PPN Naik, Dompet Aman: Strategi Bijak Mengelola Pengeluaran untuk Konsumen

PPN Naik, Dompet Aman: Strategi Bijak Mengelola Pengeluaran untuk Konsumen

Brevet pajak bisa membantu Anda untuk menguasai kebijakan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Bahkan biasanya brevet pajak ini diikuti oleh calon ahli perpajakan, namun juga tidak ada salahnya bagi wajib pajak untuk mengikutinya sebagai upaya mengelola pajak lebih efisien lagi. Tentunya tidak kalah penting untuk mengetahui berbagai informasi perpajakan yang ada saat ini. Menyusul pengumuman kenaikan tarif oleh pemerintah, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) kembali menjadi pemberitaan.

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pendapatan negara sekaligus mendorong kesinambungan anggaran. Namun, kenaikan PPN sering kali mengakibatkan beban keuangan harian yang lebih besar bagi masyarakat biasa. Dampak kenaikan PPN akan dibahas dalam artikel ini, bersama dengan saran untuk pembeli yang cerdik tentang cara mengatasi kesulitan ini.

Mengenai PPN dan Mengapa Tarifnya Naik?

Pajak tidak langsung yang dikenal sebagai PPN dikenakan atas pembelian barang dan jasa. Hampir semua transaksi di Indonesia dikenai PPN, kecuali transaksi yang secara khusus dikecualikan oleh undang-undang, seperti transaksi yang melibatkan layanan kesehatan, pendidikan, dan beberapa bahan pokok. Interoperabilitas antara Coretax DJP dengan sistem National Single Window (LNSW) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) memungkinkan tahap ini diselesaikan.

Dampak Kenaikan PPN terhadap Konsumen

Konsumen harus membayar lebih mahal untuk barang dan jasa yang mereka beli jika tarif PPN naik. Meskipun kenaikannya hanya 1%-dari 11% menjadi 12%-mungkin akan menyebabkan kenaikan harga yang signifikan untuk barang dan jasa tertentu, terutama barang-barang mewah. Kementerian Keuangan mengklaim bahwa Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan mengamanatkan kenaikan tarif PPN menjadi 12%. Namun, pemerintah telah menjelaskan bahwa kenaikan tarif PPN ini hanya akan berlaku untuk produk dan layanan mewah, seperti tempat tinggal ultra-mewah, kapal pesiar, dan pesawat pribadi.

Baca Juga: Tantangan Coretax: Bagaimana DJP Menjawab dan Memperbaiki Sistem Pajak?

Strategi untuk Menangani Kenaikan PPN

Meskipun kenaikan PPN tidak dapat dihindari, pelanggan yang cerdik dapat mengurangi dampaknya dengan menerapkan taktik berikut:

  • Prioritaskan kebutuhan dasar Anda: Belanjakan uang untuk hal-hal seperti makanan, transportasi, dan kesehatan yang sebenarnya merupakan kebutuhan. Kurangi pengeluaran untuk kemewahan dan kebutuhan tersier yang tidak mendesak.
  • Manfaatkan harga jual dan promosi: Kenaikan harga yang disebabkan oleh PPN dapat diatasi dengan diskon atau cashback yang diberikan oleh banyak pengecer dan situs e-commerce. Manfaatkan promosi ini dengan baik.
  • Beli dengan hati-hati: Sebelum melakukan pembelian, bandingkan harga dari peritel lain. Jika memungkinkan, pikirkan untuk membeli dalam jumlah besar, terutama untuk barang-barang yang tidak mudah rusak. Manfaatkan program loyalitas konsumen untuk mendapatkan poin tambahan atau penghematan.
  • Kurangi konsumsi barang yang dikenakan PPN tinggi: Barang-barang mewah adalah salah satu barang dan jasa yang dikenakan tarif PPN yang lebih tinggi. Untuk menghemat uang, hindari atau kurangi konsumsi produk-produk ini.
  • Perbanyak produk lokal sebagai substitusi: Karena adanya tambahan pajak dan biaya logistik, barang impor seringkali lebih mahal. Pilihlah barang yang diproduksi secara lokal, berkualitas lebih tinggi, dan dengan harga yang lebih terjangkau.
  • Dapatkan pengetahuan tentang manajemen keuangan: Buatlah rencana pengeluaran bulanan yang lebih ketat. Belanjakan uang untuk tabungan, kebutuhan, dan pengeluaran tambahan secara terpisah. Hal ini akan mengurangi kemungkinan kenaikan harga yang akan membahayakan keamanan finansial Anda.
  • Manfaatkan teknologi: Untuk mengawasi pengeluaran Anda dan membuat anggaran, gunakan aplikasi pengelolaan uang. Selain itu, beberapa aplikasi menawarkan rekomendasi penghematan yang dapat meningkatkan pengelolaan keuangan Anda.
  • Dorong penggunaan produk ramah lingkungan: Undang-undang pajak tertentu menawarkan imbalan untuk produk dan layanan ramah lingkungan. Mendukung produk-produk ini membantu melestarikan lingkungan selain menghemat uang untuk pajak.

Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti Brevet Pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.

Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti Brevet Pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.

Tags: No tags

Comments are closed.