Insentif PPN DTP: Mengapa Insentif pada Apartemen Belum Dimanfaatkan dengan Maksimal?

Insentif PPN DTP: Mengapa Insentif pada Apartemen Belum Dimanfaatkan dengan Maksimal?

Apakah Anda sedang membutuhkan wawasan yang luas mengenai kebijakan perpajakan atau bahkan sertifikat pajaknya? Maka, mengikuti pelatihan pajak merupakan solusi yang terbaik. Karena pelatihan pajak akan mengajarkan Anda begitu banyak peraturan perundang-undang pajak. Tentu saja bagi Anda juga tidak kalah penting untuk mengetahui update terbaru informasi perpajakan seperti yang akan dibahas pada ulasan berikut ini. Pemasaran apartemen masih belum memanfaatkan perpanjangan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 100% hingga akhir 2024. Terlepas dari kenyataan bahwa insentif ini telah berlaku sejak 2021, tampaknya pemasaran apartemen belum mendapatkan banyak keuntungan dari hal tersebut.

Sektor residensial, termasuk apartemen yang sudah selesai dibangun, dihuni, dan siap diserahterimakan, serta properti tapak, merupakan target pasar untuk insentif PPN DTP yang dimaksud. Sebanyak 22.000 unit hunian telah terjual melalui program PPN DTP pada semester pertama tahun 2024 (Januari-Juni), menurut Syarifah Syaukat, Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia. Grafik ini menunjukkan betapa suksesnya insentif ini dalam mendorong penjualan di pasar residensial. Namun demikian, apartemen masih tertinggal dalam penggunaan insentif ini, dengan mayoritas pembelian adalah rumah tapak.

Penjualan Apartemen Tetap Rendah

Insentif PPN DTP belum dimanfaatkan secara maksimal dalam pemasaran apartemen, khususnya kondominium. Menurut data, PPN DTP hanya digunakan oleh sekitar 13% dari 24.000 unit apartemen yang belum terjual namun siap huni. Pada kenyataannya, sebagian besar apartemen yang dipromosikan memenuhi persyaratan untuk memenuhi syarat untuk mendapatkan penghematan ini. Kebijakan PPN DTP 100% sebelumnya berlaku dari Januari hingga Juni 2024; dari Juli hingga Desember 2024, insentif tersebut diturunkan menjadi 50%. PPN DTP untuk rumah siap huni pertama kali diumumkan pada November 2023 dan ditetapkan pada 12 Februari 2024 melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK).

Menurut peraturan PMK tersebut, rumah pertama sampai dengan harga Rp 5 miliar memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif pajak, sedangkan rumah dengan harga sampai dengan Rp 2 miliar dapat dibebaskan dari PPN.

Baca Juga: Transformasi Pembentukan BPN: Apakah Pemisahan DJP dari Kemenkeu Solusi Tepat?

Jenis Pelanggan dan Pembagian Pasar

Generasi milenial dan Generasi Z merupakan sebagian besar pembeli apartemen saat ini. Populasi ini lebih mudah menerima budaya tinggal di apartemen, yang dapat menjadi peluang untuk mengembangkan pasar apartemen di Indonesia. Dibandingkan dengan paruh pertama tahun 2024, diperkirakan industri apartemen akan lebih sering menggunakan PPN DTP karena penetrasi pasar yang lebih besar dalam kategori ini. Pada paruh pertama tahun 2024, kategori menengah menyumbang sekitar 63,5 persen dari semua pembelian apartemen baru di Jakarta.

Pasar apartemen kelas menengah, dengan harga mulai dari Rp 26,3 juta per meter persegi, tersebar di lokasi non-CBD di luar kawasan bisnis. Segmen menengah menyumbang 42,2% dari seluruh pasokan apartemen, dengan segmen menengah ke atas sebesar 20,3% dan segmen yang lebih tinggi sebesar 10,9%. Sektor menengah juga mendominasi pasokan apartemen.

Kesulitan dan Prospek Pasar

Meskipun ada kenaikan, proyek-proyek baru di kelas menengah ke atas biasanya mengalami kenaikan harga; rata-rata kenaikan ini lebih tinggi 0,7% dibandingkan dengan kenaikan harga pada semester sebelumnya. Sekitar dua belas proyek pembangunan apartemen atau kondominium ditunda pada awal tahun 2024, dan jumlah pasokan tambahan yang ditambahkan pada paruh pertama tahun ini hanya berjumlah di bawah 1.000 unit. Diproyeksikan bahwa jumlah unit hunian baru hanya akan bertambah sekitar 800 unit hingga akhir 2024.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tags: No tags

Comments are closed.