PPN Naik, Rupiah Berjuang: Bagaimana Pengaruhnya terhadap Inflasi dan Konsumsi?

PPN Naik, Rupiah Berjuang: Bagaimana Pengaruhnya terhadap Inflasi dan Konsumsi?

Pelatihan Pajak – UU No. 7 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) disahkan pada tahun 2021 dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan negara dan meningkatkan stabilitas ekonomi. Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN), yang menaikkan harga barang dan jasa sebesar 1%, adalah salah satu kebijakan utama yang dibawa oleh undang-undang ini. Pelanggan sangat terpengaruh oleh kenaikan ini dan harus siap membayar lebih mahal untuk barang dan jasa.

Berita perpajakan seperti ini pasti sangat penting bagi wajib pajak maupun untuk orang-orang yang bekerja di dunia perpajakan. Namun, untuk menguasai kebijakan pajak lebih jauh, Anda bisa mengikuti pelatihan pajak. Sebab, dalam pelatihan pajak Anda bisa mendapatkan segudang materi seputar perundang-undangan pajak yang berlaku di Indonesia. Namun, kebijakan ini juga memicu banyak diskusi tentang bagaimana hal ini akan berdampak pada tabungan masyarakat, pertumbuhan ekonomi, dan inflasi.

Pengaruh Kenaikan PPN terhadap Inflasi

Memang, salah satu poin utama perdebatan dalam diskusi ekonomi saat ini adalah kenaikan tarif PPN sebesar 1%. Aida S., Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI). Meskipun ada kenaikan tarif, Budiman mengatakan bahwa pengaruhnya terhadap inflasi domestik mungkin akan minimal. Mayoritas barang dan jasa yang dikenai PPN 12% adalah barang-barang mewah seperti makanan mewah, layanan kesehatan, dan energi rumah tangga berkapasitas besar. Hal ini mengindikasikan bahwa barang-barang tersebut hanya menyumbang sekitar 52,7% dari indeks harga konsumen (IHK), yang merupakan ukuran inflasi Indonesia.

Survei biaya hidup tahun 2022 memperkirakan bahwa kenaikan PPN akan menghasilkan kenaikan inflasi sebesar 0,2%. Inflasi masih berada dalam kisaran target Bank Indonesia sebesar 1,5% hingga 3,5%, meskipun dampaknya sangat kecil. Akibatnya, meskipun terjadi kenaikan harga, dampak langsung terhadap daya beli masyarakat akan sangat kecil.

Elemen-Elemen Tambahan yang Mempengaruhi Inflasi

Bersamaan dengan dampak kenaikan PPN, Bank Indonesia juga menyebutkan bahwa penurunan harga-harga komoditas global turut membantu menjaga inflasi tetap terkendali. BI terus bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah untuk menjaga kestabilan harga pangan, yang merupakan penyumbang utama inflasi dan diharapkan dapat meredam lonjakan harga pangan yang sering kali mempengaruhi daya beli masyarakat.

Baca Juga: SAH! PPN 12% Bukan Hanya Dikenakan untuk Barang Mewah Saja

Aida juga menyatakan bahwa kenaikan PPN tidak akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan perkiraan berkisar antara 0,02% hingga 0,03%, yang mengindikasikan bahwa meskipun dengan tarif pajak yang lebih tinggi, dampaknya terhadap ekspansi ekonomi secara keseluruhan cukup kecil.

Selain itu, Pemerintah menawarkan sejumlah insentif, seperti penghapusan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), yang mengurangi beban keuangan individu dan perusahaan.

Stabilitas BI Rate dan Nilai Tukar Rupiah

Bank Indonesia (BI) telah mengambil keputusan untuk mempertahankan suku bunga acuannya, atau BI rate, di level 6% sebagai bagian dari rencana untuk menjaga stabilitas ekonomi. Keputusan ini diambil dalam rangka menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan menjamin inflasi tetap berada dalam kisaran target.

Sehubungan dengan ketidakpastian global terhadap nilai tukar, Gubernur BI Perry Warjiyo menggarisbawahi bahwa BI akan terus berkonsentrasi pada langkah-langkah moneter yang dapat menopang stabilitas ekonomi Indonesia. Pada 17 Desember 2024, nilai Rupiah turun 1,37% dari bulan sebelumnya. Selain itu, pemerintah menawarkan sejumlah insentif, seperti penghapusan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), yang mengurangi beban keuangan bagi individu dan perusahaan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tags: No tags

Comments are closed.