Brevet Pajak – Tax Ratio atau rasio pajak adalah salah satu metrik yang digunakan untuk menilai kinerja pajak suatu negara. Sederhananya, tax ratio merupakan rasio yang terdapat dalam PDB atau yang kita kenal dengan produk domestik bruto, sehingga merupakan rasio PDB atas penerimaan perpajakan. Pengeluaran oleh konsumen, pemerintah, investasi, dan ekspor neto semuanya termasuk dalam PDB.
Sebagai seseorang yang ingin mendalami dunia kerja perpajakan, tentu mengetahui rasio pajak seperti ini sangatlah penting. Namun, juga tidak kalah penting untuk menguasai kebijakan pajak lain melalui brevet pajak. Sebab, brevet pajak akan memberikan Anda materi tentang perundang-undangan pajak sekaligus ujian sertifikasinya.
Rasio total nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara terhadap pendapatan pajaknya dikenal sebagai rasio pajak. PDB, yang ditentukan oleh pengeluaran publik, pengeluaran pemerintah, investasi, dan perbedaan ekspor-impor, adalah nilai total semua produk dan jasa yang dihasilkan oleh negara selama periode waktu tertentu. Keadaan ekonomi, kepatuhan pajak, dan peraturan pemerintah adalah beberapa variabel yang mempengaruhi rasio pajak. Karena semakin banyak pajak yang dikumpulkan, maka perekonomian akan semakin baik ketika rasio pajak semakin besar.
Memahami Rasio Pajak
Kehadiran rasio pajak memberikan ringkasan keadaan pajak dan mengevaluasi efektivitas struktur pajak suatu negara. Setiap negara menghitung rasio pajak sesuai dengan bagian konstituennya dengan cara yang berbeda. Meskipun demikian, penghitungan ini menggunakan definisi yang diberikan oleh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) atau Dana Moneter Internasional (IMF). Pajak pusat, pajak daerah, bea cukai, keuntungan perusahaan selain dividen, dan pendapatan negara dari sumber daya alam adalah beberapa komponen penerimaan pajak yang digunakan oleh IMF.
Bagaimana dengan Perhitungan Rasio Pajak Indonesia?
Dalam menentukan komponen rasio pajak, Indonesia menggunakan dua interpretasi: arti sempit dan arti luas. Perbandingan antara jumlah total penerimaan pajak yang dikumpulkan oleh pemerintah pusat, termasuk PPh, PPN/PPnBM, PBB, bea dan cukai, dan pajak lainnya, dengan PDB nominal menghasilkan angka rasio pajak dalam arti sempit. Secara umum, komponen pembandingnya adalah total nilai sumber daya alam (SDA), pertambangan batu bara dan mineral (minerba), minyak dan gas bumi, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dengan PDB nominal. Indonesia memiliki rasio pajak terendah jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Pasifik lainnya.
Pada tahun 2017, rasio pajak Indonesia turun menjadi 10,7%, level terendah dalam lima tahun terakhir. Tax Ratio Indonesia diperkirakan akan mencapai 15% jika dibandingkan dengan standar internasional.
Baca Juga: Perhatikan Tarif Bunga Sanksi Administrasi Pajak untuk Desember 2024!
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasio Pajak
Apa saja yang mempengaruhi tingkat rasio pajak? Dua di antaranya adalah sebagai berikut:
- Variabel mikro meliputi kesamaan persepsi antara wajib pajak dan aparat negara, dedikasi dan koordinasi antar lembaga negara, dan tingkat kepatuhan wajib pajak.
- Parameter makro, seperti tarif pajak, pendapatan per kapita, dan tingkat optimalisasi tata kelola pemerintahan yang baik.
Keuntungan dari Rasio Pajak
Mengingat dampaknya terhadap perekonomian dan kapasitas suatu negara dalam pengelolaan anggaran, rasio pajak bermanfaat untuk:
- Menilai kinerja penerimaan pajak
- Membandingkan kinerja pajak dari berbagai negara
- Memeriksa seberapa baik sistem pajak bekerja
- Menentukan masalah yang mungkin terjadi pada sistem pajak.
- Membantu pemerintah membuat kebijakan pajak
Gambaran atau kesimpulan tentang jumlah pajak yang dikumpulkan relatif terhadap pendapatan nasional suatu negara selama periode waktu tertentu dapat diperoleh dari rasio pajak. Dengan demikian, wajib pajak sadar akan posisi dan perannya dalam membayar pajak melalui tax ratio. Kontribusi wajib pajak yang meningkat memungkinkan Indonesia untuk memenuhi target rasio pajak yang diproyeksikan.
Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.
Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.