Penerimaan Pajak Terancam Turun Karena Tingginya Pengangguran Kalangan Gen Z?

Penerimaan Pajak Terancam Turun Karena Tingginya Pengangguran Kalangan Gen Z?

Pelatihan pajak adalah salah satu cara yang tepat untuk mengetahui dan memahami kebijakan perundang-undangan perpajakan yang ada di Indonesia. Bahkan ada begitu banyak calon konsultan pajak yang mengikuti pelatihan pajak untuk menambah wawasan mereka di bidang perpajakan. Tidak kalah penting untuk mengetahui berbagai berita yang sedang hangat diperbincangkan pada saat ini. Seperti halnya tingkat pengangguran yang tinggi di kalangan Gen Z dikabarkan akan mengancam penerimaan pajak. Apakah hal tersebut adalah fakta atau hanyalah ungkapan saja? Apakah kamu termasuk sebagai Gen Z? Sehingga, mengetahui apakah hal tersebut benar, simak terus ulasan berikut ini.

Dapat salah satu kendala yang pada saat ini menjadi perhatian utama publik dan pemerintah, yakni tentang tingginya angka pengangguran pada kalangan generasi Z, yakni individu yang berumur 15 hingga 24 tahun. Suahasil Nahara selaku Wakil Menteri Keuangan, memberikan tanggapan bahwa tingginya angka pengangguran tersebut bisa memberikan dampak pada penurunan penerimaan PPh atau pajak penghasilan. Maka dari itu, pemerintah harus mengusahakan untuk mendorong lapangan kerja, investasi, hingga pemanfaatan teknologi untuk mengambil langkah mengatasi permasalahan ini.

Diketahui dari data BPS atau Badan Pusat Statistik, dilaporkan bahwa terdapat 9,9 juta dari 44,47 juta anak muda dengan usia 15 hingga 24 tahun di Indonesia atau setara dengan 22,25% tidak beraktivitas secara produktif. Kelompok yang satu ini termasuk pada kategori not in employment, Education, and training atau yang dapat disebut dengan NEET. Not in employment, Education, and training  merupakan individu yang sedang tidak berada pada lingkup sistem pendidikan, tidak bekerja, dan tidak memiliki partisipasi pada pelatihan. Alasan mengapa anak muda masuk ke dalam kelompok not in employment, Education, and training  sangatlah beragam, mulai dari karena putus asa, kurangnya akses pendidikan dan transportasi, disabilitas, kewajiban rumah tangga, hingga keterbatasan finansial.

Dikarenakan angka pengangguran yang tinggi tersebut akan memberikan dampak pada penerimaan pajak penghasilan yang masuk ke kas negara. Wakil menteri keuangan menegaskan bahwa sangat penting bagi semua elemen masyarakat, agar aktif dalam dunia kerja dan memperoleh pendapatan, yang pada akhirnya bisa memberikan peningkatan pada kesejahteraan mereka sekaligus penerimaan negara. Pemerintah memiliki komitmen untuk selalu melakukan pemantauan perkembangan terhadap penyerapan tenaga kerja dan melakukan penjagaan pada stabilitas ekonomi nasional dengan melalui banyak kebijakan yang diterapkan.

Baca Juga: Apa itu Teknologi Data QUALITY? Penting untuk Segera Memahaminya

Raden Pardede selaku Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, memberikan tambahan bahwa pemerintah akan memiliki fokus atas penyerapan tata kerja dan mendorong sektor ekonomi digital. Melakukan Penyesuaian dengan perkembangan teknologi digital yang semakin banyak dipergunakan oleh generasi muda merupakan tujuan utama Mengapa langkah tersebut diambil. Dia juga memberikan Penjelasan bahwa berbagai sektor tradisional yang padat karya penting untuk beradaptasi dengan keperluan guna pada saat ini yang seringkali suka bekerja dengan memanfaatkan teknologi digital dan perangkat seluler.

Dapat berbagai sektor ekonomi Indonesia pada saat ini yang belum siap untuk memberikan lapangan kerja yang remote atau fleksibel. Ketergantungan dalam sektor informal, apabila dilihat menurut studi yang dilaksanakan oleh Pardede, ini menyatakan bahwa penerimaan pajak biasanya lebih rendah pada sektor tersebut. Hal seperti ini pun akan menyumbang dampak negatif pada tabungan dan kontribusi pada Badan penyelenggara jaminan sosial atau yang seringkali dikenal dengan BPJS Kesehatan, bahkan hingga bisa menciptakan kendala dalam jangka panjang.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tags: No tags

Comments are closed.