Tingkatkan Karier Pajakmu: Kenali Fungsi Brevet A, B, dan C untuk Setiap Level Profesi

Tingkatkan Karier Pajakmu: Kenali Fungsi Brevet A, B, dan C untuk Setiap Level Profesi

Apakah Anda memiliki impian untuk mengembangkan karir yang sukses dalam bidang pajak atau keuangan? Mengikuti pelatihan Brevet Pajak bisa menjadi langkah yang tepat. Program ini bukan hanya kursus biasa, tetapi juga cara efektif untuk memahami detail peraturan perpajakan di Indonesia, serta menjadi nilai tambah yang dicari oleh perusahaan. Tahukah Anda bahwa Brevet pajak terdiri dari tiga tingkat, yaitu Brevet A, B, dan C yang masing-masing memiliki fungsi dan manfaat khusus berdasarkan jenis pekerjaan yang Anda inginkan? Berikut adalah penjelasan lebih lanjut untuk Anda.

Brevet A: Dasar untuk Pemula

Brevet A adalah tingkat paling dasar yang cocok untuk orang-orang yang baru mulai di bidang perpajakan. Materi yang dipelajari meliputi peraturan umum tentang pajak, PBB, PPh untuk individu, bea materai, dan BPHTB. Dengan menyelesaikan Brevet A, Anda akan mengerti prinsip-prinsip dasar perpajakan yang relevan bagi individu, baik sebagai wajib pajak maupun sebagai profesional yang ingin memahami kewajiban pajaknya. Bagi mahasiswa atau fresh graduate, sertifikat Brevet A menjadi bukti keterampilan dasar yang sangat berharga saat mencari pekerjaan di sektor akuntansi, keuangan, atau administrasi pajak. Pengetahuan ini juga penting sebagai dasar sebelum melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.

Brevet B: Tingkat Menengah untuk Pengembangan Karir

Setelah memahami konsep dasar pajak, Brevet B menawarkan pelatihan tingkat menengah. Materi yang diajarkan mencakup akuntansi perpajakan, audit dan investigasi pajak, pengisian SPT secara online, perpajakan perusahaan, serta pemotongan dan pemungutan pajak. Brevet B sangat direkomendasikan untuk para profesional yang sudah bekerja di bidang keuangan, akuntansi, atau administrasi pajak dan ingin memperdalam pemahamannya. Dengan sertifikat ini, Anda akan lebih siap menghadapi isu pajak perusahaan, merencanakan pajak, dan menyelesaikan masalah pajak yang lebih kompleks. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang mencari kandidat bersertifikat Brevet B untuk posisi manajer pajak, supervisor, atau konsultan pajak.

Brevet C: Spesialisasi untuk Calon Konsultan Pajak

Jika tujuan Anda adalah menjadi seorang ahli pajak, maka Brevet C adalah pilihan yang paling tepat. Pada level ini, materi yang dipelajari mencakup perpajakan lanjutan, pajak internasional, perencanaan pajak antarnegara, serta isu-isu pajak global. Brevet C merupakan syarat penting bagi siapa saja yang ingin mengikuti Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak di level tertinggi, dan membuka kesempatan berkarir sebagai konsultan pajak profesional yang menangani perusahaan besar. Dengan sertifikat Brevet C, Anda akan memiliki kredibilitas tinggi di pandangan perusahaan dan klien, serta akses lebih luas untuk membangun karir, mulai dari menjadi partner di firma akuntan publik hingga membuka bisnis konsultan pajak sendiri.

Baca Juga: Level Up Bisnismu! Kuasai Pajak dengan Pelatihan Khusus UMKM

Manfaat Brevet Pajak untuk Berbagai Jenjang Karir

Berikut beberapa manfaat yang bisa Anda peroleh jika mengikuti kursus Brevet pajak:

  • Bagi mahasiswa, ini adalah cara yang baik untuk memperdalam pengetahuan perpajakan, melengkapi diri dengan keterampilan yang relevan untuk dunia kerja, dan membuat profil Anda lebih menarik bagi perusahaan saat melamar kerja.
  • Untuk para pencari kerja, memiliki sertifikasi brevet akan menjadi keunggulan yang signifikan dalam résumé Anda, yang dapat membuka peluang di perusahaan-perusahaan terkemuka.
  • Bagi mereka yang sudah bekerja, kursus ini membantu meningkatkan kompetensi, membuka peluang untuk promosi, dan bahkan berpotensi meningkatkan gaji serta jabatan.
  • Profesional di bidang ini bisa membangun karir impian sebagai konsultan, manajer, atau direktur pajak dengan potensi pendapatan yang sangat menjanjikan.

Mengikuti kursus brevet pajak adalah investasi cerdas untuk masa depan karir Anda. Pilihlah level pelatihan yang paling sesuai dengan tujuan dan kebutuhan profesional Anda. Dengan pengetahuan dan sertifikasi yang cukup, Anda akan merasa lebih percaya diri, kompeten, dan siap menghadapi dinamika di dunia perpajakan.

Karena untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Brevet Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Brevet Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Padel Kini Resmi Kena Pajak Hiburan 10%, Ini Dampaknya untuk Pemain dan Pengelola!

Padel Kini Resmi Kena Pajak Hiburan 10%, Ini Dampaknya untuk Pemain dan Pengelola!

Training pajak dapat membantu Anda jika ingin menguasai pemahaman mengenai kebijakan pajak. Sebab, dalam training pajak ini akan memberikan Anda berbagai materi seputar kebijakan perundang-undangan pajak. Namun, juga tidak kalah penting bagi Anda untuk mengikuti berita perpajak terbaru seperti yang akan dibahas dalam ulasan berikut ini. Asal mula dari Meksiko, padel adalah olahraga raket yang dimainkan secara mirip dengan tenis dan squash. Selain itu, raket yang digunakan terbuat dari busa atau plastik, bukan dari senar. Salah satu olahraga yang paling populer di kalangan penduduk Jakarta dan sekitarnya adalah padel.

Seiring dengan meningkatnya permintaan akan padel, sejumlah tempat usaha bermunculan yang menyewakan lapangan padel dan menjual atau menyewakan raket padel. Selain itu, beberapa komunitas sering menggunakan olahraga ini sebagai konsep untuk pesta atau pertemuan.

Lapangan Padel Dikenakan Pajak Hiburan

Disebutkan dari beberapa sumber bahwa Pemprov Jakarta sudah dengan resmi memberikan pengenaan pajak hiburan sebesar 10% atas padel. Rincian keputusan ini tercantum dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Jakarta Nomor 19 Tahun 2024, yang mengatur jenis dan besaran pajak hiburan. Semua pertandingan padel, baik yang dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, akan dikenakan tarif pajak hiburan setelah pajak ini diberlakukan. Tarif-tarif ini ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak lokal yang berlaku di Jakarta.

Mengapa Pajak Hiburan Berlaku untuk Padel?

Padel dikategorikan sebagai aktivitas rekreasi yang dimainkan di lingkungan komersial. Bagi masyarakat umum yang menggunakan fasilitas berbayar, aktivitas ini dianggap sebagai hiburan. Pemerintah Provinsi telah memasukkan padel dalam daftar produk dan jasa khusus yang dikenakan pajak (PBJT) dengan tarif 10% sesuai dengan Peraturan Gubernur terbaru. Tarif pajak untuk olahraga seperti golf, bowling, dan lainnya sama dengan tarif ini. Seiring dengan meningkatnya popularitas padel di Jakarta, kebijakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan lokal melalui pajak hiburan.

Dampak Penerapan Pajak Lapangan Padel

Menurut aturan ini, pengguna atau penyewa lapangan padel wajib membayar pajak hiburan tambahan sebesar 10% dari biaya sewa. Selain itu, pemilik dan pengelola usaha lapangan padel wajib untuk melaporkan dan segera menyetorkan pajak hiburan ke kas pemerintah daerah; Mengumpulkan pajak hiburan sebesar 10% dari pengunjung.

Baca Juga: Target Pajak 2025 Meleset, Ini Penyebab dan Strategi Pemerintah Menutup Defisit!

Peraturan ini berdampak pada biaya pemain, kewajiban pengumpulan dan pelaporan pajak bagi pemilik usaha, serta daftar olahraga rekreasi komersial yang dikenakan pajak. Program ini diantisipasi akan meningkatkan pendapatan kota dan mendorong pengelolaan fasilitas olahraga yang lebih baik, meskipun akan meningkatkan biaya bagi atlet.

Wilayah Ibu Kota Jakarta telah menyimpulkan bahwa padel, yang semakin populer di kalangan penduduk kota, telah dipromosikan dan oleh karena itu dianggap sebagai hiburan berbayar. Sehingga hal ini akhirnya memunculkan penetapan fasilitas padel akan dikenakan pajak resmi mulai tahun 2025.

Olahraga semakin populer sebagai gaya hidup dan aktivitas sosial berbayar, yang sejalan dengan munculnya strategi ini. Pemerintah daerah berharap dapat menciptakan kesetaraan finansial di sektor hiburan dan mendorong transparansi dalam pengawasan korporasi. Di setiap industri, perlakuan pajak yang adil dan seragam bagi konsumen dan perusahaan harus dipertahankan.

Bagaimana dengan Bermain Golf?

Golf tidak dikenakan Pajak Barang dan Jasa (GST) atau pajak hiburan, meskipun merupakan aktivitas berbayar dan eksklusif. Hal ini tidak berarti golf bebas pajak. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah metode lain yang digunakan untuk mengenakan pajak atas aktivitas terkait golf. Fasilitas dan layanan golf termasuk dalam kategori layanan komersial, bukan hiburan umum, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 70 Tahun 2022.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Training Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Training Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Level Up Bisnismu! Kuasai Pajak dengan Pelatihan Khusus UMKM

Level Up Bisnismu! Kuasai Pajak dengan Pelatihan Khusus UMKM

Pelatihan Pajak – Menjalankan bisnis kecil, atau UMKM, seringkali terasa menantang, terutama soal urusan perpajakan. Tak sedikit pemilik bisnis kecil yang melihat pajak sebagai sesuatu yang rumit, membingungkan, bahkan menakutkan. Padahal, kalau dipahami dengan benar, pajak justru bisa jadi kunci untuk mengembangkan bisnis Anda. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengambil tindakan cerdas: ikuti Pelatihan Pajak yang khusus dirancang untuk UMKM!

Kenapa Pajak Begitu Krusial bagi UMKM?

Sebagai pemilik UMKM, tentu Anda ingin bisnis Anda berkembang pesat dan stabil. Salah satu pilar pentingnya adalah disiplin dalam membayar pajak. Dengan mengerti dan mengelola pajak dengan benar, Anda bisa menghindari risiko denda, sanksi, atau bahkan masalah hukum di kemudian hari. Selain itu, bisnis yang taat pajak lebih dipercaya oleh mitra, investor, dan lembaga keuangan.

Banyak pengusaha UMKM yang belum sadar bahwa pengelolaan pajak yang baik bisa membuka banyak pintu. Contohnya, akan lebih mudah mendapatkan pinjaman, mengakses program pemerintah, serta memperluas jangkauan pasar. Semua itu bisa diraih jika Anda mengerti dan patuh pada kewajiban pajak.

Kendala yang Umum Dihadapi UMKM

Banyak pemilik UMKM yang merasa kesulitan saat berurusan dengan pajak. Kesulitan ini meliputi mulai dari menentukan jenis pajak yang harus dibayar, cara menghitungnya, sampai cara melaporkannya. Apalagi jika ada perubahan aturan pajak yang bisa terjadi setiap tahun. Situasi ini bisa membuat Anda merasa terbebani dan cenderung menunda pengurusan pajak. Sayangnya, menunda pengurusan pajak bisa menimbulkan masalah baru. Denda, bunga, atau bahkan pemeriksaan pajak bisa menjadi ancaman bagi bisnis Anda. Oleh karena itu, penting untuk segera memiliki pengetahuan dasar tentang pajak, khususnya yang berkaitan dengan UMKM.

Pelatihan Pajak Spesial untuk UMKM: Solusi Tepat untuk Bisnis

Saat ini, Anda tak perlu merasa sendirian dalam menghadapi masalah pajak. Pelatihan pajak khusus untuk UMKM hadir sebagai solusi yang mudah dan efektif. Dalam pelatihan ini, Anda akan dibimbing oleh para ahli pajak yang berpengalaman. Materi yang diberikan juga dirancang khusus untuk kebutuhan UMKM, sehingga mudah dipahami dan bisa langsung diterapkan.

Baca Juga: Freelancer Cerdas, Pajak Beres: Ikuti Training Pajak Khusus untuk Kamu!

Beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari Pelatihan pajak UMKM antara lain:

  • Dasar-Dasar Pajak: Anda akan diajak memahami berbagai jenis pajak yang harus dipenuhi oleh UMKM, mulai dari PPh Final, PPN, hingga pajak daerah.
  • Simulasi Hitung Pajak: Lebih dari sekadar teori, Anda juga akan langsung berlatih menghitung pajak sesuai omzet dan jenis usaha Anda.
  • Tips dan Trik Lapor Pajak: Belajar cara melaporkan pajak secara online, menghindari kesalahan umum, dan tips agar pelaporan berjalan lancar.
  • Info Aturan Terbaru: Dapatkan informasi terbaru mengenai regulasi pajak yang berlaku untuk UMKM, agar Anda selalu update dengan informasi penting.
  • Konsultasi Langsung: Anda bisa bertanya langsung mengenai masalah pajak yang dihadapi bisnis Anda dan mendapatkan solusi dari para ahli.

Menambah wawasan tentang pajak sama dengan menanam modal untuk hari esok. Ikut training pajak bukan cuma soal dapat ilmu baru, tapi juga investasi berharga buat kelangsungan bisnis Anda nanti. Bekal ilmu yang mumpuni bikin Anda makin yakin dalam mengatur keuangan, bikin rencana bisnis yang solid, dan pastinya, terhindar dari masalah yang gak perlu. Jangan sampai urusan pajak bikin bisnis Anda jalan di tempat.

Karena untuk menjadi seorang UMKM yang memahami pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Pelatihan Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Pelatihan Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Target Pajak 2025 Meleset, Ini Penyebab dan Strategi Pemerintah Menutup Defisit!

Target Pajak 2025 Meleset, Ini Penyebab dan Strategi Pemerintah Menutup Defisit!

Kursus pajak adalah solusi terbaik bagi Anda yang ingin mendalami pemahaman tentang kebijakan perpajakan. Sebab, dalam kursus pajak tersebut Anda akan mendapatkan begitu banyak materi perundang-undangan pajak. Meskipun tidak akan mencapai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemerintah memperkirakan bahwa penerimaan pajak akan terus meningkat pada tahun 2025. Menurut presentasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), diperkirakan akan terkumpul Rp2.076,9 triliun dari penerimaan pajak pada tahun 2025. Jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan sebesar Rp1.931,6 triliun pada tahun sebelumnya, jumlah ini menunjukkan kenaikan sebesar 7,5%.

Namun, pencapaian ini hanya mencapai 94,9% dari target APBN 2025 sebesar Rp2.189,3 triliun. Akibatnya, tahun fiskal saat ini mungkin akan mengalami defisit penerimaan pajak sebesar Rp112,4 triliun. Namun, Direktur Jenderal Pajak Bimo Wijayanto optimis bahwa peningkatan kemampuan administratif Coretax dan efektivitas penagihan akan meningkatkan kinerja Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Penyebab Tidak Tercapainya Target Pajak

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, ada dua alasan utama mengapa target penerimaan pajak tidak tercapai:

  • Perubahan Kebijakan Fiskal: Pembatalan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% pada tahun ini merupakan salah satu penyebab utama.
  • Tekanan Eksternal: Dasar pajak industri-industri penting yang sangat bergantung pada ekspor komoditas sangat terpengaruh oleh penurunan harga komoditas global.
  • Strategi Pemerintah: Meningkatkan Kerjasama dan Administrasi

Kementerian Keuangan telah menerapkan sejumlah kebijakan dan langkah strategis untuk mengatasi kemungkinan kekurangan, termasuk pelaksanaan program bersama, inisiatif kolaboratif antar lembaga yang langsung diawasi oleh Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu—serta unit pendapatan negara tingkat pertama DJP dan DJBC.

Implementasi Langkah-Langkah Baru

Peningkatan Kerangka Coretax

Coretax telah menjadi pilar utama untuk administrasi pajak yang efektif dan mulai menunjukkan kinerja yang lebih baik.

Prospek Elemen Pendapatan Negara Tambahan

Ciri-ciri berikut diperkirakan akan dialami oleh komponen pendapatan negara tambahan selain pajak. Pendapatan bea cukai yang diproyeksikan sebesar Rp310,4 triliun lebih rendah dari target anggaran negara sebesar Rp301,6 triliun.

Baca Juga: Pembulatan Pajak Coretax 2025: Aturan Baru yang Wajib Wajib Pajak Tahu!

PNBP

Penurunan dari target Rp513, 6 triliun hanya akan mencapai Rp477,2 triliun atau setara dengan 92% pencapaian, disebabkan oleh pemindahan keuntungan dari perusahaan negara ke Dana Abadi Negara (Danantara), dengan target Rp600 miliar melebihi perkiraan Rp1 triliun. Total pendapatan negara yang diproyeksikan adalah Rp2.865,5 triliun, atau 95,4% dari target anggaran negara Rp3.005,1 triliun.

Proyeksi Pengeluaran dan Defisit Anggaran

Menurut proyeksi, belanja negara pada tahun 2025 diperkirakan mencapai Rp3.526,5 triliun, atau 97,4% dari batas maksimum anggaran sebesar Rp3.621,3 triliun. Termasuk pendapatan dan pengeluaran pemerintah, defisit anggaran yang diperkirakan untuk tahun ini mencapai Rp663 triliun, atau 2,78% dari PDB. Jumlah ini melebihi Rp616,2 triliun, atau 2,53% dari PDB, yang merupakan target APBN awal.

Bagaimana proyeksi pendapatan pajak untuk tahun 2025?

  • 076,9 triliun, atau 94,9% dari target APBN sebesar Rp2.189,3 triliun.

Apakah akan ada defisit pajak pada tahun 2025?

  • Diperkirakan akan ada defisit sebesar Rp112,4 triliun.

Inisiatif apa yang diambil pemerintah?

  • Melalui inisiatif kolaboratif, optimasi Coretax, dan efisiensi penagihan.

Apakah ada dampak pada komponen pendapatan lainnya?

  • Bea cukai dan hibah diperkirakan melebihi target, tetapi pendapatan non-pajak diperkirakan tidak tercapai.

Bagaimana proyeksi defisit anggaran untuk tahun 2025?

  • 2,78% dari PDB, atau Rp663 triliun.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Freelancer Cerdas, Pajak Beres: Ikuti Training Pajak Khusus untuk Kamu!

Freelancer Cerdas, Pajak Beres: Ikuti Training Pajak Khusus untuk Kamu!

Training Pajak – Menjadi freelancer di era digital memang menawarkan kebebasan dan fleksibilitas yang luar biasa. Namun, di balik kemudahan bekerja dari mana saja dan mengatur waktu sendiri, ada satu hal penting yang sering terlupakan: kewajiban pajak. Banyak freelancer masih merasa bingung atau bahkan takut saat berurusan dengan pajak, padahal memahami dan mengelola pajak dengan benar justru bisa menjadi kunci kelancaran karier freelance jangka Panjang, untuk itu sangat penting bagi freelancer mengikuti Training pajak.

Kenapa Freelancer Wajib Paham Pajak?

Sebagai freelancer, Anda tetap termasuk dalam kategori wajib pajak orang pribadi. Semua penghasilan yang Anda terima dari berbagai klien, baik dalam maupun luar negeri, wajib dilaporkan setiap tahun melalui Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan. Tidak seperti karyawan tetap yang pajaknya dipotong dan dilaporkan oleh perusahaan, freelancer harus menghitung, membayar, dan melaporkan pajaknya secara mandiri. Jika salah hitung atau telat lapor, risikonya bisa berupa denda hingga masalah hukum di kemudian hari.

Tantangan Pajak untuk Freelancer

Sistem perpajakan di Indonesia memang cenderung membingungkan, terutama bagi yang baru pertama kali menjadi freelancer. Mulai dari menentukan metode penghitungan pajak, memilih norma penghitungan penghasilan neto (NPPN), hingga mengisi formulir SPT 1770 secara online, semua butuh pemahaman yang tepat. Banyak freelancer juga belum tahu bahwa mereka bisa mengurangi pajak dengan mencatat biaya operasional seperti pembelian alat kerja, biaya internet, atau transportasi yang terkait langsung dengan pekerjaan mereka.

Training Pajak Khusus Freelancer: Solusi Cerdas

Untuk membantu para freelancer mengatasi kebingungan pajak, kini hadir Training pajak khusus Freelancer. Program pelatihan ini dirancang khusus agar mudah dipahami oleh siapa saja, bahkan bagi yang belum pernah berurusan dengan pajak sebelumnya. Materi disusun praktis dan relevan dengan kebutuhan freelancer masa kini, mulai dari pengenalan pajak, cara menghitung pajak penghasilan, hingga langkah-langkah pelaporan SPT secara online.

Baca Juga: Rahasia Sukses Menjadi Pakar Pajak: Kursus Pajak yang Wajib Kamu Ikuti

Apa Saja yang Akan Dipelajari?

  • Mengenal jenis penghasilan freelancer dan kewajiban pajaknya
  • Cara menghitung pajak menggunakan NPPN dan PTKP terbaru
  • Strategi mengurangi pajak dengan mencatat biaya operasional
  • Langkah-langkah mengisi dan melaporkan SPT Tahunan secara online
  • Tips menghindari denda dan masalah perpajakan
  • Simulasi kasus nyata pajak freelancer di Indonesia

Setiap peserta juga akan mendapatkan akses ke latihan soal, kuis, dan forum diskusi untuk bertanya langsung kepada instruktur. Dengan pendekatan interaktif, Anda akan lebih mudah memahami materi dan langsung bisa mempraktikkannya.

Keuntungan Ikut Training Pajak Freelancer

  • Menghindari risiko denda dan masalah hukum
  • Mengelola keuangan lebih terencana
  • Meningkatkan profesionalisme di mata klien
  • Mendapatkan sertifikat pelatihan untuk portofolio
  • Networking dengan sesama freelancer dari berbagai bidang

Untuk itu, jadilah freelancer cerdas yang tidak hanya kreatif, tapi juga taat pajak. Dengan mengikuti Training Pajak dari Tax Academy, Anda akan lebih percaya diri menghadapi urusan perpajakan dan bisa fokus mengembangkan karier tanpa was-was. Ingat, pajak bukan beban, tapi bagian dari tanggung jawab profesional Anda sebagai warga negara dan pelaku ekonomi digital.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Training Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Pembulatan Pajak Coretax 2025: Aturan Baru yang Wajib Wajib Pajak Tahu!

Pembulatan Pajak Coretax 2025: Aturan Baru yang Wajib Wajib Pajak Tahu!

Brevet pajak menjadi solusi terbaik bagi Anda jika membutuhkan pemahaman mendalam mengenai kebijakan perpajakan. Sebab, brevet pajak akan memberikan Anda materi peraturan perundang-undangan pajak. Anda yang ingin Proses mengubah nilai nominal dalam laporan pajak dan pembayaran agar sesuai dengan standar teknis yang berlaku dikenal sebagai pembulatan administrasi pajak. Pembulatan ini dilakukan secara otomatis dalam sistem pajak modern seperti Coretax untuk meningkatkan akurasi pelaporan dan mempermudah prosedur administratif.

Meskipun tampak sederhana, pembulatan ini sangat penting untuk menjaga konsistensi data antara sistem Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan wajib pajak. Penerapan pembulatan administrasi pajak dalam sistem Coretax, landasan hukumnya, dan keuntungannya bagi otoritas pajak serta wajib pajak akan dibahas secara rinci dalam artikel ini.

Kebijakan Pembulatan untuk SPT Masa Pajak dan Bukti Potong Pajak

Pembulatan angka merupakan prosedur wajib yang digunakan dalam dokumen pelaporan pajak bulanan seperti slip pemotongan pajak dan laporan pajak bulanan dalam sistem Coretax, bukan sekadar formalitas. Nilai Kena Pajak (DPP) yang tercantum dalam sertifikat pemotongan pajak PPh Pasal 21/26, sertifikat pemotongan pajak terpadu, dan laporan pajak bulanan untuk PPh Pasal 21/26 serta laporan pajak terpadu, harus disesuaikan dengan rupiah terdekat sesuai dengan Pasal 129(1) PER-11/PJ/2025.

Pedoman teknis pembulatan yang tercantum dalam Pasal 129(3) adalah sebagai berikut:

  • Angka di belakang koma yang dibulatkan ke bawah apabila kurang dari 0,50.
  • Angka di belakang koma dibulatkan ke atas jika sama dengan atau lebih dari 0,50.

Contoh penerapan

  • Gaji bruto karyawan tetap sebesar Rp 8.750.000,43 akan dibulatkan menjadi Rp 8.750.000,00.
  • Pendapatan bruto akan dibulatkan menjadi Rp 8.750.001,00 jika nilainya Rp 8.750.000,68.

Pembulatan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada Laporan Pajak Bulanan dan Faktur Pajak

Sesuai dengan Pasal 129(2) dan (3) PER-11/PJ/2025, aturan yang sama juga berlaku untuk faktur pajak, dokumen pengganti faktur, dan formulir laporan PPN. Untuk menjaga keseragaman antara catatan pajak dan sistem Coretax, nilai kena pajak untuk PPN dan PPnBM harus dibulatkan ke rupiah terdekat.

Baca Juga: Jangan Salah Pilih! Ini 10 Kode Transaksi Faktur Pajak Coretax yang Wajib Anda Tahu

Contoh pembulatan

  • Jumlah PPN yang terutang dibulatkan menjadi Rp2.345.499,00 jika nilainya Rp2.345.499,39.
  • Nilai PPN dibulatkan menjadi Rp2.345.500,00 jika nilainya Rp2.345.499,76.

Pembulatan Pendapatan Kena Pajak dalam SPT Tahunan

Pembulatan administrasi pajak diterapkan pada nilai Pendapatan Kena Pajak (PKP) saat wajib pajak individu atau badan mengajukan SPT Tahunan. Untuk memudahkan penerapan tarif pajak progresif, penghasilan kena pajak dalam rupiah harus dibulatkan ke ribuan rupiah terdekat sesuai dengan Pasal 17 ayat 4 Undang-Undang Pajak Penghasilan. Contoh pembulatan adalah IDR 145.378.000 jika PKP yang dihitung adalah IDR 145.378.675.

Pembulatan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan dari Dolar Amerika Serikat

Sesuai dengan Pasal 129 ayat (5) PER-11/PJ/2025, persyaratan pembulatan berlaku hingga dua desimal untuk wajib pajak badan yang menggunakan dolar AS dalam pelaporan SPT Tahunan:

  • Nilai dibulatkan ke bawah jika kurang dari 0,005 setelah dua desimal.
  • Nilai akan dilakukan pembulatan ke atas apabila sama dengan atau lebih dari 0,005.

Contoh pembulatan

  • USD 7.891,22 adalah nilai yang dibulatkan dari USD 7.891,224.
  • USD 7.891,24 adalah nilai yang dibulatkan dari USD 7.891,235.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Brevet Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Brevet Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Rahasia Sukses Menjadi Pakar Pajak: Kursus Pajak yang Wajib Kamu Ikuti

Rahasia Sukses Menjadi Pakar Pajak: Kursus Pajak yang Wajib Kamu Ikuti

Kursus Pajak – Menguasai pajak bukan sekadar soal hafalan aturan, namun esensi tiap aturan dan penerapannya. Kompleksitas dunia pajak membuat permintaan ahli pajak terus meningkat. Jika ingin andal di bidang ini, ikuti Kursus pajak yang tepat. Tax Academy Indonesia adalah pilihan terbaik, tawarkan program lengkap dan bermutu.

Kenapa Pilih Karier Sebagai Ahli Pajak?

Profesi ini buka banyak pintu karier, dari firma pajak, perusahaan besar, hingga praktik mandiri. Keahlian pajak diperlukan untuk bantu individu dan perusahaan penuhi kewajiban pajak secara akurat, efisien, serta hindari masalah hukum. Ahli pajak bisa dapat penghasilan menarik dan berperan penting dalam bisnis serta pemerintahan.

Tax Academy: Tempat Ideal Belajar Pajak

Tax Academy Indonesia tawarkan beragam pelatihan pajak profesional yang perhatikan regulasi terbaru. Materi beragam, mulai dasar pajak hingga isu kompleks berskala internasional. Program unggulan seperti Brevet Pajak AB dan C beri pondasi kuat hadapi ujian sertifikasi konsultan pajak (USKP) serta tantangan di lapangan.

Keunggulan Mengikuti Pelatihan di Tax Academy

Materi Mendalam dan Penerapan Praktis

Tax Academy sediakan materi lengkap dengan contoh nyata, peserta belajar teori dan praktik. Latihan soal USKP juga bantu peserta bersiap dengan baik.

Pengajar Berpengalaman yang Profesional

Pengajar di Tax Academy adalah ahli dengan pengalaman di atas lima tahun di bidang perpajakan. Mereka kuasai teori dan praktik di Indonesia, buat proses belajar relevan dan mudah dimengerti.

Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran

Tax Academy tawarkan cara belajar fleksibel, online maupun langsung. Peserta bisa pilih metode sesuai kebutuhan dan jadwal tanpa khawatir ketinggalan materi.

Jaringan Profesional dan Dukungan Pengembangan Karier

Program didukung kantor konsultan pajak serta jaringan bisnis luas, lokal dan internasional, buka peluang relasi bagi peserta. Tax Academy adakan webinar dan sesi bimbingan karier untuk dukung pengembangan profesional peserta.

Baca Juga: Brevet Pajak: Investasi Ilmu untuk Mahasiswa Akuntansi dan Ekonomi

Sertifikat Resmi yang Punya Kredibilitas

Usai program, peserta dapat sertifikat elektronik dari situs resmi Tax Academy. Sertifikat ini bukti pengakuan kompetensi di dunia kerja.

Bagaimana Langkah-Langkah untuk Bergabung?

Proses pendaftaran di Tax Academy sangatlah simpel! Anda hanya perlu mengunjungi situs web resmi mereka, lalu memilih pelatihan yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Informasi detail mengenai biaya dan jadwal kelas tersedia secara transparan di sana. Dana yang Anda investasikan untuk pelatihan ini akan sepadan dengan manfaat besar yang akan Anda dapatkan sebagai seorang profesional pajak di masa depan.

Dan menjadi seorang ahli di bidang pajak merupakan jalur karir yang menarik dan menjanjikan masa depan yang gemilang. Dengan belajar di Tax Academy Indonesia, Anda akan mendapatkan ilmu yang komprehensif, arahan dari para instruktur yang ahli, dan dukungan penuh untuk pengembangan karir Anda. Jangan sia-siakan kesempatan emas ini untuk menjadi seorang ahli pajak yang kompeten dan siap bersaing di dunia industri.

Karena untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Kursus Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Kursus Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Jangan Salah Pilih! Ini 10 Kode Transaksi Faktur Pajak Coretax yang Wajib Anda Tahu

Jangan Salah Pilih! Ini 10 Kode Transaksi Faktur Pajak Coretax yang Wajib Anda Tahu

Training pajak akan membantu Anda menguasai materi tentang peraturan perundang-undangan pajak. Sebab, dalam training pajak Anda akan mempelajari berbagai kebijakan pajak yang berlaku di Indonesia, seperti halnya yang akan dibahas dalam ulasan berikut ini. Sejumlah komponen teknis pada faktur pajak juga telah mengalami perubahan sejak implementasi Coretax DJP. Kode transaksi pada faktur pajak adalah salah satu contohnya; kini kode tersebut lebih terstruktur, spesifik, dan relevan dengan jenis barang kena pajak (BKP) atau jasa kena pajak (JKP) yang disediakan. Sepuluh kategori kode transaksi faktur pajak terbaru akan dibahas dalam artikel ini bersama dengan saran penggunaan yang disusun berdasarkan prioritas.

Daftar Lengkap Kode Transaksi Terbaru untuk Faktur Pajak

Wajib Pajak Pengusaha (PKP) perlu mengetahui informasi berikut mengenai sepuluh jenis kode transaksi yang terdapat dalam faktur pajak Coretax:

Kode Transaksi

  • 01: Pengiriman BKP/JKP yang PPN/PPnBM-nya dikumpulkan oleh PKP yang menyediakan BKP/JKP.
  • 02: BKP dan JKP diserahkan kepada pemungut PPN oleh lembaga pemerintah yang memungut PPN dan PPnBM.
  • 03: Penyerahan BKP/JKP kepada: a. Pemungut PPN lain (selain lembaga pemerintah); b. Pembeli atau penerima BKP/JKP yang PPN/PPnBM-nya dipungut oleh pihak lain sesuai dengan Pasal 32A Undang-Undang KUP. (Baru)
  • 04: BKP/JKP diserahkan dengan DPP menggunakan nilai lain sesuai dengan Pasal 8A ayat (1) Undang-Undang PPN. PKP yang menyerahkan BKP/JKP memungut DPP.
  • 05: PKP yang memasok BKP/JKP memungut PPN, yang dikenakan dengan tarif tertentu sesuai dengan Pasal 9A ayat (1) Undang-Undang PPN.
  • 06: Toko Ritel PKP yang berpartisipasi dalam program pengembalian PPnBM untuk turis asing, di mana PPnBM dikumpulkan oleh Toko Ritel PKP, menyerahkan BKP kepada turis asing (Pengembalian PPnBM) yang menunjukkan paspor asing mereka. (Revisi)
  • 07: Penyerahan BKP/JKP yang PPnBM/PPnBM-nya ditanggung oleh pemerintah (DTP) atau dibebaskan.
  • 08: Penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang diberikan fasilitas bebas PPnBM dan PPN.
  • 09: PKP yang menyerahkan BKP mengumpulkan BKP dalam bentuk aset tetap yang tujuan awalnya bukan untuk dijual sesuai dengan Pasal 16D Undang-Undang PPN.
  • 10: Pengiriman lain di mana PKP memungut PPN/PPnBM saat mengirimkan BKP/JKP dengan tarif yang berbeda dari yang tercantum dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang PPN. (Baru)

Baca Juga: Penurunan Ambang Batas Angsuran PPh 25: Apa Artinya bagi Keuangan Bisnis Anda?

Cara Menggunakan Kode Transaksi Faktur Pajak Terbaru

Kantor Pajak telah menetapkan prioritas hierarkis untuk penggunaan kode transaksi sesuai jenis transaksi guna mencegah kesalahan pelaporan. Berikut merupakan rancangan dan urutan prioritas dalam penggunaan kode transaksi faktur pajak yang paling baru:

Apakah pasokan Anda memenuhi syarat untuk subsidi pemerintah atau pembebasan pajak?

Jika ya, gunakan:

  • Kode 07: Untuk penyediaan barang atau jasa yang memenuhi syarat untuk subsidi pemerintah atau pembebasan pajak.
  • Kode 08: Untuk pengiriman Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang diberikan fasilitas bebas PPN/PPnBM.

Apakah pembeli merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Lembaga Pemerintah, atau pihak lain yang ditunjuk untuk mengumpulkan PPN?

Jika poin pertama tidak terpenuhi, gunakan:

  • Kode 02: Jika pembeli merupakan pemungut PPN pemerintah.
  • Kode 03: Jika pembeli merupakan pemungut PPN lain (selain badan pemerintah) atau entitas lain yang ditunjuk berdasarkan Pasal 32A Undang-Undang Administrasi Pajak untuk mengumpulkan PPN.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Penurunan Ambang Batas Angsuran PPh 25: Apa Artinya bagi Keuangan Bisnis Anda?

Penurunan Ambang Batas Angsuran PPh 25: Apa Artinya bagi Keuangan Bisnis Anda?

Training pajak akan sangat tepat untuk diikuti jika Anda sedang ingin menambah wawasan mengenai kebijakan perpajakan. Sebab, dalam training pajak ini akan diberikan segudang materi peraturan perundang-undangan pajak yang berlaku di Indonesia. Sebagai bentuk pembayaran di muka untuk pajak penghasilan yang terutang pada tahun pajak tertentu, wajib pajak diwajibkan untuk memenuhi kewajiban pembayaran angsuran bulanan PPh 25. Pembayaran ini bertujuan untuk mengurangi beban pajak pada akhir tahun dan ditentukan berdasarkan laporan pajak tahunan dari tahun sebelumnya.

Pemerintah, melalui Direktorat Jenderal Pajak, telah menerapkan kebijakan baru yang menurunkan ambang batas angsuran PPh 25 dalam upaya menyederhanakan kepatuhan administratif dan meningkatkan efektivitas sistem pajak. Kebijakan ini secara langsung mempengaruhi pelaku usaha, terutama usaha kecil dan menengah. Perubahan kebijakan, alasannya, dan dampaknya terhadap wajib pajak akan dibahas secara mendalam dalam artikel ini.

Dasar Hukum Ketentuan Angsuran PPh 25

Berdasarkan Pasal 120(1), DJP berwenang untuk menaikkan angsuran PPh 25. Jika perkiraan PPh tahun berjalan melebihi 125% dari dasar perhitungan asli (biasanya dari SPT Tahunan tahun sebelumnya), kenaikan tersebut diterapkan. Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pengurangan angsuran berdasarkan Pasal 119(1). Syaratnya adalah perkiraan pajak penghasilan tahun berjalan kurang dari 75% dari dasar perhitungan asli. Dalam Pasal 119(2), dokumen perkiraan penghasilan kena pajak tahun berjalan harus dilampirkan dalam permohonan pengurangan. Angsuran PPh 25 untuk sisa periode pajak akan dihitung ulang. Permohonan dapat diajukan secara manual (berbentuk kertas) atau secara elektronik melalui sistem DJP (Coretax).

Alasan Pengurangan Batas Angsuran Pajak Penghasilan

Dengan menerbitkan Peraturan DJP Nomor PER-11/PJ/2025, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah memperbarui ketentuan mengenai mekanisme dinamis untuk angsuran PPh Pasal 25. Penurunan batas maksimum kenaikan angsuran, yang sebelumnya 150%, menjadi hanya 125% dari dasar perhitungan asli untuk angsuran PPh 25 yang dihasilkan dari SPT Tahunan sebelumnya, merupakan salah satu fitur utama penyesuaian ini. Kebijakan ini diterapkan sebagai modifikasi terhadap kriteria 75% untuk pengurangan angsuran yang sebelumnya berlaku. Melalui DJP, pemerintah berharap dapat menetapkan sistem yang lebih adil dan seimbang dengan menurunkan batas atas tertinggi menjadi 125%.

Baca Juga: Pahami Lebih Jauh Pajak Konsumsi, Siap-Siap Naik di Tahun 2025 ini!

Syarat-Syarat untuk Mengajukan Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan

Wajib pajak yang ingin mengajukan pengurangan jumlah angsuran PPh Pasal 25 karena penghasilannya menurun selama tahun berjalan harus memenuhi persyaratan administratif dan substantif berikut:

Berdasarkan informasi keuangan terkini dan kondisi perusahaan, wajib pajak diharuskan membuat perkiraan yang akurat tentang penghasilan kena pajak untuk sisa tahun berjalan. Jumlah angsuran PPh 25 yang harus dibayarkan hingga akhir tahun akan dihitung ulang berdasarkan perkiraan ini.

Hitung ulang angsuran PPh 25 untuk sisa periode

Wajib pajak harus menentukan jumlah angsuran PPh 25 yang lebih sesuai berdasarkan perkiraan pendapatan ini, yang harus memperhitungkan penurunan pendapatan atau kondisi perusahaan. Perhitungan ini harus disertakan dalam berkas permohonan.

Mengajukan permohonan secara resmi

Ada dua metode untuk mengajukan pengurangan angsuran:

Menggunakan sistem administrasi pajak terintegrasi Direktorat Jenderal Pajak (DJP), khususnya Sistem Administrasi Coretax, yang saat ini menjadi platform utama untuk layanan pajak digital. Secara manual, dalam bentuk formulir cetak atau hardcopy, jika pengajuan melalui sistem elektronik tidak memungkinkan, terutama bagi wajib pajak yang belum sepenuhnya terbiasa dengan sistem digital atau dalam kondisi teknis tertentu.

Strategi ini juga membantu DJP untuk fokus pada pengawasan dan penagihan terhadap wajib pajak yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara. Untuk memaksimalkan manfaat kebijakan ini dan menghindari kesalahan pelaporan yang dapat menyebabkan denda administratif, wajib pajak disarankan untuk membaca kebijakan ini dengan cermat.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Training Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Training Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Brevet Pajak: Investasi Ilmu untuk Mahasiswa Akuntansi dan Ekonomi

Brevet Pajak: Investasi Ilmu untuk Mahasiswa Akuntansi dan Ekonomi

Brevet Pajak – Di tengah persaingan sengit dunia kerja saat ini, penting bagi mahasiswa akuntansi dan ekonomi untuk punya nilai lebih sejak awal. Salah satu cara terbaik mengasah kemampuan adalah dengan ikut Brevet pajak. Pelatihan ini bukan sekadar pelengkap, tapi investasi ilmu berharga bagi mahasiswa yang ingin sukses di bidang keuangan dan pajak.

Sebenarnya Apa itu Brevet Pajak?

Brevet pajak adalah pelatihan khusus untuk memberi peserta ilmu dan praktik perpajakan. Programnya bertingkat, mulai dari Brevet A (dasar), Brevet B (menengah), hingga Brevet C (lanjutan). Tiap tingkatan punya materi beda, mulai dari konsep dasar pajak, hitung pajak, hingga perencanaan pajak rumit dan pajak internasional. Setelah selesai pelatihan, peserta dapat sertifikat resmi yang diakui di Indonesia. Sertifikat ini bukti kemampuan penting, terutama bagi mahasiswa yang ingin jadi akuntan, konsultan pajak, atau ahli keuangan.

Kenapa Mahasiswa Perlu Ikut Brevet Pajak?

Bagi mahasiswa akuntansi dan ekonomi, paham pajak itu bekal penting untuk kerja. Materi kuliah biasanya masih teori. Dengan ikut Brevet pajak, mahasiswa bisa perdalam ilmu praktis soal kelola pajak, susun laporan pajak, dan terapkan aturan pajak terbaru di Indonesia. Selain itu, pelatihan ini juga latih kemampuan analisis dan pecahkan masalah yang penting di dunia kerja. Mahasiswa jadi terbiasa hadapi situasi pajak nyata, jadi siap kerja setelah lulus.

Manfaat Brevet Pajak bagi Mahasiswa

Ikut brevet pajak tawarkan banyak manfaat, di antaranya:

Tingkatkan Kemampuan dan Saingan

Sertifikat Brevet pajak bisa jadi nilai lebih yang bikin lulusan akuntansi dan ekonomi lebih unggul dari pelamar lain. Banyak perusahaan cari kandidat dengan sertifikat ini, karena dianggap lebih siap dan ahli.

Perluas Kesempatan Karir

Dengan Brevet pajak, mahasiswa tidak hanya terpaku pada profesi akuntan, tapi juga bisa berkarir sebagai konsultan pajak, auditor, staf pajak di perusahaan, atau bahkan buka jasa konsultasi pajak sendiri nantinya.

Baca Juga: Siap Hadapi Audit Pajak? Ikuti Pelatihan Pajak Lengkap dari Ahlinya

Persiapan untuk Masuk Dunia Kerja

Lewat pelatihan brevet, mahasiswa jadi lebih kenal dengan perangkat lunak pajak, pelajari perubahan aturan, dan mampu rencanakan pajak sendiri. Hal ini akan tingkatkan rasa percaya diri mereka saat mulai kerja.

Tingkatkan Daya Tarik di Pasar Kerja

Sertifikat Brevet pajak yang diakui secara nasional jadi bukti keahlian yang bisa dicantumkan di CV. Ini jadi nilai tambah saat lamar kerja, terutama di perusahaan yang fokus di bidang keuangan dan perpajakan.

Dukung Pengembangan Jaringan Profesional

Pelatihan Brevet pajak juga beri kesempatan untuk bangun jaringan dengan para profesional dan praktisi di bidang perpajakan. Jaringan ini penting untuk pengembangan karir di masa depan.

Dengan mengambil kursus Brevet pajak itu langkah yang tepat buat mahasiswa akuntansi atau ekonomi yang pengen siap kerja. Emang sih, butuh waktu dan duit buat dapetin sertifikasi Brevet pajak, tapi ini worth it banget. Kenapa? Soalnya bisa bikin skill kamu makin jago, relasi makin luas, dan pede pas kerja nanti. Jadi, jangan pikir panjang lagi deh. Brevet pajak itu bekal ilmu yang bisa nganterin kamu menuju sukses di masa depan.

Karena untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Brevet Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Brevet Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.