Tingginya Pengangguran di Generasi Z: Akankah Pendapatan Pajak di Indonesia Terancam?

Tingginya Pengangguran di Generasi Z: Akankah Pendapatan Pajak di Indonesia Terancam?

Pelatihan Pajak – Pengangguran di kalangan Generasi Z (Gen Z) semakin menjadi sorotan di Indonesia. Generasi Z, yaitu orang-orang yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, kini mulai memasuki dunia kerja. Sayangnya, tantangan ekonomi dan perubahan lanskap industri menimbulkan hambatan besar dalam pencarian kerja mereka. Tingginya tingkat pengangguran generasi Z tidak hanya berdampak pada kesejahteraan individu, namun juga dapat mengancam pendapatan pajak Indonesia dalam jangka panjang.

Penyebab Tingginya Pengangguran di Kalangan Generasi Z

Mengubah Lanskap Industri:

Revolusi Industri 4.0 telah membawa perubahan besar di berbagai sektor. Otomatisasi dan digitalisasi menggantikan banyak pekerjaan konvensional, sementara lapangan kerja baru yang diciptakan memerlukan keterampilan yang berbeda dan seringkali lebih tinggi. Banyak Gen Z yang tidak siap menghadapi perubahan ini karena kurangnya pelatihan atau pendidikan yang memadai.

Pandemi Covid-19:

Pandemi COVID-19 telah memperburuk situasi ketenagakerjaan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Banyak perusahaan yang terpaksa mengurangi tenaga kerja mereka atau PHK atau bahkan menutup usahanya. Generasi Z yang baru memasuki dunia kerja berada dalam posisi yang sangat rentan, dengan sedikit pengalaman dan jaringan profesional yang terbatas.

Pelatihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri:

Sistem pendidikan di Indonesia seringkali tidak mampu mengimbangi perubahan industri. Banyak lulusan yang memiliki keterampilan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Hal ini menimbulkan kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja sehingga menyulitkan Generasi Z untuk memperoleh pekerjaan yang layak.

Dampak Terhadap Penerimaan Pajak

Penerimaan pajak sangat bergantung pada aktivitas ekonomi yang sehat dan tingkat lapangan kerja yang tinggi. Tingginya tingkat pengangguran di kalangan Generasi Z dapat berdampak negatif terhadap penerimaan pajak melalui beberapa cara:

Pengurangan Dasar Pajak Penghasilan:

Pengangguran berarti lebih sedikit orang yang memperoleh pendapatan, yang secara langsung mengurangi basis pajak pendapatan. Generasi Z yang menganggur tidak akan membayar pajak penghasilan, yang merupakan salah satu sumber pendapatan utama negara.

Penurunan Daya Beli:

Pengangguran juga berkontribusi terhadap menurunnya daya beli masyarakat. Generasi Z yang tidak memiliki pekerjaan atau pendapatan stabil cenderung mengurangi konsumsinya. Hal ini berdampak pada penerimaan pajak dari pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan lainnya.

Baca Juga: Benarkah Jual Beli Emas Dikenakan PPh dan PPN 11%?

Peningkatan Beban Sosial:

Tingkat pengangguran yang tinggi dapat menambah beban pemerintah untuk menyediakan program kesejahteraan dan pelatihan kerja. Anggaran yang seharusnya dialokasikan untuk pembangunan ekonomi dan infrastruktur terpaksa direalokasikan untuk memerangi pengangguran dan perlindungan sosial.

Solusi untuk Mengatasi Pengangguran Generasi Z

Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan:

Menyesuaikan program pelatihan dengan kebutuhan industri merupakan langkah penting. Pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama untuk menyediakan program pelatihan yang relevan dan memperluas akses terhadap teknologi dan pendidikan digital.

Mendukung kewirausahaan:

Generasi Z dikenal memiliki jiwa wirausaha yang hebat. Pemerintah dapat mendukung tujuan ini dengan memfasilitasi akses terhadap modal, pelatihan usaha dan mengadopsi kebijakan yang mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah.

Program magang dan kemitraan industri:

Program magang dan kemitraan industri yang efektif dapat memberi Gen Z pengalaman kerja yang berharga dan meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan tetap setelah lulus.

Tingginya pengangguran pada generasi Z merupakan permasalahan serius yang perlu segera diatasi. Jika situasi ini tidak ditangani dengan baik, hal ini tidak hanya berdampak pada kesejahteraan generasi muda, namun juga mengancam pendapatan pajak Indonesia dan stabilitas perekonomian di masa depan. Upaya kolaboratif antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan diperlukan untuk menciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan. Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memastikan Generasi Z berkontribusi positif terhadap perekonomian dan pembangunan negara.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tags: No tags

Comments are closed.