DJP Manfaatkan Data Beneficial Ownership Ditjen AHU untuk Perkuat Audit Pajak!

DJP Manfaatkan Data Beneficial Ownership Ditjen AHU untuk Perkuat Audit Pajak!

Kursus Pajak – Menggunakan informasi kepemilikan sebenarnya yang dikumpulkan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (DJP AHU), Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memperkuat kegiatan pemantauan dan audit pajaknya. Max Darmawan, Direktur Data dan Informasi Pajak DJP, menjelaskan bahwa aplikasi SmartWeb dibuat oleh DJP untuk memverifikasi informasi kepemilikan sebenarnya yang diperoleh dari DGHA.

Dengan alat ini, DJP dapat memantau secara ketat hubungan khusus (pihak terkait) antara individu dan korporasi. Kursus pajak dapat menjadi solusi yang paling tepat jika Anda ingin mendalami pemahaman tentang kebijakan perundang-undangan pajak. Bahkan kursus pajak ini dapat dijadikan sebagai bekal jika Anda ingin terjun langsung ke dunia kerja perpajakan.

Hingga batas tertentu, SmartWeb memberikan ringkasan tentang pihak-pihak yang memiliki hubungan unik. Menurut Max, yang dikutip pada Selasa, 10 Juli 2025, “Kami dapat menguji dan memberitahu Direktorat Jenderal AHU tentang individu yang termasuk dalam pihak terkait.”

Informasi Kepemilikan Sesungguhnya sebagai Alat Analisis Audit Pajak

Selain digunakan untuk tujuan administratif, data kepemilikan manfaat sangat penting bagi berbagai operasi bisnis DJP, termasuk penagihan, audit, penyelidikan, dan pengumpulan bukti awal. Menurut Max, jika seseorang menerima pembayaran yang jauh lebih tinggi dari nilai pasar wajar, mereka mungkin dianggap sebagai pemilik manfaat.

“Misalnya, hal itu dapat menjadi tanda bahwa seseorang adalah pemilik sebenarnya dari suatu korporasi jika mereka menerima biaya layanan yang tidak sesuai dengan harga pasar,” lanjutnya.

Memperbarui Kerjasama untuk Pertukaran Informasi

Pada 11 September 2025, di Gedung Cakti KPDJP, Direktorat Jenderal AHU dan DJP menandatangani perjanjian kerjasama baru (PKS) yang mencakup penggunaan data kepemilikan manfaat. Perjanjian tersebut menyebutkan:

  • PKS tentang Peningkatan dan Pemanfaatan Database Kepemilikan Manfaat untuk Periode 2019–2024.
  • PKS tentang Pendukung Pendapatan Negara untuk Periode 2020–2025 dengan Menggunakan Basis Data AHU Online.

Signifikansi kerja sama ini sebagai bentuk sinergi antarlembaga dalam mendukung pengelolaan keuangan negara ditekankan oleh Direktur Jenderal AHU Widodo.

“Perjanjian kerja sama ini harus menjadi pedoman nyata dalam pelaksanaan tugas di lapangan, bukan sekadar simbol kerja sama,” ujarnya.

Baca Juga: Pengguna Netflix Bisa Tenang Karena Belum Bayar Pajak Langganan, Begini Alasannya!

Direktorat Jenderal AHU telah memperkuat basis data perpajakan dengan menyediakan sembilan kategori data berbeda kepada Direktorat Jenderal Pajak sebagai tindak lanjut dari perjanjian kerja sama. Berbagai operasi audit dan penagihan pajak memanfaatkan data tersebut. Untuk meningkatkan audit pajak dan keamanan pendapatan, DJP menggunakan 107 data kepemilikan korporasi dan 152 data kepemilikan manfaat yang disediakan oleh Direktorat Jenderal AHU antara tahun 2019 dan 2025.

Selain itu, 540.396 profil data AHU telah dikirimkan ke DJP, yang digunakan untuk menganalisis lebih lanjut wajib pajak. DJP berhasil mengamankan pendapatan negara sebesar IDR 896,6 miliar selama periode tersebut berkat aliran data ini.

Kerjasama untuk Transparansi dan Kepatuhan

Bimo Wijayanto, Direktur Jenderal Pajak, mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal AHU atas kerja sama dan bantuannya yang berkelanjutan. Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Tim Strategis Nasional Pencegahan Korupsi yang diawasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang membantu menyusun perjanjian kerja sama.

“Penggunaan data kepemilikan sebenarnya merupakan langkah penting menuju sistem perpajakan yang lebih transparan dan berintegritas,” kata Bimo.

DJP kini memiliki dasar yang lebih kuat untuk melaksanakan audit pajak, mengidentifikasi ketidaksesuaian yang mungkin terjadi, dan memastikan setiap wajib pajak mematuhi kewajibannya sesuai dengan peraturan yang berlaku berkat bantuan data yang akurat dan terintegrasi.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tingkatkan Kompetensi Pajak Staf Keuangan Anda: Wajib Tahu Sebelum Tutup Tahun!

Tingkatkan Kompetensi Pajak Staf Keuangan Anda: Wajib Tahu Sebelum Tutup Tahun!

Training Pajak – Meningkatkan kompetensi pajak staf keuangan merupakan langkah strategis yang wajib dilakukan oleh setiap perusahaan sebelum menutup tahun fiskal. Dengan pemahaman dan keterampilan pajak yang mumpuni, staf keuangan dapat membantu perusahaan mematuhi peraturan perpajakan secara tepat waktu, menghindari sanksi, serta mengoptimalkan manfaat perpajakan yang tersedia. Inilah saat yang tepat untuk mempersiapkan diri dan tim Anda dengan pengetahuan terbaru dengan mengikuti training pajak agar menghadapi tantangan pajak akhir tahun dengan percaya diri.

Di tengah dinamika regulasi pajak yang terus berubah, seringkali staf keuangan menghadapi kesulitan dalam memahami dan mengimplementasikan aturan yang berlaku. Kesalahan dalam pelaporan pajak atau keterlambatan pembayaran dapat berdampak pada denda dan reputasi perusahaan. Oleh karena itu, pembekalan kompetensi pajak menjadi kebutuhan utama yang tidak bisa ditawar lagi.

Tidak hanya tentang memahami regulasi, kompetensi pajak yang kuat juga berarti staf keuangan mampu melakukan penghitungan pajak secara tepat, membuat perencanaan pajak yang efisien, serta memanfaatkan insentif dan fasilitas yang ditawarkan pemerintah bagi dunia usaha. Hal ini tentu berimbas pada optimalisasi cash flow dan pengurangan beban pajak perusahaan secara legal.

Keuntungan Mengikuti Training Pajak

Keuntungan training pajak ini  menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kemampuan staf keuangan Anda. Program pelatihan ini dirancang khusus untuk memperdalam pemahaman tentang Surat Pemberitahuan (SPT), Perpajakan Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), serta tata cara pemenuhan kewajiban pajak lainnya. Materi pelatihan selalu diperbarui mengikuti regulasi terbaru sehingga staf Anda akan selalu mendapatkan informasi valid dan relevan.

Keuntungan lainnya adalah training pajak meningkatkan kepercayaan diri staf dalam menangani administrasi dan perhitungan pajak, sehingga risiko kesalahan dapat diminimalisir. Dengan demikian, perusahaan dapat memastikan seluruh kewajiban perpajakan berjalan lancar, khususnya pada momen tutup tahun yang memerlukan perhatian lebih terhadap laporan keuangan dan pajak.

Baca Juga: Mengapa Mahasiswa Akuntansi Perlu Mengikuti Kursus Pajak?

Tidak kalah penting, training kompetensi pajak dapat meningkatkan kredibilitas dan profesionalisme staf keuangan di hadapan auditor, konsultan pajak, dan instansi pajak. Hal ini membuka peluang untuk melakukan komunikasi lebih efektif serta negosiasi yang baik, misalnya saat menghadapi pemeriksaan pajak atau pengajuan restitusi.

Bagi perusahaan yang menginginkan proses training yang fleksibel dan efisien, tersedia juga pelatihan pajak dengan metode online maupun offline. Fleksibilitas ini memungkinkan staf keuangan mengikuti program sesuai dengan jadwal kerja tanpa mengganggu operasional perusahaan. Selain itu, pelatihan online sering kali dilengkapi dengan modul interaktif dan forum diskusi yang mendukung pemahaman lebih mendalam.

Dengan menyiapkan staf keuangan yang kompeten di bidang perpajakan, perusahaan secara otomatis memperkuat pondasi pengelolaan keuangan secara keseluruhan. Tingkatkan daya saing perusahaan melalui optimalisasi pengelolaan pajak yang tepat, dan jadikan training kompetensi pajak sebagai investasi penting menjelang tutup tahun.

Karena untuk menjadi sesorang yang ahli dalam perpajakan, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Training Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Training Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Pengguna Netflix Bisa Tenang Karena Belum Bayar Pajak Langganan, Begini Alasannya!

Pengguna Netflix Bisa Tenang Karena Belum Bayar Pajak Langganan, Begini Alasannya!

Brevet Pajak – Melani Dewi Astuti, Analis Pajak Internasional Senior di Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (DJSEF) Kementerian Keuangan, menjelaskan bahwa Netflix tidak beroperasi di Indonesia. Melani dikutip oleh Bisnis.com pada Jumat, 3 Oktober 2025, mengatakan, “Netflix tidak memiliki kehadiran fisik di Indonesia, baik dalam bentuk agen maupun anak perusahaan.”

Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak memiliki landasan hukum yang kokoh untuk mengenakan pajak penghasilan atas bisnis tersebut. Mengingat bahwa Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (DTAA) hingga saat ini mengatur pajak perusahaan asing. Kondisi seperti ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki pemahaman kebijakan pajak terbaru.

Sehingga, brevet pajak dapat membantu pelaku usaha atau seseorang yang ingin kerja di dunia perpajakan untuk mempelajari pengelolaan pajak yang baik. Sebab, dalam brevet pajak Anda akan mendapatkan pemahaman mengenai cara menghitung, melaporkan, dan memahami implikasi pajak.

Upaya Global Melalui Pilar 1 OECD/G20

Komunitas internasional menciptakan OECD/G20 Pilar 1, yang mengubah dasar perpajakan dari kehadiran fisik menjadi kehadiran ekonomi, guna mengatasi masalah ini. Negara-negara pasar seperti Indonesia dapat mengenakan pajak kepada bisnis digital asing yang memiliki sejumlah besar konsumen lokal meskipun tidak memiliki kantor fisik di negara tersebut berkat aturan ini.

Namun, Amerika Serikat, yang menyumbang sekitar 48% dari semua bisnis digital di seluruh dunia, telah menolak untuk bergabung, yang menghambat implementasi Pilar 1. Sebenarnya, setidaknya 30 negara, atau 40% dari perusahaan induk multinasional, harus mendukung implementasi pilar ini. Regulasi ini belum dapat diimplementasikan tanpa bantuan Amerika Serikat.

Pajak yang Sudah Berlaku

Pajak Pertambahan Nilai atas Perdagangan Elektronik (PPN PMSE) memungkinkan pemerintah untuk mengenakan pajak kepada perusahaan digital internasional meskipun pajak penghasilan belum dapat dipungut. Berdasarkan PER-12/PJ/2025, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menunjuk perusahaan PMSE seperti Netflix sebagai pihak yang wajib mengumpulkan, menyetor, dan melaporkan PPN atas transaksi digital di Indonesia. Penunjukan dilakukan jika memenuhi dua kriteria, yaitu:

  • Ada lebih dari 12.000 pengguna Indonesia setiap tahun atau 1.000 setiap bulan, dan nilai transaksi produk dan layanan digital di Indonesia mencapai Rp600 juta setiap tahun atau Rp50 juta setiap bulan.
  • Netflix telah secara resmi ditunjuk untuk mengumpulkan dan menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas biaya keanggotaan di Indonesia karena memenuhi kedua standar tersebut.

Baca Juga: Meningkatkan Daya Saing Investasi Indonesia: Fokus pada Reformasi Pajak dan Regulasi

Pelaporan dan Sistem Coretax

Perusahaan digital asing wajib mencatat dan membayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) PMSE ke sistem Coretax, sama seperti wajib pajak Indonesia pada umumnya.

Jenis SPT PPN

  • Menurut Lampiran J PER-12/PJ/2025, perusahaan PMSE asing wajib mengajukan Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai (SPT PPN) Berkala PMSE Pihak Asing.
  • Sesuai dengan PER-11/PJ/2025, perusahaan PMSE dalam negeri, baik yang berstatus PKP maupun non-PKP, wajib mengajukan Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai (SPT PPN) Berkala untuk Wajib Pajak Pengusaha (PKP) atau Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai (SPT PPN) Berkala untuk Pemungut Pajak dan Pihak Lain Non-PKP.

Periode Pelaporan

  • Sebelum PER-12/PJ/2025, laporan PPN PMSE diajukan secara triwulanan; kini, laporan tersebut diajukan secara bulanan.
  • Batas waktu pelaporan adalah akhir bulan setelah periode pajak berakhir.
  • Misalnya, PPN yang dikumpulkan pada Juli 2025 harus diajukan melalui Coretax paling lambat pada 31 Agustus 2025.

Penyetoran PPN dalam Mata Uang

Telah tercantum dalam PER-12/PJ/2025 Pasal 13 ayat 4, pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) PMSE dapat dilakukan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (USD) atau Rupiah (menggunakan kurs KMK).

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Mengapa Mahasiswa Akuntansi Perlu Mengikuti Kursus Pajak?

Mengapa Mahasiswa Akuntansi Perlu Mengikuti Kursus Pajak?

Kursus Pajak – Di tengah persaingan dunia kerja yang semakin ketat, mahasiswa akuntansi dituntut untuk memiliki keahlian yang tidak hanya teori saja, tetapi juga kemampuan praktis yang mendukung karier mereka di masa depan. Salah satu skill yang sangat penting dan sedang naik daun adalah pemahaman tentang perpajakan. Oleh sebab itu, mengikuti kursus pajak selama masa perkuliahan menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing. Berikut adalah alasan mengapa mahasiswa akuntansi perlu mengikuti kursus pajak.

Memahami Kompleksitas Sistem Perpajakan

Pajak merupakan salah satu aspek penting dalam dunia bisnis dan pemerintahan, namun sistem perpajakan seringkali dianggap rumit dan membingungkan. Sebagai mahasiswa akuntansi, memahami dasar-dasar pajak dan bagaimana penerapannya sangatlah krusial. Kursus pajak memberikan wawasan mendalam tentang jenis-jenis pajak, aturan perpajakan, hingga prosedur pelaporan yang benar. Dengan bekal pengetahuan ini, mahasiswa bisa lebih mudah memahami materi kuliah dan siap menghadapi tantangan di dunia profesional.

Meningkatkan Kompetensi Praktis dan Siap Kerja

Banyak perusahaan dan kantor akuntan publik (KAP) yang mencari lulusan akuntansi yang memiliki keahlian khusus dalam perpajakan. Mengikuti kursus pajak memberikan pengalaman praktis seperti pembuatan laporan pajak (SPT), penghitungan pajak, dan penggunaan aplikasi perpajakan terbaru. Hal ini akan meningkatkan nilai jual lulusan di mata perusahaan karena mereka tidak hanya memahami teori, tetapi juga terbiasa dengan praktik langsung di bidang perpajakan.

Peluang Karier yang Lebih Luas dan Menjanjikan

Bidang perpajakan menawarkan banyak peluang karier, mulai dari bekerja di kantor pajak, konsultan pajak, KAP, hingga menjadi pengusaha yang memahami manajemen pajak dengan baik. Dengan memiliki sertifikat atau pengalaman dari kursus pajak, mahasiswa membuka peluang untuk bergabung di berbagai lini pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus ini. Bahkan, untuk jasa konsultan pajak, penghasilan yang didapat bisa sangat menjanjikan jika memiliki keahlian memadai.

Mendukung Persiapan Sertifikasi Pajak

Bagi mahasiswa yang bercita-cita menjadi akuntan publik atau konsultan pajak, memiliki brevet pajak adalah nilai tambah yang sangat penting. Mengikuti kursus pajak menjadi persiapan utama agar mahasiswa dapat mengikuti ujian sertifikasi brevet dengan lebih percaya diri dan memahami materi ujian secara komprehensif. Hal ini akan sangat memudahkan bagi mereka untuk mendapatkan sertifikat resmi yang diakui oleh pemerintah dan industri.

Baca Juga: Sudah Bekerja? Tambah Kompetensi Pajak Anda Lewat Brevet Pajak!

Mempermudah Pengelolaan Keuangan Pribadi dan Usaha

Di era kewirausahaan saat ini, banyak mahasiswa yang mulai membuka usaha sendiri. Dengan mengikuti kursus pajak, mereka belajar bagaimana memanajemen pajak usaha dengan benar, sehingga dapat menghindari masalah hukum dan denda akibat kesalahan pelaporan. Selain itu, pengetahuan pajak juga akan sangat berguna untuk pengelolaan keuangan pribadi, khususnya dalam memahami pajak penghasilan dan potongan-potongan yang berlaku.

Memperkuat Jaringan Profesional

Selama mengikuti kursus pajak, mahasiswa tidak hanya belajar materi perpajakan tetapi juga berkesempatan untuk bertemu dengan para ahli, praktisi, dan sesama peserta yang mempunyai ketertarikan di bidang yang sama. Ini membuka jaringan profesional yang sangat bermanfaat untuk masa depan, baik untuk peluang magang, kerja, maupun kerjasama bisnis.

Karena untuk menjadi sesorang yang ahli dalam perpajakan, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Kursus Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Kursus Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Meningkatkan Daya Saing Investasi Indonesia: Fokus pada Reformasi Pajak dan Regulasi

Meningkatkan Daya Saing Investasi Indonesia: Fokus pada Reformasi Pajak dan Regulasi

Pelatihan Pajak – Indonesia ingin menjadi lokasi investasi internasional yang signifikan. Namun, sejumlah investor telah mengalihkan fokus mereka ke negara-negara tetangga seperti Vietnam akibat kebijakan fiskal dan hambatan regulasi yang dianggap tidak ramah terhadap investasi. Menurut Todotua Pasaribu, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, rencana fiskal yang ada masih menjadi hambatan. Dia memberikan contoh industri timah, di mana timah yang diproduksi di Malaysia menggunakan bahan baku timah Indonesia dapat dijual dengan harga lebih murah daripada timah yang diproduksi di dalam negeri.

Pemahaman yang mendalam mengenai regulasi pajak, insentif fiskal, serta tata cara pengajuan fasilitas pajak menjadi kunci bagi wajib pajak untuk mampu beradaptasi dengan kebijakan pemerintah. Sehingga, pelatihan pajak dapat menjadi langkah strategis. Sebab, pelatihan pajak dapat berguna untuk memastikan wajib pajak dapat mengelola kewajiban pajak dengan efisien dan sesuai aturan.

Lisensi dan pajak adalah penyebab utama masalah ini. Selain pajak, lisensi juga menjadi masalah. Menurut Todotua, investor biasanya membutuhkan empat tahun sejak permohonan awal hingga komersialisasi, dengan sekitar dua tahun di antaranya hanya untuk mendapatkan izin. Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) memiliki pandangan serupa. Regulasi tetap menjadi hambatan terbesar bagi investasi di negara ini, menurut Ketua KSPSI Jumhur Hidayat. Regulasi, yang meliputi perizinan, pajak, dan pengadaan tanah, merupakan hambatan utama, menurut Jumhur.

Perkembangan Ekonomi Cepat Vietnam

Data dari Konferensi PBB tentang Pembangunan dan Perdagangan pada 2023 menunjukkan bahwa total investasi asing di Vietnam lebih tinggi, yaitu US$23,18 miliar, terutama di sektor jasa makanan, tekstil, dan elektronik, dibandingkan Indonesia yang mencapai US$21,96 miliar. Vietnam telah mengalami kemajuan ekonomi yang luar biasa, sementara Indonesia masih menghadapi masalah perizinan dan fiskal. Menurut Badan Statistik Umum Vietnam (GSO), ekonomi negara tersebut tumbuh sebesar 7,55% pada kuartal keempat 2024 dan 7,09% secara keseluruhan.

Aliran investasi asing dan ekspor yang meningkat hampir 14% menjadi pendorong utama pertumbuhan ini. Pertimbangkan raksasa teknologi multinasional Apple dan NVIDIA, yang telah melakukan investasi signifikan di negara tersebut. Misalnya, Apple telah menginvestasikan sekitar Rp 258 triliun dalam rantai pasok lokal dan menciptakan 200.000 lapangan kerja, sementara NVIDIA sedang membangun pusat data dan fasilitas riset dan pengembangan kecerdasan buatan (AI).

Baca Juga: Persiapan Industri Baja dan Besi Indonesia Menghadapi Aturan Baru CBAM Uni Eropa

Analisis Perbandingan Investasi dan Pajak di Vietnam dan Indonesia

Vietnam memiliki indeks kemudahan berbisnis yang lebih tinggi daripada Indonesia, meskipun masih tertinggal dalam Indeks Daya Tarik Investasi Asing (FDI). Memulai bisnis di Vietnam relatif lebih mudah bagi investor asing. Negara Naga Biru ini menawarkan sejumlah insentif pajak, seperti pembebasan pajak awal dan keringanan tarif untuk industri manufaktur, teknologi tinggi, dan energi terbarukan.

Vietnam juga memimpin dunia dalam kemudahan berbisnis, termasuk pendaftaran properti, pengajuan pinjaman, dan perizinan bangunan. Pelabuhan, jalan tol, dan kawasan industri merupakan contoh infrastruktur yang memadai yang menarik investor. Selain itu, sumber daya manusia yang kompetitif menghasilkan biaya tenaga kerja yang relatif lebih rendah.

Langkah-Langkah Strategis yang Dilakukan Indonesia untuk Menutup Kesenjangan dengan Vietnam

Beberapa langkah terukur dapat diambil untuk membuat Indonesia lebih menarik:

  • Meningkatkan kecepatan reformasi birokrasi dengan mendigitalisasi proses perizinan.
  • Meningkatkan standar infrastruktur di setiap wilayah Indonesia.
  • Menawarkan insentif pajak yang kompetitif untuk sektor-sektor strategis.
  • Menjaga keseragaman regulasi untuk memberikan ketenangan pikiran bagi investor.
  • Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendidikan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Sudah Bekerja? Tambah Kompetensi Pajak Anda Lewat Brevet Pajak!

Sudah Bekerja? Tambah Kompetensi Pajak Anda Lewat Brevet Pajak!

Brevet Pajak – Di era bisnis dan perpajakan yang semakin dinamis, kompetensi di bidang pajak menjadi salah satu kunci penting untuk menunjang karier profesional. Bagi Anda yang sudah bekerja, memiliki pengetahuan dan sertifikasi pajak tidak hanya menambah nilai diri, tetapi juga memperbesar peluang promosi dan pengembangan karier. Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan perpajakan Anda adalah mengikuti pelatihan brevet pajak.

Pelatihan brevet pajak merupakan program pendidikan dan pelatihan khusus yang dirancang untuk memperdalam wawasan dan keterampilan perpajakan. Mulai dari Brevet A, B, hingga C, setiap level memiliki fokus materi yang berbeda, mulai dari pengenalan pajak hingga pengelolaan pajak perusahaan secara mendalam. Pelatihan ini cocok untuk karyawan, staf keuangan, akuntan, dan profesional lainnya yang ingin menguasai seluk-beluk pajak secara tuntas.

Kenapa Pelatihan Brevet Pajak Penting untuk Anda yang Sudah Bekerja?

Peningkatan Kompetensi Profesional

Di dunia kerja yang kompetitif, memiliki keahlian khusus di bidang pajak memberikan nilai tambah yang sangat berarti. Pelatihan brevet pajak memungkinkan Anda memahami regulasi perpajakan terkini, teknik perhitungan pajak yang benar, hingga cara optimasi pajak sesuai aturan. Dengan bekal ini, Anda bisa menjadi sumber daya yang lebih handal di perusahaan.

Memperluas Peluang Karier dan Promosi

Perusahaan selalu mencari karyawan dengan kemampuan lebih baik untuk posisi yang lebih tinggi, khususnya di bidang keuangan dan pajak. Sertifikat brevet pajak menjadi bukti kompetensi yang diakui, sehingga membuka peluang untuk promosi jabatan maupun peluang kerja di perusahaan lain dengan jenjang karier yang lebih baik.

Meningkatkan Efisiensi dalam Pengurusan Pajak

Dengan mengikuti pelatihan brevet pajak, Anda dapat menyelesaikan pekerjaan perpajakan dengan lebih cepat dan akurat. Hal ini juga akan membantu perusahaan menghindari risiko kesalahan pelaporan dan sanksi dari otoritas pajak.

Baca Juga: Sudah Taat Pajak? Cek Lewat Pelatihan Pajak untuk Pengusaha

Apa Saja yang Akan Anda Pelajari di Pelatihan Brevet Pajak?

  • Brevet A: Fokus pada pengenalan pajak penghasilan (PPh) untuk individu dan aturan-aturan pajak dasar yang wajib diketahui oleh semua profesional.
  • Brevet B: Materi pembelajaran lebih mendalam tentang pajak penghasilan badan, pajak pertambahan nilai (PPN), serta perpajakan lainnya yang berkaitan dengan perusahaan.
  • Brevet C: Tingkat lanjutan yang memuat pembahasan pajak internasional, manajemen pajak perusahaan besar, dan teknik konsultasi pajak.

Selain materi teoretis, pelatihan biasanya juga memberikan simulasi perhitungan pajak, studi kasus nyata, serta tips praktis yang langsung dapat diterapkan di tempat kerja.

Fleksibilitas dan Metode Pelatihan yang Menyesuaikan Jadwal Anda

Bagi Anda yang sudah bekerja penuh waktu, pelatihan brevet pajak kini hadir dengan berbagai pilihan fleksibel. Ada kelas offline dengan jadwal weekend, serta kelas online yang bisa diikuti dari mana saja dan kapan saja. Metode pembelajaran interaktif, modul lengkap, dan pendampingan dari instruktur berpengalaman menjadikan pelatihan efektif dan efisien.

Investasi yang Memberikan Hasil Jangka Panjang

Mengikuti pelatihan brevet pajak adalah investasi cerdas untuk masa depan karier Anda. Biaya pelatihan yang Anda keluarkan akan sangat sebanding dengan peluang pekerjaan dan peningkatan gaji yang bisa Anda raih setelah memiliki sertifikat. Selain itu, kemampuan pajak yang meningkat juga dapat mengembangkan kepercayaan diri Anda dalam menjalankan tugas maupun berkomunikasi dengan otoritas pajak.

Karena untuk menjadi sesorang yang ahli dalam perpajakan, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Brevet Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Brevet Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Persiapan Industri Baja dan Besi Indonesia Menghadapi Aturan Baru CBAM Uni Eropa

Persiapan Industri Baja dan Besi Indonesia Menghadapi Aturan Baru CBAM Uni Eropa

Kursus Pajak – Uni Eropa (UE) akan memberlakukan pajak karbon lintas batas terhadap barang impor dengan emisi tinggi mulai 1 Januari 2026, melalui Mekanisme Penyesuaian Karbon Perbatasan (CBAM). Beberapa negara eksportir, termasuk Indonesia, akan terdampak langsung oleh penerapan CBAM. Sebagai salah satu komoditas ekspor utama Indonesia ke pasar global, sektor baja dan besi merupakan salah satu yang paling mungkin terdampak.

Jika Anda ingin terjun ke dunia kerja perpajakan, maka mengikuti berita pajak seperti ini sangat penting. Namun, juga tidak kalah penting untuk mengikuti kursus pajak sebagai upaya untuk menguasai pemahaman tentang kebijakan pajak yang berlaku di Indonesia.

CBAM: Apa itu?

Importir harus membayar pajak tambahan berdasarkan mekanisme penyesuaian karbon CBAM, yang didasarkan pada jejak karbon barang yang mereka impor ke UE. Harga sertifikat CBAM akan mengikuti Sistem Perdagangan Emisi UE (ETS) dan proporsional dengan jumlah emisi yang disertifikasi.

Tujuan strategi ini adalah untuk mencegah kebocoran karbon, yang terjadi ketika perusahaan pindah ke negara dengan peraturan karbon yang lebih longgar atau ketika impor beremisi tinggi menggantikan barang UE. Dengan cara ini, beban karbon akan dibagi secara merata antara produsen dalam negeri dan barang impor.

CBAM akan diterapkan terlebih dahulu pada enam industri utama: semen, pupuk, hidrogen, besi dan baja, aluminium, dan listrik. Importir hanya diwajibkan melaporkan emisi produk selama periode transisi, yang dimulai pada Oktober 2023 dan berakhir pada akhir 2025. Mulai 1 Januari 2026, ketika sertifikat harus diperoleh dan diajukan, CBAM akan berlaku penuh.

Bagaimana Posisi Indonesia?

Dalam hal ekspor barang G20 yang dapat terdampak oleh CBAM, Indonesia berada di peringkat kedua belas. Komoditas yang paling rentan adalah aluminium senilai USD 60 juta dan besi serta baja senilai lebih dari USD 1 miliar. Menurut data dari Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA), Indonesia menjual 975 ribu ton baja senilai USD 1,04 miliar ke Uni Eropa pada 2022. Angka ini hanya sekitar 4–7% dari total ekspor baja Indonesia.

Meskipun ukurannya kecil, pasar UE tetap penting karena menempati peringkat ketiga dalam hal volume dan kelima dalam hal nilai, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 30–34%. Mengingat pola ini, baja Indonesia memiliki masa depan cerah di pasar UE. Namun, lingkungan persaingan mungkin berubah jika CBAM diterapkan.

Baca Juga: Apakah Job Seeker yang Bersiap Lamar Kerja dan Daftar NPWP Tetap Berkewajiban Membayar Pajak?

Dampak CBAM terhadap Indonesia CBAM akan meningkatkan harga ekspor komoditas primer Indonesia, termasuk baja, aluminium, dan besi. Menurut perkiraan IISIA, nilai sertifikat CBAM dapat mencapai €383 juta, atau sekitar €390 per ton baja, menggunakan data impor tahun 2022 dan statistik emisi produsen baja nasional tahun 2019.

Angka ini membuat produk baja Indonesia sulit bersaing dengan produk baja Eropa dan negara lain yang sudah memproduksi baja dengan emisi rendah. Hal ini disebabkan karena sebagian besar produsen baja di negara ini masih menggunakan metode pembuatan besi berbasis batu bara dengan emisi tinggi, terutama untuk produk baja karbon dan baja tahan karat.

Apa yang Dapat Dilakukan Indonesia?

Langkah-langkah strategis berikut diperlukan agar produk baja nasional tetap kompetitif:

  • Dengan menggunakan EAF dan berinvestasi dalam teknologi bersih, Anda dapat mendorong peralihan ke produksi beremisi rendah.
  • Memperluas ketersediaan bahan baku limbah, yang esensial untuk produksi baja hijau.
  • Bekerja sama dengan sektor swasta dan pemerintah untuk menciptakan kebijakan yang mendukung transisi energi, seperti insentif finansial, memfasilitasi impor limbah, dan bantuan pembiayaan.
  • Melanjutkan perluasan pasar yang membutuhkan produk ramah lingkungan sambil mendiversifikasi pasar ekspor untuk mengurangi ketergantungan pada UE.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Sudah Taat Pajak? Cek Lewat Pelatihan Pajak untuk Pengusaha

Sudah Taat Pajak? Cek Lewat Pelatihan Pajak untuk Pengusaha

Pelatihan Pajak – Sebagai pengusaha di era digital dan globalisasi saat ini, kepatuhan terhadap kewajiban pajak bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan yang mendesak. Sudah taat pajak bukan hanya soal memenuhi aturan pemerintah, tetapi juga menunjukkan profesionalisme dan kredibilitas bisnis Anda. Namun, memahami seluk-beluk perpajakan bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi pengusaha yang sibuk mengelola usaha sehari-hari. Solusi paling efektif agar Anda yakin sudah taat pajak adalah melalui pelatihan pajak khusus untuk pengusaha.

Pelatihan pajak menawarkan berbagai manfaat praktis sekaligus memberikan pemahaman mendalam tentang kewajiban perpajakan yang wajib dipenuhi. Dengan mengikuti pelatihan ini, pengusaha dapat mengenali jenis-jenis pajak yang harus dibayarkan, tata cara pelaporan, serta strategi pengelolaan pajak yang tepat sesuai dengan peraturan terbaru dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Mengapa Pelatihan Pajak Penting untuk Pengusaha?

Banyak pengusaha yang merasa kesulitan dalam mengurus pajak karena perubahan regulasi yang sering terjadi. Pelatihan pajak memberi Anda pengetahuan up-to-date tentang aturan perpajakan, seperti tarif PPh, PPN, serta skema insentif pajak yang kadang luput dari perhatian.

Selain itu, pelatihan membantu Anda mengenali tanda-tanda kepatuhan pajak yang benar sehingga terhindar dari sanksi administrasi atau bahkan denda berat yang dapat menggerus keuntungan bisnis. Pengusaha yang memahami pajak dengan baik juga dapat memanfaatkan fasilitas perpajakan secara optimal, seperti amnesti pajak, tax holiday, dan e-filing yang makin banyak digunakan.

Manfaat Pelatihan Pajak untuk Pengusaha

  • Memahami Regulasi Pajak Terbaru: Pelatihan pajak memberikan update lengkap mengenai regulasi terbaru yang dikeluarkan DJP, termasuk tata cara pelaporan e-faktur dan e-bupot.
  • Peningkatan Kepatuhan Pajak: Dengan pengetahuan yang tepat, pengusaha mampu memenuhi kewajiban pajak secara tepat waktu dan akurat.
  • Efisiensi Pengelolaan Pajak: Pengusaha dapat belajar cara efektif mengelola dokumen pajak, menentukan nilai pajak yang benar, dan mengoptimalkan penghematan pajak legal.
  • Strategi Keuangan yang Lebih Baik: Memahami pajak membantu Anda menyusun strategi keuangan usaha yang lebih matang dan meminimalkan risiko keuangan di masa depan.
  • Meningkatkan Kepercayaan Stakeholder: Bisnis yang taat pajak mendapat kepercayaan lebih baik dari investor, bank, dan mitra usaha karena mencerminkan manajemen yang profesional.

Baca Juga: Pemilik Usaha Wajib Tahu! Training Pajak Praktis untuk UMKM

Karena sebagai pengusaha, memastikan bahwa bisnis Anda sudah taat pajak sangat krusial untuk kelangsungan dan reputasi usaha. Pelatihan pajak adalah investasi penting untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan mengelola kewajiban pajak secara benar dan efisien. Dengan memanfaatkan pelatihan pajak yang tepat, Anda bukan hanya menjalankan bisnis dengan aman dan patuh, tetapi juga membuka kesempatan untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan dan memaksimalkan manfaat perpajakan yang tersedia.

Karena untuk menjadi sesorang yang ahli dalam perpajakan, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Pelatihan Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Pelatihan Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Apakah Job Seeker yang Bersiap Lamar Kerja dan Daftar NPWP Tetap Berkewajiban Membayar Pajak?

Apakah Job Seeker yang Bersiap Lamar Kerja dan Daftar NPWP Tetap Berkewajiban Membayar Pajak?

Kursus Pajak – Setiap individu yang memenuhi persyaratan objektif dan subjektif sesuai dengan peraturan perundang-undangan wajib mendaftar di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk mendapatkan NPWP, sesuai dengan penjelasan Pasal 2 Undang-Undang KUP Nomor 8 Tahun 2007. Jika Anda sebagai seseorang yang ingin bekerja di dunia perpajakan, maka solusinya adalah dengan mengikuti kursus pajak.

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) saat ini tercantum sebagai persyaratan untuk berbagai lowongan pekerjaan. Hal ini agar perusahaan dapat segera melakukan pemotongan pajak penghasilan (PPh) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku setelah calon karyawan diterima. NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak untuk mengelola pajak dan berfungsi sebagai identitas resmi saat mereka melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan.

Memiliki NPWP pada dasarnya melibatkan dua tanggung jawab utama:

  • Jika penghasilan mereka melebihi batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PâÚP), mereka wajib membayar pajak.
  • Meskipun tidak memiliki penghasilan sama sekali, mereka wajib mengajukan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT Tahunan) selama NPWP mereka masih berlaku.

Namun, bagaimana jika seseorang belum mulai bekerja tetapi membuat NPWP hanya untuk melamar pekerjaan? Apakah mereka tetap diwajibkan untuk mengajukan dan membayar pajak?

NPWP Dapat Kehilangan Fungsinya

Saat mendaftar NPWP, calon karyawan yang belum memiliki penghasilan dapat mengajukan status Wajib Pajak Tidak Efektif (WP NE) dengan memilih opsi belum memenuhi kewajiban pajak, sesuai dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Menurut PER-04/PJ/2020 yang mengatur status ini, WP NE adalah wajib pajak yang NPWP-nya belum dicabut meskipun tidak memenuhi syarat subjektif dan/atau objektif. Akibatnya, status NPWP akan ditandai sebagai tidak efektif (NE) dan tidak akan diawasi oleh Kantor Pajak (KPP). Berikut adalah beberapa persyaratan bagi wajib pajak yang mungkin diklasifikasikan sebagai tidak efektif:

  • Tidak lagi bekerja sebagai pekerja lepas atau menjalankan usaha.
  • Penghasilan di bawah batas penghasilan kena pajak (PTKP) atau tidak memiliki penghasilan sama sekali.
  • Mendaftar NPWP hanya untuk keperluan administratif, termasuk membuka rekening bank atau melamar pekerjaan.
  • Berada di luar negeri lebih dari 183 hari dalam setahun.
  • Permohonan penghapusan NPWP belum diproses.
  • Tidak mengajukan pajak dan tidak melakukan transaksi terkait pajak selama dua tahun berturut-turut.
  • Alamat wajib pajak tidak diketahui.
  • Orang dalam status ini dibebaskan dari kewajiban membayar pajak dan mengajukan laporan pajak tahunan.

Baca Juga: Kolaborasi Strategis DJP dan BKPM: Integrasi Data Coretax untuk Perkuat Investasi dan Kepatuhan Pajak

Implikasi Status Tidak Aktif

Wajib pajak dibebaskan dari kewajiban pajak, termasuk pengajuan Laporan Pajak Tahunan, jika NPWP berada dalam status tidak aktif. Keterlambatan atau ketidakpatuhan tidak menimbulkan risiko denda.

  • Namun, status tidak aktif juga memiliki kelemahan, seperti ketidakmampuan untuk mencetak ulang kartu NPWP.
  • Data NPWP tidak dapat diubah.
  • Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tidak dapat dipindahkan.
  • Hilangnya sejumlah hak istimewa administrasi pajak tambahan.

Cara Mengaktifkan Kembali NPWP yang Tidak Aktif

Ada beberapa cara untuk mengaktifkan kembali status NPWP yang tidak aktif, termasuk:

  • Gunakan pajak.go.id untuk mengajukan laporan pajak tahunan. Status akan otomatis aktif setelah laporan selesai.
  • Ajukan permohonan secara langsung di Kantor Pajak (KPP) yang ditunjuk dengan dokumen yang diperlukan, termasuk NPWP dan kartu identitas (KTP).

Cara Memverifikasi Status NPWP

  • Status NPWP dapat ditentukan aktif atau tidak aktif melalui beberapa cara:
  • Melalui pajak.go.id, situs web DJP Online. Masukkan kata sandi dan NPWP untuk login, lalu pilih Profil → Informasi Pajak.
  • Melalui coretaxdjp.pajak.go.id, situs web Coretax. Untuk melihat nomor NPWP dan statusnya, masuk menggunakan NIK/NPWP dan kata sandi Anda, lalu pilih opsi My Portal → My Profile.
  • Datang langsung ke KPP atau KP2KP terdekat.
  • Gunakan akun media sosial resmi KPP untuk menghubungi.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Pemilik Usaha Wajib Tahu! Training Pajak Praktis untuk UMKM

Pemilik Usaha Wajib Tahu! Training Pajak Praktis untuk UMKM

Training Pajak – Pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) wajib memahami pentingnya pengelolaan pajak yang tepat agar bisnis dapat berjalan lancar dan terhindar dari masalah hukum. Training pajak praktis untuk UMKM hadir sebagai solusi efektif bagi para pelaku usaha yang ingin menguasai administrasi perpajakan tanpa harus memiliki latar belakang khusus di bidang pajak. Pelatihan ini dirancang khusus untuk membantu pemilik UMKM memahami kewajiban pajak dengan cara yang mudah, praktis, dan aplikatif.

Training pajak praktis untuk UMKM memberikan berbagai manfaat yang sangat krusial, terutama untuk meningkatkan kepatuhan pajak dan mengoptimalkan manajemen keuangan bisnis. Dalam pelatihan ini, peserta akan belajar langkah demi langkah cara menghitung, melaporkan, dan membayar pajak sesuai peraturan terbaru yang berlaku. Selain itu, pelatihan ini juga mengupas tuntas berbagai insentif pajak dan program amnesti pajak yang seringkali kurang diketahui oleh pelaku UMKM, sehingga berpotensi menghemat biaya operasional usaha.

Materi pada Training Pajak untuk UMKM

Materi yang diajarkan dalam training ini mencakup beberapa hal penting, antara lain:

  • Pengenalan jenis-jenis pajak yang wajib diketahui UMKM, seperti Pajak Penghasilan (PPh) final, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Daerah.
  • Cara penghitungan pajak secara sederhana, khususnya untuk usaha skala kecil dengan omzet terbatas.
  • Teknik pengisian dan pelaporan SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan) secara online, memanfaatkan sistem e-filing Direktorat Jenderal Pajak yang kini semakin mudah diakses.
  • Strategi mengelola administrasi pajak agar rapi dan transparan, memudahkan pemilik usaha dalam menghadapi audit pajak atau pemeriksaan dari pihak berwenang.
  • Informasi update peraturan pajak terbaru yang berdampak langsung pada UMKM, termasuk tata cara mengajukan keberatan atau banding pajak jika terjadi kesalahan dalam penghitungan.

Keunggulan Mengikuti Training Pajak untuk UMKM

Dengan mengikuti training pajak, pemilik UMKM tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis tapi juga praktik yang siap dijalankan langsung dalam bisnis sehari-hari. Hal ini sangat membantu mengurangi risiko kesalahan pelaporan atau keterlambatan pembayaran pajak yang bisa berakibat denda dan sanksi administratif.

Baca Juga: Manfaat Mengikuti Kursus Pajak Online untuk Pemula

Keunggulan utama training pajak praktis ini adalah pendekatannya yang sederhana dan mudah dipahami, bahkan oleh pemilik usaha yang tidak memiliki latar belakang akuntansi atau keuangan. Trainer yang berpengalaman akan memberikan contoh kasus nyata, simulasi pengisian pajak, serta tanya jawab interaktif agar peserta benar-benar paham dan percaya diri dalam mengelola pajak usahanya.

Selain itu, pelatihan sering kali dilengkapi dengan modul digital dan akses ke komunitas UMKM yang saling mendukung, sehingga peserta dapat berbagi pengalaman serta mendapatkan update informasi perpajakan terkini. Ini juga membuka peluang jaringan bisnis baru yang bermanfaat untuk pengembangan usaha di masa depan.

Karena untuk menjadi sesorang yang ahli dalam perpajakan, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Training Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Training Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.