Meningkatkan Daya Saing Investasi Indonesia: Fokus pada Reformasi Pajak dan Regulasi

Meningkatkan Daya Saing Investasi Indonesia: Fokus pada Reformasi Pajak dan Regulasi

Pelatihan Pajak – Indonesia ingin menjadi lokasi investasi internasional yang signifikan. Namun, sejumlah investor telah mengalihkan fokus mereka ke negara-negara tetangga seperti Vietnam akibat kebijakan fiskal dan hambatan regulasi yang dianggap tidak ramah terhadap investasi. Menurut Todotua Pasaribu, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, rencana fiskal yang ada masih menjadi hambatan. Dia memberikan contoh industri timah, di mana timah yang diproduksi di Malaysia menggunakan bahan baku timah Indonesia dapat dijual dengan harga lebih murah daripada timah yang diproduksi di dalam negeri.

Pemahaman yang mendalam mengenai regulasi pajak, insentif fiskal, serta tata cara pengajuan fasilitas pajak menjadi kunci bagi wajib pajak untuk mampu beradaptasi dengan kebijakan pemerintah. Sehingga, pelatihan pajak dapat menjadi langkah strategis. Sebab, pelatihan pajak dapat berguna untuk memastikan wajib pajak dapat mengelola kewajiban pajak dengan efisien dan sesuai aturan.

Lisensi dan pajak adalah penyebab utama masalah ini. Selain pajak, lisensi juga menjadi masalah. Menurut Todotua, investor biasanya membutuhkan empat tahun sejak permohonan awal hingga komersialisasi, dengan sekitar dua tahun di antaranya hanya untuk mendapatkan izin. Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) memiliki pandangan serupa. Regulasi tetap menjadi hambatan terbesar bagi investasi di negara ini, menurut Ketua KSPSI Jumhur Hidayat. Regulasi, yang meliputi perizinan, pajak, dan pengadaan tanah, merupakan hambatan utama, menurut Jumhur.

Perkembangan Ekonomi Cepat Vietnam

Data dari Konferensi PBB tentang Pembangunan dan Perdagangan pada 2023 menunjukkan bahwa total investasi asing di Vietnam lebih tinggi, yaitu US$23,18 miliar, terutama di sektor jasa makanan, tekstil, dan elektronik, dibandingkan Indonesia yang mencapai US$21,96 miliar. Vietnam telah mengalami kemajuan ekonomi yang luar biasa, sementara Indonesia masih menghadapi masalah perizinan dan fiskal. Menurut Badan Statistik Umum Vietnam (GSO), ekonomi negara tersebut tumbuh sebesar 7,55% pada kuartal keempat 2024 dan 7,09% secara keseluruhan.

Aliran investasi asing dan ekspor yang meningkat hampir 14% menjadi pendorong utama pertumbuhan ini. Pertimbangkan raksasa teknologi multinasional Apple dan NVIDIA, yang telah melakukan investasi signifikan di negara tersebut. Misalnya, Apple telah menginvestasikan sekitar Rp 258 triliun dalam rantai pasok lokal dan menciptakan 200.000 lapangan kerja, sementara NVIDIA sedang membangun pusat data dan fasilitas riset dan pengembangan kecerdasan buatan (AI).

Baca Juga: Persiapan Industri Baja dan Besi Indonesia Menghadapi Aturan Baru CBAM Uni Eropa

Analisis Perbandingan Investasi dan Pajak di Vietnam dan Indonesia

Vietnam memiliki indeks kemudahan berbisnis yang lebih tinggi daripada Indonesia, meskipun masih tertinggal dalam Indeks Daya Tarik Investasi Asing (FDI). Memulai bisnis di Vietnam relatif lebih mudah bagi investor asing. Negara Naga Biru ini menawarkan sejumlah insentif pajak, seperti pembebasan pajak awal dan keringanan tarif untuk industri manufaktur, teknologi tinggi, dan energi terbarukan.

Vietnam juga memimpin dunia dalam kemudahan berbisnis, termasuk pendaftaran properti, pengajuan pinjaman, dan perizinan bangunan. Pelabuhan, jalan tol, dan kawasan industri merupakan contoh infrastruktur yang memadai yang menarik investor. Selain itu, sumber daya manusia yang kompetitif menghasilkan biaya tenaga kerja yang relatif lebih rendah.

Langkah-Langkah Strategis yang Dilakukan Indonesia untuk Menutup Kesenjangan dengan Vietnam

Beberapa langkah terukur dapat diambil untuk membuat Indonesia lebih menarik:

  • Meningkatkan kecepatan reformasi birokrasi dengan mendigitalisasi proses perizinan.
  • Meningkatkan standar infrastruktur di setiap wilayah Indonesia.
  • Menawarkan insentif pajak yang kompetitif untuk sektor-sektor strategis.
  • Menjaga keseragaman regulasi untuk memberikan ketenangan pikiran bagi investor.
  • Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendidikan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tags: No tags

Comments are closed.