Tren Penerimaan Pajak Indonesia 2025: Fokus pada Sektor Swasta dan Ekonomi Digital

Tren Penerimaan Pajak Indonesia 2025: Fokus pada Sektor Swasta dan Ekonomi Digital

Brevet Pajak – Penting untuk memperbanyak skill dan kemampuan saat Anda adalah seorang fresh graduate dan job seeker untuk bersaing di dunia kerja. Sehingga, mengikuti brevet pajak adalah salah satu cara terbaiknya. Sebab, dalam brevet pajak ini Anda akan mendapatkan sejumlah materi perundang-undangan pajak untuk memperdalam pengetahuan pajak Anda. Namun, juga tidak kalah penting untuk mengikuti berita pajak terbaru untuk menghadapi tantangan dunia kerja yang lain seperti yang akan dibahas dalam ulasan berikut ini.

Menurut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, sektor swasta akan menjadi kunci dalam meningkatkan penerimaan pajak pada tahun 2026. Ia menegaskan bahwa aktivitas ekonomi yang didominasi sektor swasta memiliki potensi untuk meningkatkan rasio pajak hingga 0,5%.

Ia menjelaskan bahwa hal ini disebabkan karena aktivitas ekonomi yang didorong oleh sektor swasta umumnya menghasilkan margin keuntungan yang lebih besar dibandingkan inisiatif pemerintah, yang seringkali disertai dengan berbagai insentif dan potongan harga. Ketika pertumbuhan didorong oleh pemerintah, rasio pajak berbeda dengan ketika didorong oleh sektor swasta.

Purbaya menyatakan, “Rasio pajak di sektor swasta setengah persen lebih tinggi daripada di sektor pemerintah,” seperti dilaporkan oleh Kontan.co.id pada Senin, 20 Oktober 2025.

Mengingat hal ini, Purbaya memperkirakan bahwa dengan meningkatkan aktivitas ekonomi swasta, pendapatan pajak baru dapat mencapai IDR 110 triliun pada tahun 2026.

“Jadi, dengan menghidupkan kembali sektor swasta, saya hampir secara otomatis bisa mendapatkan tambahan IDR 110 triliun tahun depan tanpa melakukan apa pun,” lanjutnya.

Program-Program Pembangunan Harus Melibatkan Sektor Swasta

Aviliani, ekonom senior di Indef, memiliki pandangan serupa. Ia menekankan bahwa untuk melaksanakan inisiatif pembangunan nasional, pemerintah harus memberikan keleluasaan lebih besar kepada sektor swasta. Mengingat orientasi kebijakan sejauh ini lebih berfokus pada program-program langsung ke masyarakat. Akibatnya, potensi sektor swasta sebagai mitra pembangunan belum sepenuhnya terwujud.

Sejauh ini, kita hanya fokus pada koperasi (KDMP), MBG (Makanan Bergizi Gratis), dan inisiatif serupa lainnya. Menurut Antara pada Senin, 20 Oktober 2025, Aviliani menyatakan, “Bagaimana sektor swasta dapat menjadi mitra dalam program pemerintah juga penting, menurut saya.”

Reformasi yang Menguntungkan Bisnis untuk Menguatkan Dasar Pajak

UMKM memerlukan dukungan agar pembayaran pajak mereka mencerminkan pengetahuan mereka. Meskipun sosialisasi telah dilakukan berulang kali, metode yang lebih sederhana masih diperlukan, katanya.

Baca Juga: Strategi Pemerintah Prabowo dalam Memperkuat Basis Pajak dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Diversifikasi Pajak dan Perhatian pada Industri Produktif

Aviliani lebih lanjut menekankan betapa pentingnya mengurangi ketergantungan pada pendapatan dari komoditas. Pendapatan negara dari sektor ini sensitif terhadap fluktuasi harga global. Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa industri produktif yang dapat meningkatkan basis pajak dan menciptakan lapangan kerja harus mendapatkan insentif fiskal.

Industri seperti manufaktur, pertambangan, dan pertanian dianggap memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan. Sektor swasta dapat diperkuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih dinamis. Selain menciptakan lapangan kerja, efek multiplier juga meningkatkan kepatuhan pajak dan secara berkelanjutan meningkatkan pendapatan negara.

Lingkungan Bisnis yang Kondusif Merupakan Prasyarat yang Krusial

Lingkungan bisnis merupakan faktor penting dalam memperkuat kontribusi pajak sektor swasta, selain kebijakan fiskal. Menurut Norman Loayza, Direktur Kelompok Indikator Global Bank Dunia, sektor swasta telah berkembang menjadi “raksasa ekonomi” yang berkontribusi signifikan terhadap pendapatan negara, investasi, dan penciptaan lapangan kerja. Menurut Norman, yang dilaporkan oleh Antara pada Senin, 20 Oktober 2025, “sektor swasta mempekerjakan sekitar 90% penduduk, memproduksi dan berinvestasi sekitar tiga perempat dari total, serta berkontribusi signifikan terhadap pendapatan pemerintah, yaitu 80 persen.”

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti brevet pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti brevet pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tags: No tags

Comments are closed.