Sebagai seseorang yang membutuhkan wawasan lebih mengenai kebijakan perundang-undangan perpajakan, tentu saja mengikuti training pajak merupakan salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan. Karena dalam training pajak tersebut nantinya anda akan mendapatkan materi tentang ketentuan pajak berdasarkan tingkatan yang diperlukan. Tetapi, tentunya juga tidak kalah penting bagi anda juga mengikuti perkembangan berita perpajakan pada saat ini.
Seperti halnya rancangan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia mengenai rasio pajak di tahun 2026. Perintah telah memberikan penetapan terhadap Tax Ratio atau rasio perpajakan di tahun 2026 dalam KEM PPKF 2026, yang mana sebesar 10,08 persen sampai dengan 10,45 persen terhadap PDB atau produk domestik bruto.
Perlu diketahui bahwa angka tersebut dinilai moderat dan relatif stagnan Apabila dibandingkan dengan target yang terdapat di tahun sebelumnya yaitu 2025 yang ada di Kisaran angka 10,24 persen. Kendati demikian, Sri Mulyani Indrawati selaku Menteri Keuangan memberikan penegasan bahwa upaya untuk meningkatkan penerimaan pajak pada tahun mendatang akan selalu diusahakan dengan seimbang agar tetap menjaga iklim investasi yang lancar. Pendekatan tersebut merupakan hal yang penting dalam strategi fiskal pemerintah saat menghadapi tantangan perekonomian domestik maupun Global yang secara drastis berubah.
Apa Saja Tantangan Domestik dan Global dalam Meningkatkan Rasio Pajak?
Tantangan Domestik
Pemerintah akan menghadapi tantangan secara struktural dari sisi dalam negeri sebagai upaya memberikan peningkatan penerimaan pajak atau rasio pajak tersebut tidak. Formasi ekonomi yang dilakukan dari model konvensional menuju perkembangan teknologi digital belum sepenuhnya dapat diimbangi oleh kemampuan sistem pajak dalam memberikan jangkauan pelaku ekonomi digital. Hal ini berakibat pada adanya risiko penerimaan dari sektor ini yang masih belum tersentuh secara maksimal. Di samping itu, sektor informal yang memberikan betapa besarnya kontribusi dan memberikan peningkatan pada dominasi sektor jasa membuat pelacakan objek pajak menjadi lebih sulit.
Diketahui bahwa terdapat banyak entitas bisnis kecil dan menengah yang belum ikut serta dalam basis data pajak, sehingga hal tersebut memunculkan adanya kesenjangan dalam ekstensifikasi pajak. Dapat diartikan pula bahwa hal tersebut menunjukkan pendekatan konvensional yang tidak lagi cukup, sehingga perlu didukung dengan inovasi Dalam strategi administrasi perpajakan dan pengawasannya.
Baca Juga: Temporer vs Permanen: Dua Koreksi Fiskal yang Bisa Menyelamatkan Anda dari Sanksi Pajak!
Tantangan Global
Upaya dalam memberikan peningkatan pada rasio pajak di tahun-tahun yang akan datang Tentu saja tidak lepas dari banyaknya potensi eksternal yang semakin kompleks. Salah satu tantangan dari peningkatan Tax ration Indonesia secara global yakni ketidakpastian geopolitik Global yang dapat memicu adanya peningkatan proteksionisme antar negara. Keadaan ini akan memunculkan risiko yang mengarah pada perang dagang baru dan dapat menghambat arus perdagangan secara internasional, bahkan hingga menghambat atau menekan perekonomian negara berkembang seperti Indonesia sendiri.
Di sisi lain, laju pertumbuhan ekonomi secara global yang mengalami perlambatan, pengetatan kebijakan moneter pada banyak negara, dan harga komoditas yang relatif melemah ikut menciptakan adanya tekanan pada pasar keuangan secara global.
Ketika faktor tersebut menyumbang dampak secara langsung pada volatilitas harga komoditas, yang nantinya akan menciptakan tekanan pada kurs rupiah, tingkat inflasi, sekaligus suku bunga dalam negeri. Sebagai upaya untuk memberikan respon pada berbagai tantangan ini, tentu dibutuhkan keberlanjutan agenda reformasi pajak. Sangat penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa program reformasi yang sedang berjalan bisa dijalankan dengan konsisten, efektif, adaptif, dan progresif terhadap perubahan zaman sebagai upaya memberikan penguatan pada kondisi fiskalnya.
Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Training Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.
Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Training Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.