Transformasi Pajak e-Faktur 4.0: Kemudahan Administrasi Pajak melalui Tampilan Otomatis NITKU

Transformasi Pajak e-Faktur 4.0: Kemudahan Administrasi Pajak melalui Tampilan Otomatis NITKU

Pelatihan pajak adalah jalan keluar yang paling tepat bagi Anda jika ingin menguasai pengetahuan tentang kebijakan pajak. Karena dalam pelatihan pajak ini Anda akan mendapatkan materi yang diberikan oleh expert di dunia perpajakan. Sehingga, pengetahuan seputar pajak adalah hal yang sangat penting, seperti ulasan berikut ini yang akan membahas tentang Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah meningkatkan faktur pajak dalam beberapa hal dengan memperkenalkan program e-Faktur 4.0.

Salah satu inovasi tersebut adalah tampilan Nomor Induk Wajib Pajak (NITKU) secara otomatis pada faktur pajak yang dicetak. Pengguna bisa mempergunakan Nomor Pokok Wajib Pajak dengan 16 digit, NPWP 15 digit, dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan aplikasi terbaru tersebut.

NITKU: Apa itu?

Setiap lokasi kegiatan usaha wajib pajak diberi nomor yang dikenal sebagai Nomor Induk Tempat Usaha, atau NITKU. NITKU ini fungsinya adalah sebagai tanda pengenal yang berbeda untuk setiap tempat usaha yang dimiliki wajib pajak. Dengan memberikan NITKU, DJP berharap dapat merampingkan administrasi dan pengawasan pajak serta menjamin bahwa semua kegiatan usaha telah terdaftar dan dikenakan pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

DJP dapat memantau aktivitas ekonomi di setiap lokasi bisnis dan memastikan wajib pajak membayar pajak mereka berkat NITKU. Data DJP menjadi lebih akurat dan terorganisir dengan menggunakan NITKU, sehingga memungkinkan prosedur pemeriksaan dan pengawasan pajak yang lebih efisien.

Tampilan Otonom NITKU

Setelah mengupload faktur pajak ke dalam sistem, wajib pajak akan secara otomatis melihat tampilan NITKU. Karena tidak diperlukan input manual dalam prosedur ini, pengguna dapat lebih mudah memverifikasi bahwa data pada faktur pajak telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Peran Pemadanan Data NPWP

DJP menginformasikan kepada wajib pajak bahwa meskipun aplikasi e-Faktur 4.0 mendukung sejumlah format identitas wajib pajak, wajib pajak tetap harus memastikan kesesuaian data NPWP lawan transaksi. Meskipun NPWP 15 digit digunakan sebagai acuan, namun jika data NPWP sesuai, maka NPWP 16 digit dan NITKU akan muncul pada faktur pajak yang dicetak. Namun, 16 digit NPWP dan NITKU bisa saja tidak muncul di faktur pajak yang dicetak jika data NPWP tidak sesuai. DJP menegaskan bahwa hal ini tidak menjadi masalah selama faktur pajak yang dicetak telah mencantumkan informasi yang sesuai dengan ketentuan Pasal 5 PER-03/PJ/2023 sampai dengan PER-11/PJ/2023.

Baca Juga: Menuju Keanggotaan OECD: Meningkatkan Penerimaan dan Tata Kelola Pajak Indonesia

Klausul dalam PER-03/PJ/2023 s.t.d.d. PER-11/PJ/2023 Pasal 5

Nama, alamat, dan NPWP pihak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP) merupakan salah satu rincian yang harus dicantumkan dalam faktur pajak sesuai Pasal 5 PER-03/PJ/2023 s.t.d. PER-11/PJ/2023.

  • Identifikasi penerima jasa kena pajak atau pembeli barang kena pajak
  • Diskon, jenis barang atau jasa, dan harga jual atau jumlah penggantian
  • PPN yang dipungut, PPnBM yang dikenakan
  • Kode dan nomor seri, serta tanggal pembuatan faktur pajak
  • Penandatangan faktur pajak, beserta nama dan tanda tangannya

Mengganti Faktur Pajak

Disebutkan bahwa jika faktur pajak biasa memiliki NPWP 15 digit, maka faktur pajak pengganti juga akan memiliki NPWP 15 digit di platform pusat informasi DJP, Kring Pajak. Hal ini menjamin data pada catatan pajak yang dirilis konsisten dan sesuai.

Keuntungan e-Faktur 4.0 bagi Wajib Pajak

Wajib pajak dapat memperoleh manfaat dari E-Faktur 4.0 dalam beberapa hal, termasuk kemudahan dan efektivitas pembuatan faktur pajak. Kesalahan entri data dapat diminimalisir dan proses administrasi menjadi lebih mudah dengan adanya tampilan otomatis NITKU. Dukungan untuk berbagai jenis identitas wajib pajak juga meningkatkan fleksibilitas dalam menyelesaikan kewajiban perpajakan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Menuju Keanggotaan OECD: Meningkatkan Penerimaan dan Tata Kelola Pajak Indonesia

Menuju Keanggotaan OECD: Meningkatkan Penerimaan dan Tata Kelola Pajak Indonesia

Training pajak merupakan kelas perpajakan yang akan membantu Anda untuk menguasai berbagai kebijakan dalam dunia pajak. Karena training pajak akan memberikan Anda berbagai materi seputar perpajakan dan hingga perpajakan lanjutan. Seperti halnya ulasan berikut ini akan membahas tentang akan bergabungnya Indonesia dengan OECD dengan penguatan tata kelola perpajakan. Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia secara konsisten menyatakan minatnya untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD).

Diketahui bahwa sebuah kelompok yang terdiri dari sebagian besar negara-negara maju yang berdedikasi untuk memajukan kebijakan-kebijakan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat di seluruh dunia. Diperkirakan bahwa dengan mengambil tindakan ini, Indonesia akan dapat meningkatkan posisinya di dunia internasional dan mendapatkan keuntungan dari keanggotaan OECD dalam beberapa hal, termasuk lebih banyak investasi asing, akses pasar yang lebih luas, dan dukungan kebijakan. Sejumlah langkah peninjauan dan penyesuaian disertakan dalam proses penerimaan agar kebijakan-kebijakan yang ada sesuai dengan pedoman OECD.

Tata kelola pajak adalah salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan.  Meningkatkan rasio pajak, yang saat ini masih rendah dibandingkan dengan anggota OECD lainnya, merupakan tugas penting bagi Indonesia.

Kesulitan dalam Penerimaan Pajak

Para ekonom menekankan betapa pentingnya bagi Indonesia untuk meningkatkan tata kelola kelembagaan dalam hal penerimaan pajak. Fase ini dianggap penting untuk masuk ke dalam OECD. Meskipun Indonesia memiliki kapasitas untuk bergabung dengan OECD, Bona Tua Parlinggomon dari International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) menyatakan bahwa hambatan yang signifikan adalah rendahnya rasio pajak Indonesia. Meskipun secara nominal pengumpulan pajak Indonesia cenderung meningkat, namun masih jauh dibawah potensinya.

Tingkat pajak Indonesia tetap berada di angka 10% selama sepuluh tahun terakhir, jauh lebih rendah dari yang seharusnya. Reformasi administrasi dan kebijakan yang efektif dapat meningkatkan kemungkinan kenaikan pajak menjadi 5%, menurut sebuah studi dari organisasi PRAKARSA.

Dampak Finansial dari Keanggotaan OECD

Dengan masuknya Indonesia ke dalam OECD, Indonesia akan menghadapi dampak finansial yang lebih berat. Negara-negara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) diwajibkan untuk memberikan bantuan pembangunan resmi (ODA/Official Development Assistance), bukan hanya menerimanya. Kontribusi wajib dan kontribusi opsional anggota juga ditentukan oleh sejumlah faktor, termasuk populasi, PDB, dan ukuran ekonomi. Indonesia mungkin akan membayar lebih banyak untuk hal ini dibandingkan negara-negara Uni Eropa lainnya.

Baca Juga: Sistem IKH Online: Simplifikasi Proses Lisensi Penasihat Hukum Pajak

Metode-Metode untuk Meningkatkan Pendapatan Pajak

Pemerintah Indonesia harus meningkatkan pendapatan pajak untuk mengatasi masalah ini. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan adalah:

  • Memperluas basis pajak: Memotivasi lebih banyak lagi individu dan organisasi untuk bergabung dengan sistem pajak.
  • Memperbaiki Administrasi Perpajakan: Meningkatkan efektivitas dan transparansi struktur administrasi.
  • Penegakan Hukum: Penegakan hukum yang ketat dapat meningkatkan kepatuhan pajak.

Pemerintah juga harus mempertimbangkan opsi pajak tambahan yang memungkinkan, seperti pajak kekayaan dan warisan. Langkah lain yang dapat dilakukan adalah memperketat pajak atas aktivitas perdagangan komoditas.

Dukungan Pemerintah dan Kesulitan Implementasi

Dalam rangka membiayai inisiatif-inisiatif pembangunan nasional, Kementerian Keuangan menegaskan kembali komitmennya untuk terus memaksimalkan pengumpulan pajak. Eka Hendra Permana, Analis Kebijakan Madya Ahli Madya di Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral Badan Kebijakan Fiskal (BKF), menekankan pentingnya pengawasan dalam penggunaan instrumen pajak untuk mencegah terjadinya hambatan pembangunan. Hal ini patut dibandingkan dengan Finlandia, yang memiliki tarif pajak yang tinggi namun menawarkan banyak layanan gratis. Ini adalah langkah penting yang perlu dikaji dengan cermat karena kenaikan pajak yang terlalu besar dapat berdampak buruk pada produktivitas ekonomi.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Transformasi Digital Perpajakan dengan Coretax: Langkah Menuju Kesederhanaan dan Transparansi

Transformasi Digital Perpajakan dengan Coretax: Langkah Menuju Kesederhanaan dan Transparansi

Brevet Pajak – Di era digital saat ini, transformasi teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari berbagai sektor, termasuk perpajakan. Salah satu inovasi penting dalam transformasi digital perpajakan adalah penggunaan Coretax. Coretax adalah solusi perangkat lunak yang dirancang untuk membantu bisnis mengelola kewajiban pajak mereka dengan lebih efisien, transparan, dan akurat.

Brevet Pajak merupakan program pelatihan yang penting dalam memahami peraturan dan tata cara perpajakan di Indonesia, yang semakin relevan dalam era transformasi digital perpajakan dengan Coretax, sebuah sistem yang dirancang untuk membawa kesederhanaan dan transparansi dalam pengelolaan pajak, mempermudah wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan mereka dengan lebih efisien dan akurat. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana Coretax berperan dalam transformasi digital perpajakan dan langkah menuju kemudahan dan transparansi pengelolaan perpajakan.

Pentingnya Transformasi Digital dalam Perpajakan

Transformasi digital perpajakan tidak hanya berupa perubahan teknologi, namun juga perubahan cara berpikir dan bekerja. Dengan semakin kompleksnya peraturan perpajakan dan semakin besarnya volume transaksi bisnis, dunia usaha memerlukan suatu sistem yang dapat mengelola dan mengolah data perpajakan dengan cepat dan akurat. Transformasi digital membantu mengotomatiskan proses perpajakan, mengurangi risiko kesalahan manusia, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Apa itu Coretax?

Coretax adalah platform perangkat lunak yang menawarkan solusi terintegrasi untuk manajemen pajak. Platform ini menawarkan berbagai fitur seperti pelaporan pajak otomatis, penghitungan pajak real-time, pengelolaan dokumen, dan analisis data pajak. Coretax dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha dari berbagai skala, mulai dari UMKM hingga perusahaan besar, memastikan seluruh kewajiban perpajakan dapat dipenuhi tepat waktu dan mematuhi peraturan yang berlaku.

Fasilitas yang Ditawarkan oleh Coretax

Otomatisasi proses perpajakan:

Coretax mengotomatiskan berbagai proses perpajakan, mulai dari pengumpulan data hingga pelaporan. Dengan otomatisasi ini, bisnis dapat menghemat waktu dan sumber daya yang sebelumnya digunakan untuk melakukan tugas manual yang berulang. Selain itu, otomatisasi juga mengurangi risiko kesalahan yang mungkin timbul akibat entri data manual.

Pengajuan pajak tepat waktu:

Coretax memastikan bahwa semua pengembalian pajak disiapkan dan diajukan tepat waktu. Platform ini dilengkapi dengan pengingat dan notifikasi yang membantu pelaku usaha tetap patuh terhadap jadwal pelaporan pajak. Hal ini sangat penting untuk menghindari denda dan sanksi yang mungkin dikenakan akibat keterlambatan pelaporan.

Manajemen dokumen terorganisir:

Dengan Coretax, semua dokumen terkait perpajakan dapat diakses dan dikelola secara terpusat. Sistem ini memungkinkan bisnis untuk menyimpan dan mengatur dokumen dengan lebih efisien, sehingga lebih mudah ditemukan dan diakses saat dibutuhkan, terutama pada saat pemeriksaan pajak.

Integrasi dengan sistem lain:

Coretax dapat diintegrasikan dengan berbagai sistem manajemen bisnis lainnya, seperti Enterprise Resource Planning (ERP) dan software akuntansi. Integrasi ini memastikan kelancaran aliran data antar sistem yang berbeda, mengurangi duplikasi data dan meningkatkan keakuratan informasi perpajakan.

Baca Juga: Mengoptimalkan Pengelolaan Keuangan Perusahaan Berkat Restitusi Pajak

Transparansi dalam pengelolaan perpajakan:

Transparansi merupakan aspek penting dalam pengelolaan perpajakan. Coretax menyediakan berbagai alat analisis dan pelaporan yang membantu bisnis lebih memahami kewajiban pajak mereka. Dengan kemampuan analisis data tingkat lanjut, bisnis dapat memantau dan menilai kepatuhan pajak secara real time. Hal ini memungkinkan identifikasi dini terhadap potensi permasalahan dan penyesuaian strategi perpajakan yang lebih tepat.

Langkah Menuju Transformasi Digital Perpajakan

Penilaian kebutuhan bisnis:

Langkah pertama dalam transformasi digital perpajakan adalah memahami kebutuhan spesifik suatu bisnis. Setiap bisnis menghadapi kompleksitas perpajakan yang berbeda. Oleh karena itu penting untuk memilih solusi yang disesuaikan dengan ukuran dan jenis bisnis.

Memilih platform yang tepat:

Setelah menilai kebutuhan, perusahaan harus memilih platform yang sesuai. Coretax menawarkan beragam fitur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, menjadikannya pilihan tepat bagi banyak bisnis.

Pelatihan dan adaptasi:

Penerapan teknologi baru memerlukan pelatihan karyawan. Perusahaan harus memastikan bahwa seluruh staf yang terlibat dalam proses perpajakan memahami cara kerja Coretax dan dapat memanfaatkannya secara optimal.

Pemantauan dan evaluasi:

Setelah implementasi, penting untuk terus memantau dan mengevaluasi kinerja sistem. Hal ini memastikan bahwa Coretax berfungsi seperti yang diharapkan  memberikan manfaat maksimal bagi perusahaan.

Transformasi digital pajak dengan Coretax menawarkan kemudahan dan transparansi yang signifikan dalam pengelolaan kewajiban pajak perusahaan. Dengan otomatisasi, integrasi sistem, dan alat analisis canggih, Coretax membantu perusahaan meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan kepatuhan pajak yang lebih baik. Melalui langkah-langkah yang tepat, perusahaan dapat memanfaatkan Coretax untuk mencapai pengelolaan pajak yang lebih efektif dan transparan, sehingga mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

images (8)

Pusing! Pajak THR Membengkak

Tunjangan Hari Raya atau yang biasa disebut THR merupakan salah satu hak karyawan yang diatur dalam peraturan perusahaan di Indonesia. THR ini biasanya diberikan setahun sekali menjelang hari raya Idul Fitri atau Natal. THR sendiri memiliki tujuan untuk memberikan penghargaan dan motivasi kepada karyawan yang telah bekerja dengan baik selama setahun, serta membantu mereka untuk mempersiapkan diri menyambut hari raya dengan baik. Dalam perhitungannya, THR biasanya dihitung dari gaji pokok karyawan, ditambah dengan beberapa tunjangan lainnya seperti tunjangan makan, tunjangan transportasi, dan tunjangan lain-lain yang telah diatur dalam peraturan perusahaan. Besaran THR yang diberikan berbeda-beda tergantung pada perusahaan tempat karyawan bekerja dan masa kerja karyawan tersebut. Continue Reading

Mengoptimalkan Pengelolaan Keuangan Perusahaan Berkat Restitusi Pajak

Mengoptimalkan Pengelolaan Keuangan Perusahaan Berkat Restitusi Pajak

Pelatihan Pajak – Restitusi pajak merupakan proses pengembalian kelebihan pembayaran pajak yang dilakukan wajib pajak kepada pemerintah. Bagi dunia usaha, pengembalian pajak dapat menjadi alat penting untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan. Dengan memahami dan menggunakan prosedur pengembalian pajak dengan benar, dunia usaha dapat meningkatkan likuiditasnya, mengurangi beban keuangan, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Mengoptimalkan pengelolaan keuangan perusahaan berkat restitusi pajak menjadi lebih efektif dengan adanya pelatihan pajak bagi karyawan. Pelatihan pajak membantu karyawan memahami prosedur dan persyaratan restitusi pajak secara mendalam, sehingga mereka dapat mengidentifikasi kelebihan pembayaran pajak dengan lebih akurat dan mengajukan klaim restitusi dengan benar. Dengan pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan pajak, perusahaan dapat memaksimalkan manfaat restitusi pajak, meningkatkan likuiditas, dan mengurangi beban finansial, yang pada akhirnya berkontribusi pada efisiensi operasional dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Pengertian dan Manfaat Restitusi Pajak

Pengembalian pajak terjadi ketika jumlah pajak yang dibayarkan oleh perusahaan lebih besar dari jumlah pajak yang seharusnya terutang. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kesalahan penghitungan pajak, pembayaran pajak yang terlalu besar, atau penerapan insentif pajak yang tidak diperhitungkan. Proses restitusi memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan kembali kelebihan pembayaran tersebut.

Manfaat utama restitusi pajak adalah peningkatan arus kas. Dana yang awalnya diblokir dalam pembayaran pajak dapat dikembalikan dan digunakan untuk tujuan lain, seperti investasi, operasional sehari-hari, atau pembayaran utang. Selain itu, pengembalian pajak juga dapat membantu pelaku usaha mengurangi beban keuangannya, sehingga memiliki lebih banyak ruang untuk mengembangkan usahanya.

Proses Permohonan Pengembalian Pajak

Pengajuan pengembalian pajak memerlukan pemahaman yang baik tentang prosedur dan persyaratan yang ditetapkan oleh administrasi perpajakan. Langkah-langkah umum untuk meminta pengembalian pajak meliputi:

  • Pemeriksaan dokumen keuangan: Bisnis harus memverifikasi semua dokumen keuangan dan pajak untuk memastikan adanya kelebihan pembayaran pajak. Hal ini meliputi pemeriksaan laporan keuangan, faktur, bukti pembayaran pajak dan dokumen terkait lainnya.
  • Lengkapi formulir permintaan: Setelah kelebihan pembayaran teridentifikasi, bisnis harus melengkapi Formulir Permintaan Pengembalian Dana yang sesuai. Formulir ini biasanya disediakan oleh otoritas pajak dan memerlukan informasi rinci tentang perusahaan dan jumlah pengembalian dana yang diminta.

Baca Juga: Tantangan dan Peluang dalam Reformasi Perpajakan di Indonesia

  • Lampirkan dokumen pendukung: Formulir permohonan harus disertai dengan dokumen pendukung seperti bukti pembayaran pajak, laporan keuangan dan dokumen terkait lainnya. Dokumen-dokumen ini dimaksudkan untuk mendukung permohonan restitusi dan menjamin keabsahan permohonan perusahaan.
  • Pengajuan ke otoritas pajak: Setelah semua dokumen siap, perusahaan harus mengajukan permintaan pengembalian dana ke kantor pajak setempat atau melalui sistem online yang disediakan oleh otoritas pajak. Proses ini melibatkan pemeriksaan dan verifikasi oleh petugas pajak.
  • Menunggu proses verifikasi: Otoritas pajak akan memverifikasi permintaan pengembalian dana dan mungkin memerlukan informasi atau dokumentasi tambahan. Proses ini dapat memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada kompleksitas berkas dan kebijakan administrasi perpajakan.

Kiat untuk Mengoptimalkan Pengembalian Pajak Anda

Untuk memaksimalkan manfaat pengembalian pajak, pelaku usaha sebaiknya memperhatikan tips berikut:

  • Konsultasikan dengan profesional pajak: Meminta pengembalian pajak bisa menjadi proses yang rumit. Berkonsultasi dengan profesional atau penasihat pajak dapat membantu bisnis memahami persyaratan dan prosedur yang diperlukan, serta meminimalkan kesalahan pelaporan.
  • Pemantauan pembayaran pajak secara berkala: Dunia usaha harus memantau dan mengevaluasi pembayaran pajak mereka secara berkala agar dapat dengan cepat mengidentifikasi potensi kelebihan pembayaran pajak. Hal ini dapat membantu dunia usaha mencari restitusi dengan lebih cepat dan efisien.
  • Penyimpanan dokumen secara hati-hati: Penting untuk menjaga semua dokumen keuangan dan pajak tetap bersih dan terorganisir untuk mendukung klaim restitusi. Dokumen yang lengkap dan akurat akan mempercepat proses verifikasi oleh fiskus.
  • Memanfaatkan insentif pajak: Dunia usaha harus memanfaatkan semua insentif pajak yang tersedia untuk mengurangi kewajiban pajak mereka. Insentif perpajakan seperti pengurangan pajak, pembebasan pajak, dan kredit pajak dapat membantu mengurangi jumlah pajak yang terutang dan meminimalkan risiko kelebihan pembayaran pajak.

Pengembalian pajak adalah alat yang efektif untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan bisnis. Dengan memahami dan menggunakan proses restitusi dengan baik, dunia usaha dapat meningkatkan likuiditasnya, mengurangi biaya keuangan dan administrasi.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Sistem IKH Online: Simplifikasi Proses Lisensi Penasihat Hukum Pajak

Sistem IKH Online: Simplifikasi Proses Lisensi Penasihat Hukum Pajak

Kursus Pajak – Apabila Anda sebagai seseorang yang ingin bekerja di dunia perpajakan dan ingin mengetahui berbagai kebijakan untuk kewajiban pajak dengan baik, maka Anda bisa mengikuti kursus pajak. Karena pada kelas perpajakan seperti kursus pajak ini pesertanya akan mendapatkan materi perihal kebijakan perpajakan yang bisa terhindar dari berbagai sengketa pajak. Sengketa pajak yang melibatkan otoritas pajak dan wajib pajak sering kali berujung pada proses pengadilan pajak, di mana Anda mungkin memerlukan bantuan hukum selain nasihat dari ahli pajak. Namun, sistem lisensi penasihat hukum online, atau IKH online, telah sepenuhnya mengubah proses permohonan lisensi penasihat hukum.

IKH online dihadirkan sebagai terobosan di bidang cukai, bea cukai, dan undang-undang perpajakan. Tujuan utama sistem ini adalah untuk membuat proses mendapatkan dan memperbarui izin penasihat hukum menjadi lebih efisien dan tidak berbelit-belit. Sistem IKH online menggantikan aturan sebelumnya yang terdapat pada PER-01/PP/2018 pada tanggal 12 April 2024, dan didasarkan pada Peraturan Ketua Pengadilan Pajak No. Pengumpulan berkas secara fisik tidak diperlukan saat mengajukan permohonan izin penasihat hukum melalui IKH online.

Dengan platform digital yang ditawarkan di situs web resmi, para pengacara sekarang dapat mengajukan permohonan izin kapan saja dan dari mana saja. Diharapkan bahwa metode ini akan merampingkan dan mempercepat administrasi lisensi pengacara di pengadilan pajak.

Ketentuan untuk Aplikasi Online Terbaru untuk Lisensi Pengacara Hukum

Supaya bisa memperoleh izin kuasa hukum pajak melalui IKH online, dokumen-dokumen berikut ini harus diserahkan, sesuai dengan PER-1/PP/2024 pasal 3:

  • Daftar Riwayat Hidup: menggunakan struktur yang ditetapkan oleh Peraturan Ketua Pengadilan Pajak.
  • Kartu Tanda Penduduk (KTP): Untuk mengkonfirmasi identitas kandidat.
  • Sertifikat Akademik: Ijazah sarjana, ijazah diploma 4, atau, jika lulusan universitas luar negeri, ijazah penyetaraan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
  • Dokumen Keahlian Pajak: Contoh bukti keahlian atau pemahaman tentang kebijakan perpajakan adalah gelar sarjana atau magister di akuntansi, administrasi fiskal, atau perpajakan; diploma perpajakan; sertifikat brevet perpajakan; atau surat pengalaman kerja dari lembaga pemerintah di bidang teknis perpajakan.
  • Untuk keperluan identifikasi pajak, gunakan kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
  • Bukti Pelaporan Pajak: Dokumentasi yang membuktikan bahwa SPT pajak penghasilan orang pribadi dua tahun terakhir telah diterima.
  • Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK): Untuk digunakan di pengadilan pajak yang sah saat meminta izin praktik hukum.

Baca Juga: PMK 46/2024: Kemudahan Bagi Mitra PNBP dalam Layanan Keimigrasian

  • Foto: 4 x 6 cm, latar belakang merah, wajah menghadap lurus ke depan, berpakaian rapi dengan setelan jas, kemeja, atau blazer.
  • Pernyataan Status: Surat pernyataan yang menyatakan bahwa penulis tidak memiliki status sebagai pejabat negara atau pegawai negeri, sesuai dengan format yang ditentukan.
  • Pakta Integritas dan Stempel Elektronik: Ikuti petunjuk di sini.
  • Keputusan Presiden: Jika pemohon pernah menjadi hakim pengadilan pajak, lampirkan keputusan presiden mengenai pemberhentian dengan hormat.
  • Kartu Keluarga: Ini diperlukan jika permohonan diajukan oleh seorang istri yang memiliki tanggung jawab dan hak pajak suaminya.
  • Surat Pernyataan Materai: pernyataan yang mengonfirmasi keaslian dan kesesuaian format setiap dokumen yang dilampirkan.

Meminta persetujuan pengacara menjadi lebih mudah dan cepat dengan mengetahui prosedur-prosedur ini dan dengan menggunakan sistem IKH online. Untuk mencegah potensi konflik pajak dan memastikan semua kewajiban pajak terpenuhi sepenuhnya, wajib pajak tetap harus berkonsultasi dengan penasihat pajak, meskipun pendekatan ini membuat administrasi izin kuasa menjadi lebih sederhana. Penasihat pajak dapat memberikan arahan dan bantuan penting dalam memenuhi tanggung jawab perpajakan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pajak.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tantangan dan Peluang dalam Reformasi Perpajakan di Indonesia

Tantangan dan Peluang dalam Reformasi Perpajakan di Indonesia

Training Pajak – Reformasi perpajakan di Indonesia merupakan langkah strategis yang dilakukan pemerintah untuk menciptakan sistem perpajakan yang lebih adil, efisien dan transparan. Namun, proses reformasi ini bukannya tanpa kesulitan. Berbagai faktor mempengaruhi keberhasilan reformasi perpajakan, mulai dari hambatan internal, ketidakpastian perekonomian global, hingga kompleksitas administrasi.

Namun peluang untuk menciptakan sistem perpajakan yang lebih baik masih terbuka lebar, dengan berbagai inisiatif dan teknologi yang dapat diterapkan. Hubungan antara tantangan dan peluang dalam reformasi perpajakan di Indonesia dengan mengikuti training pajak sangat erat, karena training pajak memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi perubahan dalam sistem perpajakan.

Melalui training pajak, wajib pajak dan profesional di bidang perpajakan dapat memahami kebijakan baru, prosedur administrasi yang lebih efisien, dan penggunaan teknologi seperti E-Faktur 4.0. Dengan demikian, mereka dapat mengatasi resistensi internal dan kompleksitas administrasi, serta memanfaatkan peluang untuk meningkatkan kepatuhan pajak dan mengoptimalkan penerimaan negara. Training pajak menjadi kunci untuk mempersiapkan individu dan perusahaan dalam menghadapi tantangan serta meraih manfaat dari reformasi perpajakan yang sedang berlangsung.

Salah satu tantangan utama reformasi perpajakan di Indonesia adalah adanya resistensi internal dari berbagai pihak yang merasa nyaman dengan sistem lama. Banyak individu dan bisnis yang ragu untuk beradaptasi dengan perubahan baru, karena takut akan dampak negatifnya terhadap bisnis mereka. Selain itu, ada juga birokrat yang merasa terbebani dengan perubahan prosedur dan sistem baru yang diterapkan. Resistensi ini dapat menghambat implementasi kebijakan perpajakan baru. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang komprehensif untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, khususnya melalui pendidikan dan pelatihan.

Ketidakpastian perekonomian global juga menghadirkan tantangan yang signifikan. Perubahan kebijakan di negara lain, fluktuasi harga komoditas, dan ketidakstabilan kondisi perekonomian global dapat mempengaruhi penerimaan pajak di Indonesia. Pemerintah harus siap menghadapi tantangan ini dengan kebijakan yang adaptif dan fleksibel, guna meminimalisir dampak negatif terhadap perekonomian nasional. Selain itu, diperlukan upaya untuk memperluas basis pajak dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak agar penerimaan pajak tetap stabil di tengah ketidakpastian global.

Kompleksitas administrasi perpajakan juga merupakan hambatan utama bagi reformasi perpajakan. Proses administrasi yang berbelit-belit dan birokratis seringkali menjadi kendala bagi wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya. Banyak wajib pajak yang kesulitan memahami peraturan dan prosedur perpajakan yang berlaku sehingga dapat menyebabkan kesalahan dalam pelaporan pajak. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan penyederhanaan dan digitalisasi sistem perpajakan. Dengan mengadopsi teknologi informasi yang canggih, proses administrasi perpajakan dapat menjadi lebih efisien dan transparan sehingga memudahkan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya.

Baca Juga: Mengenal Inovasi Terbaru Sistem Perpajakan di Indonesia Terbaru dengan Patch E-Faktur 4.0

Meski menghadapi berbagai tantangan, reformasi perpajakan di Indonesia juga membuka banyak peluang. Salah satu peluang terbesarnya terletak pada kemungkinan peningkatan penerimaan pajak. Dengan sistem perpajakan yang lebih efisien dan berkeadilan, pemerintah dapat memaksimalkan penerimaan pajak dari berbagai sektor perekonomian. Hal ini sangat penting untuk mendukung pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, reformasi perpajakan juga dapat menciptakan iklim investasi yang lebih baik sehingga menarik lebih banyak investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.

Digitalisasi sistem perpajakan merupakan salah satu peluang besar reformasi ini. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, pemerintah dapat menciptakan sistem perpajakan yang lebih transparan dan akuntabel. E-Faktur 4.0 merupakan contoh nyata penerapan teknologi dalam sistem perpajakan Indonesia. Dengan sistem ini, proses pembuatan dan pelaporan faktur pajak menjadi lebih sederhana dan cepat, serta mengurangi risiko manipulasi data pajak. Selain itu, teknologi juga memungkinkan terjadinya integrasi yang lebih baik antar instansi pemerintah, sehingga data perpajakan dapat dikelola dengan lebih efisien.

Pendidikan dan kesadaran juga merupakan peluang penting dalam reformasi perpajakan. Dengan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya pajak dan manfaat yang didapat dari kepatuhan perpajakan, pemerintah dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam sistem perpajakan. Program pendidikan dan penyadaran dapat dilakukan melalui berbagai media, termasuk kampanye publik, seminar dan pelatihan. Dengan cara ini diharapkan tingkat kepatuhan pajak dapat meningkat sehingga penerimaan pajak juga meningkat.

Selain itu, reformasi perpajakan juga membuka kemungkinan terciptanya kebijakan perpajakan yang lebih berkeadilan. Pemerintah dapat merancang kebijakan perpajakan yang lebih progresif, sehingga beban pajak terdistribusi lebih merata dan tidak membebani kelompok tertentu dalam masyarakat. Kebijakan perpajakan yang adil dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dalam kesimpulannya, reformasi perpajakan di Indonesia merupakan langkah penting yang menghadapi berbagai tantangan, namun juga membuka banyak peluang. Dengan pendekatan yang tepat, termasuk simplifikasi administrasi, digitalisasi sistem, dan edukasi masyarakat, pemerintah dapat menciptakan sistem perpajakan yang lebih efisien, adil, dan transparan. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan penerimaan pajak, tetapi juga mendukung pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Reformasi perpajakan yang berhasil akan menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

PMK 46/2024: Kemudahan Bagi Mitra PNBP dalam Layanan Keimigrasian

PMK 46/2024: Kemudahan Bagi Mitra PNBP dalam Layanan Keimigrasian

Brevet pajak merupakan kelas perpajakan yang dapat diikuti oleh siapapun yang mana membutuhkan pengetahuan di dunia perpajakan. Misalnya saja seperti orang-orang yang ingin bekerja di dunia perpajakan dan membutuhkan sertifikat privat pajak tersebut. Tentu saja pengetahuan pajak dan berbagai berita perpajakan pastinya tidak kalah penting untuk diketahui. Juga termasuk mengenai penerimaan negara bukan pajak atau yang seringkali disebut dengan PNBP, yang mana dapat menjadi  pengetahuan tambahan bagi anda. Sehingga, ulasan berikut ini sangat tepat bagi anda karena akan membahas tentang berbagai kemudahan bagi mitra penerimaan negara bukan pajak imigrasi.

Kemenkeu atau Kementerian Keuangan sudah memberikan persyaratan yang wajib dipenuhi untuk Mitra instansi pengelola PNBP dalam pemberian layanan keimigrasian. Hal tersebut telah tercantum dalam PMK atau Peraturan Menteri Keuangan No. 46 Tahun 2024, di mana menggantikan beberapa peraturan kebijakan yang sebelumnya.

Perubahan Persyaratan

Sebelumnya, mitra agen pengelola harus mendapatkan akreditasi payment gateway dari Bank Indonesia (BI), sesuai dengan PMK 7/2023. Namun demikian, syarat ini dihilangkan dengan diadopsinya Pasal 2 ayat (2) PMK 46/2024. Tanggal resmi penerapan peraturan baru ini adalah 5 Juli 2024.

Kualifikasi Minimum untuk Status Mitra Badan Pengelola

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dapat menunjuk mitra badan pengelola untuk penyelenggaraan layanan keimigrasian, termasuk pembayaran tarif PNBP baik dari dalam maupun luar negeri, sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) PMK 46/2024. Berikut ini adalah beberapa standar minimal yang harus dipenuhi oleh calon mitra agen pengelola:

  • Menggunakan server di Indonesia.
  • Memiliki catatan perkembangan sistem teknologi informasi.
  • Siap untuk melakukan tugas sesuai dengan persyaratan hukum dan peraturan.
  • Memenuhi standar lain yang tercantum dalam peraturan dan regulasi yang berkaitan dengan PNBP.

Calon mitra akan ditunjuk oleh Kemenkumham melalui perjanjian kerja sama jika memenuhi standar-standar tersebut. Dalam proses penunjukan ini harus ada efisiensi, efektivitas, transparansi, keadilan, persaingan sehat, dan akuntabilitas.

Informasi tentang Biaya Transaksi

PMK 46/2024 menjelaskan biaya transaksi yang dapat dibebankan oleh mitra agen pengelola kepada wajib bayar selain pelonggaran kriteria. Biaya ini terdiri dari:

  • Biaya yang terkait dengan pembayaran luar negeri atau transaksi perbankan, seperti biaya transfer dana yang dipungut oleh acquirer bank dan penerbit kartu kredit/debit, yang memasok sistem pembayaran.
  • Biaya layanan, yang biasanya mencakup layanan yang sebanding.

Baca Juga: Memahami Kebijakan Pajak yang Ditetapkan atas Bunga P2P Lending

Besarnya tarif PNBP, volume transaksi yang diantisipasi, dan biaya tambahan yang ditanggung oleh pemohon harus diperhitungkan ketika menghitung biaya transaksi. Kerja sama antara mitra lembaga pengelola dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia harus merinci semua biaya ini.

Upaya untuk Meningkatkan Layanan

Dengan adanya pelonggaran persyaratan ini, diharapkan prosedur untuk bergabung dengan badan pengelola PNBP akan menjadi lebih sederhana dan menarik lebih banyak pemohon. Hal ini sejalan dengan aspirasi pemerintah untuk meningkatkan pelayanan publik dan menjamin pengelolaan PNBP yang lebih efektif.

Keuntungan dari Relaksasi Persyaratan

Banyak keuntungan yang diharapkan dari pelonggaran persyaratan ini. Pertama, akan lebih banyak badan usaha yang tertarik untuk berkolaborasi dengan lembaga pengelola PNBP jika hambatan bagi calon mitra diturunkan. Kedua, dengan semakin banyaknya mitra yang dapat dijangkau, maka dapat meningkatkan efisiensi operasional layanan keimigrasian. Ketiga, masyarakat akan mendapatkan layanan yang lebih berkualitas dari mitra yang lebih mampu.

Efektivitas dan Keterbukaan dalam Pemilihan Mitra

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia harus menerapkan prinsip-prinsip berikut ini ketika memilih mitra badan pengelola PNBP: efektivitas, efisiensi, transparansi, persaingan yang sehat, akuntabilitas, dan pertanggungjawaban.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Memahami Kebijakan Pajak yang Ditetapkan atas Bunga P2P Lending

Memahami Kebijakan Pajak yang Ditetapkan atas Bunga P2P Lending

Pelatihan pajak adalah kelas perpajakan yang bisa menambah wawasan Anda seputar kebijakan perundang-undangan pajak. Biasanya dalam pelatihan pajak pesertanya akan diberikan materi seputar perpajakan dasar hingga perpajakan lanjutan tergantung dengan tingkatan yang dipilih. Umumnya, orang-orang yang membutuhkan kelas perpajakan seperti ini adalah orang-orang yang ingin berkarir di bidang perpajakan maupun wajib pajak yang ingin mengelola kewajiban perpajakannya dengan lebih efektif. Sehingga, dalam ulasan kali ini akan membahas tentang Ketentuan pajak bunga P2PL (peer to peer lending).

Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan telah menetapkan kebijakan PMK atau Peraturan Menteri Keuangan Nomor 69 Tahun 2022 mengenai pajak atas bunga P2P lending atau peer to peer lending yang mana telah berlaku sejak 1 Mei Tahun 2022. Tentu saja hal ini berdampak untuk para Lender pada saat kebijakan tersebut diberlakukan.

Mengenal Lender

lender pada konteks P2PL mengarah pada entitas maupun individu yang memberikan dana pinjaman pada peminjam dengan melalui platform yang tersedia pada peer to peer lending. Sederhananya, Lender merupakan Pihak yang memberikan penyediaan dana untuk bisa dipinjamkan pada peminjam dengan melalui platform peer to peer, hal ini diharapkan supaya bisa memperoleh pengembalian yang berupa keuntungan maupun bunga yang dihasilkan terhadap pinjaman yang telah diberikan pada peminjam.

Tarif Pajak yang Ditetapkan untuk Bunga P2P Lending

Untuk wajib pajak dalam negeri dan wajib pajak yang mempunyai bentuk usaha tetap, dibebankan atas Pajak Penghasilan Pasal 23 dengan tarif pemotongan sejumlah 15% untuk wajib pajak yang mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak dan tarif Pajak Penghasilan sebesar 30% untuk wajib pajak yang tidak mendaftarkan Nomor Pokok Wajib Pajak. Untuk wajib pajak luar negeri atau WPLN dan selain wajib pajak bentuk usaha tetap akan dibebankan Pajak Penghasilan Pasal 26 dengan tarif pemotongan pajak sejumlah 20% atau akan disesuaikan dengan kebijakan yang sudah disetujui dengan tax treaty atau perjanjian penghindaran pajak berganda (P3B) antara Indonesia dengan negara-negara lainnya.

Pajak terhadap bunga peer to peer lending ini sifatnya tidak final, sehingga ketika melaporkan laporan atas perolehan bunga dari platform peer to peer lending merupakan kewajiban dari pihak lender, dengan memberikan lampiran bukti potong pada saat melakukan pelaporan surat pemberitahuan tahunan. Apabila tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 pribadi dari lender lebih besar sejumlah 15%,, maka akan ada nilai kurang bayar pada saat melaporkan surat pemberitahuan tahunan.

Baca Juga: Sistem Layanan Pajak Baru: Berbagai Fitur yang Akan Memudahkan Wajib Pajak

Lender Tidak Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak

Untuk para Lender yang ada di Indonesia, ketika tidak mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak maka akan mendapat beberapa konsekuensi tergantung dengan konteks dan Jumlah pendapatan bunga yang diperoleh, antara lain:

Potongan Pajak Penghasilan dari Platform

Platform peer to peer lending yang ada di Indonesia mempunyai syarat wajib untuk memotong Pajak Penghasilan sejumlah 15% dari bunga yang dibayarkan pada lender. Bila lendernya tidak mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak, maka pemotongan tersebut tetap berlaku, bahkan jumlah Pajak Penghasilannya akan semakin tinggi yakni 30% dan dibebankan sebagai Pajak Penghasilan final.

Kewajiban Lapor dan Pemenuhan Pajak

Walaupun tidak mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak, lender tetap harus melakukan pelaporan pendapatan yang diperolehnya terhadap bunga dari peer to peer lending pada surat pemberitahuan tahunan pada DJP atau Direktorat Jenderal Pajak. Meskipun juga tidak mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak, pastinya tetap dibutuhkan untuk memberikan kepastian bahwa pajak terutang telah disetorkan sesuai dengan tarif kebijakan yang berlaku.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Mengenal Inovasi Terbaru Sistem Perpajakan di Indonesia Terbaru dengan Patch E-Faktur 4.0

Mengenal Inovasi Terbaru Sistem Perpajakan di Indonesia Terbaru dengan Patch E-Faktur 4.0

Kursus Pajak – Dalam dunia perpajakan Indonesia, perkembangan teknologi telah memberikan kemudahan bagi wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya. Salah satu inovasi terbarunya adalah E-Faktur 4.0, sebuah sistem yang dirancang untuk memudahkan pembuatan dan pelaporan faktur pajak secara elektronik. Versi terbaru ini memiliki sejumlah fitur dan pembaruan yang lebih canggih dibandingkan versi sebelumnya. Inovasi terbaru dalam perpajakan semakin terwujud dengan adanya kursus pajak yang menawarkan pemahaman mendalam tentang regulasi dan praktik perpajakan modern.

Melalui kursus ini, para profesional pajak dan pengusaha dapat memperoleh pengetahuan terkini mengenai kebijakan perpajakan, teknologi terbaru seperti E-Faktur 4.0, dan strategi efisien untuk pengelolaan pajak. Kursus pajak tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis peserta tetapi juga membantu mereka memahami perubahan regulasi global, sehingga dapat mengoptimalkan kewajiban pajak dengan cara yang lebih cerdas dan sesuai hukum, serta berkontribusi dalam menciptakan sistem perpajakan yang lebih transparan dan efisien.Artikel ini akan membahas lebih dekat apa itu perbaikan E-Faktur 4.0 dan manfaatnya bagi wajib pajak.

E-Faktur merupakan aplikasi yang digunakan oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) untuk membuat faktur pajak elektronik. Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada tahun 2014 dengan tujuan untuk mengurangi praktik manipulasi data perpajakan dan meningkatkan efisiensi pelaporan pajak. Dalam perkembangannya, DJP terus memperbarui aplikasi ini untuk meningkatkan kinerja dan keamanan sistem. Salah satu update terbarunya adalah E-Faktur Patch 4.0.

E-Faktur Patch 4.0 merupakan update yang dirilis oleh DJP untuk memperbaiki bug, meningkatkan keamanan dan menambahkan beberapa fitur baru yang belum ada pada versi sebelumnya. Pembaruan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang semakin kompleks dan mengikuti pesatnya perkembangan teknologi informasi. Dengan adanya perbaikan ini, kami berharap proses pembuatan dan pelaporan faktur pajak dapat berjalan lebih lancar dan aman.

Salah satu fitur utama E-Faktur 4.0 adalah peningkatan keamanan data. Di era digital saat ini, keamanan data menjadi prioritas utama. Patch ini dilengkapi dengan enkripsi data yang lebih canggih, memungkinkannya melindungi informasi sensitif dari akses tidak sah. Selain itu, DJP juga telah menerapkan mekanisme otentikasi ganda untuk memastikan hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses sistem e-faktur.

Peningkatan signifikan lainnya adalah kemudahan integrasi dengan sistem akuntansi perusahaan. Pada E-Faktur Patch 4.0, DJP menyediakan application programming interface (API) yang memungkinkan aplikasi ini terhubung langsung dengan sistem akuntansi yang digunakan perusahaan. Hal ini menyederhanakan proses sinkronisasi data, mengurangi risiko kesalahan manusia selama entri data.

Fitur auto-match juga menjadi salah satu inovasi menarik di E-Faktur patch 4.0. Fungsi ini memungkinkan sistem untuk secara otomatis mencocokkan data faktur pajak dengan data transaksi yang ada di sistem DJP. Jika terdeteksi anomali, sistem akan mengirimkan notifikasi kepada pengguna untuk melakukan pengecekan ulang. Dengan fitur ini, risiko kesalahan pengembalian pajak bisa diminimalisir.

Baca Juga: Hampir Hampir Sama Tapi Berbeda: Berikut Perbedaan Pajak dan Subsidi

Selain itu, tampilan antarmuka E-Faktur 4.0 juga mengalami beberapa perubahan yang cukup signifikan. DJP telah mendesain ulang antarmuka agar lebih ramah pengguna dan intuitif. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan aplikasi, terutama bagi mereka yang belum terlalu paham dengan teknologi. Dengan tampilan yang lebih bersih dan navigasi yang lebih mudah, kami berharap pengguna dapat menghemat waktu dan tenaga dalam proses pembuatan dan pelaporan faktur pajak.

E-Faktur Patch 4.0 juga dilengkapi dengan fitur pelaporan yang lebih lengkap dan detail. Pengguna dapat dengan mudah membuat laporan pajak sesuai kebutuhannya. Laporan ini dapat diunduh dalam berbagai format, seperti PDF atau Excel, sehingga memudahkan proses dokumentasi dan pemantauan. Selain itu, DJP juga menyediakan fitur untuk memantau status faktur pajak secara real time, sehingga pengguna dapat mengetahui apakah fakturnya sudah diverifikasi oleh DJP atau masih dalam proses.

Manfaat penerapan patch E-Faktur 4.0 mulai dirasakan oleh para PKP. Dengan sistem yang lebih aman, cepat dan mudah digunakan, mereka dapat lebih fokus pada aktivitas inti mereka tanpa harus khawatir dengan proses administrasi perpajakan yang rumit. Selain itu, melalui integrasi yang lebih baik dengan sistem akuntansi, bisnis dapat mengurangi biaya dan waktu yang sebelumnya diperlukan untuk proses manual.

Kesimpulannya, E-Faktur Patch 4.0 merupakan kemajuan yang signifikan dalam dunia perpajakan digital di Indonesia. Dengan kecanggihan fitur dan peningkatan keamanan yang ditawarkan, DJP berharap dapat semakin memudahkan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya. Dengan pembaruan ini, DJP tidak hanya berupaya melakukan perbaikan ini, DJP tidak hanya berupaya meningkatkan efisiensi dan akurasi pelaporan pajak, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap upaya pemerintah dalam menciptakan sistem perpajakan yang lebih transparan dan akuntabel.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.