Hari Pajak Nasional 14 Juli: Sejarah, Makna, dan Target Pajak 2025 yang Wajib Kamu Tahu!

Hari Pajak Nasional 14 Juli: Sejarah, Makna, dan Target Pajak 2025 yang Wajib Kamu Tahu!

Training Pajak – Tanggal 14 Juli adalah Hari Pajak Nasional. Perayaan ini merupakan pengingat penting tentang peran pajak dalam pembangunan bangsa dan pemeliharaan perekonomiannya. Selain sebagai perayaan tahunan, Hari Pajak juga menjadi waktu untuk mempertimbangkan makna pajak dalam kehidupan negara dan bangsa. Pajak merupakan sumber pendanaan utama negara untuk jaminan sosial, layanan kesehatan, pendidikan, dan pembangunan infrastruktur.

Jika Anda ingin terjun ke dunia kerja perpajakan, maka pengetahuan pajak seperti ini penting untuk diketahui. Namun, juga tidak kalah penting untuk mengikuti kelas perpajakan yaitu training pajak. Sebab, dalam training pajak ini Anda akan mendapatkan begitu banyak materi tentang kebijakan perundang-undangan pajak. Oleh karena itu, bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran warga adalah memahami asal-usul dan makna Hari Pajak. Apa latar belakang Hari Pajak? Dan apa tema dan makna di balik perayaan tahun ini?

Untuk memperingati Hari Pajak yang jatuh pada Senin, 14 Juli 2025, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mengadakan perayaan nasional secara bersamaan. Perayaan Hari Pajak tahun ini mengusung tema “Pajak Bertumbuh, Indonesia Berkembang,” yang mencerminkan semangat kerja sama dan komitmen bersama dalam memanfaatkan pendapatan pajak untuk memajukan bangsa. Bimo Wijayanto selaku Direktur Jenderal Pajak dalam sambutannya menekankan bahwa betapa pentingnya kejujuran, dedikasi, dan budaya kerja yang positif bagi seluruh pegawai Direktorat Jenderal Pajak. Sebagai tanda pertanggungjawaban atas uang negara, ia menekankan bahwa peran DJP tidak hanya mengelola angka pendapatan, tetapi juga menjaga kepercayaan publik.

Bimo menekankan bahwa proses stabilisasi dan perbaikan Sistem Coretax sedang berlangsung sebagai bagian dari dedikasinya terhadap pelayanan publik yang efektif dan transparan. Masalah tahun 2025 tidak dapat diabaikan. DJP menargetkan penerimaan pajak sebesar Rp2.189,3 triliun, meningkat 13,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Bimo menekankan nilai keberanian dalam menjaga integritas dan keteguhan di hadapan pengaruh eksternal dalam konteks perekonomian global yang terus berubah. Bimo juga menekankan pentingnya menjaga etos pelayanan publik, yang mengharuskan semua pegawai DJP menjadi teladan dalam hal profesionalisme, etika, dan menjaga kepercayaan publik.

Baca Juga: Mulai Juli 2025, PMK 37/2025 Bawa Revolusi Pajak E-Commerce, Ini yang Harus Kamu Tahu!

DJP memperkuat koordinasi dalam Tim Optimalisasi Pendapatan Nasional (TOPN) dan Satuan Tugas Khusus untuk pendapatan sektor prioritas, seperti pertambangan dan perikanan, serta bekerja sama erat dengan lembaga penegak hukum seperti Kejaksaan Agung, Kepolisian Nasional, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjamin keselamatan pekerja. Untuk menciptakan sistem pajak yang adil, efisien, dan dapat diandalkan, Direktur Jenderal Pajak mendorong semua pegawai untuk menjaga konsistensi, bekerja sama, dan terus menghasilkan ide-ide baru.

Latar Belakang Hari Pajak

Peristiwa bersejarah yang terjadi pada 14 Juli 1945 erat kaitannya dengan pembentukan Hari Pajak Nasional. Rancangan Undang-Undang Dasar (UUD) kedua pertama kali diajukan pada hari itu dalam rapat Komite Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Kata “pajak” secara resmi dimasukkan ke dalam Pasal 23 Bab VII tentang Keuangan dalam rancangan tersebut. Khususnya, “Semua pajak untuk kepentingan negara harus didasarkan pada undang-undang,” menurut prinsip kedua. Catatan ini masih memiliki tanda revisi asli dan merupakan bagian dari repositori asli draf Konstitusi 1945.

Pemilihan tanggal 14 Juli sebagai tanggal simbolis Hari Pajak didasarkan pada kenyataan ini. Ini adalah kali pertama kata “pajak” muncul dalam konstitusi negara. Hal ini menunjukkan bahwa pajak dianggap sebagai komponen esensial dalam pembangunan nasional dan pengelolaan keuangan sejak awal kemerdekaan. Pembentukan Hari Pajak berfungsi sebagai pengingat bahwa pajak memerlukan kerangka hukum yang jelas dan keterlibatan aktif semua warga negara, selain sebagai peringatan ceremonial.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti training pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti training pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tags: No tags

Comments are closed.