Kursus Pajak – Di Indonesia, pemerintah mengklasifikasikan berbagai jenis pajak yang berdasar pada bentuk tarif yang digunakan. Tarif pajak ini adalah landasan yang digunakan untuk menghitung jumlah pajak yang dikenakan untuk objek pajak tertentu, dimana kewajiban pembayaran ini berada pada tangan wajib pajak sesuai dnegan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada.
Setiap jenis tarif pajak yang memiliki karakteristik, ketentuan pengenaan yang berbeda, dan besaran pajak, tergantung dengan jenis pajak serta kebijakan fiskal yang berlaku. Dalam penerapan tarif ini bukan hanya akan berdampak pada jumlah pajak yang harus dibayar. Pada kursus pajak mempelajari dua jenis tarif pajak sangatlah penting, namun dalam mempelajari jenis tarif pajak ini tidak langsung, yaitu tarif spesifik dan tarif advalorem.
Apa itu Pajak Tidak Langsung?
Pajak tidak langsung adalah pajak yang pembebannya dialihkan ke pihak lain atau konsumen akhir. Pada sistem ini, wajib pajak yang dengan hukum akan dikenai kewajiban untuk membayar pajak bukanlah pihak yang menanggung beban ekonomi, hal ini dikarenakan pajak ini biasanya sudah masuk dalam harga jual barang dan jasa. Yang berarti pihak yang memungut serta menyetorkan pajak pada negara dengan hukum merupakan produsen pedagang, sementara beban pajaknya nanti akan dialihkan untuk konsumen sebagai pembayaran akhir.
Pajak tidak langsung ini berbeda dengan pajak langsung dimana pembayaranya dilakukan langsung oleh individu atau badan usaha. Pajak ini tidak langsung di pungut dalam proses transaksi ekonomi, seperti pada saar penjualan jasa dan barang. Karena itulah mekanisme dalam pemungutan pajak ini dilakukan melalui produsen atau penjual, sehingga pajak tidak langsung ini sering tidak dirasakan langsung oleh para konsumen. Meskipun,beban pajak ini nantinya akan tetap dibebankan pada konsumen dengan melalui harga jualproduk atau barang dan jasa mereka. Oleh karena sebagai wajib pajak atau konsumen sangat penting untuk memahami jenis pajak yang dikanakan salah satunya dengan mengikuti kursus pajak.
Apa Saja Contoh Pajak Tidak Langsung di Indonesia?
- PPN
- PPnBM
- Bea Masuk
- Cukai
Jenis-Jenis Tarif pada Pajak Tidak Langsung
Diantara variabel ini bentuk tarif pada sistem perpajakan di Indonesia, tarif spesifik serta tarif advalorem adalah dua jenis tarif yang umum untuk digunakan dalam perpajakan tidak langsung, seperti pada cukai dan bea masuk. Keduanya memiliki ciri-ciri dan cara perhitungan yang beda, serta tujuan yang berbeda pula dalam pengelolaan fiskal pada negara.
Baca Juga: Mengapa Pajak Penting: Manfaat, Dampak Tidak Langsung, dan Peran Brevet Pajak
Tarif Spesifik
Pajak khusus adalah jenis pajak yang didasarkan pada kuantitas atau unit fisik barang, tanpa memperhatikan nilai atau harga jual barang tersebut. Jumlah ini dinyatakan dalam bentuk nominal (per satuan), seperti per liter, per kilogram, atau per batang.
Jenis tarif ini banyak digunakan dalam pengenaan bea cukai pada barang-barang seperti rokok, alkohol, dan bensin. Tujuan utama penerapan tarif khusus adalah untuk mengendalikan konsumsi barang yang dapat menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan dan lingkungan, serta memberikan kepastian dalam perhitungan pendapatan pemerintah.
Tarif khusus memiliki beberapa keuntungan, seperti ketidakpastian dalam perhitungan, tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga pasar, dan cocok untuk mengendalikan penggunaan bahan.
Tarif Advalorem
Berbeda dengan tarif khusus, tarif ad valorem ditetapkan berdasarkan nilai produk atau persentase nilai. Sehingga, tinggi harga suatu barang, akan semakin tinggi juga pajaknya. Tarif ini biasanya banyak digunakan pada pajak impor.
Jenis tarif ini bersifat fleksibel karena sesuai dengan nilai ekonomi produk dan mencerminkan kemampuan membayar konsumen. Di sisi lain, tarif ini terkait erat dengan keakuratan penilaian barang, yang terkadang dapat menyebabkan perbedaan pendapat antara otoritas pajak dan pelaku bisnis.
Penggunaan bea masuk ad valorem memiliki keuntungan tersendiri. Salah satu keunggulannya adalah kemampuannya menyesuaikan diri dengan fluktuasi harga komoditas di pasar internasional. Tarif ini dihitung sebagai presentasi produk, maka jika harga naik, pendapatan pemerintah yang berasal dari impor juga akan naik.
Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.
Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.