Kursus Pajak – Kebutuhan kehidupan manusia dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan tingkat kepentingannya, yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Dalam hal ini yang berhubungan dengan PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah) adalah pada kebutuhan tersier atau kebutuhan terhadap barang dan/atau jasa yang tergolong mewah. Sebagaimana yang dimaksud “mewah” dalam hal ini ialah kebutuhan yang seharusnya dipenuhi apabila kebutuhan primer dan juga sekunder sudah terpenuhi.
Pada umumnya, barang maupun jasa yang tergolong mewah sangat berhubungan erat dengan penghasilan masyarakat terlebih untuk mereka yang berstatus wajib pajak. Harga yang terbilang sangat mahal pada umumnya diperuntukkan untuk mereka yang mempunyai penghasilan menengah ke atas.
Dalam hal ini, konsumen akan terkena PPN (Pajak Pertambahan Nilai) jika mengkonsumsi atau menggunakan barang dan/atau jasa yang tergolong mewah. Bukan hanya itu, konsumen juga bisa menjadi target sebagai wajib pajak yang dibebankan atas PPnBM atau pungutan pajak atas barang mewah.
Pengenaan PPnBM dalam hal ini tergolong lebih detail jika dibandingkan dengan pembebanan PPN. Lantas apa PPnBM serta apa saja yang menjadi objek pengenaannya?
Mengenal PPnBM
PPnBM ialah singkatan dari Pajak Penjualan atas Barang Mewah, yang mana dapat diartikan sebagai pembebanan pajak terhadap barang dan/atau jasa yang tergolong mewah maupun pekerjaan atau kegiatan usaha yang berhubungan dengan kegiatan mengimpor barang yang tergolong mewah. Pengenaan dari pajak tersebut hanya diberlakukan sekali (1 kali) ketika terjadinya penyerahan barang ke pihak produsen.
Fungsi Pengenaan PPnBM
Penerapan PPnBM terhadap konsumen bukan semata-mata dilakukan Pemerintah hanya untuk penerimaan negara, melainkan berfungsi untuk mengendalikan kesetaraan pada beban pajak untuk konsumen yang mempunyai penghasilan rendah serta konsumen yang mempunyai penghasilan tinggi. Berikut beberapa fungsi PPnBM yang perlu diketahui oleh konsumen atau wajib pajak:
- Untuk mewujudkan keseimbangan pembebanan pajak terhadap konsumen mempunyai penghasilan berbeda, yaitu antara rendah dan tinggi.
- untuk mengendalikan pola konsumsi masyarakat terhadap pemakaian atau penggunaan barang yang tergolong mewah.
- Sebagai salah satu pendapatan yang bisa menopang penerimaan negara.
- Membantu dalam menunjang perlindungan terhadap kesetaraan produsen, terutama untuk produsen mikro atau mitra-mitra kecil sampai dengan produsen besar.
Baca Juga: Mengenal Putusan Pengadilan Pajak Lebih Dalam
Ruang Lingkup PPnBM
Jika dilihat dari ruang lingkupnya PPnBM setidaknya didapati 5 hal yang berhubungan dengan kegiatan pemajakan, termasuk dalam artian ‘menghasilkan’. Berikut penjelasannya :
- Merakit, yang bisa diartikan sebagai penggabungan bagian-bagian /kerangka yang mempunyai hubungan, misalnya barang dengan bagian-bagian yang masih belum terpasang ataupun komponen-komponen pendukung didalam membuat sebuah barang setengah jadi ataupun jadi.
- Memasak, yang bisa diartikan sebagai barang yang diolah yakni dengan cara dipanaskan, baik itu dicampur dengan bahan lain maupun tidak.
- Mencampur, yang bisa diartikan sebagai kegiatan menyatukan beberapa unsur untuk menciptakan satu barang serta lebih barang lain.
- Mengemas, yang bisa diartikan sebagai kegiatan memposisikan suatu barang terhadap barang ataupun benda lainnya untuk meningkatkan pemasarannya ataupun memberikan keamanan dari berbagai hal yang bisa memicu kerusakan.
- Membotolkan, yang bisa diartikan sebagai kegiatan menempatkan minuman ataupun mengisi benda cair ke dalam botol untuk kemudian ditutup berdasarkan cara tertentu.
- Dalam kegiatan lainnya atau bisa diartikan dengan kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan bantuan orang lain atau kegiatan usaha lainnya.
Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.
Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.