Brevet Pajak – Janji kampanye tidak jarang menjadi alat yang berharga bagi para politisi yang mencari dukungan publik dalam lingkungan politik saat ini. Semua pejabat terpilih, termasuk mereka yang duduk di legislatif dan eksekutif, memiliki kewajiban untuk memenuhi komitmen ini. Namun, kendala terbesarnya adalah komitmen finansial yang sangat besar. Masyarakat dapat mendanai proyek-proyek secara langsung melalui pajak atau dengan mengambil utang, yang pada akhirnya akan membutuhkan pembayaran pajak juga, meskipun dalam jangka waktu yang lebih lama.
Sehingga, sebagai seseorang yang memiliki impian bekerja di dunia pajak, selain mengikuti brevet pajak untuk menambah wawasan seputar kebijakan perpajakan. Bahkan brevet pajak juga akan memberikan Anda sertifikat, maka mengetahui berita-berita pajak yang sedang hangat diperbincangkan juga sangat penting. Robert A. Simanjuntak, seorang profesor di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, meneliti berbagai sudut pandang tentang bagaimana membayar komitmen politik yang dibuat oleh pemerintah tanpa menggunakan utang atau pajak.
Robert membahas di Kompas.id tentang pentingnya memahami sumber-sumber keuangan untuk menjalankan komitmen pemerintah di tahun pemilu. Masyarakat sebagai pembayar pajak pada akhirnya akan bertanggung jawab atas pembiayaan, baik melalui utang maupun penerimaan pajak. Jika pajak digunakan untuk membiayai proyek, masyarakat harus membayarnya sekarang atau nanti jika pemerintah memutuskan untuk berhutang.
Lima Hal Penting yang Harus Diperhatikan Saat Memilih Sumber Pendanaan
Robert menyebutkan lima faktor penting yang perlu dipertimbangkan saat memilih sumber pendanaan, antara lain:
Prinsip Manfaat
Rencana pendanaan harus disesuaikan dengan masyarakat yang akan mendapatkan manfaat dari inisiatif pemerintah. Jika proyek tersebut dapat memberikan manfaat bagi generasi mendatang, utang jangka panjang merupakan keputusan yang tepat, seperti proyek pembangunan infrastruktur besar-besaran yang manfaatnya dapat dirasakan hingga beberapa tahun ke depan. Di sisi lain, pajak langsung adalah cara yang lebih baik untuk mendanai inisiatif yang hanya memberikan dampak positif jangka pendek bagi masyarakat, seperti program imunisasi yang dapat langsung dirasakan manfaatnya.
Keadilan Lintas Generasi
Gagasan ini mengevaluasi keadaan keuangan yang akan dihadapi oleh generasi mendatang. Utang jangka panjang dapat menjadi pertimbangan jika perkiraan pendapatan di masa depan menunjukkan bahwa masyarakat akan mendapatkan lebih banyak penghasilan karena mereka akan lebih mampu melunasi utang dalam jangka panjang. Namun, rencana pembiayaan melalui kenaikan pajak saat ini dianggap lebih tepat jika pembangunan ekonomi diantisipasi akan terhenti atau menurun karena sumber daya alam yang terbatas.
Baca Juga: Peran Diskresi dalam Perpajakan: Manfaat, Tantangan, dan Risiko
Efisiensi Pendanaan
Dari sisi efisiensi, Robert menyatakan bahwa pada akhirnya masyarakat yang akan bertanggung jawab untuk membayar pajak dan utang. Meskipun demikian, masyarakat akan menanggung biaya langsung dari beban pajak langsung yang besar untuk membiayai beberapa inisiatif. Jika proyek dibiayai melalui utang, beban pajak yang rendah akan dikenakan secara berkala untuk menutupi bunga dan kewajiban pinjaman, sehingga masyarakat tidak terbebani sekaligus.
Kondisi Ekonomi Makro
Kondisi ekonomi yang berlaku juga berdampak pada keputusan pembiayaan. Peningkatan pengeluaran pemerintah dapat menyebabkan inflasi di saat tingkat pengangguran rendah dan perekonomian stabil. Dalam hal ini, menaikkan pajak dapat mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat, sehingga mengurangi inflasi. Di sisi lain, pembiayaan utang lebih cocok untuk meningkatkan permintaan agregat dan mendorong pertumbuhan ekonomi ketika pengangguran tinggi.
Ciri-Ciri Proyek yang Menghasilkan Pendapatan
Jenis proyek pemerintah adalah pertimbangan terakhir. Utang dapat menjadi opsi pendanaan yang layak untuk proyek-proyek yang berpotensi menghasilkan keuntungan di masa depan, seperti membangun jalan tol atau jaringan air bersih. Di sisi lain, uang pajak merupakan pilihan yang lebih baik jika proyek tersebut bersifat nirlaba, seperti membangun taman kota atau area hijau.
Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.
Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.