Sampai Akhir Tahun 2024, Bebas Pajak Beli Rumah Resmi Dilanjutkan

Sampai Akhir Tahun 2024, Bebas Pajak Beli Rumah Resmi Dilanjutkan

Kursus pajak adalah upaya terbaik yang bisa Anda lakukan untuk menguasai berbagai kebijakan pajak yang ada. Sebab, kursus pajak tersebut akan memberikan Anda segudang pengetahuan seputar peraturan perundang-undangan perpajakan. Insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk sektor perumahan di Indonesia akan tetap berlaku hingga Desember 2024, menurut keputusan yang dibuat oleh pemerintah. Menurut Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan populasi kelas menengah yang sempat menurun akibat pandemi Covid-19.

Dampak Pandemi terhadap Kelas Menengah

Dengan kontribusi hingga 35 persen dari PDB, kelas menengah memainkan peran penting dalam mendorong perekonomian negara. Namun, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang besar, terutama bagi kelas menengah yang rentan dan kelas menengah yang bercita-cita menjadi kelas menengah (aspiring middle class/AMC). Menurut Airlangga, pada tahun 2024, persentase kelas menengah yang rentan akan meningkat menjadi sekitar 50%. Jumlah kelas menengah sedikit lebih besar sebelum epidemi, tetapi penurunan ini disebabkan oleh efek pandemi, yang sering disebut oleh menteri keuangan sebagai “efek menakut-nakuti”. Diperkirakan bahwa dengan memperpanjang insentif ini, situasi AMC akan membaik.

Insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk sektor perumahan telah diperpanjang oleh pemerintah Indonesia hingga Desember 2024. Menurut Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan populasi kelas menengah yang sempat menurun akibat pandemi Covid-19.

Kelas menengah, yang menyumbang hingga 35% dari keseluruhan PDB, sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang besar, terutama bagi kelas menengah yang rentan dan kelas menengah yang bercita-cita menjadi kelas menengah (aspiring middle class/AMC). Menurut Airlangga, pada tahun 2024, persentase kelas menengah yang rentan akan meningkat menjadi sekitar 50%. Jumlah kelas menengah sedikit lebih besar sebelum epidemi, tetapi penurunan ini disebabkan oleh efek pandemi, yang sering disebut oleh menteri keuangan sebagai “efek menakut-nakuti”. Diperkirakan bahwa dengan memperpanjang insentif ini, situasi AMC akan membaik.

Sektor Perumahan Sangat Penting untuk Kebutuhan Kelas Menengah

Pemerintah menyadari bahwa kelas menengah menghabiskan sebagian besar uangnya untuk kebutuhan makanan, dengan perumahan, perawatan kesehatan, pendidikan, hiburan, dan layanan lainnya berada di urutan kedua dan ketiga. Dengan tarif PPN 100% untuk rumah yang diserahkan antara 1 Januari dan 30 Juni 2024, insentif ini awalnya ditawarkan pada November 2023. Setelah jangka waktu tersebut, pemerintah tetap menawarkan PPN DTP sebesar 50% untuk rumah seharga sampai dengan Rp 2 miliar, yang merupakan bagian dari harga jual rumah sampai dengan Rp 5 miliar.

Baca Juga: Belajar Pajak: Apa itu Metode Additive Direct Method dan Subtraction Direct Method?

Langkah Lebih Lanjut untuk Memperkuat Sektor Perumahan

Selain akan memperpanjang insentif Pajak Pertambahan DTP, pemerintah juga akan menambah kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Pemerintah (FLPP) dari 166 ribu unit menjadi 200 ribu unit. Periode yang tercakup dalam kebijakan ini adalah 1 September 2024-20 Desember 2024. Selain untuk menjaga kelangsungan hidup kelas menengah, strategi ini juga bertujuan untuk mendukung industri konstruksi yang memiliki multiplier effect yang signifikan.

Panduan Kebijakan untuk Masa Keemasan Indonesia pada 2045

Pemerintah berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kelas menengah, yang sangat penting bagi perekonomian, dengan program ini. Selain untuk membantu pemulihan ekonomi setelah pandemi, perpanjangan diskon PPN rumah hingga Desember 2024 merupakan rencana jangka panjang yang bertujuan untuk mewujudkan tujuan Indonesia Emas di tahun 2045. Diharapkan kelas menengah dapat tumbuh lebih kuat dan berkontribusi lebih banyak untuk kemajuan negara dengan kebijakan yang tepat.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tags: No tags

Comments are closed.