Kenapa Brevet Pajak Wajib Dimiliki oleh Setiap Profesional Keuangan?

Kenapa Brevet Pajak Wajib Dimiliki oleh Setiap Profesional Keuangan?

Brevet Pajak merupakan program pelatihan tersertifikasi di ranah perpajakan, krusial bagi individu yang beraktivitas di sektor finansial. Sertifikasi ini menjadi bukti kompetensi mendalam seseorang terkait teori dan praktik perpajakan, dari konsep dasar hingga aspek kompleks, meliputi pajak domestik dan internasional.

Seberapa Urgenkah Brevet Pajak bagi Pelaku Industri Keuangan?

Memperdalam Ilmu Perpajakan Secara Komprehensif

Brevet Pajak menyajikan pemahaman luas tentang berbagai jenis pajak, seperti Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan detail teknis lain dalam dunia perpajakan. Dengan mengikuti program ini, profesional di bidang keuangan benar-benar memahami kewajiban pajak sesuai regulasi yang terus berubah.

Mendukung Kepatuhan Serta Perencanaan Pajak Efektif

Dalam sistem pajak Indonesia yang berbasis pada prinsip self-assessment, wajib pajak wajib menghitung, membayar, dan melaporkan pajak secara mandiri. Profesional bersertifikat brevet pajak dapat membantu perusahaan atau klien dalam merencanakan pajak secara akurat dan menghindari potensi kesalahan atau penalti.

Nilai Tambah dalam Karir dan Juga Kredibilitas Profesional

Sertifikat brevet pajak adalah validasi kompetensi yang diakui di dunia profesional, khususnya di bidang keuangan dan perpajakan. Profesional dengan brevet pajak memiliki peluang lebih besar untuk mengisi posisi penting, mendapatkan promosi gaji, dan memperoleh kepercayaan dari atasan serta klien. Sertifikat ini juga modal penting saat mengikuti Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP).

Meningkatkan Keahlian Praktis dalam Pengelolaan Pajak

Pelatihan brevet pajak tidak hanya menyediakan pengetahuan teoritis, tetapi juga praktik dalam penyusunan Surat Pemberitahuan (SPT) elektronik, akuntansi pajak, hingga pemeriksaan pajak. Dengan begitu, peserta lebih siap menjalankan tugas sehari-hari di bidang perpajakan, baik sebagai staf pajak di perusahaan maupun konsultan pajak.

Terbuka bagi Siapa Saja dari Aneka Latar Belakang

Brevet pajak terbuka bagi siapa saja, mulai dari mahasiswa, pekerja, hingga pencari kerja yang ingin meningkatkan keahlian di bidang perpajakan. Bagi mahasiswa, brevet pajak akan memperkaya wawasan dan mempersiapkan mereka untuk berkarir di bidang ini. Sementara itu, bagi karyawan, brevet ini menawarkan solusi atas tantangan pajak yang dihadapi dalam transaksi ekonomi dan meningkatkan kinerja tim.

Baca Juga: Mengapa Pelaku Usaha Perlu Mengikuti Pelatihan Pajak?

Berbagai Tingkatan dalam Brevet Pajak

Brevet pajak terbagi menjadi beberapa tingkatan, di mana setiap tingkatan memiliki materi berbeda:

  • Brevet A: Tingkat dasar yang membahas konsep pajak fundamental, cocok untuk semua kalangan, dari pemula hingga manajer.
  • Brevet B: Tingkat menengah yang melanjutkan materi dari Brevet A dengan pembahasan lebih mendalam mengenai pajak penghasilan, PPN, dan jenis pajak lainnya.
  • Brevet C: Tingkat lanjutan yang mencakup pajak internasional serta akuntansi pajak, ideal bagi mereka yang ingin mempelajari perpajakan secara profesional dan internasional.

Karena memiliki brevet pajak itu seperti menabung ilmu yang sangat berharga buat para profesional di bidang keuangan yang ingin jago dan diakui kemampuannya dalam urusan pajak. Ikut pelatihan brevet itu bukan cuma dapet teori yang kuat, tapi juga keterampilan praktik yang penting banget buat ngurus pajak. Sertifikat brevet pajak itu ngasih banyak keuntungan buat ningkatin karir dan bikin makin profesional di bidang keuangan. Makanya, punya brevet pajak itu langkah penting yang jangan sampe dilewatin sama para profesional di industri keuangan.

Untuk itu, jika ingin menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Pahami Apa itu Bea Materai Serta Bagaimana Pengenaannya!

Pahami Apa itu Bea Materai Serta Bagaimana Pengenaannya!

Training Pajak – Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2020 tentang Bea Materai, yang menggantikan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai, pemerintah telah menetapkan persyaratan baru mengenai bea materai. Secara khusus, Bea Materai dengan nilai nominal Rp 6.000 (enam ribu rupiah) kini digantikan dengan nilai nominal tetap Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) sebagai akibat dari undang-undang ini, yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2021. Anda bisa mendapatkan berbagai pengetahuan mengenai kebijakan pajak seperti ini dengan mengikuti training pajak. Sebab, dalam training pajak tersebut Anda akan memperoleh begitu banyak materi seputar perundang-undang perpajakan.

Apa itu Bea Materai?

Bea Materai adalah pajak yang dikenakan pada dokumen saat ditandatangani oleh kedua belah pihak atau, jika dokumen tersebut dibuat oleh satu orang, saat diselesaikan dan diserahkan kepada pihak lain. Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan peningkatan jumlah modifikasi atau perubahan dokumen dari bentuk aslinya. Dokumen yang ditulis tangan, dicetak, atau dihasilkan oleh komputer termasuk dalam cakupan Bea Materai. Stempel elektronik dikenakan pajak stempel yang sama dengan yang dikenakan pada dokumen sipil dan dokumen yang diajukan sebagai bukti di pengadilan.

Tarif Bea Materai

Sesuai dengan ketentuan penggunaan yang mensyaratkan pemasangan tiga stempel senilai Rp 3.000, dua stempel senilai Rp6.000, atau stempel senilai Rp3.000 dan Rp6.000 pada suatu dokumen, Denominasi bea materai sebesar Rp6.000 (enam ribu rupiah) dan Rp3.000 (tiga ribu rupiah) tetap berlaku sampai dengan 31 Desember 2021. Maka, mulai diberlakukan tanggal 1 Januari 2021 menurut UU No. 10 Tahun 2020 Pasal 5, bea materai yang akan diberikan pengenaan pada WP adalah sejumlah Rp10.000 per lembarnya untuk setiap bea materai.

Dokumen yang Dikenakan Bea Materai

Terdapat 2 kategori dokumen yang diberikan pengenaan bea materai, seperti halnya yang telah diatur dalam UU No. 10 Tahun 2020 Pasal 3:

Dokumen yang digunakan sebagai bukti dalam persidangan dan dokumen yang digunakan sebagai bukti untuk menggambarkan suatu kejadian (berkarakter sipil). Kontrak, sertifikat, pernyataan, akta notaris beserta aslinya dan salinannya, dokumen yang berkaitan dengan transaksi yang melibatkan sekuritas dengan nama atau bentuk apapun, akta yang dikeluarkan oleh Petugas Pendaftaran Tanah beserta salinannya dan ringkasannya, dokumen lelang dalam bentuk ringkasan lelang, sekuritas dengan nama atau bentuk apapun.

Baca Juga: Transformasi Pajak Indonesia: Apa Arti Coretax dan PMK 81/2024 untuk Wajib Pajak?

Selain itu, juga dokumen yang bernilai lebih dari Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) yang mengidentifikasi penerima dana dan mencakup pengakuan bahwa utang telah dilunasi atau dipertanggungjawabkan, serta dokumen lain yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah, semuanya dianggap sebagai dokumen perdata dalam hal ini; bukti penerimaan untuk pembagian bunga, pendapatan, atau hasil dari aset dalam bentuk apa pun, serta dokumen yang diterbitkan oleh Bank Indonesia untuk melaksanakan kebijakan moneter.

Ketika Terutang Bea Materai

Akta notaris, asli dan salinannya, perjanjian, dan salinannya, serta sertifikat hak atas tanah yang diterbitkan oleh Petugas Sertifikat Hak Atas Tanah dan salinannya serta ringkasannya, semuanya dikenakan Bea Materai, yang harus dibayarkan pada saat penandatanganan. Ketika dokumen—seperti sertifikat, pernyataan, dokumen lelang, atau surat yang menyebutkan jumlah uang—diserahkan kepada orang yang dituju, Bea Materai juga diwajibkan.

Selain itu, Bea Materai juga dikenakan pada saat dokumen selesai. Dokumen yang dimaksud dalam hal ini adalah instrumen negosiasi dalam bentuk apa pun serta catatan yang berkaitan dengan transaksi menggunakan instrumen tersebut. Selain itu, dokumen yang disiapkan di luar negeri dan digunakan di Indonesia dikenakan Bea Materai ketika diserahkan sebagai bukti di pengadilan.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Transformasi Pajak Indonesia: Apa Arti Coretax dan PMK 81/2024 untuk Wajib Pajak?

Transformasi Pajak Indonesia: Apa Arti Coretax dan PMK 81/2024 untuk Wajib Pajak?

Kursus Pajak – Untuk meningkatkan efektivitas dan transparansi administrasi perpajakan di Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) akan mulai menerapkan Sistem Administrasi Pajak Inti (Coretax System) pada tahun 2025. Anda bisa mempelajari berbagai kebijakan perpajakan dengan mengikuti kursus pajak. Sebab, dalam kursus pajak Akan mendapatkan materi tentang perundang-undangan pajak. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 81 Tahun 2024, yang mengatur beberapa aspek perpajakan terkait operasional sistem, diterbitkan oleh Kementerian Keuangan (MoF) sebagai landasan hukum.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah menetapkan kebijakan transisi terkait pengelolaan kluster Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) seiring dengan implementasi Coretax, yang telah mengubah sistem administrasi perpajakan Indonesia. Kebijakan ini memiliki dua kluster waktu yang berbeda:

  • Tahun/Periode Pajak Sebelum Coretax
  • Tahun/Periode Pajak Setelah Coretax
  • Klaster Tahun/Periode Pajak Sebelum Coretax

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan sistem administrasi untuk pengelolaan SPT selama periode berikut:

  • Kategori SPT
  • SPT tahunan untuk tahun pajak 2024 dan sebelumnya
  • SPT untuk tahun pajak sebagian yang berakhir pada Desember 2024 atau sebelumnya
  • SPT bulanan (kecuali SPT pajak cap bulanan) untuk periode pajak yang berakhir pada Desember 2024 atau sebelumnya
  • Sistem Lama (Sistem Administrasi Lama) diwajibkan untuk kategori SPT yang disebutkan di atas. Jika SPT diajukan menggunakan Sistem Lama, maka dianggap telah diterima.

Implikasi Penggunaan Coretax untuk Pelaporan

SPT akan dianggap tidak diajukan jika berasal dari tahun 2024 dan sebelumnya dan diajukan menggunakan Coretax. Akibatnya, wajib pajak akan menerima Surat Pemberitahuan SPT Tidak Diajukan dari Kantor Pajak (KPP). Semua SPT harus diajukan melalui sistem Coretax mulai dari tahun pajak 2025.

Jenis SPT yang Memerlukan Penggunaan Coretax

  • Laporan pajak (SPT) bulanan (kecuali laporan pajak cap bulanan) untuk tahun pajak yang dimulai pada Januari 2025
  • Laporan pajak (SPT) tahunan parsial yang berakhir pada Januari 2025 dan laporan pajak tahunan untuk tahun pajak 2025
  • Semua pengajuan SPT melalui Coretax yang memenuhi batas waktu akan dianggap sah dan disetujui.

Baca Juga: Gagal Akses Coretax? Ini Solusi Ampuh Atasi Error 96, 99, dan 225 Tanpa Panik!

Apa Dampaknya bagi Wajib Pajak?

Penting bagi wajib pajak untuk memahami perkembangan ini agar:

  • Menghindari status “SPT tidak diajukan”, yang dapat mengakibatkan denda dan konsekuensi administratif lainnya.
  • Memastikan periode atau tahun pajak yang dilaporkan sesuai dengan sistem pelaporan yang digunakan.
  • Menghindari istilah teknis, terutama bagi wajib pajak yang menangani beberapa periode pelaporan sekaligus.

Tips untuk Pengelolaan SPT yang Aman Selama Transisi Coretax

  • Sebelum mengajukan, pastikan periode atau tahun pajak.
  • Untuk periode sebelum 2025, gunakan Sistem Lama.
  • Hanya gunakan Coretax untuk tahun atau periode pajak yang dimulai pada Januari 2025.
  • Simpan dokumentasi laporan dari sistem yang sesuai.
  • Jika Anda tidak yakin sistem mana yang harus dipilih, hubungi Kantor Pajak.

Aspek Penting Implementasi Sistem Coretax 2025 dalam PMK No. 81 Tahun 2024

Berikut adalah pertanyaan yang sering diajukan mengenai isi dan penerapan PMK 81 Tahun 2024 dalam implementasi Sistem Coretax:

Apa itu PMK 81 Tahun 2024?

Peraturan Menteri Keuangan PMK 81 Tahun 2024 mengatur aturan perpajakan terkait implementasi Sistem Coretax. Peraturan ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi, efektivitas, efisiensi, akuntabilitas, dan fleksibilitas basis data administrasi perpajakan, teknologi informasi, dan proses bisnis.

Sistem Coretax: Apa itu?

Semua prosedur administrasi perpajakan, seperti pendaftaran, pelaporan, pembayaran, dan pemantauan, terintegrasi ke dalam Sistem Coretax, sebuah platform teknologi informasi. Baca artikel: Penjelasan Sistem Administrasi Pajak Inti dan Implementasi CTAS untuk informasi lebih lanjut.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Mengapa Pelaku Usaha Perlu Mengikuti Pelatihan Pajak?

Mengapa Pelaku Usaha Perlu Mengikuti Pelatihan Pajak?

Ikut serta dalam program Pelatihan Pajak itu ibarat amunisi penting buat pengusaha biar bisnisnya sukses dan langgeng. Soalnya, di pelatihan ini, kita bisa belajar dalam soal aturan main pajak, update regulasi terkini, sampai cara ngurus pajak yang bener. Nah, ini dia beberapa alasan penting kenapa pemilik usaha sebaiknya ikutan Pelatihan pajak.

Biar Lebih Ngerti Kewajiban Pajak

Seringkali, pengusaha itu bingung soal kewajiban pajaknya. Nah, lewat pelatihan, mereka bisa dapet info lengkap soal jenis-jenis pajak, gimana cara lapornya, dan kapan batas waktu bayarnya. Dengan bekal ini, mereka bisa hindarin denda dan masalah gara-gara ngelanggar aturan pajak.

Kurangin Risiko Salah Hitung dan Kena Denda

Salah hitung atau salah lapor pajak itu bisa berabe, lho! Bisa kena denda gede atau malah kena masalah hukum. Pelatihan pajak ini ngebantu banget buat pengusaha biar lebih teliti ngurus pajak, jadi kesalahan bisa diminimalisir. Ini penting banget biar bisnis lancar jaya tanpa masalah pajak.

Manfaatin Insentif dan Kemudahan Pajak Semaksimal Mungkin

Banyak pengusaha, terutama yang bisnisnya kecil-kecilan, belum ngeh soal insentif dan fasilitas pajak dari pemerintah. Pelatihan pajak ini ngebuka mata soal peluang ini, jadi mereka bisa ngurus pajak lebih efisien dan ngurangin beban pajak secara sah. Hasilnya? Kinerja keuangan perusahaan bisa makin moncer.

Ngebantu Rencana Bisnis Jangka Panjang

Urusan pajak yang nggak pasti sering bikin pengusaha ragu buat ambil keputusan strategis jangka panjang. Nah, dengan ikut Pelatihan pajak, mereka jadi lebih pede bikin rencana usaha karena udah paham seluk-beluk perpajakan. Ini ngebantu bisnis buat tumbuh terus dan ngurangin risiko yang mungkin muncul.

Tingkatin Kemampuan Ngatur Keuangan Usaha

Pelatihan pajak biasanya ngebahas juga soal pencatatan dan laporan keuangan yang bener. Ini ngebantu banget pengusaha buat ngawasin pengeluaran, nyari tahu mana piutang dan utang, dan ngatur aset dengan lebih baik. Kalo keuangan udah diatur dengan baik, bisnis jadi makin efisien.

Baca Juga: Pahami Pajak, Raih Untung: Training Pajak yang Wajib Kamu Ikuti

Bikin Taat Pajak dan Berkontribusi ke Negara

Pengusaha yang ngerti pajak biasanya lebih rajin bayar pajak. Kalo taat pajak, bisnis jadi aman dari masalah hukum dan ngebantu negara buat bangun. Jadi, pelatihan pajak ini bikin pengusaha makin berkontribusi buat ekonomi negara.

Perluas Jaringan dan Ilmu Bisnis

Selain belajar teknis soal pajak, pelatihan ini juga jadi tempat buat ketemu dan tukar pengalaman sama pengusaha lain dan ahli pajak. Ini kesempatan buat nambah relasi dan dapet ilmu baru yang bisa dipake buat ngembangin usaha.

Sehingga Pelatihan pajak itu penting banget buat pengusaha yang pengen bisnisnya profesional dan langgeng. Dengan ikut pelatihan ini, mereka bisa dapet ilmu soal pajak, ngurus kewajiban pajak dengan lebih baik, manfaatin insentif pajak, dan memperkuat keuangan. Ini bakal bikin bisnis makin kuat dan ngasih dampak positif buat ekonomi. Jangan ragu buat ikut pelatihan pajak sebagai langkah awal buat ngurus usaha dengan lebih baik dan sukses!

Karena untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Pelatihan Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Pelatihan Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Pahami Pajak, Raih Untung: Training Pajak yang Wajib Kamu Ikuti

Pahami Pajak, Raih Untung: Training Pajak yang Wajib Kamu Ikuti

Training Pajak – Pajak sering dianggap sulit dan membuat pusing kepala. Padahal kalau kita paham seluk -beluknya, pajak justru bisa jadi kunci sukses, baik buat diri sendiri maupun karir. Ikut Training pajak itu bukan hanya belajar aturan dan kewajiban, tapi juga mendapatkan strategi jitu untuk ngatur keuangan dan buka jalan buat karir yang lebih cemerlang.

Kenapa Sih Semua Orang Perlu Ikut Training Pajak?

Banyak banget orang dewasa yang masih bingung bagaimana cara mengurus pajak sendiri. Padahal, melek pajak itu penting banget biar kita bisa penuhin kewajiban dengan benar dan efisien. Dengan ikut Training pajak, kita dapat menghindari kesalahan pelaporan, kecilin risiko kena denda, dan memaksimalkan pengembalian pajak secara legal. Gak cuma itu, pelatihan pajak juga memberi kita bekal skill yang bisa langsung dipraktikin, buat urusan pribadi maupun bisnis.

Apa Aja Untungnya Ikut Training Pajak?

Banyak banget keuntungan yang bisa kita dapatkan dari Training pajak. Pertama, kita jadi bener -bener paham soal peraturan perpajakan yang berlaku dan bagaimana cara nerapinnya di berbagai situasi. Ini penting banget , soalnya aturan pajak sering berubah dan bikin ribet. Kedua, Training pajak bantu kita bikin keputusan keuangan yang lebih cerdas, karena kita tahu cara memanfaatkanin insentif pajak dan menghasilkan beban pajak seoptimal mungkin.

Selain itu, Training pajak juga membuat kita semakin kredibel di mata profesional. Sertifikat Training pajak itu menjadi nilai plus di mata perusahaan dan bisa membuka peluang karir yang lebih luas. Banyak perusahaan mencari karyawan yang memiliki keahlian khusus di bidang perpajakan, sehingga peluang untuk naik jabatan atau mendapatkan posisi strategi semakin besar. Jaringan profesional yang didapat selama pelatihan juga sangat berharga untuk pengembangan karir di masa depan.

Baca Juga: Kursus Pajak Praktis: Langkah Awal Jadi Ahli Pajak yang Dicari Perusahaan

Gimana Metode Belajarnya? Praktis dan Kekinian!

Pelatihan sekarang zaman pajak udah gak kaku dan ngebosenin. Banyak lembaga pelatihan nawarin metode belajar yang interaktif dan mudah dipahami, kayak video learning, hybrid learning, hingga diskusi studi kasus nyata. Peserta gak cuma belajar teori, tapi juga praktik langsung yang relevan sama kebutuhan sehari-hari. Dengan pendekatan modern ini, belajar pajak jadi lebih asik dan mudah diterapin dalam kehidupan nyata.

Investasi yang Bikin Untung

Ikut Training pajak itu investasi yang sangat menguntungkan. Dengan biaya yang relatif terjangkau, kita mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang bisa dipakai seumur hidup. Biaya pelatihan biasanya berbeda-beda tergantung penyelenggara dan tingkat pelatihan, tapi manfaat yang didapet jauh lebih besar dibandingkan pengeluaran yang dikeluarin. Pelatihan ini juga buka akses ke informasi terbaru seputar perpajakan, jadi kita selalu update sama perkembangan regulasi.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Training Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Training Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Gagal Akses Coretax? Ini Solusi Ampuh Atasi Error 96, 99, dan 225 Tanpa Panik!

Gagal Akses Coretax? Ini Solusi Ampuh Atasi Error 96, 99, dan 225 Tanpa Panik!

Brevet pajak menjadi salah satu solusi terbaik bagi Anda yang ingin menguasai wawasan mengenai kebijakan perpajakan. Karena dalam brevet pajak Anda akan mendapatkan berbagai materi tentang kebijakan perundang-undangan pajak. Saat menggunakan sistem Coretax untuk mengelola administrasi pajak, beberapa pengguna mengalami masalah seperti Error Permission (seperti kode 96, 99, atau 225) atau kehilangan akses ke menu Coretax meskipun telah login sebagai pihak terkait, PIC TKU (Tempat Kegiatan Usaha), atau Pejabat Bertanggung Jawab (PIC). Peran akses yang belum diberikan atau memerlukan pembaruan biasanya menjadi penyebab masalah ini.

Penyebab Utama Error Permission 96, 99, dan 225

Pesan kesalahan yang muncul biasanya adalah:

“Salah satu permission berikut diperlukan untuk metode ini: 96/99/225.”

Kesalahan ini menunjukkan bahwa akun wajib pajak yang masuk tidak memiliki peran atau hak akses yang diperlukan untuk menggunakan fungsi tertentu. Hal ini dapat terjadi karena:

  • PIC belum menyetujui fungsi tersebut.
  • Perlu mereset akses peran yang sebelumnya direset oleh sistem.

Hak Akses yang Diperlukan

Setiap otorisasi peran mempunyai tujuan yang berbeda pada Coretax, diantaranya:

  • Peran 96/99: Pengelolaan pelaporan SPT PPN dan Faktur Pajak Keluaran (FPK)
  • 99: Kode otorisasi tidak valid.
  • 225: Akses pada pengelolaan kredit FPM atau Faktur Pajak Masukan

Prosedur Perbaikan dan Solusi untuk Error Permission 96, 99, dan 225

Verifikasi Nama Peran Akses Coretax

  • Pastikan peran berikut telah ditugaskan ke akun wajib pajak:
  • Penyusun Faktur Pajak dan Laporan Pajak Pertambahan Nilai:
  • Peran: Penandatangan Faktur Pajak/Laporan Pajak Pertambahan Nilai; Peran: Penyusun Faktur Pajak Portal CTAS; Peran: Penyusun Laporan Pajak Portal CTAS
  • Peran Penandatangan Faktur Pajak Portal CTAS
  • Penandatangan untuk ROLE_CTAS_PORTAL_VAT_TAX_RETURN

Bekerja sama dengan PIC untuk koordinasi

Hubungi PIC perusahaan dan minta peran akses yang diperlukan jika Anda bukan PIC. Hanya PIC yang memiliki wewenang untuk memberikan penetapan peran menggunakan sistem Coretax DJP.

Baca Juga: Jangan Salah Isi! Panduan Lengkap Memilih Formulir SPT 1770, 1770S, dan 1770SS Melalui Coretax

Mengubah atau Menambahkan Peran Akses

Peran akses dapat direset dengan dua cara:

Opsi 1: Gunakan menu “My Representative/Proxy” untuk memeriksa kembali peran.

  • Langkah yang harus dilakukan:
  • Masuk sebagai PIC.
  • Kunjungi Profil Saya
  • Pilih Perwakilan atau Proxy Saya > Tetapkan Posisi
  • Verifikasi peran yang diinginkan sekali lagi.
  • Pilih “Simpan.”

Opsi 2: Hapus dan Tambahkan NIK Lagi

  • Berlaku untuk: PIC atau staf yang ditunjuk sebagai perwakilan pusat atau administrator melalui opsi Pihak Terkait.
  • Menu Lokasi Kegiatan Usaha dan Sub-Unit untuk staf PIC TKU (cabang)
  • Langkah yang harus dilakukan:
  • Masuk sebagai PIC.
  • Klik Profil Saya > Rincian Umum > Edit
  • Hapus pihak terkait > Verifikasi pernyataan. Simpan
  • Tambahkan NIK lagi > Verifikasi lagi > Simpan

Informasi penting: PIC hanya dapat diubah dengan terlebih dahulu memberikan status PIC kepada orang lain dan kemudian mengembalikannya.

Verifikasi bahwa kode otorisasi valid dan peran aktif

  • Setelah peran direset, log out dan masuk kembali.
  • Verifikasi keabsahan kode otorisasi.
  • Perbarui segera jika tidak valid.
  • Jika Kesalahan Berlanjut

Jika pesan kesalahan terus muncul:

Hubungi DJP melalui layanan Melati (Kring Pajak 1500200 atau Live Chat di pajak.go.id) atau hubungi kantor pajak terdaftar wajib pajak secara langsung.

Solusi untuk Menu Coretax Hilang dan Impersonasi Gagal

Dengan menggunakan dua opsi reset akses yang disebutkan di atas, masalah impersonasi yang gagal atau hilangnya tiba-tiba menu Coretax juga dapat diatasi. Masalah izin atau akses menu yang hilang di Coretax dapat diatasi dengan pengetahuan yang tepat dan prosedur yang sistematis, tanpa mengganggu kemampuan bisnis untuk menjalankan kewajiban pajaknya dengan lancar.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Brevet Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Brevet Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Kursus Pajak Praktis: Langkah Awal Jadi Ahli Pajak yang Dicari Perusahaan

Kursus Pajak Praktis: Langkah Awal Jadi Ahli Pajak yang Dicari Perusahaan

Kursus Pajak – Di tengah dinamika dunia bisnis dan regulasi perpajakan yang terus berubah, kebutuhan akan tenaga ahli pajak yang kompeten semakin meningkat. Jika Anda ingin memulai karier sebagai ahli pajak yang profesional dan dicari oleh perusahaan, mengikuti Kursus pajak praktis adalah pilihan tepat yang tidak boleh dilewatkan. Kursus ini dirancang untuk memberikan pengetahuan mendalam sekaligus keterampilan praktis yang sangat dibutuhkan di lapangan.

Mengapa Ahli Pajak Sangat Dibutuhkan?

Ahli pajak berperan penting dalam memastikan perusahaan atau individu memenuhi kewajiban perpajakan sesuai aturan yang berlaku. Mereka tidak hanya menghitung dan melaporkan pajak, tetapi juga membantu mengoptimalkan pengelolaan pajak agar perusahaan dapat memanfaatkan insentif dan menghindari risiko sanksi. Di era digital dan regulasi yang kian kompleks, perusahaan sangat membutuhkan ahli pajak yang mampu bekerja secara akurat dan efisien.

Keunggulan Kursus Pajak Praktis

Kursus pajak praktis menawarkan berbagai keunggulan yang menjadikannya langkah awal terbaik untuk menjadi ahli pajak profesional:

Sertifikat Resmi dan Diakui

Banyak program Kursus pajak praktis, seperti Pelatihan Brevet AB Terpadu yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), memberikan sertifikat resmi yang diakui oleh instansi pemerintah dan dunia usaha. Sertifikat ini menjadi nilai tambah penting dalam membangun karier Anda di bidang perpajakan.

Materi Lengkap dan Terbaru

Anda akan mempelajari berbagai jenis pajak seperti Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), serta administrasi perpajakan modern seperti pengisian SPT elektronik. Materi selalu diperbarui mengikuti regulasi terbaru, sehingga Anda siap menghadapi tantangan perpajakan terkini.

Pendekatan Praktis dan Aplikatif

Kursus ini menekankan pada praktik langsung, mulai dari perhitungan pajak hingga pelaporan menggunakan sistem elektronik. Dengan metode belajar yang aplikatif, Anda akan lebih cepat menguasai keterampilan yang dibutuhkan perusahaan.

Baca Juga: Rahasia Para Pengusaha Sukses Atur Pajak: Jawabannya Ada di Brevet Ini

Dukungan dari Para Profesional Berpengalaman

Instruktur kursus biasanya adalah akuntan dan praktisi pajak berpengalaman yang siap membimbing peserta agar siap menghadapi dunia kerja nyata dan ujian sertifikasi.

Peluang Karier Setelah Kursus

Setelah menyelesaikan Kursus pajak praktis, Anda akan memiliki bekal yang kuat untuk melamar posisi di perusahaan, kantor konsultan pajak, kantor akuntan publik, maupun instansi pemerintah. Perusahaan mencari ahli pajak yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan ilmu secara praktis dalam pengelolaan pajak sehari-hari. Dengan sertifikat dan keterampilan yang diperoleh, Anda akan menjadi kandidat yang menonjol dan siap bersaing di pasar kerja.

Fleksibilitas Metode Pembelajaran

Kursus pajak praktis kini tersedia dalam berbagai format, mulai dari kelas tatap muka hingga online. Hal ini memudahkan Anda memilih metode belajar yang paling sesuai dengan jadwal dan kebutuhan. Materi disusun secara sistematis agar peserta dapat memahami dari dasar hingga praktik lanjutan, termasuk penggunaan teknologi perpajakan terbaru.

Karena untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Jangan Salah Isi! Panduan Lengkap Memilih Formulir SPT 1770, 1770S, dan 1770SS Melalui Coretax

Jangan Salah Isi! Panduan Lengkap Memilih Formulir SPT 1770, 1770S, dan 1770SS Melalui Coretax

Pelatihan pajak bisa menjadi hal yang bisa membantu Anda dalam menambah wawasan perpajakan Anda. Tentunya dengan pelatihan pajak bisa membantu Anda mengelola kewajiban pajak dengan efisien dan efektif. Formulir pengembalian pajak penghasilan pribadi tahunan tersedia dalam tiga jenis: Formulir 1770, Formulir 1770 S, dan Formulir 1770 SS. Ketiga formulir ini disesuaikan dengan kondisi dan sumber penghasilan masing-masing wajib pajak, baik mereka adalah pekerja lepas, pemilik usaha, maupun pekerja tetap. Langkah awal yang krusial dalam proses pelaporan pajak tahunan adalah memilih formulir yang tepat, yang akan menentukan metode pelaporan dan kelengkapan data yang harus diserahkan.

Wajib pajak dapat menyelesaikan kewajiban pajaknya dengan lebih akurat dan sesuai hukum dengan memahami perbedaan antara ketiga formulir tersebut. Baca penjelasan lengkap untuk mengetahui perbedaan antara ketiga jenis formulir SPT Pajak Penghasilan Tahunan Pribadi!

Mengenali Jenis-Jenis Formulir SPT Pajak Tahunan Pribadi

Kantor Pajak menyediakan tiga formulir berbeda untuk pengajuan SPT Pajak Penghasilan Tahunan, masing-masing disesuaikan dengan spesifikasi sumber penghasilan wajib pajak. Terdapat tiga jenis formulir SPT Pajak Tahunan:

Formulir 1770 untuk WP yang Menjalankan Usaha dan Menjalani Freelance

  • Formulir ini digunakan oleh wajib pajak yang mendapatkan penghasilan dari usaha mereka (pekerjaan mandiri) atau dari freelance.
  • Penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja, jika Anda bekerja sebagai pekerja lepas.
  • Pajak Penghasilan (PPh) final atau non-final dapat dikenakan pada penghasilan ini.
  • Penghasilan dari sumber lain, baik domestik maupun internasional.

Pasal 1(8) PMK No. 168 Tahun 2023 mendefinisikan pekerjaan freelance sebagai pekerjaan mandiri yang dilakukan oleh seseorang dengan keahlian khusus yang tidak terikat dalam hubungan kerja tetap dengan pihak lain. Profesi seperti pengacara, konsultan, arsitek, dokter, akuntan, notaris, penilai, aktuarius, dan petugas pendaftaran tanah (PPAT) termasuk dalam kategori ini.

Formulir 1770 S: Untuk Pekerja dengan Penghasilan Lebih dari Rp60 Juta

  • Pekerja dengan penghasilan tahunan di atas Rp60 juta yang merupakan wajib pajak individu menggunakan Formulir 1770 S, yang kadang-kadang disebut sebagai “Formulir Sederhana”.
  • Jika wajib pajak menerima penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja (hubungan kerja tetap), mereka menggunakan formulir ini.
  • penghasilan domestik tambahan (sewa, royalti, bunga, dll.).
  • Penghasilan dari hadiah atau penyewaan properti atau bangunan dikenakan pajak penghasilan final (PPh Final).

Baca Juga: Cara Kerja dan Manfaat Nomor Identifikasi Pajak (NIP) Menurut PER-7/PJ/2025

Wajib pajak dapat menggunakan situs DJP Online untuk mengajukan atau mengirimkan Formulir 1770 S secara elektronik. Ada dua opsi untuk pengajuan e-Filing:

  • Menggunakan formulir (untuk orang yang terbiasa dengan format kertas).
  • Menggunakan panduan (lebih cocok untuk orang yang belum pernah mengisi formulir secara manual).

Pelaporan Sederhana untuk Pendapatan Rendah (Formulir 1770 SS)

Formulir 1770 SS cocok untuk wajib pajak individu yang hanya menerima penghasilan dari satu pekerjaan dan penghasilan bruto tahunannya tidak melebihi IDR 60.000.000. SS dalam konteks ini berarti “Sangat Sederhana,” dan tujuannya adalah untuk menyederhanakan prosedur pelaporan. Tidak ada penghasilan tambahan, baik dari pekerjaan lepas, perusahaan, atau sumber luar negeri.

Pelaporan atas Nama Istri dan Suami

Istri dan suami memiliki opsi tambahan dalam hal pelaporan pajak di dalam rumah tangga. Sesuai dengan Pasal 3A PER-30/PJ/2017, suami dan istri dapat: Menyusun perjanjian resmi untuk membagi harta dan penghasilan, atau

Istri Memutuskan untuk Membayar Pajaknya Sendiri

Tergantung pada kompleksitas penghasilan mereka, Formulir 1770 SS, 1770 S, atau 1770 dapat digunakan jika salah satu atau keduanya memperoleh penghasilan kurang dari Rp60 juta per tahun.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Pelatihan Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Pelatihan Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Rahasia Para Pengusaha Sukses Atur Pajak: Jawabannya Ada di Brevet Ini

Rahasia Para Pengusaha Sukses Atur Pajak: Jawabannya Ada di Brevet Ini

Brevet Pajak – Pengaturan pajak secara cermat jadi pondasi penting bagi kesuksesan para pelaku bisnis. Di tengah ketatnya persaingan bisnis saat ini, kemampuan memahami dan menata pajak dengan baik bukan hanya soal patuh aturan, tapi juga strategi penting untuk memperkuat kondisi keuangan perusahaan. Inilah yang membuat sertifikasi Brevet pajak begitu krusial. Brevet pajak bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan investasi pengetahuan yang membongkar cara kelola pajak dari para pebisnis yang sukses.

Apa Sebenarnya Brevet Pajak Itu?

Brevet pajak adalah sertifikasi resmi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk meningkatkan kemampuan seseorang di bidang perpajakan. Sertifikasi ini meliputi pemahaman mendalam tentang berbagai aspek pajak, termasuk pajak penghasilan pribadi, pajak perusahaan, pajak pertambahan nilai, hingga pajak antarnegara dan akuntansi terkait pajak. Dengan ikut brevet, peserta tak hanya paham teori, tapi juga bisa praktikkan ilmu pajak yang relevan di dunia bisnis.

Mengapa Brevet Pajak Jadi Kunci Sukses Pebisnis?

Pebisnis sukses sadar bahwa pajak bukan cuma kewajiban, tapi juga peluang mengelola keuangan dengan lebih baik. Dengan ilmu mendalam dari Brevet pajak, mereka bisa:

  • Merancang Rencana Pajak yang Efisien: Brevet pajak memberi pebisnis pemahaman tentang manajemen pajak, sehingga mereka bisa urus kewajiban pajak secara legal dan optimal, hindari bayar berlebih, serta manfaatkan berbagai insentif pajak yang ada.
  • Mencegah Risiko Salah Lapor: Laporan pajak yang tidak akurat bisa berujung denda atau pemeriksaan yang merugikan. Dengan sertifikasi brevet, pebisnis paham aturan pajak terbaru dan menerapkannya dengan tepat, sehingga kurangi potensi kesalahan dan masalah hukum.
  • Tingkatkan Kredibilitas dan Kepercayaan: Sertifikat Brevet Pajak tingkatkan reputasi pebisnis di mata mitra bisnis, investor, dan lembaga keuangan, tunjukkan profesionalisme serta kesungguhan dalam kelola urusan pajak bisnis.
  • Perluas Jaringan Usaha dan Karier: Selain manfaat langsung bagi bisnis, brevet pajak juga buka peluang bagi pebisnis untuk perluas jaringan dan dapat akses ke berbagai fasilitas perpajakan yang mungkin belum diketahui pelaku usaha lain.

Baca Juga: Upgrade Skill Pajak Anda: Pelatihan Online dengan Sertifikat Resmi

Manfaat Ikut Brevet Pajak bagi Pebisnis.

  • Pemahaman Lengkap Soal Perpajakan: Brevet pajak berikan wawasan komprehensif soal berbagai jenis pajak dan cara kelolanya, mulai dari pajak penghasilan, PPN, sampai pajak internasional yang relevan bagi bisnis berorientasi ekspor-impor.
  • Siap Hadapi Perubahan Kebijakan: Sistem perpajakan selalu diperbarui. Lewat brevet, pebisnis selalu dapat info terkini dan mampu sesuaikan strategi perpajakan mereka dengan cepat dan tepat.
  • Peningkatan Efisiensi Keuangan: Dengan rencana pajak yang baik, pebisnis bisa atur dana lebih efisien, kurangi beban pajak yang tak perlu, dan tingkatkan keuntungan usaha.
  • Peningkatan Kepercayaan dari Stakeholder: Sertifikasi brevet pajak jadi bukti profesionalisme yang bisa tingkatkan kepercayaan para investor, bank, dan mitra bisnis terhadap pengelolaan keuangan perusahaan.

Karena untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Brevet Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Brevet Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Cara Kerja dan Manfaat Nomor Identifikasi Pajak (NIP) Menurut PER-7/PJ/2025

Cara Kerja dan Manfaat Nomor Identifikasi Pajak (NIP) Menurut PER-7/PJ/2025

Training pajak bisa menjadi salah satu usaha terbaik bagi Anda yang ingin terjun ke dunia kerja perpajakan. Karena training pajak akan menambahkan wawasan Anda tentang kebijakan perpajakan. Namun, juga tidak kalah penting bagi Anda untuk mengetahui berita pajak terbaru seperti yang akan dibahas dalam ulasan berikut ini. Selain Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dalam sistem Coretax, Nomor Identifikasi Pajak (NIP) juga diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Ketentuan ini tercantum dalam Pasal 7 hingga 9 PER-7/PJ/2025, yang mengatur jenis, penggunaan, dan pengguna Nomor Identifikasi Pajak (NIP).

Nomor Identifikasi Pajak (NIP): Apa itu?

Untuk mengidentifikasi pihak yang belum menjadi wajib pajak (WP) tetapi memerlukan identifikasi untuk tujuan administrasi pajak tertentu, DJP menerbitkan Nomor Identifikasi Pajak (NIP). Berdasarkan Pasal 7 PER-7/PJ/2025, Nomor Identifikasi Pajak dapat diterbitkan atas permintaan atau melalui penunjukan resmi. Formatnya bervariasi tergantung pada status subjek: Nomor Identifikasi Nasional (NIK) seseorang digunakan untuk mengidentifikasi mereka sebagai penduduk. Sistem administrasi DGT memberikan nomor unik 16 digit kepada orang dan organisasi non-penduduk. Jika NIK belum diaktifkan sebagai NPWP dan telah diverifikasi oleh sistem DJP, dapat digunakan langsung sebagai NIP.

Bagian dua PER 7/PJ/2025 berisi peraturan mengenai administrasi nomor identifikasi pajak. Bagi penduduk, nomor identifikasi pajak ini berbentuk Nomor Identitas Penduduk (NIK); bagi non-penduduk dan entitas, berupa nomor 16 digit yang dihasilkan oleh sistem administrasi Direktorat Jenderal Pajak. Selama nomor identifikasi pajak (NIK) dapat diverifikasi oleh sistem administrasi Direktorat Jenderal Pajak dan belum diaktifkan sebagai NPWP, nomor tersebut dapat digunakan segera tanpa memerlukan permohonan atau proses formal.

Tujuan Nomor Identifikasi Pajak (NIP)

Untuk fungsi administrasi pajak tertentu, seperti pembuatan akun wajib pajak dan pembayaran serta pelaporan pajak, individu atau entitas menggunakan nomor identifikasi pajak ini sebagai sarana identifikasi; sertifikat pembebasan dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atau PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, pengembalian fasilitas yang telah diperoleh sebelumnya untuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, serta pengembalian PPN atau PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang telah dipungut, permohonan pembebasan PPN atau PPN dan Pajak Penjualan Barang Mewah, penyebutan identitas pihak yang dikenakan pemotongan atau pemungutan, penyebutan identitas pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak dalam Faktur Pajak, pemungutan pajak, dan hal-hal lain terkait administrasi pajak sebagaimana ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.

Baca Juga: PER-7/PJ/2025: Aturan Baru Penghapusan NPWP yang Harus Anda Tahu

Siapa yang Dapat Menggunakan Nomor Identifikasi Pajak (NIP) Berdasarkan Pasal 9 PER-7/PJ/2025?

  • Subjek pajak asing (SPLN) yang ditunjuk untuk melaporkan, menyetor, mengumpulkan, dan memotong pajak.
  • Organisasi internasional dan perwakilan pemerintah asing, termasuk pejabatnya yang memerlukan identifikasi untuk tujuan pajak tetapi bukan subjek pajak.
  • Orang yang penghasilannya tidak melebihi batas PTKP dan tidak bekerja untuk diri sendiri atau memiliki usaha.
  • Wanita yang menikah yang memutuskan untuk berbagi tanggung jawab dan hak pajak dengan suaminya, asalkan NIK-nya terdaftar dalam data unit keluarga sistem DJP.
  • Pihak lain yang, sesuai dengan peraturan PMK 81/2024, bukan wajib pajak atau tidak memenuhi standar subjektif/objektif.

Kecuali ditentukan lain dalam peraturan lain, persyaratan yang berkaitan dengan administrasi nomor identitas pajak dalam bentuk NPWP untuk individu atau entitas berlaku bagi individu atau entitas yang merupakan wajib pajak.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Training Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Training Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.