisa menjadi salah satu penentu yang paling efektif. Dapat dipastikan bahwa skill perpajakan anda akan meningkat setelah mengikuti kursus pajak. Namun, ada juga bisa menambah skill perpajakan anda dengan mengikuti berbagai berita perpajakan pada saat ini.

Merupakan hal yang normal bagi prosedur akuntansi dan pajak untuk membedakan antara laba fiskal dan laba komersial. Masalah-masalah seperti ini dapat terjadi karena undang-undang perpajakan dan standar akuntansi menggunakan metode yang berbeda. Beberapa solusi fiskal, seperti mengubah laporan keuangan agar sesuai dengan undang-undang perpajakan, akan diperlukan untuk mengatasi jenis perbedaan ini.

Perlu diketahui bahwa penyesuaian anggaran terbagi dalam dua kategori utama: koreksi sementara dan perbaikan permanen. Pemahaman dari kedua jenis koreksi fiskal tersebut Tentu saja sangat penting karena digunakan untuk memastikan kepatuhan pajak, menghindari kesalahan dalam menghitung pajak, serta pada saat Menyajikan laporan keuangan yang lazim.

Mengenai Koreksi Fiskal

Koreksi fiskal adalah proses dalam memberikan penyesuaian terhadap laba komersial atau Menurut standar akuntansi yang fungsinya adalah untuk mendapatkan laba fiskal yakni penghasilan kena pajak sesuai dengan kebijakan pajak yang berlaku. Diketahui bahwa koreksi fiskal ini dilakukan terhadap berbagai pos yang ada pada laporan laba rugi dan secara komersial dibenarkan, namun tidak diakui maupun dibatasi berdasarkan perundang-undangan perpajakan.

Pada umumnya, koreksi ini dilakukan saat proses rekonsiliasi fiskal, yang mana merupakan bagian utama dari pengisian surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan badan. Gambaran umum tentang perbedaan antara sistem akuntansi dan perpajakan-yang mungkin bersifat sementara, permanen, atau tetap-diberikan oleh rekonsiliasi fiskal ini.

Penyesuaian Fiskal Jangka Panjang

Praktik memodifikasi pos-pos laporan keuangan atau transaksi yang tidak diakui secara permanen oleh sistem perpajakan dikenal sebagai perbaikan fiskal permanen. Hal ini dapat diartikan bahwa perbedaan tersebut tidak akan diperbaiki atau dibalik pada periode berikutnya, sebab mempunyai sifat yang tetap sehingga koreksi permanen ini tidak memberikan pengaruh pada liabilitas pajak tanggungan maupun aset.

Baca Juga: Ketahui Alasan DJP Fokus pada Program Kepatuhan Sukarela Pajak!

Berikut ini adalah beberapa contoh dari koreksi permanen:

  • Contoh yang pertama adalah biaya yang tidak bisa dikurangkan atau yang termasuk dalam non deductible expenses diantaranya seperti biaya pribadi, denda pajak, dan sumbangan yang tidak memenuhi kebijakan.
  • Penghasilan yang tidak dibebankan perpajakan atau yang termasuk dalam non taxable income diantaranya seperti bunga yang diperoleh dari obligasi negara bebas pajak, hibah tertentu, maupun pembebasan utang dalam kondisi tertentu.
  • Perbaikan permanen ini dikenal sebagai perbedaan akhir yang tidak akan berdampak pada perhitungan pajak selanjutnya.

Penyesuaian Fiskal Jangka Pendek

Perlakuan pajak dan akuntansi yang akan dibalik pada periode berikutnya tidak sama dengan perbaikan fiskal sementara ini, yang berbeda dari perbaikan fiskal permanen. Atau dapat dikatakan bahwa perbedaan ini hanya bersifat sementara dan pada akhirnya akan direkonsiliasi.

  • Cadangan piutang yang tidak tertagih dan diakui dalam akuntansi, namun belum tentu akan diakui secara fiskal.
  • Penghasilan yang diperoleh dimuka yang sudah dibebankan perpajakan namun belum diakui sebagai penghasilan secara akuntansi.

Implikasi Praktis

DJP akan memeriksa dengan seksama alasan di balik koreksi yang dilakukan dalam prosedur pemeriksaan pajak. Dokumentasi yang tidak memadai dapat mengakibatkan perubahan keuangan atau hukuman administratif yang merugikan bisnis. Koreksi sementara lebih rumit karena harus mengantisipasi waktu pembalikan dan dampaknya terhadap posisi keuangan perusahaan dalam akuntansi, menurut sebuah studi tahun 2019 oleh Nugroho dan Putri yang diterbitkan dalam Accounting and Taxation Review.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tags: No tags

Comments are closed.