Mulai dari Prosedur Hingga Pihak Ketiga dalam Rekonsiliasi Pajak

Mulai dari Prosedur Hingga Pihak Ketiga dalam Rekonsiliasi Pajak

Pelatihan pajak akan membantu proses Anda terjun ke dunia kerja perpajakan dengan semakin mudah. Sebab, pelatihan pajak akan memberikan Anda segudang materi peraturan perundang-undangan pajak. Tentu jika ingin berkarir di dunia perpajakan, bukankah tidak kalah penting mengetahui berbagai berita dan informasi didalamnya? Untuk membantu Anda lebih memahami rekonsiliasi sebagai dasar untuk mengelola akuntansi dan keuangan, fiskal, dan perpajakan, artikel berikut ini akan membahasnya. Proses menyelaraskan atau menyamakan perbedaan data antara dua item yang terkait dikenal sebagai rekonsiliasi.

Apa yang Dimaksud dengan Rekonsiliasi?

Rekonsiliasi didefinisikan sebagai pencocokan data antara dua akun atau lebih yang berhubungan satu sama lain, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Melalui rekonsiliasi ini, dua set data yang dicocokkan akan menunjukkan kesamaan dan keselarasan, sehingga menghasilkan data yang akurat dan konsisten. Dalam bidang akuntansi dan keuangan, prosedur rekonsiliasi sering digunakan untuk menjamin bahwa semua transaksi dicatat secara akurat dan sesuai.

Namun, arti yang tepat dari rekonsiliasi berbeda-beda untuk setiap kondisi tertentu. Akibatnya, rekonsiliasi dikenal dengan berbagai nama di luar akuntansi dan keuangan, seperti rekonsiliasi pajak.

Prosedur Rekonsiliasi

Secara umum, prosedur ini dilakukan dengan urutan sebagai berikut: pengumpulan data, pencocokan, identifikasi perbedaan, koreksi, dan penyesuaian hingga data siap untuk dilaporkan.

Prosedur untuk proses rekonsiliasi

  • Kumpulkan informasi tentang setiap catatan yang perlu dibandingkan.
  • Verifikasi informasi dari masing-masing dua sumber data yang dibandingkan untuk setiap transaksi.
  • Tentukan alasan di balik perbedaan data transaksi, termasuk potensi kesalahan penulisan atau transaksi yang tidak tercatat.
  • Untuk menyamakan perbedaan, perbaiki setiap ketidakakuratan.
  • Catat modifikasi yang dilakukan setelah setiap koreksi.
  • Untuk memastikan semua datanya akurat dan tidak ada lagi kesalahan, maka tinjau kembali dan konfirmasikan hasil koreksi.
  • Sediakan dokumentasi untuk proses rekonsiliasi yang mencakup secara spesifik tentang hasil, termasuk penyesuaian dan perbedaan.

Baca Juga: Benarkah Badan Internasional dan Perwakilan Negara Asing Bisa Dapat Pembebasan PPN PPnBM?

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rekonsiliasi

Elemen-elemen berikut ini mempengaruhi rekonsiliasi keuangan agar dapat berfungsi dengan baik dan menghasilkan data yang akurat:

  • Akurasi dan kelengkapan data: Untuk memastikan proses yang sederhana dan cepat, pastikan data akurat dan lengkap.
  • Ketersediaan dokumen: Untuk membantu verifikasi, sediakan dokumentasi pendukung seperti laporan bank, faktur, kuitansi, dan dokumentasi pendukung lainnya.
  • Frekuensi rekonsiliasi: Lakukan rekonsiliasi secara teratur untuk mengidentifikasi kesalahan dan mencegah penumpukan masalah pencatatan.
  • Personil: Untuk mencegah kesalahan, pastikan karyawan yang menangani rekonsiliasi adalah orang yang ahli di bidangnya.
  • Koordinasi antar departemen: Untuk menjamin data yang lengkap dapat dikumpulkan, lakukan koordinasi dengan departemen terkait, termasuk keuangan, perpajakan, dan pihak terkait lainnya.

Alasan Tidak Berhasilnya Rekonsiliasi

Kesalahan dalam pencatatan dan penghitungan dari pihak-pihak terkait dapat menyebabkan prosedur rekonsiliasi tidak berfungsi atau mengalami masalah.

  • Data pendukung sudah tidak ada lagi maupun tidak mencukupi.
  • Data sudah kedaluwarsa dan tidak konsisten.
  • Orang yang melakukan rekonsiliasi tidak memiliki keahlian atau pelatihan di bidangnya.
  • Tidak adanya komunikasi yang memadai dengan para pemangku kepentingan terkait untuk memastikan keakuratan data yang diperlukan.

Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Rekonsiliasi

Pihak ketiga biasanya terlibat dalam rekonsiliasi di perusahaan berdasarkan tanggung jawab dan tugas khusus mereka, seperti:

  • Auditor eksternal: Auditor eksternal melakukan audit keuangan untuk memastikan bahwa rekonsiliasi perusahaan telah akurat dan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
  • Konsultan: Bertindak sebagai titik kontak untuk mendapatkan saran atau panduan tentang bagaimana membuat pedoman dan proses rekonsiliasi menjadi lebih baik. Sehingga, jika Anda ingin menjadi konsultan pajak sangat penting untuk menguasai tentang rekonsiliasi pajak, juga berbagai kebijakan pajak yang lain. Tentu Anda mampu menguasai seluruh kebijakan perpajakan dengan mengikuti pelatihan pajak.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tags: No tags

Comments are closed.