Kenapa Orang Kaya Bayar Pajak Lebih Banyak? Ini Rahasia di Balik Prinsip Ability to Pay!

Kenapa Orang Kaya Bayar Pajak Lebih Banyak? Ini Rahasia di Balik Prinsip Ability to Pay!

Training pajak merupakan metode yang tepat untuk belajar kebijakan perpajakan. Karena dalam training pajak ini Anda akan mendapatkan materi tentang perundang-undangan pajak yang berlaku di Indonesia. Selain sebagai alat untuk mengumpulkan pendapatan, pajak juga digunakan untuk menyelesaikan masalah redistribusi pendapatan. Selain itu, salah satu syarat pemungutan pajak dari masyarakat adalah keadilan. Kebutuhan untuk menetapkan pajak yang adil dan redistributif memotivasi pengembangan hukum pajak yang dapat membagi beban pajak secara adil sesuai dengan kemampuan finansial.

Apa yang dimaksud dengan “ability to pay”? Salah satu pilar fundamental yang mendukung penetapan tarif pajak yang adil dalam sistem perpajakan kontemporer adalah prinsip Ability to Pay. Gagasan ini menggarisbawahi bahwa seseorang yang memiliki pendapatan yang tinggi harus melakukan penyetoran pajak lebih banyak dibandingkan seseorang yang mempunyai penghasilan lebih rendah. Dengan demikian, peraturan perpajakan dapat berfungsi sebagai sarana keadilan sosial dengan meredistribusi kesejahteraan, selain sebagai alat anggaran.

Definisi Prinsip Ability to Pay

Salah satu prinsip pemungutan pajak adalah ability to pay. Menurut prinsip yang satu ini, pajak harus dibebankan dengan dengan adil dan memastikan bahwa beban yang ditanggung sepadan dengan kemampuan keuangan subjek pajak dibandingkan dengan subjek pajak yang lain. Menurut konsep ability to pay, pajak harus didasarkan pada kondisi keuangan pembayar pajak dan bukan semata-mata pada keuntungan dari pengeluaran negara, seperti yang diuraikan dalam asas manfaat. Ketentuan yang satu ini, yang mana pajak dipungut dengan proporsional dengan pendapatan dan daya beli setiap orang atau entitas, mewakili keadilan dalam mendistribusikan beban keuangan.

Implikasi Asas Ability to Pay terhadap Sistem Tarif Pajak

Keadilan Vertikal

Gagasan keadilan vertikal, yang menyatakan bahwa pembayar pajak dengan kemampuan finansial yang lebih besar seharusnya membayar pajak yang lebih tinggi, didukung oleh teori ini. Menurut penelitian Akbar & Hamida (2024), sistem tarif progresif menyeimbangkan kontribusi fiskal antar kategori pendapatan secara lebih adil daripada sistem proporsional.

Redistribusi Pendapatan

Pemerintah dapat melakukan redistribusi pendapatan melalui sistem tarif berbasis ability to pay, di mana pajak dari kelompok berpenghasilan lebih tinggi mendanai bantuan sosial, perawatan kesehatan, dan pendidikan.

Baca Juga: Baru! Coretax Punya Fitur Deposit Pajak, Wajib Pajak Kini Bisa Bayar Lebih Fleksibel!

Dampak terhadap Insentif Finansial

Ketika prinsip ini dikritik, kemungkinan disinsentif kerja sering disebutkan. Namun, penelitian empiris menunjukkan bahwa sistem ini masih dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mengurangi kesenjangan sosial asalkan dibangun dengan struktur tarif yang progresif namun adil.

Menggunakan Sistem Tarif Progresif

Misalnya, pendapatan yang berada di bawah ambang batas tertentu mungkin tidak dikenakan pajak. Tarif sedang berlaku untuk individu berpenghasilan menengah. Internal Revenue Service (IRS) melaporkan bahwa strategi ini telah berhasil di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Indonesia.

Kesulitan Implementasi

Berikut ini adalah beberapa hambatan dalam menerapkan prinsip Ability to Pay:

  • Biaya yang terlalu tinggi dapat menghalangi investasi atau tenaga kerja.
  • Struktur pajak tidak selalu mencerminkan kesenjangan dalam beban pengeluaran (seperti tanggungan keluarga).
  • Sistem administrasi pajak yang kuat dan data yang dapat diandalkan masih diperlukan untuk mengukur ability to pay secara akurat.

Landasan moral dan keuangan untuk mengembangkan sistem pajak yang adil dan inklusif adalah prinsip Ability to Pay. Prinsip ini membantu meningkatkan stabilitas fiskal, mengurangi kesenjangan sosial, dan menumbuhkan kepercayaan publik terhadap sistem pajak dengan cara memodifikasi pajak sesuai dengan kemampuan keuangan wajib pajak.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Training Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Training Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tags: No tags

Comments are closed.