Kursus pajak dapat menjadi solusi bagi Anda yang ingin menguasai kebijakan perpajakan. Karena brevet pajak merupakan kelas perpajakan yang akan memberikan informasi dan wawasan perpajakan. Pemerintah Indonesia berniat untuk meningkatkan rasio pajak agar setara dengan negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam dan Kamboja. Pemerintah berharap dapat menghasilkan pendapatan baru hingga US$90 miliar per tahun melalui strategi yang memanfaatkan teknologi dan ekonomi bayangan. Menurut Hashim Djojohadikusumo, Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, pemerintah telah menetapkan target yang tinggi untuk meningkatkan rasio pajak nasional.
Hashim menyatakan bahwa pemerintah berniat untuk meningkatkan rasio pajak menjadi 18% dalam waktu dekat dan bahkan menjadi 23% dalam jangka panjang dalam acara Indonesia Economic Summit (IES) 2025 yang diadakan di Jakarta pada hari Rabu, 19/2/2025. Target ini konsisten dengan rasio pajak negara-negara seperti Vietnam (23 persen) dan Kamboja (18 persen), yang dianggap lebih ideal dibandingkan rasio pajak Indonesia yang rendah, yaitu 12,1-12,2 persen per tahun.
Mengapa Rasio Pajak Indonesia Masih Rendah?
Saat ini, Indonesia memiliki salah satu tarif pajak terendah di dunia. Hashim membandingkannya dengan rasio pajak di Pakistan. Dia mengklaim bahwa ada beberapa penyebab utama rendahnya rasio pajak:
- Ketergantungan pada pajak atas sumber daya alam dan konsumsi
- Barang-barang konsumsi dan pertambangan terus menyumbang sebagian besar pendapatan pajak Indonesia, sehingga rentan terhadap perubahan-perubahan dalam perekonomian dan harga-harga komoditas.
Tingginya Aktivitas Ekonomi Bayangan
Meskipun banyak kegiatan ekonomi yang tidak terdokumentasi secara formal, kegiatan-kegiatan tersebut tetap berdampak pada PDB.
Kepatuhan Pajak yang Tidak Memadai
Karena alasan teknologi dan hukum, sistem pajak masih belum sepenuhnya mencakup banyak industri.
Metode untuk Meningkatkan Rasio Pajak Hingga 23%
Pemerintah telah menetapkan sejumlah program strategis untuk memenuhi tujuan meningkatkan rasio pajak. Langkah-langkah yang akan diambil adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Audit Pajak Lebih Adil! Kenali Peran Tim Quality Assurance DJP
Meningkatkan Ekonomi Bayangan
Menurut Hashim, mengintegrasikan shadow economy ke dalam sistem perpajakan formal merupakan salah satu langkah penting untuk meningkatkan penerimaan pajak. Aktivitas-aktivitas yang mendukung perekonomian namun tidak diakui secara formal termasuk dalam ekonomi bayangan, misalnya, perusahaan-perusahaan kecil yang belum mengungkapkan omset mereka yang sebenarnya atau tidak memiliki NPWP. Pemerintah berharap dapat mengumpulkan tambahan US$90 miliar per tahun melalui peraturan yang lebih ketat dan insentif bagi perusahaan kecil untuk bergabung dengan sistem pajak.
“Dengan bantuan teknologi dan kecerdasan buatan, kita dapat meningkatkan pendapatan hingga US$90 miliar per tahun jika kita mendapatkan 25 persen dari ekonomi bayangan ini,” kata Hashim.
Menggunakan Kecerdasan Buatan dan Teknologi untuk Pemantauan Pajak
Big data analytics, artificial intelligence (AI), dan teknologi digital akan semakin sering digunakan oleh pemerintah untuk meningkatkan kepatuhan pajak dan mengidentifikasi peluang penerimaan yang belum terealisasi. Sistem Coretax DJP saat ini akan diperkuat untuk memungkinkan pemantauan transaksi yang lebih efektif dan transparan. Untuk mengurangi kemungkinan penghindaran pajak, integrasi data antarlembaga akan ditingkatkan.
Perluasan Basis Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak
Pemerintah juga akan memperluas basis pajak untuk menjustifikasi kenaikan rasio pajak, dengan:
- meningkatkan kepatuhan pajak melalui digitalisasi dan edukasi sistem perpajakan.
- menciptakan peluang bagi industri baru untuk berpartisipasi dalam sistem perpajakan, seperti ekonomi digital dan transaksi berbasis blockchain.
- menyederhanakan administrasi pajak usaha kecil dan menengah untuk mendorong lebih banyak usaha kecil dan menengah untuk bergabung dengan sistem resmi.
Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.
Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.