Kursus pajak seringkali digunakan sebagai cara yang paling mudah untuk menguasai kebijakan pajak. Sebab, dalam kursus pajak tersebut pesertanya akan diberikan berbagai pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan pajak. Salah satu komponen utama dari reformasi administrasi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) adalah coretax. Dengan bantuan teknologi informasi yang setara dengan negara-negara maju, sistem ini dimaksudkan untuk membangun otoritas pajak yang kuat, dapat dipercaya, dan akuntabel. Pembuatan Coretax saat ini telah selesai, namun masih diperlukan lebih banyak pengujian untuk menjamin fleksibilitas, keamanan, dan stabilitas sistem di berbagai sisi.
Untuk membantu wajib pajak dalam menyesuaikan diri selama proses transisi Coretax, DJP telah menyediakan sejumlah sumber daya. Selain buku panduan, tersedia pula sumber-sumber pembelajaran lainnya seperti simulator online, panduan proses bisnis, dan kursus video. Diharapkan wajib pajak akan mendapatkan manfaat dari layanan yang lebih cepat dan mudah, peningkatan efisiensi, transparansi, dan data yang akurat dengan sistem pembayaran yang terintegrasi setelah penerapan Coretax.
Pendaftaran wajib pajak adalah prosedur bisnis penting dalam administrasi perpajakan yang mencakup pengumpulan dan pendokumentasian informasi untuk membuat basis data wajib pajak. DJP bertujuan untuk meningkatkan akurasi dan efektivitas sistem ini dengan mengimplementasikan Coretax. Pajakku merangkum beberapa perubahan signifikan dalam proses registrasi administrasi wajib pajak sebagai berikut.
Tautan Pendaftaran
Setelah peluncuran Coretax, semua layanan registrasi, termasuk OSS untuk wirausaha dan AHU untuk badan usaha, dapat diselesaikan melalui saluran digital. Sebelumnya, pendaftaran wajib pajak dilakukan melalui KPP (Kantor Pelayanan Pajak) atau Pos, dengan pilihan digital yang terbatas dan Kring Pajak.
Lokasi Pendaftaran
Di masa lalu, orang harus mendaftar menggunakan alamat mereka di kantor pajak. Coretax menghilangkan kebutuhan akan lokasi fisik untuk pendaftaran, sehingga dapat dilakukan di kantor pajak manapun.
Verifikasi Data
Sebelum Coretax, validasi data wajib pajak hanya sedikit dan tidak lengkap. Namun, sejak Coretax ada, teknologi yang tersedia dapat menggabungkan validasi data dengan organisasi pemilik data seperti Dukcapil, sehingga menciptakan sumber data tunggal yang dapat diandalkan.
Jumlah Digit NPWP
NPWP yang tadinya berjumlah 15 digit, kini menjadi 16 digit. Hal ini memudahkan pengelolaan data wajib pajak dan memungkinkan jumlah NPWP yang tak terbatas.
Baca Juga: Usaha Pemerintah untuk Tingkatkan Penerimaan Pajak dengan Mempersiapkan Regulasi Subject to Tax Rule
Profil Wajib Pajak
Profil wajib pajak tidak terhubung dengan data lain sebelum Coretax diperkenalkan, sehingga menyulitkan untuk mengidentifikasi keterkaitan antar pihak. Data tentang unit pajak keluarga dan hubungan dengan wajib pajak lain, termasuk pemilik modal dan manajer, tersedia melalui coretax.
Identifikasi Wajib Pajak Cabang
Cabang-cabang usaha sebelumnya diharuskan untuk mendaftarkan NPWP cabang yang berbeda yang tidak terhubung dengan NPWP pusat. Coretax memfasilitasi NPWP pusat dengan memberikan nomor identitas Tempat Kegiatan Usaha (TKU), yang merampingkan administrasi dan memfasilitasi pelaporan yang lebih sederhana.
Pendaftaran Berbasis Posisi
Sebelum Coretax, penelitian administratif atau pemeriksaan pajak adalah metode utama yang digunakan untuk pendaftaran berbasis posisi. Coretax memungkinkan sistem untuk melakukan registrasi sebagai konsekuensi dari beberapa prosedur tambahan, termasuk audit dan ekstensifikasi.
Menggunakan Penandaan Geografis
Sebelumnya, penandaan geografis tidak dimasukkan ke dalam prosedur pendaftaran. Penandaan geografis diterapkan pada setiap alamat wajib pajak dengan Coretax, dan baik wajib pajak maupun otoritas pajak dapat melakukan hal ini.
Akses ke Layanan Digital
Akses ke layanan digital sebelumnya dilakukan melalui beberapa langkah, termasuk EFIN dan akun DJP Online. Dengan Coretax, semua akses digital digabungkan ke dalam satu akun wajib pajak, yang hanya membutuhkan satu validasi aktivasi pengenalan wajah.
Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di bidang industri perpajakan.
Tax Academy menawarkan metode pembelajaran yang mudah dan memiliki jaringan profesional. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah Video Learning, Interactive Learning, dan juga Hybrid Learning. Akademi perpajakan yang satu ini dikelola oleh profesional dari WiN Partners yang mengelola berbagai bidang pajak dengan kantornya di Surakarta, Medan dan juga Batam. Hubungi kami sekarang juga untuk Anda yang ingin mengikuti kursus pajak dan menjadi Expert di bidang pajak.